NovelToon NovelToon
Kehidupanku Yang Berubah

Kehidupanku Yang Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: lijaloverrr

Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan merasakan kepahitan dalam hidup. keluargaku yang memiliki aset kekayaan yang melimpah tiba-tiba saja bangkrut mendadak, dan yang lebih gilanya lagi Papah dan Mamah memaksa aku menikah dengan kepercayaan sang papah yang terkenal dingin dan datar itu. Aku sudah dapat membayangkan bagaimana kehidupan pernikahanku bersamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijaloverrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Mendengar Suara pintu kamar mandi yang tertutup Alicah mengintip sedikit, terdengar suara nafas leganya,

“Dasar mesum, gue piker dia cuman Manusia Es, ternyata aslinya lebih ngeri,” Gumam Alicah dalam Hati. Ia termenung menatap Langit-langit kamarnya,

Alicah Pov

Kejadian hari untuk sunggu menguras semua emosiku, Entah apa yang dipikirkan papa, mas gue dipaksa nikah sama si Pandu-pandu itu sih, gue mau nagis tapi air mat ague gak mau keluar lagi.

“Huh, kenapa nasib gue apes banget sih,” gerutu Alicah, “Gue kan maunya nikah sama orang yang gue cinta, bak ratu sehari, eh tiba-tiab malah nikah sama tuh orang. Apa jangan-jangan dia ngasut papa lagi,” Alicah menerka-nerka sendiri.

Saat sedang asik dengan lamunanya ia dikegetkan denga Pandu yang keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk sebatas pinggang, Alicah melotok melihat tubuh Pandu yang menggoda, air menetes di perut kotak-kotaknya, rambut basah menambah ketampanan pria itu.

“ekhm,” Suara deheman Pandu membuat Alicah tersadar lalu menatap kearah lain, pipi nya memerah karena malu,

Gue malu banger sumpah, lagian nih orang ngapain sih keluar kamar mandi cuman make handuk, gue kan jadi tergoda lihat badan dia.

“Apa saya semenggoda itu sampai air liurmu menetes begitu,” Goda Pandu masih dengan wajah datar tampa ekpresinya. Alicah seketika mengelap bibirnya mendengar ucapan pandu itu, ketika merasa dibohongi ia menatap sinis kearah Pandu. Mulutnya masih terkunci rapat.

Sumpah gue malu banget, ngapai gue lap mulut gue coba, gue gak bisa diginiin, Alicah berlari memasuki kamar mandi dan sengaja menginjak kuat kaki Pandu,

“Rasain tuh, emang enak dikerjain balik,” Gerutu gue.

Gue agak kesusahan ingin membuka gaun yang gue pake, gaun yang res nya berada dibelakang membuat gue susah untuk membukanya.

“Ngapain sih bikin resnya dibelakang, kan gue jadi susah buat lepasini ni gaun,”

masa gue harus minta bantuan tuh orang, kan malu banget, tapi bodo amatlah dari pada gue gak mandi. Gue dengan pelan membuka pintu mengintip ke luar dan melihat Pandu yang sudah memakai pakaian santainya.

“EKHM,” Gue berdehem keras agar pandu noleh kearah gue.

Pandu menoleh kearah gue, ia mengangkat satu alisnya seolah bertanya “apa?” kepada gue

Gue nekan ego gue sekali ini, “Bantuin Gue dong,” Maih denga nada ketus gue ngomong sama dia,

“Bantuin Apaan?” Tanya Pandu ke gue

“bukain Res gue dong, tangan gue gak nyampe,”memang ego gue itu tinggi,gue yang butuh bantuan masih aja ngomong ketus.

Tampa berkata apa-apa Pandu melangkah kearah gue, berdiri dibelakang gue, ia menarik res gaunke bawah, saat gue akan masuk lagi kekamar mandi, pandu menahan tangan gue, mendekatkan bibirnya ketelinga gue dan berbisik yang membuat gue meremang seketika

“Mau dimandiin sekalian?” Suara Pandu ditelinga gue membuat tubuh gue merinding, tampa membalas perkataan pandu gue dengan cepat masuk ke kamar mandi dengan wajah yang sudah memerah.

“Sialan tu orang, berani-beraninya di godo gue,” Gue memaki Pandu saat gue mandi.

Selesai Membilas tubuh gue, seketika gue tepu jidat, kenapa gue lupa sih bawa baju ganti, masa gue cuman make handuk keluar, nanti menang banyak tuh orang.

Gue diam cukup lama di kamar mandi, nunggu tu orang keluar dari kamar atau tidur aja deh sekalian. Gue yang asik melamun mendengar suara pintu yang diketuk disusul suara Pandu.

“Alicah, kamu gak papa di dalam?” Pandu mungkin cemas karena gue gak keluar-keluar dari kamar mandi mungkin.

Gue diam aja berharap dia pergi.

“Alicah, kalau kamu gak jawab, saya dobrak pintunya,” Ancam Pandu, gue kaget dan takut tu orang mau dobrak pintu,

“Ck, gue gak Papa,” teriak gue agar dia bisa dengar suara gue.

“Kamu ngapain di dalam lama amat,”

“Lo bisa keluar dari kamar gue, Gue mau ganti baju,” Teriak gue lagi.

Pandu terdiam sebentar dan ia berkata yang buat gue berbapas lega.

“Saya keluar bentar nganbil minum,” balas Pandu, setelah mengatakan itu, gue gak mendengar Pandu dikamar lagi, gue buka pintu pelan ngintip situasi, setelah gue rasa Pandu uadah keluar kamar gue buru-buru berlari menuju Lemari ngambil piyama tidur dan masuk lagi ke kekamar mandi.

Habis make baju gue keluar lagi dari kamar, gue duduk dimeja riasan melakukan rutinitas gue sebelum tidur yaitu memakai serum wajah sebelum tidur.

Saat gue akan merebahkan tubuh gue pintu kamar terbuka dan masuklah pandu sambil membawa botol minum, ia taro botol minum di atas nakas, gue gak peduli sama dia,gue rebahan tubuh gue diranjang empuk gue, yang mungkin besok gak gue rasain lagi, mengingat itu buat gue sedih lagi mikirin gue gak bisa hidup mewah lagi. Ranjang yang gue tiduri bergerak menandakan ada orang yang menikinya. Gue menoleh kesamping, melihat pandu yang ikut naik dan tidur di samping gue.

“Ngapai lo tidur disini? Lo gak gue ijini ya tidur disamping gue,” marah gue dan hanya diabaikan Pandu, “Turun gak lo dari tempat tidur gue,” Gue narik tangan dia agar bangun dari tempat tidur gue, seenak jidat ni cowok tidur disamping gue.

Gue tarik tangan dia sekuat tenaga, tapi dia gak bergeming sama sekali, malahan gue yang jatuh ke dada pandu

“Saya cepek pengen istirahat, lagian kan kita udah nikah apa salahnya saya tidur disamping kamu,” Ucap Pandu dengan suara lirih yang menandakan dia sudah mengantuk, gue bangkit dari dari rubuhnya menatap ia tajam,

“Gue belum terima lo jadi suami gue, jadi jangan berharap gue bakal perlakuin lo sebagai suami,” setelah berkata begitu gue merai bantal dan selimut dan memilih tidur di sofa, walaupun badan gue bakalan sakit tapi itu lebih baik daripada tidur di samping tu cowok, mungkin karena kecapean gue terlelap dengan cepat. Gue ngalah kali ini tapi besok gue gak bakalan ngalah sama tu cowok.

End Alicah Pov

Bersambung...

*** Hi Readers, Terima Kasih Karena telah baca cerita ini, ini cerita perdana aku, jadi harap maklu ya,. Jangan lupa untuk Like komen Vote dan share.

Salam manis dari author. Lijaloverrr. ***☺☺

1
Nur Halijah
seru banget
Kiran Kiran
Ceritanya seru banget, gimana kelanjutannya thor?
Daisuke Jigen
Susah tidur malam ini jadinya.
Jell_bobatea
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!