NovelToon NovelToon
Meet You In Korea

Meet You In Korea

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Keluarga / JAEMIN NCT
Popularitas:630
Nilai: 5
Nama Author: Prepti ayu maharani

Ini bukanlah tentang idol Kpop yang memerankan sebuah cerita. Bukan juga cerita fiksi yang berakhir dengan idola. Namun cerita ini terus mengalir bak realita. "Kalian yakin kita bisa nonton konser NCT dan ngelanjutin kuliah di Korea?" "Gue yakin kita bisa! Lagipula kita punya banyak waktu. Kita bisa nabung buat nonton konser. Dan belajar buat ajuin beasiswa ke Korea! Gak ada yang gak mungkin kalau kita mau berusaha!" ucap Yerika yang terus yakin akan mimpi mereka. Elina mengangguk. "Lagipula, kita juga gak bego-bego amat." Yerika tersenyum. "Mulai besok, kita harus giat belajar! Dan kita manfaatin untuk nabung dari sekarang!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prepti ayu maharani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 1 [2]

"Never stop keep breaking out still working all the time

beoseonaya hae we gon' fly away nun ttokbaro tteugoseoneun kkumeul (kkwo)

gakja jarieseo urin sumeul (swieo) uri tonghandamyeon neodo imi (star)

(neodo imi star)!" teriak Fela memenuhi isi kamar adiknya.

Vania menghela napas, melepas headset dari telinganya dan melemparkan boneka pada Fela. "Lo berisik banget tahu, gak! Udah tahu gue lagi nonton, malah teriak-teriak!"

Fela tersenyum miring. "Gue gak teriak, gue lagi nyanyi. Make a wish. Lagunya My Bubu juga!" seru Fera kegirangan.

Vania menaikkan ujung bibirnya, menatap Fela dengan tatapan aneh. "Gabung aja sono lo sama Ayana, Elina, Yerika."

Fela melebarkan mata. "Boleh?"

"GAK! MAKIN GILA NANTI MEREKA KALAU KETEMU LO!"

Fela menggelengkan kepala dan duduk di ujung kasur Vania. "Dek, lo yakin nggak ikut temen-temen lo nonton konser NCT?"

Yang ditanya hanya menggelengkan kepala tanpa sepatah kata pun.

"Ih, kok nggak mau sih? Gue aja kalau jadi lo, langsung gercep dah pesen tuh tiket. Papa juga pasti langsung ngasih duit."

Vania menaruh ponselnya dan menatap sang kakak dengan tatapan horor, "Gue gue, elo elo. Gue sih nggak suka sama begituan. Gue cinta produk lokal. Dah. ngerti 'kan?!"

Fela mengerucutkan bibirnya, "Kalau nggak suka, kok lo nontonin Drakor?" tanyanya seraya menunjuk laptop Vania yang tengah menampilkan Drama Korea.

"Ya ini 'kan lain cerita. Gue suka Dramanya, bukan Kpop-nya."

"Tapi banyak tuh Idol Kpop yang main di drama," ujar Fela.

Vania berdecak kesal. "Dah, sana kalau lo mau bahas NCT, mending lo gabung sama Ayana, Elina, Yerika, sono. Lo salah tempat kalau bahas NCT sama gue."

"Eh, bentar-bentar." Fela kembali duduk di atas kasur Vania. "Kok lo betah sih sahabat sama mereka bertiga? Secara, gendre kalian aja beda." Fela melipat kedua lengannya.

Vania memutar bola matanya malas. "Lo nggak tahu aja gue tuh langsung ngantuk kalau mereka dah bahas bias-bias mereka. Entah, gue aja nggak tahu bias itu apa."

Fela menghela napas dan menggelengkan kepala. "Gimana sih lo ini, suka nonton drakor tapi nggak tahu bias itu apa. Bias itu singkatan dari Being Inspired and Addicted to Someone. Artinya idola favorite lo. Kaya gue nih, di NCT gue ngebiasin Jaehyun, Taeyong My Bubu, Doyoung My Boyfriend Material, Lucas di Raja bengek, dan—"

"Banyak amat!"

"Ya karena tiap hari gue oleng!" ucap Fela dengan senyum lebarnya. "Lo tanya aja sama sahabat-sahabat lo, pasti kerjaan mereka ya oleng sana-sini."

Vania mengerucutkan bibirnya membentuk huruf 'o'.

"Ngerti 'kan sekarang?" tanya Fela membuat Vania geram.

"Dah, dah, gue capek. Sono balik kamar lo aja," Vania menarik lengan Fela agar segera pergi dari kamarnya.

"Kalau nggak mau nonton konser NCT, kita nonton konser--"

"Keluar!" Vania mengunci pintu dan menghela napas panjang. "Kenapa sih, makhluk kaya mereka harus ada di bumi ini? Hobinya teriak-teriak," Vania menghela napas. "Untung iman gue masih kuat."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Yerika mana Pa?" tanya seorang wanita bernama Lasti pada sang suami.

Yang di tanya hanya menggeleng dan tetap fokus pada Koran di tangannya.

"Mama! Yerika seneng banget! Akhirnya Yerika bisa ketemu sama Hendery, Taeyong, Dejun, Jaemin! Mereka bakal ngadain konser semua member!"

Lasti menoleh dan menatap puterinya tersebut dengan tatapan bingung, "Hendery anaknya Pak Jamal?"

"Hendery Calon menantu Mama!"

"Menantu? Kamu mau nikah sama anaknya Pak Jamal? Heh kamu tahu gak! Dia itu kemaren ketangkep maling ayamnya Pak RT. Masa iya kamu mau nikah sama dia!"

"Itu loh Ma, Hendery Aheng-Aheng boyband korea yang fotonya di tempel di dinding kamarnya itu," jelas sang suami yang bernama Johar.

Yerika memamerkan deretan giginya. "Itu Papa tahu, hehe. Tapi bukan Aheng-Aheng juga kali, Pa."

"Memang kamu mau ketemu mereka dimana? Di korea?" tanya Lasti yang terlihat pusing karena anaknya begitu menggemari idol korea tersebut.

Yerika menggeleng, "Di Indonesia dong."

"Memang kamu punya duit buat nonton konser? Mama sama Papa gak mau ya ngasih duit," ucap Lasti.

"Tenang aja, Yerika udah nabung sendiri kok dari jauh-jauh hari. Jadi Mama sama Papa gak usah pusing. Mama sama Papa cukup siapin duit aja buat beli HP baru Yerika."

"HAH?!" teriak Lasti.

Yerika memamerkan deretan giginya. "Hp Yerika udah mulai error. Masa iya Yerika nonton konser dengan HP error. Nanti kalau Yerika lagi bikin story terus tiba-tiba HP Yerika ngeleg, 'kan gak lucu."

"Yaudah beli pakai uang kamu lah, 'kan katanya kamu nabung."

Yerika mengerucutkan bibirnya. "'Kan buat beli tiket."

"Yaudah, yaudah, uang kamu pake aja buat beli tiket. Nanti Papa yang beliin kamu HP baru."

Mendengar ucapan Johar, Yerika pun berteriak kegirangan dan langsung memeluk Papanya tersebut. "Makasih ya Pa. Papa emang Father Goals banget."

"Hwoo, jelas!" Johar menaikan kerah bajunya.

Drrrttt!

Yerika menoleh ke ponselnya. Senyumnya melebar saat mendapat notifikasi dari pesan grub chat miliknya.

"Ma, Pa, Yerika ke kamar dulu ya?" ucapnya.

Lasti dan Johar mengangguk.

"Oh ya, nanti Ustad Ali mau kesini mampir. Kamu pake jilbab ya?" ucap Lasti.

"Oke, Mama!"

Ustad Ali adalah kakak dari Mamanya yang tinggal di Bandung. Beliau hari ini ada di Jakarta karena untuk mengisi ceramah.

Setelah memutuskan kembali ke kamar, Yerika merebahkan tubuhnya di atas kasur dan membuka grub chat miliknya.

'Drtttt!

Ponsel Yerika kembali bergetar. Namun kali ini sambungan telpon yang masuk.

Yerika segera menggeser tombol hijau dan meletakkan ponselnya di telinga.

"Yeoboseyo?"

"YOBOSEYO! YOBOSEYO! ASSALAMUALAIKUM-NYA MANA NENG?"

Yerika melebarkan mata. "Ma-maaf, Om Ustad." Yerika menepuk dahinya. Bisa-bisanya ia refleks mengangkat telpon tanpa melihat-lihat.

"Abis! Gue diceramahin nih ustad," umpat Yerika dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

note :

Jangan lupa tinggalkan komentar ya

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!