" Apa maksud dari keluarga mu bicara seperti itu mas? Apakah aku kalian anggap orang asing selama ini? Apa bakti ku pada suami serta keluarga ini tidak berarti apa apa?" Ria berkata dengan suara yang bergetar karena menahan tangis.
Selama ini ia hanya dianggap orang asing oleh keluarga suami nya sendiri padahal dia lah yang selalu ada untuk suaminya ketika sedang terpuruk bahkan dia rela menjadi tulang punggung mencari rezeki demi sesuap nasi karena suami yang dicintainya di PHK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maharanii Bahar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
Julio panik karna Bu Linda tahu bahwa dia sedang berbohong saat ini mengenai kejadian yang menimpa putrinya, akhirnya dia pun memutuskan untuk jujur pada Bu Linda yang sudah dia anggap seperti ibu kandung nya begitu pun sebaliknya.
"Ma-maafkan aku Bu yang tidak bisa menjaga ria, kemarin malam ria di cegat beberapa begal untung saja ada yang menyelamatkan nya dari maut". Ujar Julio sendu dia pasrah jika Bu Linda marah atau kecewa padanya.
"Kenapa kalian satu pun tidak ada yang mengabari kami, pantas saja beberapa hari ini firasat ibu tidak enak apa kalian tidak menganggap kami sebagai orang tua lagi? ". Ujar Bu Linda dengan tangis ,orang tua mana yang tidak khawatir mendengar kejadian yang menimpa anak nya terlebih tidak ada yang memberi tahukan padanya.
"Aku memang salah Bu, aku lalai menjaga ria maafkan aku Bu, aku ingin memberi tahu tapi ria mencegah karna tak ingin kalian khawatir sama sekali". Ujar Julio menyesal
"Tapi seharusnya kalian tetap mengabari". Ujar Bu Linda.
"Besok apa bapak dan ibu mau kesini ,kalau iya aku akan jemput ke desa". Ujar Julio.
"Iya ibu dan bapak mau ke sana kalau kamu sibuk tidak usah tapi kalau senggang jemput lah". Ujar Bu Linda .
"Besok aku senggang Bu aku yang akan menjemput kalian , kalian bersiap saja". Ujar Julio
"Iya ,jangan memberi tahu ria kalau ibu dan bapak akan kesana". Ujar Bu Linda.
"Iya Bu aku akan merahasiakan dari ria kedatangan ibu dan bapak". Ujar Julio.
Setelah sambungan telepon terputus Julio memijit pelipisnya karna dia tahu sebenarnya Bu Linda kecewa padanya. Setelah memutuskan sambungan telfon pada Julio, Bu Linda segera mengatakan pada pak Darko apa yang terjadi pada putri semata wayangnya itu, dan pak Darko setuju pergi ke kota dimana tempat tinggal putrinya.
Keesokan hari nya mereka sudah bersiap untuk pergi , mereka menunggu kedatangan Julio di halaman rumah mereka setelah menunggu sejam lebih akhirnya Julio sampai dan mereka langsung kembali ke kota Julio pun tampak tidak lelah sedikit pun karna dia bahagia Bu Linda ternyata tidak marah padanya dan tidak menyalah kan nya atas apa yang terjadi pada ria.
Setelah menempuh perjalanan jauh mereka tiba dikediaman ria , ria terkejut karna melihat kedatangan kedua orang tua nya tapi dia juga senang bisa melihat kedua orang tuanya.
"Dasar anak nakal ,kenapa kamu tidak memberi tahu ibu dan bapak atas apa yang menimpa mu ha, apa kamu tidak menganggap ibu dan bapak ini orang tua mu nduk". Ujar Bu Linda sembari memeluk anak nya.
"Maafkan aku pak buk, bukan aku tak ingin mengabari aku hanya tidak ingin kalian khawatir, kan aku baik baik saja". Ujar ria
"Walaupun baik baik saja seharusnya kamu mengabari kami nduk, bapak cemas saat tau kamu di cegat begal". Ujar bapak.
"Maaf pak ,aku janji tidak akan mengulangi nya lagi dan akan selalu memberi tahu apa pun yang terjadi". Ujar ria
"Ibu pegang janji kamu". Ujar ibu
"Siap komandan". Ujar ria sembari memberi hormat.
"Pasti kamu kan yang ngadu pada ibu bapak". Ujar ria pada Julio
"Jangan salah kan Julio, ibu yang memaksa dia untuk jujur". Ujar ibu membela Julio.
"Iya iya yaudah kita makan dulu yuk pasti kalian belum makan kan, habis itu ibu bapak istirahat dikamar, Julio juga nginap disini saja karna sudah larut". Ujar ria
"Iya aku lelah sekali rasanya ingin sekali terbang ke alam mimpi". Ujar Julio
Setelah makan malam selesai mereka pergi ke kamar dan langsung beristirahat, sedangkan dikamar ria masih terjaga dia memikirkan laki laki itu semoga saja takdir berpihak pada nya dan mempertemukan mereka.
Pagi harinya ria turun dan disambut oleh ibu nya yang baru saja selesai memasak sarapan, dan kami semua sarapan bersama sambil mengobrol ringan, tak lupa ibu bertukar rindu pada mbok Iyem karna memang mereka sudah seperti saudara, dan bapak main catur bersama pak Sarto.
Setelah Julio dan ria sampai dikantor dikejutkan dengan suara ribut di luar , mereka pun keluar ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Maaf pak buk saya sudah melarang ibu ini masuk tapi dia memaksa masuk dan membuat keributan di lobby". Ujar pak satpam
"Kenapa kesini? Tante pikir ini kantor anak Tante bisa seenaknya maksa masuk kesini?". Ujar ria dan orang itu adalah Bu Lila.
"Aku kesini ingin meminta hak Riyan dan putri , karna berkat mereka lah kantor ini sukses, jadi aku ingin meminta bagian anak anakku". Ujar Bu Lila secara enteng.
"Hahahaha tawaku lepas begitu saja, apa ibu mengigau? Atau masih di alam mimpi?". Ujar ria sembari tertawa karna menurut nya mantan mertuanya ini sudah gila mau meminta yang bukan hak nya.
"Kurang ajar ,jangan sombong kalau tidak karna anak anak ku perusahaan mu ini pasti bangkrut". Ujar Bu Lila.
"Jangan mengada ada tan, kontribusi apa sih yang anak Tante lakukan ? Kontribusi memuaskan nafsu? Yang ada kantor ku akan kena azab jika terus menampung pezina". Ujar ria lantang sedangkan Julio diam menyimak karna dia tau ria bisa menyelesaikan sendiri, jika sudah melewati batas baru dia akan turun tangan.
Baru saja Bu Lila ingin melayangkan tamparan nya ke ria tapi tangan nya segera di tahan Julio.
"Mau menghabiskan sisah umur dipenjara? Kalau mau silahkan tampar saya". Ujar ria dingin.
Karna takut buk Lila segera pergi dari sana tapi masih sempat mengancam dari jauh mengatakan dia tetap akan meminta hak anak anak nya, entah hak apa yang dia inginkan. Karna pertengkaran ini mood ku yang tadinya bahagia menjadi buruk dan tidak ingin melakukan apapun Julio pun mengerti keadaan ku menyuruh ku untuk pulang saja menghabiskan waktu bersama ibu dan bapak,karna pastinya ibu dan bapak tidak akan lama disini.
"Pulang lah biar aku yang menghandle aku tau susasa hati mu buruk karna mantan mertuamu". Ujar Julio
"Baiklah aku akan pulang maaf karna kamu selalu disibukkan dengan pekerjaan ". Ujar ria
"Tidak masalah kamu adikku sudah sewajarnya aku membantu mu sebelum aku menikah". Ujar Julio
"Seperti punya calon saja". Ujar ria langsung berlalu pergi karna tidak ingin memperpanjang perdebatan dengan Julio.
Sebelum pulang kerumah dia singgah ke minimarket berbelanja beberapa buah buahan dan makanan lain nya , setelah membayar belanjaan nya dia pun memasuki mobil dan melaju kan mobil nya dengan kecepatan sedang toh juga tidak terlalu jauh, hingga dipertengahan jalan dia hampir menabrak seseorang dan mengerem mendadak, dia pun keluar ingin melihat keadaan orang yang hampir ditabrak nya.
"Ka-kamu". Ujar ria