perkenalkan nama ku Alena Candra Winata biasa di panggil Alena kehidupan ku yang awal nya gadis remaja berubah tragis ketika aku salah pilih pasangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arieella Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
memulai kehidupan baru
Satu minggu berlalu kini Alena mulai mengikuti tes untuk masuk ke universitas yang di inginkan
“bastian pagi ini sebelum kamu berangkat ke kantor antara alena terlebih dahulu ke kampus untuk mengikuti tes”
“tapi mi bastian ada meeting “
“jangan bohong mami sudah bertanya dengan jack jika pagi ini tidak ada meeting “
“astaga mami alena kan bisa sama supir “ucap Bastian
“supir mami pakai “
Di situ alena meras tidka enak dengan bastian dia pun memilih untuk diam saja setelah perdebatan selesai baru Alena membuka suara
“mi Alena pergi naik gojek aja “
“tidak Alena kamu belum terlalu hafal kota ini bagiamana jika kamu di culik mami gak mau kehilangan putri mama ya “ucap Melinda
“pi tolong bilang sama mami “ucap alena
“jangan libatkan papi alena papi tidak ingin ada masalah dengan mami ,udah lebih baik kamu turuti saja apa kata mami mu “ucap adi
“tapi tuan Bastian sibuk pi “
“tuan ,kamu harus terbiasa panggil bastian dengan sebutan kak atua yang kainnya mami gak mau ya kamu panggil Bastian dengan sebutan tuan “ucao Melinda yang sudah terlihat marah
“iya mi “
Kini bastian pun dengan terpaksa mengantarkan Alena, saat ini Bastian sudah menunggu di mobil dan tak lama Alena keluar di antarkan oleh melinda untuk menghampiri bastian
“bastian tungguin alena sampai selesai untuk melakukan tes ya awas saja kamu tinggal “ucap Melinda
“iya mi ,mami pagi ini sangat bawel bikin Bastian sangat pusing "
“apa alat untuk Pumping sudah kamu bawa alena “tanya Melinda memastikan kenyamanan sang putri
“sudah mi , semua kebutuhan untuk pumping aman semuanya mi “
“bagus lah , Bastian hati hati ya "
"iya mi"
sebelum meninggalkan rumah Alena berpamitan dengan Melinda dan juga Adi Alena pun meraih tangan kedua orang buta angkat nya dan mencium nya
"mi Pi doa kan Alena berhasil ya"
"pasti papi mami doakan " ucap Adi
Melinda dan Adi benar benar merasa bangga dengan Alena selain cantik dia juga memiliki sopan santun,Kini bastian dan juga alena meninggalkan rumah tersebut dan segera menuju ke kampus setelah perjalanan hampir satu jam kini mereka sampai juga di kampus
“kak tinggal aja dulu soalnya aku tes sekitar satu jam “
“hem”
Sebelum Alena turun dari mobil alena meraih tangan bastian dan menciumnya tentu saja hal itu membuat bastian sangat terkejut
“hato hati ya kk”
“ya masuklah aku baru pergi “
“ok kak”
Alena pun masuk ke dalam kampus Alena pun segere menuju ke ke kelas tempat tes sesampainya di kelas semua mata yang ada di kelas menatap ke alena dengan kagum
waktu ujian pun mulai satu jam berlalu Alena sudah selesai mengerjakan semua tugasnya kemudian di sana alena mulai terlihat gelisah karena ini waktunya alena harus Pumping asinya tiba tiba kelas alena yang saat ini sudah hampir jam istirahta di ketuk oleh seseorang dari luar
“permisi “
“oh pak johan ada apa pak “
“maaf bu saya mau bertemu dengan adek saya”
“oh ya silakan “
“apa sudah selesai semua bu dosen"
“ini sudah mau jam istirahat pak johan “
“oh baiklah saya permisi dulu ya buk “
“iya silakan pak johan “
Johan pun seger menghampiri alena yang duduk di bangku nomer tiga dari depan
“kak joh ngapain disini”
“ayo ikut aku “
“iya kak”
“bu dosen saya permisi dulu ya “
“iya silakan pak johan “
Melihat Alena dan Johan keluar kelas semua para wanita terlihat sangat memuja kepada Johan
“bagaimana apa semua berjalan lancar "tanya Johan
"tentu saja kak joh,oh ya ngomong ngomong kenapa kak joh ada di sini “
Di situ Johan hanya tersenyum dia mengajak Alena ke lantai dua mengunakan lift
“kamu baik baik saja”
Alena menggelengkan kepala johan yang merupakan dokter anak pun tahu apa yang terjadi dengan alena
“kamu bisa pumping di ruangan ini “ ucap johan sambil membuka sebuah ruangan yang cukup steril dan besar
“ini ruangan apa kak”
“ini ruangan istirahat ku tapi aku tidak pernah menggunakan tempat ini “jelas joh
“maksud kakak”
“aku dosen di sini alena “
“ha serius “
“iya ,udah kamu pumping dulu ya aku tunggu di luar jiak sudah selesai kamu bisa menghubungi ku “
“iya kak “
Johan pun segere keluar dari ruangan tersebut dan alena segera mengunci ruangan tersebut saat alena pumping ponsel alena berdering
“hallo kak”
“hallo apa kau sudah selesai “
“sudah kak ini kau lagi pumping kak”
“apa tempatnya steril “
“iya kak tenang saja aku di ajak kak joh untuk ke ruangan istirahat nya “
“joh “
“iya “
“oh yaudah ,apa kamu ada titip sesuatu aku mau ke kampus "
“tidak kak ,aku minta tolong sama kak joh aja"
“jangan menyusahkan joh alena bilang saja sama aku “ucap Bastian
“yaudah kak aku chat aja ya kak “ucap Alena yang merasa malu dengan bastian
“iya “
Panggilan pun berakhir dan alena segera mengirimkan pesan kepada bastian ,bastian yang membaca pesan dari alena pun menggelengkan kepala
“34 b cukup besar juga ternyata “ ucap bastian setelah membaca pesan dari alena
Bastian pun segera meninggalkan kantor setelah membeli semua pesan dari alena kini bastian pun segera menuju ke kampus tak lama Bastian sampai kampus dan segera menuju ke lantai dua disana terdapat johan
“bastian ngapain di sini “
“ini mau nganterin pesanan alena “
“oh apa kamu tidak sibuk sampai bisa mengantarkan kebutuhan Alena “
“tidak,lagian ini juga perintah dari mami “jawab Bastian yang merasa gengsi
“oh pantas “
Setelah itu bastian mengirimkan pesan kepada alena kemudian Alena pun keluar untuk mengambil semua pesanan nya yang ada di Bastian
Kemudian Alena Segera mengganti pakaian dalam dan juga kemeja nya setelah semua urusan di kampus selesai kini alena kembali ke rumah bersama bastian di perjalanan alena menghubungi suster yang menjaga vero
“hallo sus”
“iya non”
“bagaiman vero “
“sedari tadi nangis terus non “
“oh tunggu sebentar ya sus , sebentar lagi aku sampai “jelas Alena
“baik non”
Panggilan pun berakhir kini Alena memasukan ponsel kedalam bajunya
“kak “
“ya “
“agak cepat ya vero sedari tadi nangis “
“iya “
Setelah melawati kemacetan kota jakarta kini mereka bedua sampai rumah juga
Sesampai di dalam terlihat vero di gendong oleh melinda
“hai sayank sebentar ya mommy mau membersihkan diri dulu baru sama mommy “ucap Alena
“iya mommy” ucap Melinda dengan bahasa anak bayi
Bastian pun mendekat ke arah vero yang terlihat habis menangis
“hai jangan dekat dekat apa kamu tidak lihat mommy nya tadi ha”
“iya iya dasar nenek sihir”ucap bastian
“kurang ajar kamu bastian “
“hahhaha”Bastian pun tertawa sambil meninggalkan Melinda
Tak lama Alena pun turun dan langsung menggendong vero yang rewel di pangkuan Oma melinda
“mi ini vero sudah mengantuk alena bawah ke kamar dulu ya “
“apa kamu gak makan dulu “
“nanti aja mi belum lapar “
“yaudah jangan sampai kamu menahan lapar ya nak “
"iya mami tenang saja"
Sesampainya di dalam kamar Alena seger memberikan susu kepada vero secara langsung sambil mengajak ngobrol tak membutuhkan waktu lama vero pun terlelap alena pun juga tertidur dengan vero sedangkan bastian saat ini mengobrol dengan sang mami di lantai bawah