NovelToon NovelToon
Divine Gear: Nexus

Divine Gear: Nexus

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Time Travel / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Penyelamat
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aidiel Batagor

Masa depan yang bahagia telah tiada, Yuki dengan alat sihir yang diberikan oleh ayahnya kembali ke masa lalu untuk memperbaiki masa depan yang rusak.

Yuki terlempar ke tahun 2099 dimana dia dijual sebagai seorang budak dan dibeli oleh wanita dari keluarga bangsawan bernama Theresa Clorish dan diangkat menjadi penjaga keluarga Clorish.

Selain menjadi penjaga keluarga Clorish, Yuki juga harus menghentikan sesuatu yang akan menghancurkan masa depan dengan kekuatan mutan miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aidiel Batagor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Negeri yang Tertutup Pasir

Semua orang duduk di kursi penumpang, pengumuman dash telah diumumkan dan memerintahkan semua penumpang untuk menggunakan sabuk pengaman agar tidak terhempas saat dash sedang berlangsung.

Setelah beberapa saat, dash pun dimulai dan membuat kabin yang dinaiki oleh mereka melaju ke dalam gerbang Nexus. Selama dash terjadi, para penumpang akan jatuh tertidur tanpa mengetahui apa yang mereka lewati, setelah beberapa saat setelah dash terjadi, mereka terbangun di tempat tujuan mereka.

Yuki, Aldrian, Codex dan Mundo tiba di ibukota negeri Mesir, Kairo. Sebuah negeri dengan peradaban yang maju dan dikelilingi oleh pasir menjadi suasana baru bagi Yuki yang pertama kali keluar negeri.

"Pengumuman untuk para penumpang, kalian bisa turun sekarang dan juga selamat datang di terminal kota Kairo."

Setelah mendengar ucapan salah seorang pegawai, seluruh penumpang turun dari kabin dan menginjakkan kaki mereka di terminal kota Kairo dengan atmosfer yang panas.

"Aghh disini panas sekali."

"Bisakah kau berhenti mengeluh? Inilah alasan aku membenci orang Asia."

Codex memasang wajah masam mendengar ucapan Aldrian, mereka berjalan menuju pintu keluar terminal. Tepat disaat mereka melangkahkan kaki keluar dari terminal, terik matahari membakar tubuh mereka.

"Kita perlu taxi."

"Buka mata mu bocah, apa kau tidak melihat tidak ada satupun taxi disini? Kita lanjutkan berjalan kaki menuju hotel terdekat."

"Berjalan kaki? Kau sudah gila? Aku lebih baik menunggu seseorang memberi kita tumpangan daripada berjalan kaki."

Aldrian mulai jengkel dengan sifat Codex, dia menyeret Codex dan membawanya, Codex berteriak dan berusaha untuk melepaskan diri. Yuki dan Mundo hanya bisa melihat kelakuan mereka berdua dan mengikuti mereka dari belakang.

Orang-orang memperhatikan mereka dengan tatapan aneh, melakukan hal memalukan seperti ini di negeri asing tentu membuat Yuki malu, tapi sepertinya tidak untuk Aldrian dan Codex. Disaat mereka sedang berjalan, seorang pihak keamanan mencegat mereka karena mengganggu ketenangan.

"Kalian berempat ikut aku, kalian telah mengganggu ketenangan tempat ini."

"Lantas? Beginikah kalian memperlakukan tamu dari negeri asing? Aku adalah peretas terhebat diseluruh dunia dan seharusnya kalian memperlakukan ku dengan baik!."

Codex langsung diborgol dan diseret oleh dua orang pihak keamanan lainnya, Aldrian hanya tertawa lepas melihat Codex yang dibawa oleh pihak keamanan tersebut.

"Bukankah kita harus membantunya?."

"Itu tidak perlu Mundo, orang itu bisa melepaskan dirinya sendiri."

Mereka melanjutkan perjalanan tanpa Codex. Ditengah perjalanan, sebuah mobil hitam berhenti dan menawarkan mereka sebuah tumpangan, Yuki merasa sedikit lega karena mereka tidak perlu lagi susah-susah berjalan namun Aldrian menolak tawaran orang tersebut dan lanjut berjalan.

"Kenapa kau menolak tawaran mereka?."

"Kita berada di negeri asing, kita tidak tahu apa yang diinginkan penduduk lokal dari turis seperti kita. Bisa saja kita terlibat dalam perdagangan manusia."

Mendengar hal itu, Yuki teringat dirinya saat pertama kali tiba di zaman ini. Dia diculik dan dijual sebagai seorang budak, untung saja orang baik seperti Theresa yang membelinya dan Yuki sungguh bersyukur.

Saat mereka sedang mengobrol, sebuah mobil melaju kencang kemudian berhenti disamping mereka. Siapa sangka orang yang mengemudikan mobil itu adalah Codex.

"Ayo cepat naik, kalian tidak mau terus kepanasan kan?."

Mereka semua naik ke dalam mobil yang entah darimana didapatkan Codex. Mereka menjadi lebih segar oleh pendingin di dalam mobil dan bersantai.

"Darimana kau mendapatkan mobil ini?."

"Yah kau tahu? Para petugas itu sangat bodoh menggunakan borgol biasa untuk menahan ku. Disaat aku berhasil kabur, aku mengambil mobil mereka lalu meretas sistemnya."

"Baiklah, kita mendapatkan satu tindak kriminal di hari pertama kita menginjakkan kaki di Mesir."

Aldrian pusing menanggapi perilaku Codex yang benar-benar sembrono, sebenarnya Aldrian tidak benar-benar ingin mengajak Codex untuk ikut bersama mereka namun kemampuan Codex untuk meretas sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi, karena itulah Aldrian mau tidak mau mengajak Codex untuk ikut serta dalam misi ini.

"Kurasa itu penginapan yang bagus."

Codex memarkirkan mobilnya di halaman sebuah hotel yang terlihat sangat mewah. Mereka semua turun dari mobil dan berjalan masuk menuju lobby hotel dan mendatangi meja resepsionis untuk mendapatkan kamar.

"Kami ingin memesan dua kamar."

"Apa? Kukira kita akan memiliki kamar masing-masing?."

"Dengar peretas banyak mau, kita disini untuk bekerja bukan untuk berlibur jadi kita harus menghemat biaya yang kita miliki."

Codex akhirnya mengalah dan menyerahkan semuanya pada Aldrian. Disaat resepsionis membagikan dua buah kunci kamar, mereka membagi rekan sekamar. Yuki bersama Codex dan Aldrian bersama Mundo, mereka pergi menuju kamar mereka masing-masing untuk istirahat.

Saat berada di kamar mereka, Yuki dan Codex langsung melompat ke kasur mereka yang empuk setelah melewati berbagai macam hal. Mereka berdua berguling-guling di kasur mereka seperti anak kecil.

"Namamu Yuki kan? Aku ingin bertanya sesuatu padamu."

"Bertanya apa?."

"Apa Aldrian mengancam dirimu hingga akhirnya kau terpaksa ikut?."

Mendengar hal itu, Yuki sudah tidak bisa berbohong lagi. Dia menganggukkan kepalanya, wajah Codex pun berubah menjadi sedikit kesal.

"Sudah kuduga dia tidak pernah berubah."

"Tuan Codex, kalau boleh tahu kenapa kamu sangat membenci tuan Aldrian?."

"Alasannya simpel, dia adalah orang yang menghancurkan hidupku."

Mendengar itu, Yuki tidak ingin tahu lebih jauh lagi. Hidup Codex sepertinya benar-benar hancur sampai harus tinggal di apartemen usang dalam pasar ilegal kota Nexus. Setelah mengatakan hal itu Codex langsung tertidur pulas, Yuki yang melihat hal itu tidak mau mengganggunya.

Sebuah negeri yang tertutup pasir, mungkin itu adalah kalimat yang cocok untuk menggambarkan negeri ini. Sebuah negeri yang dikelilingi oleh banyak pasir, namun menyimpan banyak misteri, apalagi negeri ini adalah tempat dimana sang ilmuwan hebat Veltoria Chavez mengabdikan hidupnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dia dapat tentang teknologi dan sihir.

1
MirotaEN
Noelle cantik bangetzzzz
MirotaEN
lah gitu doang?😡
MirotaEN
woi author, nana karakter itu harus huruf besar woi
MirotaEN
NOELLE AH AH AH🥰🥰🥰🥰🥰
MirotaEN
TSUNDERE JANCOQ LANGSUNG NYATAIN AJA WOYYY
Aidiel Batagor: Perlu proses ygy
total 1 replies
MirotaEN
APASIH AUTHORNYA (AK JG MW😡😡😭😭😭😭)
MirotaEN
NOELLE MODUS ANYING MODUS
Aidiel Batagor: Hahahaha
total 1 replies
Adrian Koto
sampai bertemu dengan Dewi Aqua 😆
Adrian Koto
asem Masi becanda dh mau ajal
Aidiel Batagor: Kelakuan emang
total 1 replies
Adrian Koto
wih quotes nya powerful
Aidiel Batagor
Keren
MirotaEN
ah ah ah
MirotaEN
Kejam banget Yuki😭
MirotaEN
mimin sayangg mc nya umur berapa ya kalau boleh tau?
Aidiel Batagor: 18 tahun kalau gak salah
total 1 replies
MirotaEN
Pergi kau Tua
Ritsu-4
Gemes banget sih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!