orang gadis yang berusia 20 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang CEO muda yang berusia 26 tahun.
Natasha bukannya bahagia dengan pernikahannya. tapi nyatanya malah selalu disiksa secara fisik serta batin oleh sang CEO karena dia merasa gadis itu adalah penghancur masa depannya dengan hubungan asmara pacarnya.
apakah Natasha bisa bertahan dengan sikap kasar CEO atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan malam bersama.
"Ada yang bisa aku bantu ,mom?", hanya anak saat melihat nama mertuanya berada di dapur.
"Ah,ya, sayang bisakah kamu membantu Mom untuk membuat kue coklat kesukaan Alvaro"
Ana mengangguk dan mulai membantu mamah mertuanya membuat kue coklat. Sesekali mereka berbincang ringan dan tertawa.
"Kau tahu, sayang. Mom sangat senang karena kamu menjadi istri Alvaro, sudah lama sekali mommy ingin mempunyai seorang putri dan sekarang impiannya terwujud karena ada kamu", jelas mom Lina.
Ana membalasnya dengan dengan senyuman.
"Ana juga sangat senang dan beruntung bisa mendapatkan mertua seperti mommy. Mom sudah seperti ibuku sendiri"
cerita tentang mamahnya membuat Dia teringat jika mam sedang menemani ayahnya di rumah sakit.
"Mom", panggil Ana.
"Ya, sayang?", tanya mom sambil menuangkan adonan kue Ke dalam loyang.
"Emm... bolehkah aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayah?", tanya Ana.
"tentu saja boleh, sayang.Mom akan menyuruh Alvaro mengantarmu ke sana", kata Mom.
" tidak usah, Mom. Aku bisa sendiri", tolak Ana.
"Tidak, sayang. Alvaro itu suamimu, jadi dia harus mengantarmu, lagi pula dia juga harus bertemu dengan kedua orang tuamu karena Alvaro belum sempat bertemu dengan kedua orang tuamu kan!" jelas mom Lina.
" Terus dia juga harus memperkenalkan dirinya sebagai suami kamu, sayang"
" Alvaro", panggil mommy.
"Ada apa ,Mom?", jawab Alvaro sambil membalas email di laptopnya dari kliennya.
"Bukankah, mom menyuruhmu untuk mengambil cuti!",tanya mom kesal.
"Tapi ini benar-benar tidak bisa ditinggalkan,Mom.Mereka semua klien penting"
"Apakah klien lebih penting dari pada istrimu"
"Tentu saja", jawab Alvaro santai
Mendengar perkataan Alvaro membuat Mom Lina geram mendengarnya.
"Sekarang hentikan pekerjaanmu dan antar Ana ke rumah sakit menemui orang tuanya"
Dia bisa pergi naik taksi atau bersama sopir", ucap Alvaro yang masih sibuk dengan pekerjaannya yang ada di laptopnya. Membuat Mommy Alvaro geram.
"Mom", kesal Alvaro saat momnya merampas laptopnya.
"Alvaro, antar Ana ke rumah sakit sekarang juga!", ujar Mom
" CK, merepotkan saja", ujar Alvaro sambil berjalan menuju ke arah kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
"Sekalian kau perkenalkan ke pada orang tua Ana" , jelas mom Lina
Setelah selesai Alvaro keluar dari kamar mandi. lalu dia mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuruni anak tangga .
.
.
Kini mereka sudah berada di dalam mobil.Sepanjang jalan mereka tidak ada yang berbicara satu pun.
Ana yang duduk di sebelah Alvaro sedang menyetir mobil mereka hanya diam sepanjang jalan. Ana yang menatap ke luar jendela . sedangkan Alvaro hanya fokus menatap ke depan.
"Emm... Alvaro", panggil Ana sambil menoleh ke arah Alvaro.
Tapi Alvaro hanya diam saja tidak menjawabnya.
"Alvaro!", panggil Ana keras karena mengira Alvaro tidak mendengar suaranya.
"Apa kau tidak bisa diam ?", bentak Alvaro
Ana menundukkan kepalanya kembali,
"Maaf ,aku hanya ingin meminta ke padamu agar kita bersikap seperti suami istri di depan ayahku dan mamaku", gumamnya
Alvaro kembali diam dan mengacuhkan Ana. Ana pun pasrah, pasti nanti ayah dan mamanya akan merasa sedih ketika melihat dirinya dan suaminya seperti ini.
Ana kembali menatap keluar jendela mobil sambil menghela nafas pasrah.
Setelah beberapa saat mereka sampai di rumah sakit. Ana keluar dari mobil dan diikuti oleh Alvaro di belakang mereka berjalan menuju ruangan ayahnya yang dirawat di rumah sakit ini.