My Love Story

Mobil yang di tumpang alexa dan devan sudah berhenti percis di depan rumah alexa.

Devan dan alexa turun dari mobil. Tidak sampai 1 menit sesorang sudah membukakan pintu rumah mereka.

Alexa sang pemilik rumah langsung masuk begitu saja, ke arah ruang keluarga setelah bi imas memberitahu jika ayah dan ibunya menunggu alexa disana.

"Aku pulang" ucap alexa sambil menghampiri ibu dan ayah nya dan mencium ke dua pipi mereka masing-masing.

"Ya ampun alexa, darimana saja. Lihat sudah jam berapa ini ? Dan kemana hp mu sampai tidak bisa menerima panggilan dari ibu mu ini" cecar widya.

Alih-alih alexa yang menjawab, justru devan lah yang memberi penjelasan kepada sang calon ibu mertua.

"Maapkan aku om tante, karena sudah menculik anak kesayangan kalian. Saking sibuknya mengurusi anak tante itu, aku sampai lupa mengabari" jelas devan yang datang dengan banyak kantong belanjaan di kedua tangannya, belum lagi yg di bawakan bi imas.

"Astaga alexa, kau mau menghabiskan uang devan dan membuatnya jadi miskin?" Seru rian.

"Tidak, dia sendiri yang bicara kepada ku, bahwa dia tidak akan jatuh miskin hanya untuk membeli itu. Jadi papa, jangan memarahi ku. Papah marahi saja menantu kesayangan papah itu karena sudah sombong di depan ku" jawab alexa sambil merebahkan kepalanya di pangkuan ibunya.

"Aku lelah sekali" sambungnya.

Rian yang mendengar ucapan alexa langsung memandang devan

"Devan maafkan anak om." Ucap rian sambil mencubit hidung alexa.

"Tidak perlu om, jika ini membuat anak kesayangan om senang, devan akan dengan senang hati memberikan semua uang devan untuk alexa" jawaban deva, membuat wajah alexa menghadap ke arah devan

"Benarkah ? Terima kasih" jawab alexa sambil membubuhkan senyuman. Devan hanya menanggapi ucapan alexa dengan anggukan kepalanya.

"Ah mama, coba lihat rambut baru ku, cantik bukan?" Tanya alexa memamerkan rambut barunya.

"Canti sekali sayang" jawab sang ibu

"Coba tebak siapa yang memilihkan warna nya" pinta alexa pada ibu dan ayah nya

"Siapa?" Tanya rian balik.

"Ish bukannya di tebak. Malah bertanya balik, papa ini. Tuh laki-laki itu" jawab alexa sambil menunjuk ke arah devan

"Bukan warna nya yg cantik, tapi orang nya" jawab devan

Mendengar jawaban dari devan, wajah alexa langsung memerah.

"Kau ini, aku malu tau" celetuk alexa

"Hey. Bahkan seharian ini kau sudah berapa kali menyebut ku tampan, dan aku biasa saja" jawab devan.

"Devan, kau benar-benar membuat ku malu. Sudah sana pulang, besok kau harus mengantarkan ku ke kampus pagi" jawab alexa

"Aku tidak berniat mengantarkan mu kuliah, tapi karena kau yg meminta jadi baiklah" jawaban devan benar-benar membuat alexa malu dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Ish menyebalkan, yasudah tidak perlu" ujar alexa sambil melangkahkan kakinya ke kamar.

"Aku mau tidur, bye semuanya" pamit Alexa

"Mimpi yang indah sayang, jangan lupa memimpikan aku yang tampan ini" teriak devan,

"Devaaan, kau benar-benar menyebalkan" teriak alexa sambil berlari menaiki anak tangga

Rian dan widya yang melihatnya hanya bisa tertawa melihat tingkah laku putrinya. Sunggu , ini lah yang ia harapkan. Melihat putrinya bisa bahagia dengan laki-laki yang memperlakukannya dengan baik.

Tidak seperti bastian , yang meskipun sudah berhubungan dengan alexa. Tpi dia sering gonta ganti pasangan. Hal ini diketahui rian setelah ia menyuruh seseorang membuntuti pria itu.

"Karena putri om dan tante sudah kabur, jadi devan sepertinya harus pulang juga" pamit devan kepada rian dan widya.

Rian dan widya pun mengiyakan , dan mengantarkan devan sampai depan pintu.