NovelToon NovelToon
Gadis Cantik Milik Jendral Vampire

Gadis Cantik Milik Jendral Vampire

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Kutukan / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: bbyys

Saat Sora membuka mata, dia terkejut. Dia terbangun di sebuah hutan rindang dan gelap. Ia berjalan berusaha mencari jalan keluar, tapi dia malah melihat sebuah mata berwarna merah di kegelapan. Sora pun berlari menghindarinya.

Disaat Sora sudah mulai kelelahan, dia melihat sesosok pria yang berdiri membelakanginya. "Tolong aku!" tanpa sadar Sora meminta bantuannya.
Pria itu membalikkan badannya, membuat Sora lebih terkejut. Pria itu juga memiliki mata berwarna merah.

Sora mendorongnya menjauh, tapi Pria itu menarik tangannya membuat Sora tidak bisa kabur.

"Lepaskan aku." Sora terus memberontak, tapi pegangan pria itu sangat erat.

"Kau adalah milikku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bbyys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Dunia Asing

Suaranya rendah dan terdengar menyeramkan. Pria itu menyeringai hingga terlihat taringnya yang panjang yang mencuat keluar. la mengulurkan tangannya, Sora bisa melihat kuku-kukunya yang panjang dan tajam.

"Makhluk apa itu?"

Sora terus bertanya-tanya, bentuk tubuhnya seperti manusia pada umumnya tapi jika melihat bagian tubuhnya yang lain. la terlihat seperti bukan manusia biasa.

Pria itu berjalan mendekatinya, hanya dengan melihat mata merahnya membuat tubuhnya gemetaran. Ia merasa jika tertangkap olehnya bukanlah hal yang baik.

Sora langsung berlari tak tentu arah.

"Makanan lezat, kau takkan bisa kabur!" ucapnya.

Pria itu terus mengikutinya. Sekuat apapun Sora berlari, pria itu selalu dapat menyusulnya. Sora memutuskan untuk berlari kedalam hutan berharap dapat menemukan tempat bersembunyi.

Sora terus berlari hingga membuatnya terjatuh berkali-kali dan membuat luka di sekujur tubuhnya. Sora tidak menyerah dan terus melarikan diri.

Tapi mau berlari sejauh apapun, secepat apapun, atau bersembunyi dimana pun, pria itu selalu bisa menemukannya.

Sora kehabisan tenaga, disaat dia sudah mulai menyerah tiba-tiba Sora melihat sesosok pria berdiri membelakanginya, tanpa sadar Sora langsung berlari ke arahnya.

"Tolong aku!" mohon Sora. Tanpa disadari itu adalah keputusan yang salah.

Pria itu membalikkan badannya, seorang pria tinggi dengan mata berwarna merah. Sora langsung mendorongnya, berusaha melarikan diri lagi. Tapi Pria itu menarik tangannya.

"Lepaskan aku!" Sora terus memberontak tapi pegangan tangan pria itu sangat kuat.

"Lepaskan mangsaku, aku yang menemukannya duluan."

Suara berat dan menyeramkan itu terdengar tepat dibelakang Sora.

Sora terjebak diantara mereka.

"Aku akan bantu kau menyingkirkan makhluk rendahan itu." bisik pria didepannya.

Tiba-tiba pria didepannya memancarkan aura yang sangat menakutkan. Sora bisa melihat sebuah aura berwarna merah bercampur hitam disekeliling tubuh pria itu.

Sora merasa tubuhnya berat seperti ada sesuatu yang menindihnya.

"Akh!" Karena Sora berdiri di dekat pria itu sehingga membuatnya sulit untuk bernafas. Tekanannya terlalu berat.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya pria berambut hitam itu, ia juga merasakan tekanan itu.

Sora bisa melihat pria berambut hitam itu gemetar meskipun ia berusaha untuk menutupi ketakutannya.

Pria berambut hitam itu hanya tersenyum mengejek. "Jangan bilang kalau kau dari golongan itu? Darah Murni?" terka nya. "Ti ... tidak mungkin. Mana mungkin ada darah murni disini?" ujarnya. "Ka ... kau pasti seorang penipu, aku tidak akan terkecoh." ucapnya.

Pria berambut hitam itu langsung menyerang. Mereka berdua bertarung menggunakan cakar mereka yang panjang. Darah hitam berceceran dimana-mana.

"Akh!" Tiba-tiba pertarungannya berhenti.

"Jan ... jantungku. Kembalikan jantungku!" teriaknya. Pria berambut hitam itu berjalan menghampiri pria itu, berjalan tertatih-tatih sambil memegangi dadanya yang bercucuran darah.

"Kau memilih lawan yang salah." ucap pria itu.

Jantung yang ada di genggaman tangannya langsung ia hancurkan. Seketika itu juga Pria berambut hitam itu langsung mati dan menghilang menjadi asap.

'Pria didepannya telah membunuhnya!'

Tubuh Sora kembali gemetar, itu adalah pemandangan tak biasa yang pernah ia lihat.

"Pria ini lebih berbahaya, aku harus segera pergi." Sora pun langsung berlari menghindarinya.

"Akh!" Tapi pria itu berhasil menyusulnya.

Pria itu berjalan mendekati Sora, Sora berusaha mundur menjauh darinya. Tanpa sadar dia sudah terpojok.

Pria itu memegang tangannya dengan erat. Membuatnya sulit untuk melepaskan diri.

"Lepaskan aku!" Sora berteriak ketakutan.

Pria itu hanya tersenyum menyeringai, seperti sedang menikmati melihat nya yang sedang gemetaran.

Cahaya bulan menyinari, hutan yang tadinya gelap gulita kini menjadi sedikit terang. Sora kembali dikejutkan dengan apa yang ada didepannya.

Rambut silver yang bercahaya saat terkena cahaya bulan, wajahnya yang tegas layaknya patung kuno, hidung yang mancung serta kulitnya yang putih pucat serta matanya yang terlihat cantik seperti batu rubi. Wajahnya yang tampan membuat ia tak bisa mengalihkan pandangannya.

"Kau adalah milikku! ..." Suara yang berat berbisik ditelinganya, membuat tubuhnya bergidik ngeri. Nafas yang berat menjalar disekitar lehernya.

"Akh!" Sora terkejut saat pria itu menjilati lehernya. "Hentikan ..." Sora terus memohon, tapi pria itu tak mau melepaskannya.

"Ukh!" Ia merasakan sesuatu menusuk lehernya, sesuatu yang tajam menembus kulitnya. Rasa panas terasa disekujur tubuhnya.

"Ukh!" Sora merasakan darahnya dihisap.

"Darah manis!" Gumamnya sambil terus menyedot darahnya.

"Si ... siapa kau sebenarnya?" Sora bertanya, tapi pertanyaan itu tak dijawabnya, pria itu hanya sibuk menikmati menghisap darahnya.

"Kumohon hentikan." pinta Sora.

Sora merasa tubuhnya perlahan melemah semakin lama pria itu meminum darahnya semakin lemah tubuhnya. Pandangan Sora mulai kabur. Dia pun tak sadarkan diri.

"Kau adalah milikku, darah manis!"

.

.

.

"Akh!"

Sora bangun dalam keadaan ketakutan. Ingatan tentang dia jatuh dari jurang serta malam didalam hutan muncul di mimpinya.

Sora bernafas terengah-engah, keringat dingin mengucur, jantungnya berdegup kencang. Dia memegangi kepalanya yang sakit karena mengingat kejadian yang menyeramkan itu.

"Aku dimana?" Sora menyadari saat matanya melihat pemandangan yang berbeda.

Hamparan rumput hijau dan luas. Kini ia berada ditengah padang rumput. Langit biru berawan dihiasi matahari yang bersinar terang. Langit indah yang sulit untuk ditemui jika tinggal di kota.

Sora memegangi rambutnya yang berwarna merah muda - pink. Seperti tidak percaya dengan penglihatannya, Sora terus mengecek matanya. Lalu dia menyadari bajunya berubah. Ia memakai kemeja berwarna coklat, lengan panjang dengan pita. Rok setinggi dengkul yang lebar tapi tidak terlalu mengembang. Di beberapa bagian ada bordiran bunga yang cantik. Dia tidak pernah melihat pakaian seperti ini.

Luka-luka kecil di tangan dan kakinya hilang. Sora langsung mengecek bagian lehernya. Dia merasakan ada luka disana. Lukanya terasa seperti 2 lubang kecil.

"Kejadian tadi malam bukanlah mimpi?!"

Tubuhnya kembali gemetar mengingat kejadian itu. Sensasi saat digigit dan dihisap masih terasa.

'Mana ada manusia yang meminum darah manusia lain.' pikirnya.

"Jangan! Jangan!"

Sora teringat buku yang pernah direkomendasikan temannya ditempat kerja. Buku itu bercerita tentang makhluk berdarah dingin yang suka menghisap darah manusia lain hingga kering.

Sora kembali mengingat ciri-cirinya. Mata merah, taring panjang, kuku panjang, tangannya yang dingin serta penghisap darah.

"Tidak mungkin!"

Sora berusaha menolak kenyatan itu, tapi apa yang dijabarkan dalam buku dan apa yang sudah dia lihat semuanya terlihat sama persis.

"Mana mungkin makhluk itu adalah Vampire."

Vampire adalah makhluk mistis yang dipercaya hidup kembali dari kematian dan mengisap darah untuk bertahan hidup. Vampire hanyalah makhluk dongeng yang tidak mungkin ada.

'Wussshhh ....'

Tiba-tiba angin kencang berhembus, menghempaskan dedaunan kering dan mengibaskan rambut panjangnya. Bayangan besar muncul dan menutupinya.

Mata Sora kembali terbelalak saat mengetahui asal dari bayangan itu. Seekor hewan berbentuk ular besar yang memiliki tangan dan kaki serta sayap besar.

"Naga!"

Sora melihat seekor naga berwarna hitam, terbang tepat diatas kepalanya. Kibasan sayapnya menciptakan angin besar di sekitar. Naga itu terbang semakin menjauh hingga akhirnya tak terlihat lagi.

Sora memutar otaknya, semua pemandangan yang sudah dia alami adalah hal yang tak biasa.

Seorang manusia bermata merah dan bertaring, sekarang ada seekor naga.

"Sebenarnya aku ada dimana?" Sora berkeluh.

"Cepat!"

Tiba-tiba ia mendengar suara seseorang.

Mendengar suara orang lain seperti mendapat sebuah pertolongan baginya. Ia menengok ke arah sumber suara itu berasal.

Dari kejauhan Sora melihat banyak orang berlalu lalang. Ia beranjak dari tempatnya, berjalan ke arah orang-orang itu.

Sora melihat hiruk pikuk, orang-orang tampak sibuk. Beberapa pria mengangkut sebuah karung yang terlihat berat. Seorang wanita membawa keranjang besar di kepalanya. Beberapanya lagi membawa keranjang kecil berisi sayuran ataupun roti. Kereta kuda juga ikut lalu lalang.

Sora berjalan kearah keramaian itu, ikut masuk melewati gapura yang terlihat seperti pintu masuk ke sebuah desa.

Bangunan berjajar rapi disepanjang jalan. Bangunan kotak yang rata-rata terbuat dari batu bata berwarna merah dengan ukiran unik. Jalanannya juga unik yang terbuat dari paving blok yang tersusun rapi.

Sora jadi teringat, tempat ini mirip dengan jalanan di Eropa. Bangunan tua, klasik dan cantik. Bentuk dari ciri khas Eropa. Jalanan tampak sangat ramai.

"Minggir ... minggir!" teriak seorang kusir yang sedang mengendarai kereta kuda. Sora langsung minggir ketepi jalan.

"Bahaya sekali." ujar seseorang.

"Hei! Jalanlah dengan benar!" teriak seorang pria. Matanya memandang Sora dengan pandangan aneh. "Dasar gadis Pulau." cibirnya.

Sora kembali melangkahkan kakinya. Beberapa orang memandanginya dengan tatapan aneh. Sora mengecek tubuhnya. Melihat apa yang membuat orang-orang memandanginya seperti itu.

Pakaian yang dia kenakan memang sedikit berbeda tapi bukan yang sampai beda jauh. Bahannya terlihat sama, hanya model pakaiannya saja yang berbeda.

Rata-rata orang disana memakai gaun panjang tanpa kerah dengan korset motif di pinggangnya. Ada beberapa yang memakai gaun dengan renda lucu serta gaun lebar seperti payung.

Ia mengabaikan pandangan orang-orang dan kembali melihat-lihat.

"Dugh!"

1
Aksara_Dee
sampai sini dulu ya Thor, nanti lanjut lagi..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!