Warning
Harap Bijak dalam membaca!
Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.
Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.
Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.
Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?
Silahkan baca disini yaa^^
OrchidCho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7
...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
Semua para bantuan menuju lokasi, dimana hilang nya Alice, setelah badai mereda, ayah Alice serta tiga kakak nya berada kapal. Penyelam pun dikerahkan untuk mencari.
Pencarian yang lama belum membuahkan hasil, hingga kakak nya bergantian menuju lokasi hilang nya sang adik namun hasil nya masih nihil.
Meski dihari berikutnya sampai dua kakak nya lagi juga ikut bergabung Leo dengan Calvin.
Leo adalah kakak yang paling tua, juga dekat dengan adiknya apalagi dengan Alice.
......................
Tiga hari berlalu di sebuah pantai berpasir putih, kakinya merasakan terkena ombak, di sanalah Alice yang terbaring di pantai dengan keadaan compang-camping, wajahnya terlihat tidak begitu baik.
Sampai deburan ombak mengenai wajahnya, Matanya mengerjap ketika matahari menyoroti matanya, ia terbangun di depannya terlihat lautan luas. Bola matanya melihat sekeliling.
"A! Kepalaku" pekik Alice sambil memegang kepalanya, bahkan ia termenung sejenak karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Saat berbalik Alice melihat rumah mewah di pantai, lebih tepatnya sebenarnya ini pulau pribadi.
Hanya mengikuti intuisi nya, Alice berjalan dengan pincang, dipinggir pantai namun nihil tidak menemukan seseorang pun disana.
Lalu ia tersadar lengan nya terluka dan terasa berdenyut nyeri meski sudah mengering, tak ada pilihan dengan memberanikan dirinya berjalan menuju rumah mewah tersebut, namun jalan nya tidak stabil sambil memegang kepalanya.
Didalam rumah seorang pria sedang melihat monitor CCTV, ia dibuat kaget karena ada orang berada di pulau pribadinya yang tak lain pria itu adalah Chris.
Diluar Alice yang merasakan tubuhnya mulai nyeri, bahkan kepalanya terasa sakit dan luka-luka nya pun masih terasa perih.
"Ahh.. Kepala ku sangat sakit" lenguh Alice yang bersandar ke sebuah kaca akuarium yang terdapat ada ikan didalamnya.
"Be Careful, the fish is very sensitive to the smell of blood" suara tiba-tiba pria dari jendela.
"Ya?"
"If you fall inside, you'll be eaten by my piranha" terang pria tersebut.
"Pi--. Help me please.. Aku terluka" terang Alice menunjukkan lengan nya.
Chris yang melihat penampilan memprihatinkan wanita itu, ia pun membiarkan masuk.
Memberikan air dan roti itulah yang Chris lakukan, namun tak disangka wanita tersebut menenggak air nya sampai habis dan memakan roti seperti orang belum makan berhari-hari.
Zac melipat kedua tangannya dan mendekat ke Chris.
"Kau dapat dari mana dia?" Tanya Zac pada Chris yang melihat tampilan gadis itu nampak acak-acakkan.
"Tiba-tiba saja datang entah dari mana" bisik Chris.
"Aku tidak melihat perahu diluar, apa dia berenang?" Pikir Zac pada Chris.
"Gigih sekali, untungnya tidak jadi makanan hiu" terang Chris pada Zac lalu ia duduk dekat gadis tersebut.
"Kau lapar rupanya.. Berapa lama kau belum makan?" Tanya Chris pada gadis ini.
"Entahlah.. Dua hari mungkin, aku sangat lapar" jawab nya sambil mengunyah.
"Siapa namamu? Bagaimana bisa sampai disini?" Tanya Chris.
Kunyahan makannya terhenti, melihat ke pria disampingnya, terlihat ada bekas krim roti di bibir atasnya.
"Namamu?" Ulang Chris.
"Namaku?.." Bola matanya bergerak-gerak berpikir, aneh dia tidak bisa mengingat namanya.
Tuk
Gadis tersebut menjatuhkan rotinya, matanya berair, nafasnya tercekat.
"Namaku.. Kenapa.. Aku tidak bisa ingat" terbata-bata gadis tersebut.
Chris yang mengulurkan tangannya melihat sesuatu dikepala gadis tersebut, terlihat luka 5 centi di kepalanya.
"Kenapa?" Tanya Zac.
"Kepalanya terluka" terang Chris. Zac ikut memeriksa kepala gadis ini.
"Kau terluka cukup serius, kau lupa ingatan, jangan khawatir nanti akan ingat" ucap Zac yang kasihan.
Chris menghela nafasnya, lalu bangkit.
"Kau bersihkan gadis ini, lalu kirim dia ke kota.. Dan laporkan orang hilang, ahh membuat kepala ku sakit" perintah Chris.
"Jangan bersikap kejam, dia sedang sakit" pungkas Zac.
"Kalau begitu, kau saja membantunya.. Atau cari data apa ada orang hilang" balas Chris.
"Baiklah, kalau begitu.. Karena kau tidak ingat namamu.. Bagaimana kalau ku panggil Ros?? Artinya mawar" tawar Zac memberikan nama itu karena melihat kalung yang dipakainya.
"Mawar apaan? Namanya Bam.. Sangat cocok" balas Chris yang berlalu pergi, menamai Bam karena itu panggilan hewan peliharaan nya yaitu anjingnya.
"Bagaimana kau bisa menamai manusia dengan itu? Haha" tawa Zac.
"Tak apa.. Bam.. Aku suka" angguk gadis tersebut. Zac hanya tertawa tak menyangka gadis itu menyukai panggilan nya.
...****************...
Selama lima hari akhirnya jasad pun muncul, pakaian terakhir kalinya yang dipakai Alice sama percis. Semua kakak nya terlihat sedih tak percaya yang mereka temukan, melihat sang adik sudah menjadi jasad, tak menyerah dibawa untuk autopsi.
Setelah lamanya hasilnya keluar, memang meninggal karena tenggelam paru-paru terisi air laut, wajah sudah membengkak sehingga sulit dikenali.
Satu sisi Dex sungguh terpukul ia tidak menyangka akan seperti ini, tiba dirumah mereka ayah dan kakak Alice melihat hasil foto-foto autopsi karena meminta.
Kakaknya ada yang merasa sedih, dan marah melihat foto autopsi tersebut.
"Putri ayah, jangan bermain terlalu jauh.. Hati-hati dengan tangga nanti terluka.. Tapi.. Pisau telah melukaimu" sedih ayah nya melihat potongan hasil autopsi.
Disitu Dex hanya bisa menunduk, ia juga merasa bersalah.
"Lihat ini.. Aku tidak yakin dia adikku" ucap Brian yang belum Terima.
"Hasilnya sudah menunjukkan cocok" pungkas Nico yang menunduk.
...****************...
Di pulau, Alice yang tidak ingat apapun kini bernama Bam, yang dirasakan Alice kini hampa karena tidak ingat apapun.
"Untuk sekarang bagaimana membersihkan tubuhmu? Dengan mandi, kau bisa lakukan itu kan??" Tanya Zac sangat perhatian.
"Iya.. Aku merasakan rambutku kaku" jawab Alice yang memegang rambutnya.
"Tapi.. Tato ditangan mu itu apa? 7?" Tanya tiba-tiba Chris melihat tatto di lengan bagian dalam.
"Aku tidak ingat" jawab Alice mengusap lengan angka 7 tersebut.
Chris tak kaget mendengarnya karena pasti sudah menduga dia tidak akan ingat, ia mendekat melihat tatto tersebut, tahu itu bukanlah tatto asli.
"Tatto temporer" decih Chris.
"Baiklah, ke atas untuk mandi" perintah Zac.
Alice menuju kamar mandi, sedangkan Zac mencari data gadis tersebut yang ternyata belum ada info hilang dari gadis tersebut.
"Tidak ada" terang Zac pada Chris.
"Besok kirim dia ke kota saja" pungkas Chris.
"Dia sedang sakit, setidaknya biarkan luka nya sembuh dulu, baru kirim dia ke kota, tapi sepertinya kita satu negara, dia bukan orang Jepang" terang Zac.
"Dia harus diwaspadai, bisa jadi dia mata-mata" tutur Chris.
"Oh.. Itu ada benarnya juga" angguk Zac.
"Kenapa kau ini? Seperti amatir saja" balas Chris sambil menggeleng.
...****************...
Mereka masih berkutat dengan hasil foto autopsinya.
"Tapi.. Pengemudi kapalnya dimana? Kenapa tidak mengatakan apapun?" Celetuk Leo kakak pertama.
"Oh? Benar juga.. Kita terlalu sibuk mencari Alice, kita tidak mendengar langsung apa yang dilihat pengemudi kapal" timpali Nico.
Mereka saling melihat kecuali Thomas yang masih melihat foto tersebut.
"Adikku.. tidak bertato, tidak bertindik di wajah selain kuping, karena Aku melarangnya, tubuhnya sangat mulus dan dia menjaga nya dengan baik, kalau dia pergi secepat ini kubiarkan dia melakukan nya" tutur Thomas yang sedih.
Dex tiba-tiba teringat.
"Bos.. Nona memiliki tatto" celetuk Dex.
"Apa?" Cicit ayah nya.
"Angka 7, di Tangan kanan lengan bagian dalam, itu tatto temporer pasti belum hilang karena Nona menempelnya belum lama ini" terang Dex.
Kakaknya langsung mencari bagian tersebut dalam foto namun ternyata tidak ada tatto angka tujuh dibagian tersebut.
"Kau yakin?" Tanya Brian.
"Ya.. Sebelum berangkat ke Italia, Nona pergi ke mall dia melakukan tatto temporer dilengan nya, Aku masih ingat itu, hanya beberapa hari pasti belum hilang" angguk Dex.
"Tatto temporer terkena air, akan hilang meski begitu hilang nya akan bertahap, tapi lengan ini.. Sangat bersih" tutur Nico yang mulai mencurigai sambil melihat foto tersebut.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...
...OrchidCho...