NovelToon NovelToon
Benih Sang Cassanova 2

Benih Sang Cassanova 2

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Sharon tidak mengerti mengapa takdir hidupnya begitu rumit. Kekasihnya berselingkuh dengan seseorang yang sudah merenggut segalanya dari dirinya dan ibunya. Lalu ia pun harus bertemu dengan laki-laki kejam dan melewatkan malam panas dengannya. Malam panas yang akhirnya makin meluluhlantakkan kehidupannya.

"Ambil ini! Anggap ini sebagai pengganti untuk malam tadi dan jangan muncul lagi di hadapanku."

"Aku tidak membutuhkan uangmu, berengsekkk!"

Namun bagaimana bila akhirnya Sharon mengandung anak dari laki-laki yang ternyata seorang Cassanova tersebut?

Haruskah ia memberitahukannya pada laki-laki kejam tersebut atau menyembunyikannya?

Temukan jawabannya hanya di BENIH SANG CASSANOVA 2.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Bab 30. Memori

Hotel Angkasa mulai lengang. Sisa-sisa dekorasi pernikahan masih menempel di ballroom hotel tempat di mana seharusnya menjadi saksi pernikahan antara Leon dan Metha. Para tamu sudah lama meninggalkan tempat itu. Sinar senja mengalir masuk melalui jendela besar ballroom, menyapu permukaan marmer dengan cahaya temaram.

Di dalam salah satu ruang pertemuan yang kini kosong, hanya tersisa suara ketus dan langkah kaki yang tidak sabar.

“Masih nggak ada kabar dari Leon?!” bentak Djaya, berdiri dengan tangan di pinggang, wajahnya memerah karena amarah.

“Ya,” jawab Meylania dengan nada jenuh. Matanya menatap ke luar jendela, seolah berharap sosok yang ditunggu tiba-tiba muncul dari balik sana. “Ponselnya tidak aktif.”

Lara menyilangkan tangan, berdiri di samping suaminya. “Luar biasa. Dia pergi tanpa sepatah kata pun setelah mempermalukan keluarga kita. Setelah semua yang sudah kami siapkan!”

“Kau pikir hanya keluargamu yang malu?” sahut Meylania, berbalik menghadapi mereka. “Aku juga ditinggalkan di altar, Lara. Jangan bertindak seolah-olah hanya kalian yang dirugikan!” Suara Meylania terdengar menggelegar.

“Justru karena itu, kami harus menuntut ganti rugi!” potong Djaya dengan mata menyala. “Kami sudah keluar banyak biaya demi pernikahan ini. Saham keluarga kami jadi taruhan agar nama baik tetap terjaga. Tapi apa balasan Leon? Lari seperti pengecut!”

“Dia bukan pengecut!” suara Meylania meninggi. “Dia hanya ... dia hanya butuh waktu! Kalian tidak tahu apa yang dia alami!”

Lara mendengus. “Cih. Membela pria sekelas Cassanova yang bahkan tidak punya nyali untuk bertanggung jawab? Kau lebih bodoh dari yang kupikirkan, Meylania. Seharusnya dia bersyukur masih ada perempuan baik-baik yang mau menikahi dia!”

Kata-kata itu menusuk. Mata Meylania langsung menyala. Ia melangkah maju mendekati Lara, wajahnya kini kehilangan kesabaran.

“Cukup!” bentaknya. “Jangan kalian hina Leon di depan aku! Kalau dia tidak muncul, itu mungkin karena dia tau kalian memiliki niat terselubung. Aku tidak buta. Aku tahu kalian hanya menginginkan koneksi keluargaku, begitu bukan!”

Sebenarnya Meylania sudah bisa melihat niat itu, tetapi Meylania membutakan mata dan hatinya. Ia pikir tak masalah. Lagipula setelahnya semua akan jatuh ke tangan Leon juga.

Lara membalas dengan tatapan merendahkan. “Kau pikir kami butuh koneksi? Kami punya uang, Meylania. Tapi sekarang, karena ulah pria itu, kami menuntut kompensasi. Setidaknya 5% saham atas nama Metha. Itu harga malu yang harus kalian bayar.”

Meylania terdiam. Jantungnya berdetak kencang. “Kalian bercanda?”

“Kami sangat serius,” jawab Djaya tegas. “Serahkan 5% saham di perusahaan LXR Holdings atas nama Metha atau kami akan memastikan reputasi keluarga kalian tercoreng di media. Kami punya dokumentasi lengkap tentang kejadian hari ini. Video, foto, semuanya.”

Nada ancaman itu membuat udara yang sudah memanas di ruangan semakin pekat. Meylania mengepalkan tangan. Ada nyeri menusuk di dadanya—bukan hanya karena Leon tak muncul, tapi karena kini mereka menjadi tumbal dari permainan yang lebih besar.

“Kalian pikir aku akan semudah itu menyerah?!” teriaknya. “Aku tidak takut. Kalian mau main kotor? Ayo. Tapi jangan pernah anggap aku lemah hanya karena aku perempuan. Kalian tidak tahu siapa sebenarnya yang kalian hadapi!”

“Perempuan keras kepala,” gumam Lara sambil tertawa sinis. “Kita lihat seberapa jauh kamu bisa bertahan. Jangan lupa, seluruh negeri menyaksikan bagaimana putramu yang pecundang itu kabur dari pernikahan ini. Hanya dengan satu kata dari kami, kalian ... akan hancur," ancam Lara.

Meylania menatap mereka berdua. Nafasnya berat, namun pandangannya tak goyah. “Silakan kalian lakukan apa pun, aku tidak takut. Ingat, jika kalian sampai berani menjatuhkan Leon, maka aku bersumpah, aku akan buka semua borok keluarga kalian satu per satu. Kalian tidak sebersih itu," teriak Meylania berapi-api.

Lara dan Djaya saling berpandangan, ekspresi mereka berubah sedikit waspada. Lalu Djaya menepuk meja keras.

“Baik. Kami beri waktu 3x24 jam. Setelah itu, kalau tidak ada kabar, kamu tahu akibatnya.”

Dengan geram, pasangan suami istri itu pun mengajak Metha meninggalkan ruangan. Pintu tertutup keras, menggema di lorong.

Meylania berdiri sendiri, dadanya sesak oleh marah, kecewa, dan rasa tak berdaya. Air matanya hampir jatuh, tapi ia tahan.

Dalam hati ia bergumam, Leon, di mana kamu sebenarnya?

...***...

Malam menuruni langit dengan sunyi yang berat. Lampu-lampu kota menyala di luar jendela kamar hotel, berpendar redup di balik tirai semi transparan. Di dalam kamar yang luas tapi hening, Leon duduk di tepi ranjang, masih mengenakan sebagian kostum cosplay Minato, rambut palsu sudah dilepas, namun jubahnya masih menggantung di bahunya. Ia menunduk, menatap telapak tangannya sendiri—tangan yang tadi sempat menjabat tangan Sharon.

Hangatnya masih terasa.

Sharon .…

Nama itu bergaung lembut tapi kuat dalam benaknya. Sejak pertemuan tadi, pikirannya tidak bisa tenang. Wajah wanita itu, suaranya, caranya menggandeng Xaviera dan Xaviero—semuanya terasa begitu familiar, begitu dekat, namun seolah masih terbungkus kabut tebal yang tak bisa ditembus.

Ia menarik napas panjang, lalu merebahkan tubuh ke atas ranjang, menatap langit-langit. Matanya tak berkedip.

"Saya Sharon. Ibu dari Xaviera dan Xaviero."

Ucapannya kembali terngiang di kepala. Dua anak itu … kembar, sekitar enam tahun. Persis seperti dalam mimpi-mimpi yang selama ini menghantuinya. Suara tangis bayi. Bayangan seorang wanita yang melahirkan dalam kesakitan. Lalu, senyum lembut di bawah sinar matahari.

Leon menutup mata. Dan saat itu juga—kilasan memori menerobos masuk begitu saja.

"Aku datang bukan untuk uangmu, berengsek! Kau pikir semua wanita bisa kau beli?!”

“Lalu untuk apa kau datang?”

“Aku hamil. Dan anak ini milikmu.”

“Kau yakin? Apa aku harus percaya begitu saja?”

“Aku tidak butuh kau percaya. Tapi aku butuh kau tahu."

“Kau datang untuk apa? Meminta tanggung jawab? Menuntut pernikahan?”

“Aku datang karena anak ini pantas tau siapa ayahnya. Dan kau pantas tau bahwa ada kehidupan yang terbentuk karena perbuatanmu malam itu."

“Kalau aku bilang aku tidak peduli? Kalau aku bilang aku tak mau punya anak terlebih itu darimu, apa yang ingin kau lakukan? Kau tau, bukan kau seorang wanita yang pernah mendatangiku dengan kebohongan tentang kehamilannya."

“Aku tidak akan mengemis. Yang penting, aku sudah memberitahumu. Urusan kau mau peduli atau tidak, mau bertanggung jawab atau tidak, aku tidak peduli. Terserah. Aku memberitahumu karena aku tidak ingin suatu hari nanti kau menuntutku karena tidak memberitahu tentang keberadaan anak ini. Terima kasih atas waktunya. Aku permisi."

Leon terbangun dengan napas terengah. Matanya membelalak, keringat dingin membasahi pelipisnya. Ia duduk tegak di ranjang, tubuhnya bergetar.

Itu bukan mimpi. Itu ingatan.

Tangannya terangkat pelan, menyentuh wajahnya sendiri seolah tak percaya.

“Xaviera … Xaviero … Apa mereka anak-anakku?” bisiknya lemah, suara tercekat di tenggorokan.

Leon kebingungan. Ia belum bisa mengingat jelas siapa itu Sharon.

Leon memejamkan mata, dadanya sesak. Bukan karena emosi semata, tapi karena pertanyaan yang kini menggilas kepalanya:

“Apa yang sebenarnya terjadi enam tahun lalu?”

Bersambung...

Yuhu, Leon Sang Hokage kembali lagi. 😁

Sebenarnya ini bab untuk besok, tapi nggak papalah, sesekali dapat bonus update. 😁

Udah bab 30. Semoga aja nggak ada yang baca lompat-lompat, ya! Khawatir banget bab 40 gagal retensi. Kalo gagal, mungkin D'wie akan down dan benar-benar hengkang dari sini dan fokus di pena ijo aja.

Terima kasih yang sudah setia menanti update terbaru cerita Leon dan Sharon, semoga suka. ❤️❤️❤️

...Happy reading ...

1
🟢🅟ₑ⸤ₐₙ𝔤🅘🅟ₐ𝔤ᵢₚₑₙ🅤ₕ𝒘ₐᵣₙₐ
lebih sayang orang lain dr pada anaknya sendiri🤦‍♀️
🟢🅟ₑ⸤ₐₙ𝔤🅘🅟ₐ𝔤ᵢₚₑₙ🅤ₕ𝒘ₐᵣₙₐ
ciaannn ditinggal🤣
CIRENG
laik banyak banyak
Ochyie Aguztina
hadirr,,semngat ka 💪
Maria
/Rose//Rose//Good//Good/
Ipehmom Rianrafa
mksh Thor 💪💪💪
Yeni Fitriani
dirga kritis keracunan dirawat di rs beberapa hari tpnkow ibhnya dirga gak ada kabarnya
She Jutex MImi
ku pikir dulu bpk reynaldy korban ternyata oh ternyata...
Ely Wilda Rusaily
semangat, wish u lucky
Irma Lianawaty
apa ternyata Nadine anaknya yg dibilang meninggal?
Yeni Fitriani
dimana mana pelakor itu memang iblis
Yeni Fitriani
ah males bgt klO ternyata nadiene adalah adik kandung leon yg diambil curang oleh ayahnya dr ibu mey
Yeni Fitriani
ya udahlah klo emang Sharon msh aja sok menjadi org yg paling tersakiti dan tdk mau memaklumi apa yg dulu terjadi pd lion ya sdh biarkan sj sharon menikah dgn dion tp ambil anak2nya viera dan viero biarlah sharon memiliki anak sendiri dgn dion biar sharon puas.
Yeni Fitriani
dimana mana memang pelakor dan turunannya itu menjijikan.....walupun ibunya dion lebih dulu jd pacar ayahnya lion tp tatap dia adalah pelakor karna merusak pernikahan ibu lion dan ayahnya....ibu lion wlopun bukan pacar dr ayahny dion yp ibu liln adalh istri pertama yg sah dimata agama dan negara dan direstui seliruh keluarga besar ayah lion.
Yeni Fitriani
sebenarnya sharon gak bisa terlalu menyalahkan lion toh dimasa lalu mereka bukan pasangan kekasih mereka hanya adalah dua org asing yg kebetulan malam itu ONS dan wajar klo lion awalnya meragukan anak yg sharon kandung toh stelah 2 bulan sharon menemuinya bisa sj kan klo misal bukan cewek baik2 dlm kurun wkt 2 bulan itu si cewek tidur sm cowok lain lg...jd penolakan lion pd wkt itu cukup utk dimaklumi.
Yeni Fitriani
sebaik apapun dion dia tetaplah anak pelakor dan penghianat pernikahan yg didlm otak dion tersimpn akl licik yg hanya ingin memanfaatkan sharon dan ank2nya utk balas dendam pd lion....pdhal Lion yg sesungguhnya tdklah sejahat yg dipikirkan dion.....apapun yg menimpa dion yg tdk diakui sbg keturunan dr keluarga konglomerat dr pihak ayahnya itu adalah bentuk hukuman dr keegoisan ayah dan ibunya.

seyogyanya seseorang itu klo sdh menikah sah jgn lg main gila sm pacar yg katanya td sangat dia cintai.....sekalipun di menikah karna perjodohan maka jalanilah penukahan itu dgn serius dan baik.
Pcy retno
Hohoho ternyata ini kerjaan mya alda si ani² no simpanan yesss
Yeni Fitriani
kelihatan kan didunia nyata maupun dipernovelan perebut suami org akan sellu merasa dirinya yg paling benar.....aldo ibunya dion menyebut melania ibunya leon sbg wanita licik pdhl alda sendiripun adalah wanita licik.
Yeni Fitriani
dipertanyakan dr mana asalnya gen nadin.....apa dr keegoisan cinta ayah dan ibunya yg tdk munterpisah meskipun ayahnya sdh punya istri yg sah.....wkwkk
Yeni Fitriani
ayahnya Lion ayahnya dion jg ibunya lion dan ibunya dion adalah bentuk nyata dr keegoisan cinta buta.....dan Lion adalah satu2nya korban dr mereka itu.

klo dion mah gak jd korban dia hidup bergelimang bahagia dan berkecukupan harta.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!