Semuanya berawal dari sebuah perjodohan, seorang pria tampan bernama Lionard Demitri yang membuat seorang gadis ceria seperti Airin, mengalami kehancuran begitu besar dalam hidupnya.
Kebodohan yang Airin lakukan, adalah mencintai suaminya dengan sepenuh hati. Hingga dia tahu jika ternyata suaminya menikahinya karena dia mempunyai kemiripan dengan perempuan di masa lalunya.
Airin hanya di jadikan istri bayangan oleh Lion. Tidak ada cinta untuk dirinya, semuanya hanya sebuah cinta sepihak.
"Tidak bisakah aku menggantikan Vei untuk kamu? Tidak bisakah Airin yang ini kamu cintai, bukan Airin yang harus menjadi Verina"
Dengan penuh harapan Airin mengatakan itu pada suaminya. Namun harapan rapuh yang dia miliki, harus hancur dalam sekejap.
"Kau berharap cinta dariku? Haha.. Sampai kapanpun tidak akan pernah kau dapatkan!"
Ketika hanya menjadi istri dengan bayang-bayang masa lalu suaminya. Tapi, Airin tetap bertahan. Meski entah dia akan bisa melewatinya atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah Terlambat
Di dalam ruangan, Verina terbangun setelah menjalani operasi. Dia sudah mulai pulih, Dokter pun sudah mengatakan jika dia cocok dengan ginjal barunya. Tubuhnya memberikan respon yang baik. Ibunya selalu setia menjaganya disana.
"Ma, bagaimana keadaan seseorang yang mendonorkan ginjalnya untuk aku?"
"Mama sudah tanya Dokter, dan katanya baik-baik saja. Dia langsung dipindahkan oleh keluarganya, jadi Mama juga tidak sempat bertemu dengannya"
"Ma, kenapa dia baik sekali ya? Sudah lama kita mencari donor ginjal yang cocok dan baru mendapatkan sekarang. Bahkan dia tidak ingin kita mengetahui identitasnya"
"Orang baik itu pasti ada Nak, mungkin ini adalah sebuah keberuntungan karena orang baik ini mau menolong kamu. Dia menjadi malaikat penolong bagi kamu untuk berjuang sembuh"
Verina mengangguk, dia masih penasaran siapa yang telah mendonorkan satu ginjalnya untuk dia. "Oh ya Ma, dimana Brian?"
"Dia terpaksa harus ke Luar Kota, katanya ada hal yang harus di urus. Jadi, dia tidak bisa menemani kamu operasi"
"Ah begitu ya, yaudah tidak papa"
*
Di dalam Mansion Keluarga Demitri, semua orang masih kebingungan mencari keberadaan Airin. Yulita sudah dibawa pulang oleh Chris, karena mereka yang juga meninggalkan bayinya dengan Ibunya Yulita di rumah. Keadaan Lion juga semakin kacau, dia terlihat sangat frustasi sekarang. Bahkan ketika dia mencoba mencari keberadaan Airin dari teman-teman kerja Airin di tempat kerjanya yang dia dapatkan informasi dari Leo, asisten Chris. Namun, satu dari mereka pun tidak tahu keberadaan Airin.
"Lion, sekarang sebaiknya kamu ikut kami pulang ke rumah" ucap Niviana.
Lion langsung menggeleng cepat, dia menyambar kunci mobil di atas meja. "Aku harus kembali ke Apartemen, nanti jika Airin pulang kesana dan aku tidak ada disana, dia bisa kembali pergi. Aku yakin Airin akan kembali"
Semua orang hanya terdiam menatap kepergian Lion. Lion benar-benar terlihat sangat frustasi sekarang.
"Sepertinya dia benar-benar frustasi atas kehilangan Airin" ucap Papa.
"Semoga saja Airin bisa merubah keputusannya, dan kita semua terus mencoba untuk mencari keberadaannya" ucap Kakek.
Dan Lion kembali ke Apartemen yang terasa kosong, melihat ke arah dapur membuat dia teringat jika dulu dia sering melihat istrinya memasak disana, menyiapkan sarapan dan makan malam. Bayangan itu seolah berputar di kepalanya seperti kaset rusak.
"Apa yang kau lakukan! Aku tidak makan udang!"
"Maaf, aku tidak tahu"
"Kenapa kau tidak tahu? Vei saja tahu semuanya tentangku, dia selalu perhatian tentang apa yang aku suka dan tidak aku suka"
"Aku bukan Vei! Cukup kamu terus menganggap aku adalah dia! Aku Airin! Bukan Vei!"
"Aku menikahimu karena kau harus menjadi Vei-ku. Bukan menjadi Airin!"
"Tidak bisakah kau memberi kesempatan untuk aku sebagai istrimu? Bukan sebagai istri bayangan dari masa lalumu"
Tubuh Lion lemas ketika dia mengingat semua yang dia lakukan pada Airin. Perdebatan yang terjadi di dapur Apartemennya ini, ketika Airin salah membuat masakan untuknya, padahal Airin memang tidak tahu apa-apa tentang apa yang dia suka dan tidak suka. Semuanya berakhir dengan Lion melempar piring berisi makanan itu dan mengenai dada Airin sampai terluka.
"Maaf Airin, maaf.. Hiks"
Lion memegang dadanya yang sesak, mengingat semua bayangan yang dia lakukan pada Airin, benar-benar melukai hatinya sendiri. Sebuah penyesalan yang sekarang membelenggu hatinya sendiri.
"Kau aku nikahi hanya untuk menjadi Vei, bukan Airin!"
"Hiks.. Airin, maafkan aku"
Lion perlahan terjatuh ke atas lantai, terduduk dengan memegang dadanya sendiri. Air mata terus mengalir, dia terisak keras. Ruangan yang sekarang terasa begitu hampa dan sepi setelah kepergian istrinya. Tidak ada lagi seseorang yang menyambutnya dengan senyuman ketika dia datang, meski senyuman itu sering kali Lion abaikan. Dan sekarang, dia menyesali semuanya.
Lion menatap ke sekelilingnya dan semua bayangan tentang Airin langsung terlintas dalam ingatan. Ketika dia menyiksa Airin, lalu meninggalkannya begitu saja.
Bagaimana bisa dia sejahat itu? Bagaimana bisa dia membiarkan istrinya sangat menderita saat bersamanya?
"Maaf, maaf"
Rasanya kata maaf percuma terucap, hanya melayang di udara yang hampa, tanpa bisa di dengar oleh orang yang dia buat terluka. Terlambat... dia mengucapkan kata maaf ketika Airin sudah pergi dari kehidupannya. Dan Lion hanya bisa menyesali perbuatannya pada Airin pada saat itu.
Ketika dia memperlakukan Airin lebih kejam dari seekor hewan. Dia yang meminta Airin menjadi orang lain. Padahal sudah jelas jika Airin adalah orang yang berbeda, tapi dia ingin Airin menjadi Verina.
Hingga ketika Airin memotong rambutnya, Lion baru menyadari jika dia merasa ada yang hilang dengan penampilan Airin yang berbeda dan begitu mirip dengan Vei. Ternyata, perlahan hatinya sudah terbuka untuk Airin, hanya egonya yang terlalu besar hingga dia tidak menyadari perasaannya sendiri.
Hari dimana Airin tiba-tiba menghilang setelah memotong rambutnya. Tepatnya setelah keributan yang terjadi di Mal. Lion kembali ke Apartemen dan suasana terasa sangat sepi seperti sekarang. Lion menunggu beberapa saat sampai dia sadar Airin tidak kunjung juga pulang.
Ada perasaan takut yang begitu besar, dia segera mencari Airin. Mencoba untuk terus menghubungi ponselnya, tapi Airin sama sekali tidak mengangkat teleponnya. Lion benar-benar panik saat itu, seolah dia kehilangan sebagian dari jiwanya.
"Kemana dia? Kenapa tidak mengangkat teleponku sih"
Lion mencari keberadaan Airin dengan panik, hingga akhirnya dia memutuskan meminta orang untuk melacak keberadaan Airin dari sinyal ponselnya. Dan akhirnya dia menemukan Airin yang berada di sebuah danau buatan yang berada di pinggiran kota. Jarak yang cukup jauh juga.
Ketika Lion melihat seorang wanita yang duduk di bangku danau seorang diri. Tatapannya terlihat kosong menatap air danau yang tenang, tiupan angin menerpa wajahnya dan rambutnya. Menyadari jika rambutnya yang sudah pendek, membuat Lion menatap seseorang yang terasa asing.
Dia bukan Airin, dan ... Lion baru menyadari jika dia menginginkan Airin, bukan Airin yang harus seperti Verina.
Dan sejak saat itu, seharusnya Lion segera menegaskan perasaannya. Hingga akhirnya dia terlambat dan harus kehilangan Airin.
Lion berjalan gontai ke arah sofa, duduk disana dengan perasaan yang kacau. Tangisan yang belum berhenti juga, meratapi kepergian Airin. Dia mengambil selembar foto yang dia simpan di atas meja sejak mereka kembali dari pantai. Itu adalah foto terakhir dan kenangan terakhir yang dia miliki bersama Airin. Lion menatap foto itu dengan mengusap bagian foto Airin.
"Kembalilah, maka aku akan merubah semuanya. Tolong kembali Sayang... Aku akan merubah semuanya, aku hanya akan mencintaimu. Aku akan menebus semua kesalahan yang pernah aku perbuat padamu"
Isak tangis yang semakin terdengar memilukan. Penyesalan yang membelenggu hatinya, merubah hidupnya yang jelas tidak akan lagi sama.
Bersambung
verina sudah sembuh yg di cari briyan,,mungkin selama ini si bryan yg slalu membantu dan slalu berada di samping verina sehingga nyaman bersama bryan....Airin dan verina sehat sehat berdua...semoga secepatnya di ketahui oleh ayah dan ibunya bahwa mereka saudara kembar...
is ok lah demi cinta habis itu pergi jauhhhhh SE jauh jauhnya ya Airin cari kehidupan baru move on