NovelToon NovelToon
MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Angst / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:26.9k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Marina, wanita dewasa yang usianya menjelang 50 tahun. Telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk keluarganya. Demi kesuksesan suami serta kedua anaknya, Marina rela mengorbankan impiannya menjadi penulis, dan fokus menjadi ibu rumah tangga selama 32 tahun pernikahannya dengan Johan.

Tapi ternyata, pengorbanannya tak cukup berarti di mata suami dan anak-anaknya. Marina hanya dianggap wanita tak berguna, karena ia tak pernah menjadi wanita karir.

Anak-anaknya hanya menganggap dirinya sebagai tempat untuk mendapatkan pertolongan secara cuma-cuma.

Suatu waktu, Marina tanpa sengaja memergoki Johan bersama seorang wanita di dalam mobilnya, belakangan Marina menyadari bahwa wanita itu bukanlah teman biasa, melainkan madunya sendiri!

Akankah Marina mempertahankan pernikahannya dengan Johan?

Ini adalah waktunya Marina untuk bangkit dan mengejar kembali mimpinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#16

#16

Dini hari, setelah bermunajat memohon petunjuk, serta perlindungan pada sang pemilik alam, Marina bersama Farida bergegas pergi meninggalkan rumah. Tujuan mereka adalah Pasar Induk, tempat membeli bahan-bahan serta sayuran segar berkualitas bagus, dengan harga sedikit miring, karena rata-rata yang berbelanja di sana adalah para pedagang. 

Cabai, bawang, tomat, serta terasi adalah bahan utama membuat sambal. Dan dengan pengalaman mereka memasak, baik Marina maupun Farida benar-benar berkolaborasi demi menemukan jenis cabai, bawang, tomat serta terasi terbaik yang paling sesuai untuk sambal yang akan mereka buat.

Untuk memulai, mereka hanya berbelanja secukupnya, karena baru akan membuat sampel produk. Dan putri Farida yang kini bekerja di bidang desain produk, yang nanti akan membantu mereka membuat kemasan agar menarik perhatian pembeli. 

Untuk promosi pun demikian, Anak tunggal Farida itu bersedia memperkenalkan produk baru buatan ibunya tersebut pada teman-teman kantornya, serta sosial media pribadinya. Pokoknya pembicaraan semalam bersama putrinya Farida, benar-benar mampu menghilangkan jejak kekesalan yang semula hampir membuat Marina lupa akan tujuan utamanya berpisah dari Johan.

“Apa lagi yang kurang, Rin? Kita hanya berbelanja beberapa jenis bumbu, tapi saking semangatnya, Aku merasa seperti membeli semua yang ada di pasar.” Wajah Farida berbinar, begitu pula Marina, mereka bersemangat membayangkan langkah baru yang akan mengubah hidup mereka.

“Ikan, tidakkah Kita coba buat sambal dengan ikan, bagi beberapa orang yang sering bepergian, dan akan terasa makin praktis jika sudah ada ikan didalam sambal.” 

Tanpa sadar, Marina menjabarkan apa yang paling disukai Burhan ketika pergi keluar kota, untuk urusan pekerjaan. Burhan kurang cocok dengan sambal buatan orang, padahal Burhan tak bisa makan tanpa sambal.

“Ide bagus, ayo … ikan segar ada di sebelah kanan.” Kendati keduanya mulai kepayahan membawa banyak barang belanjaan, namun semangat yang tumbuh mampu menghilangkan rasa lelah itu seketika.

Kedua mata Marina berbinar manakala melihat banyak varian ikan tongkol yang berjajar di meja. Marina segera memilih ikan tongkol segar kualitas bagus, karena ikan segar serta cara masak yang benar, akan menciptakan rasa luar biasa pada sambal mereka. Jika sudah demikian, maka selanjutnya mereka bisa mematok harga sesuai dengan kualitas produk yang mereka ciptakan.

Setelah mendapatkan semua yang mereka inginkan dan butuhkan, mereka pun meninggalkan pasar, sebelum jalanan mulai dipadati orang-orang yang akan pergi bekerja.

***

Tiba kembali di rumah, mereka disambut Amara, putri tunggal Farida, gadis itu sudah selesai mandi bahkan sudah menyiapkan sarapan, entah jam berapa ia bangun.

“Kalian baru saja memborong seisi pasar induk?” Tanya Amara, gadis itu begitu mandiri dan dewasa, ia membantu membawa barang-barang belanjaan ke dapur, sementara ikan segar di simpan di kulkas karena pagi ini Marina akan pergi ke Pengadilan Agama guna menyerahkah berkas-berkas untuk gugatan perceraian.

“Ya … jika tidak ingat ini adalah kali pertama, mungkin Kami akan memindahkan pasar induk ke rumah.” Farida berkelakar.

“Mungkin karena setiap hari hanya bergelut dengan belanjaan dan juga pasar, Kami jadi menyukainya.” Marina berkata sungguh-sungguh, pada awalnya ia pun tak mahir memasak, tapi karena setiap hari harus membeli dan memilih bahan-bahan untuk diolah, Marina pun mulai terbiasa hingga menjadi mahir melakukannya.

“Hahaha … baiklah, Aku Angkat topi untuk Kalian para veteran di dunia perdapuran, salam hormat dari kawula muda.” Amara menundukkan badannya, hingga Marina dan Farida tersenyum simpul karena ulahnya. 

“Bu … Aku sudah siapkan sarapan, tapi seadanya bahan di kulkas, karena pagi ini Aku harus berangkat pagi.” Sambil mengeringkan rambutnya, Amara mengunyah sarapan. Gadis itu sama sekali tak merasa repot kendati harus membantu Ibunya yang hari ini tak bisa menyiapkan sarapan untuknya. Sungguh berbeda dengan Diana yang harus selalu dilayani dan dimanjakan ketika hendak melakukan aktivitas pagi.

Usai membereskan barang belanjaan, Marina bersih-bersih dan menjalankan ibadah subuhnya sebelum hari semakin siang. 

“Tante … Aku pergi kerja dulu, ya?” pamit Amara pada Marina, usai gadis itu pamit pada ibunya, ia meraih telapak tangan Marina, kemudian menciumnya dengan takzim.

“Hati-hati di jalan, dan semoga hari ini berjalan lancar tanpa hambatan,” harap Marina setelah Amara berpamitan padanya.

“Amin, Ibu dan Tante juga ya.”

Begitulah, mereka memulai hari dengan semangat berbeda, karena ada harapan baru yang membentang di menyongsong mereka di ujung jalan.

Siang harinya dengan ditemani Farida, Marina mendatangi pengadilan untuk menyerahkan berkas-berkas gugatan perceraian. 

“Saya periksa dulu berkas-berkasnya.” Petugas bagian pendaftaran menerima dan memeriksa berkas-berkas Marina. Alasan gugatan adalah yang terpenting, dan karena di negara ini untuk memiliki dua istri harus dengan seizin istri pertama, maka hal itulah yang Marina gunakan sebagai alasan utama. 

Selain itu, Johan sudah melalaikan nafkah batin selama berbulan-bulan, bahkan mereka sudah tidur di kamar terpisah. Sikap dan perbuatan Johan pun seringkali membuat Marina merasa tak dihargai, dan dihormati sebagai seorang istri. 

“Baik, Bu. Sudah lengkap, Kami akan melanjutkan ke proses selanjutnya.”

“Mohon bantuannya,” ucap Marina sebelum meninggalkan loket pendaftaran.

Setibanya di rumah, mereka segera membersihkan semua bahan yang akan mereka olah, sama halnya ketika berbelanja, kali ini pun mereka bersemangat serta menyiapkan tahap awal pembuatan sambal.

Kebersihan adalah hal paling mendasar jika ingin berbisnis kuliner, maka itu Farida yang bertugas memastikan kebersihan bahan, sementara Marina yang bertugas menghaluskannya dengan blender.

Hawa panas bercampur dengan aroma cabai dan bawang, tak lantas membuat mereka jera, justru aroma pedas menyengat itu terasa membahagiakan di indera penciuman mereka.

Karena memasak berdua, ada saja yang mereka obrolkan, Farida banyak bercerita bagaimana suka dan dukanya bekerja di negara orang. Pada awal-awal bekerja, ia kerap dimarahi sang majikan karena pekerjaannya tak sesuai dengan keinginan mereka.

Farida yang saat itu menjadi TKW baru, sangat kesulitan beradaptasi, andai saja penghasilan suaminya memadai, tentu ia tak sampai pergi jauh meninggalkan tanah kelahirannya demi sesuap nasi. 

Farida menggantikan Marina mengaduk penggorengan yang berisi racikan sambal yang menunggu untuk tanak sempurna. “Karena itulah, melihat wanita itu lagi, bahkan dia seolah tidak kapok untuk mengulang perbuatannya merebut suami orang. Membuat semangat di dadaku semakin membara, Aku harus lebih sukses lagi, supaya Aku bisa tertawa puas di hadapan Wanita murahan itu.”

“Aku setuju denganmu, Aku berjanji akan menampar wajah Johan dengan kesuksesanku,” imbuh Marina yakin. 

•••

“Gimana sih Kamu? baru kerja beberapa hari, masa sekarang sudah izin?”

“Saya terpaksa, Bu. Karena Ibu saya masuk Rumah Sakit.”

“Kalau Kamu tetap bekerja, Aku akan menaikkan gajimu dua kali lipat.” 

“Saya dipecat sekalipun tidak masalah, karena ini bukan soal uang. Tapi bagaimana Saya sebagai anak menunjukkan bakti pada wanita yang telah mengandung, melahirkan, dan merawat Saya. Dan itu semua tak bisa di tukar dengan uang.”

Kalimat yang sungguh menyentuh, namun bagi Diana yang egois dan tak pernah mau tahu kesulitan Marina, hal itu tak berarti apa-apa. 

Panggilan berakhir, tinggallah Diana yang kebingungan karena pekerjaan yang harus ia selesaikan, sementara Gwen tidak mungkin dibiarkan pulang sendiri ke rumah. 

1
Yayuk Bunda Idza
nikmati sayur SOP mentah pak Johan wkwkwk....
Yayuk Bunda Idza
habis tu baru nyadar si iga udah jadi arang wkwkwk....
Yayuk Bunda Idza
weleh Thor jadi ingat film tersohor nya "ada bawang baik ada bawang jahat, ada aja othor ni....hahaha
bawang jahatna ya si Sonia
Aan
Apa kabar perceraianmu, smg lancar jaya
Ma Em
Semoga perceraian Marina dgn Johan cepat selesai agar Marina bisa cepat menikah dgn tuan Gusman.
Aan
hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha
aku ngakak bukan cuma senyum2
Rahmawati
tuan Gusman lagi kasmaran
Rahmawati
wah parah,masak dikasih sop mentah dan iga gosong
Rahmawati
wkwwkwk, yg sabar ya agung, maklum orang tua
Rahmawati
tuan Gusman batalin meeting penting hanya utk menyapa marina
3sna
ubur ubur ikan lele jangn kasih kendor le,kalo perlu tak pinjemin jaringnya nih gus biar gas /Grin/
Ayesha Almira
mulai mo JD pebinor...smga sukses tuan Gusman .
Nar Sih
semagatt tuan gusman ,jdi prmbinor gk apa,,kok yg penting suka sama suka💪👍
Anjellita
wkwkkkkkkj
itu bapak Gusman kira kira puber keberapa ya🤣🤣🤣
Adinda
pasti ulah Ibu tirimu yang membunuh istri dan anakmu
Aditya hp/ bunda Lia
wkwkwkkk ... berondong tua ??
Setyowati Setyowati
ABG tua lagi puber ...bercita cita jadi pebinor ..
tp sayangnya aku malah dukung banget tuan Gusman sama Marina .. semangat tuan Gusman ..para pembaca mendukungmu
Nar Sih: jdi gak sabar nih kak moon tunggu keluar nya tuan gusman
moon: tuan gusman akan keluar disaat yang paling paaaasss!!!
total 3 replies
Akbar Razaq
ceritanya sedih tp juga random 😆😆
moon: biar gak darting terus, kak.

ada cengar cengirnya juga.

bosan sama CLBK di usia senja, jadi ku bikin aja duda jatuh cinta pada pandangan pertama /Proud/
total 1 replies
Akbar Razaq
jawab aja "BAIK" gak usah koma.
Esther Lestari
oalah tuan Gusman😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!