Gadis Kecil Milik Tuan Presdir

"Saat ini anda berada dikediaman tuan muda Arsen dan tuan Arsen juga yang sudah menolong anda semalam." ucap Zora menjelaskan semuanya pada Velyn.

Velyn pun langsung menatap bengong setelah mendengar penjelasan Zora.

"Oh begitu.Apakah tadi dia orangnya?" tanya Velyn memastikan.

"Benar.Karena anda sudah bangun,mari ikut saya.Sarapan sudah kami persiapkan untuk anda dan setelah itu tuan Arsen akan mengantar anda pulang."jawab Zora dan mengajak Velyn untuk menuju ruang makan.

"Tapi kurasa tidak usah,aku sudah banyak merepotkan kalian.Sebaiknya aku pulang saja,dan sampaikan terima kasih ku pada tuan mu nona." ucap Velyn yang justru menolak ajakan Zora dan berniat ingin segera pulang.

"Maaf,aku tidak bisa mengijinkan nona keluar dari tempat ini sebelum nona lebih dulu untuk sarapan.Karena ini perintah tuan muda Arsen."ujar Zora.

Velyn pun mengernyitkan alisnya ke atas.

Perintah tuan itu?Apa dia sebaik itu??Tapi sikapnya cuek sekali,wajahnya saja juga datar.' ucap Velyn dalam hatinya.

"Silakan ikut saya nona." sahut Zora kembali mengajak Velyn.

Velyn akhirnya menuruti ajakan Zora sambil tersenyum kaku.

Tiba diruang makan,terlihat Arsen sudah lebih dulu duduk di kursi makan sambil menikmati sarapan paginya.

"Silakan nona,aku akan tinggalkan nona bersama tuan Arsen.Jika butuh sesuatu silakan panggil aku." ucap Zora meninggalkan Velyn yang masih berdiri sebelum ia menghampiri kursi makan.

Sesaat Velyn memperhatikan Arsen yang tengah sarapan,dengan masih berdiri.

Merasa diperhatikan,Arsen pun hanya melirik dingin.

"Apa kau akan tetap berdiri disitu??" tanya Arsen tanpa menoleh.

"Ah,iya..Maaf tuan.." jawab Velyn langsung menghampiri kursi dan menariknya untuk duduk.

Setelah duduk,Velyn kembali memperhatikan Arsen.

"Euh..Tuan,aku sebenarnya tidak ingin membuang waktu mu.Tapi,aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena anda sudah menolong ku semalam dari mereka orang jahat." ucap Velyn langsung mengatakan terima kasih pada Arsen.

"Apa kau pikir kata terima kasih saja sudah cukup?" tanya Arsen yang sesaat melirik datar ke arah Velyn.

"Maksud tuan?" tanya Velyn sembari ingin meneguk minuman teh yang ada di meja.

"Kau harus jadi wanita ku dan tinggal di rumah ini bersama ku." jawab Arsen dengan jelas.

Sontak membuat Velyn langsung tersedak saat ia baru saja meneguk minuman tersebut.

"Apa??Uhuk..Uhuk..Uhuk.." tanya Velyn yang sekaligus meringis sakit saat tersedak dan batuk.

"Bisakah anda ulangi lagi kata-kata anda tadi?" tanya ulang Velyn.

"Aku tidak perlu mengulang kembali apa yang ku katakan." ujar Arsen sembari beranjak bangkit.

"Ta..Tapi kenapa harus begitu tuan?" tanya Velyn yang ikut beranjak bangkit.

"Tidak ada alasan tertentu." jawabnya singkat.

Velyn pun dengan cepat menghalangi langkah Arsen yang akan pergi meninggalkannya.

"Tunggu tuan,jelaskan dulu kenapa anda ingin aku jadi wanita anda?Dan bahkan tinggal di rumah tuan??Tuan hanya menolong ku secara tidak sengaja dan kita juga tidak saling kenal.Apa anda sadar yang anda katakan?" tukas Velyn yang memaksa Arsen memberitahu alasannya.

Arsen pun hanya menatap dingin dengan serius.Membuat Velyn merasa risih dan tidak nyaman dengan tatapan Arsen.

"Sudah ku bilang,tidak ada alasan tertentu yang harus ku beri tahu padamu." jawab Arsen masih dengan nada datarnya.

"Oh begitu,ya sudah kalau begitu aku menolak permintaan anda." tukas Velyn dengan nada tegas.