Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 13" CTHB( KHE 2) 13
Hujan mengguyur kota sore ini, seolah langit turut menangis bersama seorang gadis yg terpaku di depan nisan bertuliskan nama ayah dan kakak nya yg meninggal karna kecelakaan tragis 5 jam yg lalu. Air mata bercampur dengan tetes air hujan di wajah nya namun dia tak bergeming, kedua netra nya menatap kosong ke tanah yg masih basah itu.
"Maafin aku kak , yah" bisik nya parau suaranya hampir tenggelam dalam gemuruh hujan.
Seharus nya hari ini hari yg istimewa karna kakak nya berulang tahun yg ke 24 tahun. tertawa riang merayakan hari lahir nya namun semua berubah dalam sekejap, kini terasa begitu menyakitkan.
Tawa mereka masih bergema di kepala nya,suara itu kini menjadi cambuk yg terus melecut hatinya.
Bahkan di kamar nya terpampang foto - foto kebersamaan mereka dan foto pengantin ibunda dan ayah nya yg masih terlihat muda .
Bahkan di dompet kesayangan nya terselip sketsa wajah nya karya kakak nya .
" Sayang udah ya, kita pulang!"Bunda nya membelai wajah basah nya sambil mengangkat perlahan hingga berdiri walau lemas.
" Bun , aku masih nggak percaya , padahal hari ini adalah hari ulang tahun kakak, bahkan aku belum sempet bikin sesuatu untuk nya" jawab nya sambil menyeka air mata campur air hujan di wajah nya .
" Bunda juga, tapi kita kirim doa aja buat pengganti kado nya"Bunda nya sambil merangkul pinggang nya lalu dengan langkah pelan membawa nya ke dalam mobil . Tanpa memakai payung.
Setelah di dalam mobil keheningan melanda , tak ada kata - kata yg keluar , hanya ada isak tangis yg memecah.
Dia adalah Evelyn Pitaloka Abimanyu 18 tahun dia putri kedua dari 3 bersaudara. kakak nya baru saja berpulang, sementara adik nya sudah lebih dulu meninggalkan dunia ini ketika masih di dalam kandungan. kini dia tinggal bersama sang bunda yg bernama Dyah Tria.
Mereka telah sampai di pelataran rumah. Dia mengurus butik sambil sekolah ,duduk di bangku kelas 12 SMA yg beberapa bulan lagi dia lulus.
Sementara di rumah sakit, posisi ku di taman belakang, sambil memandangi turun nya hujan. Walau dingin menerpa aku tak mau beralih, mommy menunggu sambil merapihkan rambut ku , poni ku menutupi mata karna ku belum sempat potong rambut.
" Mom hari ini puasa pertama kita , tapi aku belum bisa berpuasa, dokter belum mengizinkan aku, karna kondisi ku masih lemah belum pulih" Aku memandangi wajah cantik mommy sambil menaruh telapak tangan ku di punggung tangan mommy.
" Iya, nggak papa kok, kamu masih sakit, maklum,jangan sedih" mommy mengusap pipi ku sambil tersenyum manis.
"Iya tuh betul, fokus dulu sama kesehatan mu, sekarang kita masuk yuk!" daddy sambil mengusap lembut kepala ku, hari ini begitu terasa dingin , hembusan angin bertiup kencang di tambah hujan yg membuat tubuhku semakin dingin.
Aku hanya tersenyum, bibir ku bergetar menandakan kalau aku kedinginan.
Setelah sampai di kamar rawat ku, aku langsung memakai selimut dan meminum air hangat yg telah di siapkan oleh mommy.
" Menu buat buka nya apa ya?" Om Adit dan om Alan bersamaan sambil duduk di permadani empuk sebelah sofa.
" Kita beli aja di kantin deh, nggak ada yg masak, walau bosen sih" Restu membuka suara nya sambil menyandar ke tembok .
" Nggak ah, lebih baik masak aja" Tante Auly membuka suara nya sambil mengedipkan mata ke arah om Ferry.
" Boleh sih, tapi siapa yg masak?" Paman Alvin beranjak dari duduk santai nya mendekati om Ferry dan tante Auly.
"Mommy" Aku mengedipkan mata ke arah mommy , membuat mommy tersenyum geli , beliau paham betul maksud ku.
" Oke deh, tapi yg nemenin mommy masak Restu, paman Alvin, dan tante Auly ya boleh kan?" mommy meminta persetujuan pada ku sambil tersenyum.
" Setuju, biar seru soal nya masakan paman juga enak sih" Aku tersenyum tipis , paman Alvin pun tertawa.
" Hehehe..boleh deh" Paman Alvin sambil mengusap rambut ku , daddy dan yg lain nya hanya tersenyum menikmati obrolan kami.
Tanpa banyak bicara lagi mereka pun melangkah ke area parkiran , singkat mereka sudah sampai di rumah.
Walau waktu berbuka masih 2 jam lagi tetapi mereka sudah mulai mempersiapkan bahan nya.
Aku senang hari ini aku akan makan masakan mommy lagi setelah makan bubur dari rumah sakit terus .
anrez mau nyanyi apa ya kira2?
anrez kayaknya kalo sama tante dyah hidupnya terjamin, apalagi ada evelyn yg menemani, evelyn tipe adik yg baik soalnya