NovelToon NovelToon
Beringin Tujuh Ratapan Hantu

Beringin Tujuh Ratapan Hantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Hantu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: MAHLEILI YUYI

Di atas bukit di tengah hutan, lebih kurang lima kilo meter jarak nya dari kampung.Terdengar sayup-sayup untaian suara yang berbunyi melantun kan seperti mantra jika di lihat dari dekat, ternyata dua orang pemuda berumur tujuh belas tahun paling tinggi, dihadapan orang itu tergeletak sebuah foto dan lengkap dengan nasi kuning serta lilin dan kemenyan.

Sesekali mengepul asap kemenyan yang dia bakar dari korek api, untuk mengasapi sebuah benda yang dia genggam di tangan kanan.

Jika di perhatikan dari dekat sebuah benda dari jeruk purut yang telah di keringkan, di lubang dua buah untuk memasukan benang tujuh warna.

Menurut perkataan cerita para orang-orang tua terdahulu, ini yang di namakan Gasing Jeruk Purut, keganasan nya hampir sama dengan gasing tengkorak tapi gasing jeruk purut hanya satu kegunaan nya saja, tidak sama dengan gasing tengkorak,

Gasing tengkorak bisa di gunakan menurut kehendak pemakai nya dan memiliki berbagai mantra pesuruh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MAHLEILI YUYI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Hutan Kulindan

       Karena itu Jondra setiap pulang sekolah, dia selalu membantu ayah nya, dia tidak pernah bermain seperti murid lain nya, walaupun sekarang ini, dia anak tunggal, jauh di katakan dari manja.

                     *******

"Ini emas persyaratan nya, berat nya lima emas" Ucap seorang gadis cantik, sambil memberikan kalung pada beberapa orang preman.

"Ini untuk uang minyak dan rokok kalian" Ucap nya lagi, sambil memberikan beberapa helai uang ratusan ribu.

"Ingat, bagian kalian setelah pekerjaan itu ada bukti nya" Ucap Wanita cantik itu lagi.

"Terimakasih Nona Muda" Ucap salah satu preman itu di sertai senyumam, sambil meraih uang dan kalung itu. Lalu kelima preman itu menuju motor dan meninggal kan Negeri Ulu.

"Rasakan oleh kamu Yuni, semoga dendam ku terbalas" Guman Diara dalam hati, sambil menatap ke lima preman itu makin menjauh.

"Ayo kita pulang" Ucap Diara pada teman-teman nya.

Hampir jam setengah lima sore mereka tiba di kampung Tanula, dan mereka langsung menuju kebun dukun Uciak.

"Mak Uciak" Panggil Erim dari bawah rumah.

"Naiak la" ( Naik saja) Jawab suara dukun Uciak dari atas rumah.

Ternyata kehadiran mereka telah di tunggu oleh dukun Uciak, sebab segala ramuan yang akan di gunakan nanti, semua nya telah di persiap kan oleh dukun uciak.

1) Kemeyan.

2) kain putih.

3) Sengat ikan pari.

4) puntung kayu nisan kuburan.

Mereka langsung buat kopi, dan berbicara sebentar sebelum berangkat pada tempat yang mereka tuju.

"Alah habi kopi kalian?" (Kopi kalian sudah habis?) Tanya dukun uciak.

"Alah mak Uciak" (Sudah Om Uciak) Jawab Erim.

"Yo... Baitu la ndak, ko tujuan kito jauah, sabalun sanjo, awak la tibo di tampek nan ka di tuju" ( Ya... Begini, tujuan kita jauh, sebelum senja, kita seharus nya sudah tiba di tempat yang kita tuju) Ucap Dukun Uciak.

"Kamano tujuan kito mak Uciak?"  (Kemana tujuan kita om Uciak?) Tanya Erim.

"Di ulu Sungai Kulindan, di situ tampek nyo Tunggua Buto tu, " ( Di hulu Sungai Kulindan, di sana tempat nya Tunggul Buta itu) Jawab Dukun Uciak.

Yang di maksut dengan tunggul buta itu, ialah pohon yang tidak berdaun tapi memiliki rambut dan bulu seperti bulu orang utan, paling tinggi satu setengah meter, hidup sejak dari ribuan tahun yang lalu, dan getah nya tidak ubah nya, baik bau dan warnah nya sama dengan darah, menurut para dukun hitam yang pernah kesana, kadang tunggul itu seperti orang bersimpuh, dan kadang seperti mirip dengan orang sedang melamun.

Dari tunggul buta itu sering juga terbit pelangi, di sertai suara tawa dan tangisan.

Hulu sungai kulindan itu di penuhi rawa-rawa dan lumpur yang luas, di tumbuhi pohon yang sangat lebat, sehingga cahaya mata hari tidak menyentuh tanah, sehingga membuat hutan hulu sungai Kulindan gelap, dan berhawa mistik mengandung aura misteri tinggi.

Dan sering juga di daerah hutan ini oleh orang yang pernah tersesat bertemu dengan hewan-hewan yang tidak masuk akal, kerbau berbelang bertanduk emas, kelabang putih sebesar paha orang dewasa, kala jengking merah sebesar sapi, juga rusa pinggang kebawah nya ular, pokok nya banyak lagi hewan aneh yang pernah di jumpai oleh orang-orang tersesat di hutan ini.

Dan di tengah-tengah hutan ini, sering juga orang menyebut nya jantung hutan kulindan, ada sebuah telaga kecil lebih kurang luas nya tiga puluh meter kali empat puluh, dan di kelilingi pohon beringin, seperti menjaga dan mengawasi telaga ini. Menurut cerita suku pemilik hutan ini, disana ada batu bentuk daun kayu Torok (pohon Bendo), lebar nya dua meter kali satu setengah meter dan terus mengambang di telaga itu.

Menurut cerita dalam tambo (catatan rahasia suku) leluhur Suku Kingkiang Ate, bahwa nenek moyang nya berasal dari telaga ini, sebab dalam cerita ribuan tahun lalu, di turun kan secara lisan turun-temurun, nenek moyang Suku Tanduak Kuniang pernah tersesat di hutan hulu sungai kulindan, dan menemui seseorang gadis yang sangat cantik tampa sehelai benang pun tidur di atas batu mengambang di tengah telaga ini, lalu dia bawa pulang ke Negeri Kalimuntiang, hingga mereka berkembang, dari situlah asal usul leluhur Suku Kingkiang Ate, berasal dari sungai kulindan, dan juga mereka pemilik hutan larangan ini.

Air telaga nya menurut gambaran hati orang yang melihat nya, baik bau dan juga rasa nya. Jika di lihat oleh orang yang memiliki hati baik, telaga ini dia lihat putih jernih dan rasa nya manis dan berbau harum bunga. Dan jika di lihat oleh orang berhati buruk dan jelek, air telaga ini hitam, terasa pahit dan berbau busuk bangkai.

Hanya orang-orang pilihan yang bisa mencapai daerah jantung hutan ini, hanya satu suku yang tidak akan di ganggu oleh lelembut di sini, yaitu Suku Kingkiang Ate tapi yang berdarah murni suku ini, suku ini lah yang di izin kan ke tempat ini.

Pada zaman lampau hutan ini juga termasuk tempat pembuangan orang-orang yang melanggar hukum adat, dan juga tempat pengasingan. Maka dari itu ada sebuah upacara dan ritual yang terkenal di suku kingkiang ate, ritual Pagang.

Pada masa dahulu, seluruh Suku Kingkiang Ate itu memiliki jalan kebenaran, sejalan dengan hukum adat dan agama, mereka itu pantang melanggar sumpah dan janji, saat di zaman Negeri Kalimuntiang masih di huni, Suku Kingkiang Ate memiliki sifat berbudi luhur, dan sifat yang berbakti pada hukum adat dan agama.

Sehingga suku ini memegang kunci keadilan, jika ada hukum yang di langgar oleh penduduk Negeri Kalimuntiang, mereka mengadakan upacara Pagang dengan menyembelih kambing, sapi, atau kerbau, itu menurut kecil dan besar nya kesalahan yang di buat oleh si terdakwa. dan si terdakwa di hantar kan jauh ke hulu sungai Kulindan, jika si terdakwa kembali tapi dia tidak bersalah mereka akan mendapat keajaiban anugrah di hutan itu.

Jika seseorang benar dan nyata bersalah dia kembali paling tidak mereka akan kena penyakit Kusta atau gila, pokok nya sebuah sakit yang tak akan kunjung sembuh hingga ajal menjemput.

Hulu sungai kulindan itu ialah sebuah hutan larangan, sejak purbakala hutan itu belum ada yang di olah, cuma zaman dahulu nya ada sebuah alat berat ingin numpang lewat tampa meminta izin pada penunggu hutan larangan, sehingga alat itu dan operator nya tenggelam dalam lumpur di hulu hutan larangan, hingga saat ini alat itu hanya kelihatan siku buket nya saja lebih kurang sejengkal di permukaan,

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!