Ketika terjadi gejolak perbutan kekuasaan di alam semesta, kaum jin dan malaikat berseteru demi nama baik dan eksistensi.
tapi siapa sangka ada satu yang lebih kuat dari kedua nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNSC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
antek antek salazhar
malam itu mereka telah kembali ke istana, seperti biasa, barbossa tetap menjaga pintu kamar aralea, meski sebenarnya ia ingin sekali memasuki kamar itu.
terdengar suara langkah kaki berlali di luar jendela kamar aralea, barbossa yang terkejut mendengar suara itu pun langsung berlari mengejar nya.
Langkah itu menghilang begitu cepat. tak ada sosok siapaun di sana. barbossa mulai merasakan sesuatu yang mengancam di istana itu, dan ia tetap berjaga hingga pagi hari.
mengetuk pintu, barbossa mengetuk pintu kamar aralea, ia meminta izin untuk memasuki kamar nya guna memberikan pelayan pagi nya.
Lantas arela mempersilahkan nya masuk, "aku seperti merasa canggung, mungkin kau benar benar akan melakukan sesuatu yang seharusnya kau ubah dari kebiasaan mu, aku terkesan". karena barbossa melakukan itu atas keinginan aralea agar barbossa selalu mengetuk pintu nya jika hendak memasuki kamar.
Setelah meletakan makanan itu, barbossa hendak pergi dari kamar itu, namun aralea menahan nya. "kapten barbossa, bisakah lau tetap tinggal di sini untuk menemani malan pagi ku, ponta aralea kepada barbossa". dengan senag hati barbossa menerima permintaan itu.
Berkali kali barbossa selau mencoba merayu arakea, tapi aralea merespon nya dengan biasa saja, sepertinya barbossa benar bebar tak tahan ingin sekali rasa nya memiliki aralea.
"stelah ini, aku ingin pergi ke aula kerajaan, aku ingin melihat pasukan kerajaan berlatih, aku ingin tahu, sekuat apa mereka", pinta arlea kepada barbossa.
Tentu saja barbossa akan selalu menuruti apapun kemauan aralea, karena ia sedang mencoba menarik simpati dari aralea.
Mereka pergi ke aula kerajaan, di sana banyak sekati kesatria berzirah, mereka berkumpul seperti melakukan kegiatan rutin.
oara ksatria itu sangat gagah dan perkasa, "apa kau menyukai ini nona aralea?" pecah barbossa menyapa aralea yang sedang melihat aksi pelatihan kerajaan itu.
"aku sangat kagum dengan mereka, lantas pekerjaan apa yang harusnya kalian lakukan dengan pasukan sebanyak ini?" tanya aralea kepada barbossa.
barbossa mengatakan bahwa buruan mereka adalah para iblis yang menggangu, mereka bertugas menjaga kota dari serangan para pasukan iblis.
Seketika itu aralea selalu terbayang sosok varou yang memiliki pekerjaan yang sama, tapi varou tidak begitu terlihat formal seperti para kesatria itu.
"suamiku dahulu merupakan pemburu iblis juga, tetapi ia tidak mengenakan zirah se gagah ini, " aralea menceritakan suami nya itu kepada barbossa.
Lalu barbossa terpikir akan pemburu buruan, kesatria yang biasa saja, kesatria tingkat rendahan.
barbossa berpikir bagaimana bisa wanita secantik aralea yang bagai tuan putri itu bisa jatuh hati dengan seorang kesatria rendahan.
Saat sedang fokus dengan aula, ramses melewati jalur yang mereka singgahi, terlihat barbossa langsung menyapa sang raja dengan salam hormat nya.
"ooohhh kapten barbossa, dan nona aralea, senang bertemu kalian di sini, apakah kalian sedang menyeleksi para kesatria di sini?" sapa raja ramses kepada mereka berdua, mereka berdua hanya tersenyum, dan berkata bahwa mereka hanya perlu hiburan di kota itu.
Lalu raja ramaes mengatakan sesuatu yang tidak di beritahukan oleh kapten barbossa, bahwa di hari yang berbeda akan ada pertarungan antara tahanan dan kesatria, pertarungan itu merupakan bentuk dari hukuman bagi para tahanan.
Lantas aralea pin terkejut, bahwa ada hari semacam itu, "jika hari itu ada, aku ingin melihat nya juga". ucap aralea