NovelToon NovelToon
Desa Penjahit Kain Kafan

Desa Penjahit Kain Kafan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Rumahhantu / Hantu / Iblis
Popularitas:235
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. Fmz

Di pinggiran hutan Jawa yang pekat, terdapat sebuah desa yang tidak pernah muncul dalam peta digital mana pun. Desa Sukomati adalah tempat di mana kematian menjadi industri, tempat di mana setiap helai kain putih dijahit dengan rambut manusia dan tetesan darah sebagai pengikat sukma.
​Aris, seorang pemuda kota yang skeptis, pulang hanya untuk mengubur ibunya dengan layak. Namun, ia justru menemukan kenyataan bahwa sang ibu meninggal dalam keadaan bibir terjahit rapat oleh benang hitam yang masih berdenyut.
​Kini, Aris terjebak dalam sebuah kompetisi berdarah untuk menjadi Penjahit Agung berikutnya atau kulitnya sendiri akan dijadikan bahan kain kafan. Setiap tusukan jarum di desa ini adalah nyawa, dan setiap motif yang terbentuk adalah kutukan yang tidak bisa dibatalkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. Fmz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29: Aroma Melati Penangkis Sihir

Namun, saat ia melangkah menuju lubang itu, sebuah tangan besar dengan bau melati yang sangat tajam mendadak membekap mulut Aris dari belakang. Aris Mardian membelalak, merasakan telapak tangan yang kasar dan sedingin kulit mayat itu menekan rahangnya hingga ia sulit untuk bernapas.

Aroma melati yang menyeruak bukan lagi wangi bunga yang menenangkan, melainkan bau busuk dari bunga yang layu di atas nisan yang basah oleh hujan bangkai.

"Diam atau benang perak di lehermu akan kutarik sekarang juga sampai putus!" bisik sebuah suara berat yang bergetar tepat di lubang telinga Aris.

"Lepaskan dia! Siapa kamu yang berani menyentuh rekan saya dengan cara kotor seperti itu?" teriak Sekar Wangi sambil mengacungkan pisau bedahnya dengan tangan yang mulai gemetar hebat.

Aris mencoba menyikut perut sosok di belakangnya, namun tubuh orang itu terasa keras dan kaku seperti batang pohon jati yang sudah mati ratusan tahun. Pelan-pelan, tekanan di mulutnya mengendur, membiarkan Aris berbalik dan menatap sosok yang mengenakan topeng kain putih tanpa lubang mata sedikit pun.

Sosok itu memegang sebuah kantong kecil yang terus mengeluarkan asap tipis berwarna hijau dengan aroma melati yang sangat menyengat hingga membuat mata perih.

"Bau ini... ini adalah aroma melati penangkis sihir yang biasa digunakan para sesepuh desa untuk melacak keberadaan kita di kegelapan!" seru Aris sambil terbatuk-batuk.

"Aku bukan musuhmu, Arsitek, tapi aku adalah satu-satunya orang yang tahu jalan keluar dari labirin air yang menyesatkan ini," jawab sosok bertopeng itu dengan nada datar.

Aris menatap tajam ke arah sosok itu, mencoba mencari celah di balik topeng kain yang menutup seluruh wajah misterius tersebut. Sebagai seorang perancang bangunan, Aris memperhatikan cara sosok itu berdiri yang tampak sangat mengenal titik tumpu fondasi sumur tua yang sudah rapuh ini.

Ia menyadari bahwa orang ini mungkin adalah salah satu warga yang tidak setuju dengan tradisi jahat namun terpaksa bergerak di dalam bayangan malam.

"Mengapa kami harus percaya padamu? Aroma melati ini justru membuat kepalaku sangat pening dan pandanganku mulai kabur!" tanya Sekar dengan nada penuh kecurigaan.

"Jika aku ingin kalian mati, aku cukup membiarkan warga desa menyiramkan minyak tanah ke dalam sumur ini sekarang juga tanpa sisa," balas sosok itu dengan sangat dingin.

Tiba-tiba, suara langkah kaki yang sangat banyak terdengar dari arah atas bibir sumur, diikuti oleh jatuhnya ratusan kuntum-kuntum melati yang sudah diberi mantra jahat. Melati-melati itu tidak jatuh seperti bunga biasa, melainkan menancap di dinding tanah seperti paku-paku tajam yang mengeluarkan cahaya hijau redup yang menyeramkan.

Aris melihat bagaimana cahaya itu mulai membakar sisa-sisa energi dari arwah Nyi Sari yang masih tertinggal di udara lembap tersebut.

"Mereka sudah mulai melakukan pembersihan suci! Kita harus masuk ke lubang pembuangan sekarang juga sebelum udara di sini habis!" perintah sosok bertopeng itu sambil menarik paksa tangan Aris.

"Tapi lubang itu dipenuhi air keruh yang berbau busuk sekali! Bagaimana kalau kita terjebak dan tenggelam di dalamnya?" keluh Sekar sambil menatap ngeri ke arah air yang mulai bergolak liar.

Aris tidak memiliki waktu untuk ragu lagi karena suhu di dalam sumur mendadak naik secara drastis akibat mantra yang dilepaskan dari atas oleh para warga. Ia menarik napas panjang, lalu melompat masuk ke dalam lubang pembuangan yang gelap gulita diikuti oleh Sekar dan sosok misterius bertopeng tersebut.

Di dalam saluran air yang sempit, mereka harus merangkak di antara tumpukan kain-kain bekas persalinan yang sudah menghitam dan terasa sangat berlendir.

"Gunakan botol tali pusat itu, Sekar! Biarkan jarum di dalamnya menunjukkan bagian dinding yang paling rapuh untuk kita hancurkan!" teriak Aris di tengah suara gemericik air.

"Jarumnya terus berputar ke arah kiri dengan sangat cepat, Aris! Sepertinya ada aliran udara segar dari balik susunan batu ini!" sahut Sekar sambil meraba-raba dinding saluran.

Aris menggunakan linggisnya untuk mencongkel salah satu batu besar yang tampak tidak sejajar dengan struktur bangunan saluran air kuno tersebut. Begitu batu itu terlepas, aroma melati yang tadi sangat tajam mendadak hilang, digantikan oleh aroma tanah basah yang terasa sangat segar dan juga murni.

Mereka merangkak keluar dan menemukan diri mereka berada di sebuah ruang rahasia di bawah balai desa yang dipenuhi oleh ribuan lentera hijau.

"Ruangan apa ini sebenarnya? Mengapa banyak sekali foto bayi yang dipajang di dinding yang terbuat dari tengkorak ini?" tanya Aris dengan wajah pucat pasi.

"Ini adalah museum dosa Desa Sukomati, tempat di mana setiap nyawa yang hilang dicatat dalam bentuk jahitan kain mori," jawab sosok bertopeng sambil membuka penutup wajahnya.

Aris dan Sekar tersentak hebat saat melihat wajah di balik topeng itu ternyata adalah Pak RT yang selama ini mereka anggap sebagai orang paling ramah. Pak RT menatap mereka dengan mata yang penuh dengan rasa penyesalan, tangannya memegang sebuah jarum emas besar yang biasa digunakan untuk menjahit kafan.

Aris menyadari bahwa Pak RT adalah sang eksekutor yang selama ini menjalankan perintah rahasia dari pak kades untuk menjaga tradisi berdarah.

"Jadi selama ini Anda yang menjahit mulut Nyi Sari agar dia tidak bisa bicara?" tanya Aris dengan suara yang sangat rendah dan penuh amarah.

"Aku hanya menjalankan tugas suci untuk menjaga agar rahasia besar keluarga kalian tetap tertutup rapat, Aris Mardian!" jawab Pak RT sambil mengangkat jarum emasnya tinggi-tinggi.

Sekar Wangi mencoba maju untuk menyerang, namun Pak RT lebih cepat meniupkan serbuk melati dari kantongnya, membuat Sekar langsung jatuh pingsan dalam sekejap mata. Aris mencoba menerjang, namun ia merasa kakinya seolah-olah terpaku ke lantai kayu yang sudah diberi mantra pengikat sukma yang sangat kuat.

Pak RT berjalan mendekati Aris secara perlahan, ujung jarum emasnya berkilat-kilat tertimpa cahaya lentera hijau yang sangat menyeramkan di ruangan gelap itu.

"Darahmu sangat istewa, Aris, karena di dalamnya mengalir pola bangunan yang bisa mengunci gerbang kegelapan selamanya tanpa syarat," ucap Pak RT sambil mengarahkan jarum ke dada Aris.

"Jangan lakukan ini, Pak RT! Masih ada cara lain untuk mengakhiri kutukan ini tanpa harus ada tumbal lagi yang jatuh!" teriak Aris sambil berjuang keras melepaskan kakinya.

Pak RT tidak mendengarkan sama sekali, ia justru mulai menyanyikan mantra penangkis sihir yang jauh lebih kuat, membuat seluruh ruangan itu dipenuhi bayangan-bayangan hitam. Aris merasakan dadanya sangat sesak saat ujung jarum emas itu mulai menembus kulitnya, tepat di atas jantung yang sedang berdetak sangat kencang karena takut.

Namun, tepat sebelum jarum itu masuk lebih dalam ke jantungnya, terdengar suara tawa bayi yang sangat nyaring dari arah sumur tua yang berada di tengah ruangan tersebut.

 

1
Siti Arbainah
baru baca lngsung tegang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!