Pernah dengar orang bilang tidak ada yang namanya pertemanan antara laki laki dan perempuan. Percaya nggak sihh? Bingung juga yaa. Banyak yang bilang kalau laki laki dan perempuan berteman tuhh, pasti salah satu dari mereka memendam rasa suka. Bener nggak sih?
Salma dan Nathan bakal jawab itu semua. Ikuti terus ceritanya yaa😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenni Dea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Salma berlarian menuju kelasnya. Bersyukur kelasnya tidak jauh dari gerbang utama sekolah nya. Kalau jauh, bisa benar benar telat Salma nanti. Salma sampai di sekolah tepat saat gerbang di tutup. Beruntung Salma masih bisa masuk.
Salma duduk di bangku miliknya, dimana Killa sudah berada di sana.
"Huhh,, untung belum telat"ucap Salma bersyukur.
"Tumben lho telat, sendirian lagi"sahut Killa.
"Gue kesiangan gara gara nungguin Nathan nggak dateng dateng"jawab Salma yang hanya di angguki oleh Salma.
Salma kembali menetralkan nafasnya yang masih sedikit ngos ngosan. Namun kursi tempat ia duduk di guncang dari belakang yang memaksa Salma untuk berbalik.
"Kenapa sih Val, kaget tau"kesal Salma.
"Nathan mana?"tanya Reval pada Salma.
"Nggak tau gue, gue chat dari kemarin belum bales, hari ini juga nggak jemput"jawab Salma kesal.
"Ya udah sono madep depan, gurunya masuk"ujar Reval berbisik.
Salma pun kembali menghadap ke depan dimana sang guru sudah berdiri di sana. Pelajaran pun di mulai namun belum ada tanda tanda Nathan datang. Salma mencoba mengabaikan hal itu sejenak.
.
Di tempat lain tepatnya di sebuah kamar yang terlihat berantakan, terlihat sang pemilik kamar masih betah bergelung di bawah selimut yang hangat. Dialah Nathan. Nathan masih setia memejamkan matanya.
Semalaman Nathan begadang dengan keadaan yang memprihatinkan. Apalagi tidak ada orang di rumahnya membuat Nathan semakin berantakan saja.
Sebenarnya di rumah Nathan ada art dan satpam. Mereka berdua adalah sepasang suami istri. Namun keduanya tengah pulang kampung karena anaknya baru saja melahirkan.
Kembali pada Nathan, kini Nathan mulai menggeliatkan tubuhnya yang terasa berat. Matanya perlahan terbuka menyesuaikan dengan cahaya yang masuk. Namun saat ingin bangun, Nathan merasa kepalanya terasa berat.
"Aauuhh, ssttt, pusing banget"keluh Nathan.
Akhirnya Nathan kembali merebahkan tubuhnya. Tangannya meraih ponsel yang ada di nakas samping tempat tidur.
"Jam 7.10"gumamnya.
Seketika Nathan bangkit karena ternyata dirinya sudah terlambat untuk sekolah. Namun karena kepalanya yang terasa berat dan pusing, membuat Nathan ambruk kembali.
"Ssttt, kenapa pusing banget sihh"keluh Nathan.
Tak ingin ambil resiko, Nathan memilih tidak masuk sekolah saja. Nathan kembali memposisikan tubuhnya di ranjang dan memejamkan matanya.
.
.
.
Jam istirahat, Salma dan Killa akan ke kantin untuk makan. Maklum, setelah beberapa jam bergelut dengan pelajaran matematika, membuat kedua gadis itu merasa lapar.
"Ayo Sal, gue udah laper"ujar Killa.
"Iya bentar, gue ambil hp dulu"sahut Salma mencari ponselnya di dalam tas.
"Val, loe ikut ke kantin nggak?"tanya Salma.
"Nggak deh, gue mau ke lapangan aja"jawab Reval yang di angguki oleh Salma.
Kini Salma dan Killa pun berjalan beriringan ke kantin. Sampai kantin keduanya memesan makanan. Keduanya sama sama memesan mie ayam, makanan favorit mereka di kantin sekolah. Setelah mendapatkan pesanannya, mereka segera mencari tempat duduk.
"Nathan kenapa nggak masuk sekolah Sal?"tanya Killa.
"Nggak tau gue"jawab Salma seraya melahap mie ayam miliknya.
"Tumben, biasanya loe paling tau soal Nathan"ucap Killa.
"Emm, Nathan marah sama gue, chat gue aja nggak di bales dari kemarin"keluh Salma.
"Mesti loe buat kesalahankan"tebak Killa.
"Hemm,, kemarin gue pergi nonton sama Kenzie"jujur Salma.
"What?"kaget Killa sedikit berteriak.
"Sstt,, pelan pelan dongg"kesal Salma.
"Sorry, sorry, gue kaget"jawab Killa cengengen.
"Kok bisa loe nonton sama Kenzie?"tanya Killa penasaran.
"Jadi ternyata Kenzie itu anak temennya ortunya gue, waktu itu Kenzie sama ortunya berkunjung kerumah, ehh kemarin malah Kenzie main ke rumah ngajak nonton, ya gue mau, kan kebetulan ada film baru"jelas Salma.
"Trus kenapa Nathan bisa tau kalau loe nonton sama Kenzie?"tanya Killa masih penasaran.
"Waktu itu Nathan nginep di rumah gue, nahh pas Kenzie dateng, Nathan masih di rumah gue, ngambek deh jadinya"jelas Salma.
"Jujur gue nggak alasan Nathan marah sama gue"lanjut Salma.
"Gue nggak berpihak ke Nathan atau pun Kenzie ya Sal, loe free, loe bukan pacar Nathan, jadi loe bebas mau keluar sama siapa aja"ucap Killa.
"Kill, menurut loe apa alasan Nathan marah sama gue?"tanya Salma.
"Ya karena dia suka sama loe"jawab Killa enteng.
"Tapi kan kita udah temenan lama Kill, dari kecil sampe segede ini"kilah Salma.
"Sal, nggak ada yang namanya temenan antara cowok sama cewek, yang ada pasti salah satu di antara mereka tuh menyimpan rasa"ucap Killa.
"Sekarang coba loe pikir, buat apa Nathan marah saat loe jalan sama Kenzie? buat apa Nathan selalu larang loe deket sama cowok? bahkan Nathan rela nganter kemanapun loe mau, apa alasannya kalau nggak suka sama loe? itu bukti Sal kalau dia tuh suka sama loe"lanjut Killa.
"Gitu ya"bingung Salma.
"Iya lah, mending ntar pulang sekolah loe samperin deh si Nathan"saran Killa.
Salma pun hanya menatap Killa yang juga menatapnya. Apa iya yang di katakan Killa adalah benar? pikir Salma.
TBC
ngak bagussss