Boleh dibaca selama puasa ya...
Orang bilang, berhubungan dengan pria atau wanita selain pasangan kita bisa membangkitkan lagi gairah seksual.
Dua tahun terasa hambar bagi hubungan Allasca dan Pingkan. Hingga, ide gila Pingkan membawa mereka ke sebuah villa dan melakukan pertukaran pasangan.
Open marriage, Allasca tak habis pikir dengan usulan ekstrem yang dicetuskan Istrinya. Meski menolak, Allasca dibuat tak berkutik setelah tahu jika partner pasangan terbukanya tidak lain dan tidak bukan adalah Viera; adik angkatnya.
ALLASCA RICK RAIN, pewaris tahta pertama Tuan Sky Rain. Menjadi CEO di usia muda bahkan terbilang sukses sedari masih belasan tahun usianya.
Perfect CEO, gelar yang disematkan padanya selama hampir satu dekade. Sayangnya, tak ada manusia yang sempurna, bukan?
Sebab di balik kesempurnaan yang dilihat orang-orang selama ini, ada cukup banyak permasalahan pelik yang tidak orang tahu.
Selain mengidap automysophobia, Allasca juga memiliki permasalahan less desire.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
APC 013
Hudson tak bisa menahan diri untuk tidak menyerang Allasca. Sampai, Allasca harus menyembunyikan Viera mungil di belakang tubuhnya demi menjauhkannya dari jangkauan laki-laki impulsif itu.
"Loncat!!" Jiwa psikopat Allasca sedang menunggu terjunnya Hudson. "Lompat!!" titahnya kembali.
Hudson terdiam bersama manik kekuningan yang kian menusuk. "Aku ke sini untuk membuktikan cintaku, dan kalian berkhianat."
Drama ... Allasca yakin kamera Hudson masih aktif, dan Allasca yakin, semua media sedang mengabadikan screen capture dari isi livenya.
"Back to me, Viera!!"
Allasca menapakkan sepatunya, bahkan menginjak dada Hudson yang terjatuh oleh dorongan tendangannya. Satpam mencoba menengahi dengan tidak membela siapa pun.
"Terjun kalau kau mau. Viera tetap tidak akan pernah bisa kamu miliki." Allasca bergegas mengangkat kakinya seketika tangan Hudson berusaha menyentuh sepatu mahalnya.
"Biarkan dia bundir. Kita tidak perlu repot-repot menghalangi seseorang yang sudah merindukan neraka." Sempat Allasca melirik Viera, di mana perempuan itu masih sanggup memandang iba pada Hudson.
Ditariknya lengan wanita itu dari tempat penuh debu dan partikel-partikel napas Hudson. Viera hanya bisa pasrah saat Allasca menyeretnya masuk ke dalam lift khusus CEO seraya menangis kemudian.
Satu tahun bukan waktu yang sebentar untuk berbagi kisah berdua. Pertama kalinya, Viera memiliki laki-laki yang semenyenangkan itu dan hanya seorang Hudson, walau pada akhirnya dia sadar, Hudson tak layak baginya.
"Setuju atau tidak, kita akan menikah. Kalau tidak tahu cara berterima kasih. Setidaknya anggap pernikahan kita ini, caramu membalas budi kebaikan keluarga Rain."
Sontak, mata tajam Viera menusuk ke arah Allasca si arogan. "Balas budi kata mu, A?"
"Yah..." Allasca mengangkat bahunya ringan dan seperti biasanya, Viera selalu menyerang secara fisik saat marah. Inginnya mengacak rambut bahkan menjambaknya hingga puas.
Namun, Allasca lebih cepat mengunci segala pergerakan tangannya dengan membalikan tubuh wanita itu, membuat wajahnya melekat di permukaan lift bahkan mengungkungnya dari belakang seperti buron yang tertangkap.
"Lepasin, A!"
Dalam ketidak sadaran, sempat Allasca menatap pinggang Viera, entahlah, dia merasa ada yang tiba-tiba bergejolak oleh lekukan itu, sehingga dengan segera, Allasca melepaskan kembali seperti pinta Viera.
"Sakit, sanitizer!!" Meringis mendesis, Viera mengibas- kibaskan tangan yang tadi dibekuk ke belakang. "Manusia silver," gerutunya.
"Ehm..." Allasca mengatur irama jantungnya dengan dahaman kecil. "Besok, kau dilarang memakai rok yang seketat itu."
Viera sempat memandang ke bawah, menatap rok abu-abunya. Dia rasa, rok ini tidak terlalu pendek. Bukankah ini rok yang sering dia kenakan ke kantor.
Selama ini, Daddy Sky akan menegur saat Viera mengenakan rok ketat. Dan sejauh ini, Daddy Sky tak melarangnya memakai rok span yang masih terlihat sopan.
Denting lift berbunyi, Viera mengekor di belakang Allasca yang sudah lebih dulu keluar dari ruangan sempit yang kemudian dimasuki petugas untuk disterilisasi kembali.
Viera yakin, Allasca akan mandi, bila perlu mensucikan diri dari kuman-kuman Hudson di air terjun penghapus dosa-dosa setelah ini.
"Drama apa lagi ini?" Nick menyambut dengan putaran bola matanya. "Bagaimana bisa bule mokondo itu naik ke rooftop?"
"Urus dia." Allasca sudah cukup mengalami banyak hal. Dia baru saja sembuh dari alergi yang dibawanya dari Berlin, dan setelah ini dia akan terkena infus lagi seperti kemarin.
Allasca sempat ngeluyur sendiri, sampai dia ingat lagi, Viera masih tertinggal di belakang dan masih harus dia tarik agar masuk ke dalam ruangan pribadi Nick. "Jangan biarkan gadis bodoh ini keluar menemui Hudson lagi."
Viera hanya diam walau jengkel. Di sana, Nick sudah mengerahkan seluruh bawahan yang paling dia percaya untuk mengurus Hudson.
"Allasca!!"
Suara Hangga Laksamana membuat Viera mendelik penuh. Mungkin, Abang tampan dari Pingkan Laksamana telah tahu berita retak- nya hubungan Allasca dan adiknya.
"Keluar, Lasca!!"
Allasca memijat kening. Di sana Nick sudah lebih dulu keluar demi menghalau masuknya Hangga yang mungkin sudah kepalang emosi tanpa mau mendengarkan penjelasan dahulu.
"Kau tetap di sini."
Allasca membawa Viera masuk ke ruang yang terdapat di belakang ruangan komisaris utama melalui rak buku yang dia putar. Ruang yang sepertinya memang rahasia.
Ada kursi santai, sofa, dan meja kaca layaknya ruangan kerja umumnya. Tapi, sejujurnya Viera sendiri baru melihat ada ruangan ini di belakang rak buku ruang Nick.
Allasca memaksa Viera duduk, dan entah sejak kapan Allasca mau menyentuh dirinya tanpa merasakan kecemasan. Allasca bahkan berjongkok untuk memberikan peringatannya.
"Tetap di sini, jangan ke mana-mana sampai Aa sendiri yang jemput kamu, paham?"
"Tapi..."
Viera tak ingin lari dari masalah yang seharusnya tidak dia hadapi. Masalahnya hanya ada pada Allasca yang tiba-tiba melamar, menyematkan cincin, bahkan mencium bibirnya di depan banyak orang.
Hangga pasti mendengarnya. Dan, Viera akan dianggap pelakor setelah berita lamaran Allasca mencuat ke berbagai media.
"Tidak ada penolakan, Viera..."
Allasca bangkit, ia harus menemui Hangga, tapi sebelum itu, Viera harus dalam keadaan yang tidak tersentuh siapa pun termasuk Pingkan apa lagi Hudson.
"A..."
"Diam atau aku kurung kamu di sini selamanya."
Ancaman Allasca membuat Viera reflek menghela napas panjang. "Manusia silver."
Daddy mode waspada
takut kecolongan lagi
udaaah buruan di sah kan dad!
sah dulu A'
peluk dr ujung sedotan daah...
yg ada nanti bingung 🤣🤣