Apa hal yang paling menyeramkan di dunia ini?
Mungkin jika Zahra ditanya hal itu maka ia akan menjawab bahwa pernikahan beda agama adalah yang paling berat sekligus menyeramkan. Jangankan untuk menjalani, bahkan untuk membayangkannya 'pun Zahra tidak mampu. Namun garis takdir berkata jika jalan ini memang harus Zahra lalui, yaitu menjadi pengantin pengganti untuk atasannya yang memiliki keyakinan berbeda dengannya.
Lalu akan seperti apakah kehidupan rumah tangga mereka berlayar? Apakah dalam pelayaran dalam biduk rumah tangga ini mereka akan menemui pelangi, atau justru rintangan badai yang akan mereka jalani? Ikuti kisah selengkapnya eksklusif hanya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Setelah kepergian Jordan, Zahra dan Jo akan kembali membuka pintu kamar masing-masing, tetapi suara pintu kamar yang terbuka dari kamar Jordan membuat keduanya kembali melihat ke sumber suara.
"Jo, kalian sudah pulang?"
Zahra kembali dibuat bingung saat melihat perempuan muda yang kini menghampiri dirinya dan Jonathan.
"Kalian akan istirahat ya? Ya sudah istirahatlah, aku akan ke dapur." ucap wanita itu lagi, tetapi ia tidak beranjak dari tempatnya.
"Ya sudah sana ke dapur, kenapa masih di sini." ucap Jo.
Wanita itu melangkah pelan menuju dapur, sembari terus memantau Zahra dan Jonathan. Sedangkan Zahra dan Jonathan semakin kelabakan saat melihat wanita tadi memantau mereka terus. Akhirnya, mau tidak mau Jonathan mengajak Zahra masuk ke kamarnya. Setelah Zahra dan Jo masuk kamar, wanita tadi menghentikan langkahnya dan cekikikan sendiri karena berhasil membuat keduanya masuk ke kamar yang sama.
Di dalam kamar, Zahra dan Jonathan kikuk sendiri. Ini bukan kali pertama keduanya berada dalam satu ruangan yang sama, hanya saja kali ini terasa sedikit berbeda sebab saat ini keduanya berada di kamar yang sama dengan status yang secara hukum katolik dinyatakan sah sebagai suami istri.
Zahra memutar pandangannya, mencari cara agar bisa keluar dari kamar ini. Ia menuju pintu penghubung antara kamarnya dan Jonathan, tetapi ternyata pintu itu susah untuk dibuka.
"Kau tidak akan bisa membuka pintu itu," ucap Jonathan.
"Kenapa?"
"Karena dulu aku suka menjahili Joana saat dia tidur, jadi dia meminta Mommy untuk mengunci pintu itu dari kamarnya saja dan aku tidak bisa membukanya lagi jika tidak dia yang membukakannya dari kamar sebelah."
"Huh!" Zahra menghela napas kasar setelah mendengar penjelasan Jo. "Lalu bagaimana sekarang, kita tidak mungkin tidur bersama di kamar ini 'kan?"
"Tunggu saja sebentar, aku rasa sebentar lagi Alora juga masuk ke kamarnya dan kau bisa pindah ke kamar sebelah."
Tidak punya pilihan lain, akhirnya Zahra dan Jo menuju sofa, lalu duduk di sana sembari menunggu Alora masuk ke kamarnya. Setelah beberapa saat, suasana mulai hening, membuat Zahra meyakini bahwa Alora pasti sudah masuk ke kamarnya. Dengan cepat Zahra menuju pintu kamar, lalu membukanya hingga menciptakan sedikit celah, ia melirik kesana kemari demi memastikan tidak ada orang lagi dan saat meyakini kondisi aman, Zahra langsung membuka pintu sedikit lebar, lalu keluar dari sana.
"Hai Kakak Ipar, kenapa keluar lagi. Ada yang kau butuhkan?"
Mampus! Ini kesialan yang paling nyata bagi Zahra. Bukankah tadi ia sudah memastikan bahwa tidak ada orang di luar, lalu kenapa tiba-tiba Alora kembali muncul sekarang.
"Kakak Ipar?" ulang Alora, sebab Zahra tidak menjawabnya.
"Mmm tidak, mmm maksudku... Maksudku iya aku membutuhkan air. Iya, aku haus sekarang." Zahra langsung menuju dapur tanpa melihat Alora lagi.
Jonathan yang mendengar percakapan antara Zahra dan Alora tentu paham akan situasi saat ini. Ia keluar dari kamar dan melihat Alora yang masih berdiri di depan pintu kamar.
"Kenapa kau masih berkeliaran jam segini? Memang kekasih gelapmu itu tidak mengurungmu?" ucap Jonathan.
"Mengurung, kau pikir aku binatang peliharaan. Dan satu lagi, dia bukan kekasih gelapku!"
"Apapun itu, intinya kau dan kekasihmu itu sama saja, sama-sama menjengkelkan." jawab Jo. "Sudah sana masuk ke kamar, kau mengganggu waktuku bersama istriku."
"Cih! Mentang-mentang sudah punya istri." Alora langsung melenggang pergi menuju kamar Jordan dan masuk ke sana, meninggalkan Jonathan yang masih berdiri di luar kamar.
"Bagaimana, Honey?" tanya Jordan setelah melihat kekasihnya masuk ke kamarnya.
"Sepertinya kecurigaan Nenek benar, mereka menikah bukan karena saling mencintai." jawab Alora.
"Itu artinya kita akan lama di Indonesia."
"Hm, mau tidak mau," jawab Alora lesu.
Ya, sejujurnya kedatangan keduanya ke Indonesia bukanlah tanpa sebab dan tujuan. Setelah sebelumnya mendengar kabar bahwa Jonathan telah menikah, Nenek langsung gembira, tetapi ada sesuatu yang mengganjal menurut Nenek, hingga akhirnya Nenek memutuskan untuk mengutus Jordan dan juga Alora untuk memastikan kecurigaannya secara langsung.
Sekarang, kecurigaan Nenek telah terbukti bahwa Zahra dan Jonathan tidak menikah atas dasar cinta. Dari sinilah, akhirnya muncul satu tugas baru untuk pasangan kekasih ini yaitu membuat kedekatan antara Zahra dan Jonathan hingga kedua manusia itu saling terikat dan saling mencintai, lalu menjalani rumah tangga sebagaimana seharusnya.
double up