seorang pemuda yang ingin merubah Kehidupannya sampai bertemu seseorang membuat semakin semangat...
akankah bisa....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
"Hubby!! boleh yah kita pulang saja,badan Ais capek lumayan menguras tenaga di tempat kerja tadi."jawab Aisyah.
"Ya ampun Yang!! ya sudah yuk,kenapa tadi di ajak pergi mau-mau aja kalau capek."
Ray pun mengajak Aisyah langsung pulang,ups setelah membayar yah,di perjalanan pun saling diem.Aisyah pun memulai pembicaraannya.
"Hubby katanya mau membicarakan sesuatu,tentang apa sih By?"tanya Aisyah
"Ya bener Yang!! hampir saja lupa,nanti aja yah di rumah sekalian ada Mama."jawab Ray.
"Sungguh bener bener misterius sekali kamu,By."ucap Aisyah dalam hati.
sesampainya dirumah kebetulan Mama Ani belum tidur.
"Assalamualaikum Ma,kenapa belum tidur?"ucap Aisyah dan Ray serempak,langsung mencium punggung tangan Mama Ani.
"Waalaikumsalam belum bisa tidur entah kenapa."jawab Mama Ani.
"Maaf sebelumnya,apa Ray boleh tanya sesuatu pada Mama?"tanya Ray yang ngga enak hati.
"Tanya saja? emang apa yang membuat kamu kayanya berat banget,hanya sekedar ingin bertanya sama Mama."jawab Mama Ani.
"Sebelumnya Ray mohon maaf yang sebesar-besarnya,ketika Mama waktu itu di usir oleh Papa,apa Papa mengatakan kata cerai ke Mama?"tanya Ray sungguh dengan sangat hati-hati.
"Tidak ada kata cerai dari ucapan Papa."jawab Mama Ani dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Apa Mama masih mencintai dan mau memaafkan Papa?"tanya Aisyah yang sudah meneteskan air matanya.
DEG
"Ada apa nih...Ais,Ray jangan membuat Mama takut!!"isak Mama Ani.
"Jawab saja dulu pertanyaan Aisyah."sahut Aisyah.
"Iya Mama masih mencintai Papa,Mama juga sudah memaafkan kekhilafan Papa."jawab Mama Ani yang menahan tangisan nya.
Ray dan Aisyah saling pandang,akhirnya Ray pun menganggukkan kepala.Aisyah menghembuskan nafas pelan.
"Huft...jadi begini Ma,setelah mama keluar dari rumah tiba-tiba Papa bawa seorang perempuan dan memperkenalkan pada Aisyah dan Andi,bahwa itu adalah calon istrinya Papa.hari-hari pun berlalu,tanpa sepengetahuan kami.mereka menikah dan Aisyah pun keluar dari rumah setelah mendengar perlu tanda tangan Aisyah,setelah berbulan-bulan mencari Mama.Aisyah juga ngga pernah menemukan titik terang keberadaan Mama,pada puncaknya ada temen Aisyah menyarankan untuk ketemu Hubby nya Ais ini."ucap Aisyah dengan menahan tangisannya.
"Huft...tunggu kata kamu,mereka membutuhkan tanda tangan kamu untuk apa.harusnya kan ke Papa bukan ke kamu?"tanya Mama Ani terisak pelan.
"Hiks,hiks. .itu kenapa mereka membutuhkan tanda tangan Aisyah,karena ingin mengalihkan hak waris.entah kenapa?Papa juga mewariskan semuanya atas nama Aisyah,mungkin juga Papa tau kelicikan mereka.dan bener saja sekarang Papa--"ucap Aisyah terpotong.
"Hiks hiks,Papa kenapa Ais?"potong Mama Ani yang sudah meneteskan air matanya,Aisyah menoleh ke Ray,Ray pun mengangguk.
"Hiks hiks,pa-papa lum-lumpuh Ma!"jawab Aisyah terbata-bata.
jedeeeeerrrr
"Hampiri Mama dan peluk berikan Mama kekuatan,Sayang."bisik Ray ke Aisyah,Aisyah pun menuruti saran dari Ray.
"Hiks...Ma!! yang sabar yah."ucap Aisyah yang menenangkan Mamanya sambil memeluknya.
"Ais...ayo kita kerumah Papa,Mama mau lihat keadaan Papa!"ajak Mama sambil berdiri.
"Papa sudah ngga ada di rumah itu,tolong duduklah dulu Ma.Papa sekarang lagi dalam pengobatan,jadi Ray mohon tenangkan diri Mama dulu "ucap Ray dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Baiklah,tapi tolong ceritakan semuanya pada Mama."jawab Mama Ani yang kembali duduk.
setelah beberapa menit menangis,barulah mereka merasa lebih tenang ya walaupun cuman sedikit.
"Jadi begini Ma!! besok saja kita ke tempat pengobatan Papa,sekarang kan sudah malam jadi kita video call saja yah."
"Baiklah kita video call sama seseorang yang mungkin rindu dengan kita."ucap Ray sambil melakukan panggilan dan langsung tersambung.
"Assalamualaikum Bang,Mama,Kakak."
"Waalaikumsalam."
"Mama...Andi kangen,apa Mama baik-baik saja?"
"alhamdulillah Mama baik,kamu sendiri gimana kabarnya? kamu lagi dimana sih sebenarnya kayanya rame banget?"tanya Mama Ani.
"Alhamdulillah Andi baik...iya pasti rame lah Ma,kan Andi lagi ada di padepokan perguruan Ma."
"Wah wah Adik Kakak berhari-hari menghilang dan ngga ada kabar sama sekali,ternyata lagi belajar bela diri apa mau melawan Kakak yah."ucap Aisyah cekikikan.
"Hush...jangan takabur gitu Kakak,baru saja karate ban merah sudah takabur wee.hehehe."jawab Andi sambil ketawa.
"Wah!! kamu sudah berani sama Kakak yah,ayo kita sparing bagaimana?"tantang Aisyah.
"Haha...maaf Kak,bukan Andi meremehkan Kakak.Kak Aisyah pasti kalah,iya kan Bang.upss sorry Bang."ucap Andi.
"CK...sudah jangan berdebat lagi,nanti kamu langsung istirahat yah.kamu kan sudah tau sama peraturan di sana."lerai Ray.
"Iya Bang, Andi tau."jawab Andi.
"Oh iya...Andi tolong bilangin ke Abah Kiyai,bahwa Abang,Kakak dan Mama kamu mau kesana besok.sekalian ingin melihat perkembangan kamu dan Papa yah,assalamualaikum."ucap Ray.
"Baik Bang,waalaikumsalam."jawab Andi.
tut tut
"Mama istirahat yah dan tenangkan pikiran,besok Ray antar Mama kesana."ucap Ray.
"Baiklah nak,Mama istirahat dulu yah."ucap Mama Ani langsung ke kamar.
"CK...kenapa Ais disini ngga di anggap ada,lagian Andi sedekat itu sama Hubby.sampai Andi pun nurut sama Hubby."gumam Aisyah,pada diri sendiri.
"Sayang..."ucap Ray terpotong.
"Iya Ray."potong Aisyah.
Aisyah pun bingung,karena ngga ada sahutan sama sekali dari Ray,menyadari kesalahannya,saat menoleh kebelakang, ternyata Ray mau masuk ke kamar,Aisyah pun langsung berlari mengejarnya.
"Hubby maaf!! Iya Aisyah salah,tapi jangan diemin Ais begitu dong Hubby."ucap Aisyah tanpa sadar memeluk Ray dari belakang.
"Astagfirullah,Sayang lepasin kita belum muhrim."sahut Ray.
"Ngga mau!! Sebelum Hubby maafin Ais."tolak Aisyah.
"Huft...baiklah Hubby sudah maafin kamu,ya sudah lepasin yah Sayang."ucapan Ray.
langsung berbalik ketika sudah di lepaskan pelukan Aisyah,melihat Aisyah terisak rasanya hati tersayat-sayat.
"Hey Sayang,kenapa menangis?"tanya Ray.
"Ngga tau!! setiap Hubby diemin Ais,pasti rasanya sakit."jawab Aisyah.
"Ya sudah Sayang istirahat yah,apa mau di temani tidurnya."goda Ray sambil tersenyum.
"Ish...Hubby jangan mulai yah,ya sudah Ais masuk kamar dulu.bye."kesal Aisyah sambil melangkah ke kamar.
Keesokan pagi
"Sayang...beneran nih mau ikut kesana?"tanya Ray dengan senyumnya.
"Ya harus ikut lah,By."jawab Aisyah.
"Yakin...nanti di sana suruh ijab kabul loh,sama Abah Kiyai."goda Ray.
"HAH"gumam Aisyah.
"Apa iya yah!! aduh harus seneng atau gimana nih? huaaaa."batin Aisyah menjerit.
Bersambung
***SEE*** ***YOU*** **NEXT**