nikah muda?
oh no tidak ada dalam kamus seseorang santriwati bar-bar, tapi taqdir tidak berpihak dengan keinginan nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Pemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Setelah keluar dari ruangan sang dokter azka langsung ke ruang rawat istrinya.
"Assalamu'alaikum" ucap azka membuka pintu kamar rawat istrinya.
"Wa'alaikumussalam nak" jawab ummi Bianca dari dalam.
"Bagaimana keadaan kamu kay" tanya azka melihat Kayra telah sadar.
"Alhamdulillah,udah mendingan kok mas" jawab Kayra.
"Alhamdulillah" ucap azka meskipun terkejut dengan panggil Kayra untuk nya.
"Ummi mau pulang dulu ya nak azka, karena ada urusan sebentar dan insyaallah malam nanti ummi kesini lagi sama kiyai" ucap Ummi Bianca.
"Ooo baiklah ummi, apa ummi perlu azka antar" tanya azka
"Gak usah nak, tadi udah ada supir kiyai yg jemput ummi, kamu jagain Kayra, dan untuk Kayra lain kali jaga pola makan ya.. Kan kasihan badan kamu" ucap Ummi Bianca.
"Iya ummi, insyaallah Kayra akan jaga pola makanyaa" jawab Kayra
"Udah ya ummi pamit dulu, assalamu'alaikum " pamit ummi Bianca
"Wa'alaikumussalam" jawab Kayra dan azka barengan.
Sepeninggal ummi Bianca diruang rawat tersebut sunyi yg ada suara monitor.
Sampai Kayra membuka obrolan terlebih dahulu.
"Ustadz... " panggil Kayra.
"Hmmmm" jawab azka
"Hmmmm Kayra mohon ya ustadz jangan beritahu papa sama ibu" pinta Kayra.
"Tapi kenapa kay" tanya azka heran
"Aku gak mau mereka khawatir dan gak mau merepotkan mereka" jawab Kayra teduh
"Kamu takut membuat mereka khwatir dan repot tapi kenapa kamu membahayakan diri kamu" tanya azka kesel.
"Hikkkk hikkkk maafin Kayra tadz, Kayra gak tau jika berakhir seperti ini"tangis Kayra.
" Kayra lain kali jangan kayak gini lagi ya, kasih sama diri kamu yang sakit kamu bukan orang lain"ucap azka duduk disamping Kayra sambil menghelus tangan Kayra, pingin rasanya azka memeluk karena ada rasa canggung antara keduanya makanya dia tidak melakukan nya.
"Iya tadz" ucap Kayra tangis nya mulai reda.
"Kayra apa saya boleh tanya sesuatu kepada mu" ucap azka hati-hati
"Boleh tadz" jawab Kayra menarik tangannya dari genggaman tangan azka.
"Apa kamu sudah lama memiliki penyakit Gastroesophageal reflux disease atau disingkat GERD " tanya azka
Yang membuat Kayra diam membisu, karena sebelumnya tidak ada yg tau penyakitnya selain para sahabatnya.
"Oke jika kamu gak mau jawab sekarang gak PP " ucap azka yg paham mungkin Kayra belum terbiasa bercerita dengan orang baru walaupun sesuatu azka adalah suaminya.
"Kamu boleh cerita apapun kepada saya kay jika kamu siap, saya ini suami kamu tapi untuk sekarang saya paham kita adalah orang asing yang dipertemukan lewat perjodohan, walaupun dalam pernikahan ini belum ada cinta diantara kita,tapi kita harus berusaha untuk menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing dan menjadikan teman untuk kita berkeluh kesah" ucap azka
"Tapi ustadz gue kan ada niat buat cerai sama lo" batin Kayra
"Hmmm, ustadz boleh minta tolong gak" ucap Kayra setelah merenungi ucapan azka.
"Ustadz....." teriak Kayra menyadarkan azka dari lamunan nya
"Ehhh malah bengong, boleh gak gu_"
Cup
"Kalau masih panggil lo gue hukuman kamu lebih dari itu" ucap azka
Deg... Deg...
Kayra merasa waktu berhenti berdetak, jantung nya bagaikan ia habis meraton.
"first kiss akuuuuu" teriak Kayra dan ditutup mulut dengan tangan azka.
"Jangan teriak Kayra ini rumah sakit bukan hutan" ucap azka
"Habis nya ustadz main cium cium aja" ujar Kayra kesel.
"Saya capek dengarin kamu pakai panggil lo gue terus" ucap azka
"Tapi jangan cium juga ustadz kutub utara" teriak Kayra ditelinga azka.
"Ya allah Kayra, kamu mau saya budek, mau punya suami budek? " tanya azka
"Habisnya kamu ngeselin" ujar Kayra
"Iya maaf maaf tapi bibir kamu manis kay" ucap azka yg sengaja menggoda Kayra agar membuat mereka semakin akrab.
"Iiiii dasar om-om omes, itu sebabnya aku gak mau nikah sama orang paham agama karena otaknya gak ada yg beres" ucap Kayra
"Gak PP omes yg penting sama istri sendiri" ucap azka
Kayra mendengarkan mendadak takut
"Jangan ommmm aku masih dibawah umur" teriak Kayra reflek mencabut infus nya.
"Kayra infus ny lepas tu" panik azka
"Haaa ya infus nya tercabut" ucap Kayra pura-pura khawatir.
"Iya sudah yg kamu tunggu sebentar,aku panggil dokter dulu" ujar azka namun tangan di tahan Kayra.
"Gak usah tadz, saya gak pp ko" ucap Kayra diiringi senyum yg membuat azka terkesima.
"B_baik lah kalau begitu" ucap azka gugup.
"Ustadz maafin saya baru satu hari menikah sama ustad saya udah bikin ustadz repot" ucap Kayra merasa bersalah
"Gak pp kay, saya mohon kamu jaga pola makan dan jaga kasihan kalau bukan untuk diri kamu setidaknya ini demi papa kamu" ucap azka serius.
"InsyaAllah tadz" ucap Kayra menghapus air matanya hampir tumpah.
___________azka & kayra_______
Di sisi lain papa Zian merasakan pirasat yang buruk.
"Sayang.. " panggil papa Zian
"Iya pa ada apa" tanya ibu gisel duduk samping sangat suami.
"Sayang... Mas kok kepikiran sama Kayra ya" ucap papa Zian
"Ya allah pa baru kemaren Kayra pulang masak papa udah rindu aja" canda ibu gisel untuk menghibur sangat suami.
"Tapi pirasat mas gak enak sayang" ujar papa Zian
"Hmmm kalau mas khawatir sama Kayra, kita telpon aja menantu kita" saran ibu gisel
"Iya juga ya, sudah sayang telpon saja menantu kita mas mau nanya apa Kayra baik-baik saja disana" ucap papa Zian menyetujui saran sangat istri.
Tu.... Tu....
"Siapa yg nelpon tadz" tanya Kayra
"Ibu kamu" jawab azka masih melihat layar ponsel.
"Apa ibu, aduhhh bagaimana nih " panik Kayra
"Saya gak tau" ucap sengaja mengerjai istri bocil nya.
"Iii tadz bantuin saya dong" ucap Kayra memelas.
"Boleh tapi ada syaratnya" ucap azka
"Iii pakai syarat segala sih, masak sama istrinya sendiri harus pakai syarat" ucap Kayra kesel karena sempat-sempatnya azka mengambil kesempatan saat genting seperti ini.
"Ngaku nih istri saya nih" canda azka entah kenapa jika berdekatan sama Kayra azka jadi banyak bicara..
"Iye deh, apa syaratnya" ucap Kayra
"Hmmm panggil saya dengan panggilan zaujiii" canda azka karena ingin melihat muka Kayra nahan amarah.
"Iiii najong kaliiii" ucap Kayra jijik.
"Iya udah kalau gak mau saya bilang aja kalau kamu dirawat dirumah sakit karena makan makanan pedas" ucap azka
"Iii ustadz ini selain suka ngatur juga suka ngancam" ucap Kayra marah.
"Iye udah kalau gak_"
"Iye iye... Zaujiiiii puas" ucap Kayra
"Oke" ucap azka menekan tombol bewarna hijau tersebut.
Telpon pun tersambung.
"Assalamu'alaikum nak" ucap papa Zian
"Wa'alaikumussalam pa " jawab azka.
"Kamu sekarang dimana nak" tanya papa Zian sepontan azka melihat kearah Kayra, Kayra hanya menangkup tangan di depan dada untuk meminta bantuan azka
"Azka dirumah pa, emang kenapa pa" jawab azka terpaksa berbohong agar membuat mertuanya tak khawatir.
"Ooo gitu ya.. Kayra ada bersama kamu nak" tanya papa Zian
"Ada pa, apa papa mau berbicara sama Kayra" tanya azka.
"Boleh nak" ucap papa Zian, azka memberikan handphone nya ke Kayra.
"Assalamu'alaikum pa" jawab Kayra
"Wa'alaikumussalam nak, bagaimana kabar kamu, tadi papa merasakan pirasat ada terjadi sesuatu dengan kamu" ucap papa Zian
"Ooo Kayra gak pp kok pa" jawab Kayra merasa bersalah berbohong kepada papa nya
"Alhamdulillah kalau begitu, tapi papa dengar suara kamu serak" ucap papa Zian, mendengar pertanyaan dari papa nya menggigit bibir nya, papanya kalau menebak gak pernah meleset.
"Ooo gak pp kok pa... Mungkin karena sering teriak-teriak" ucap Kayra
"Hmmm lain kali jangan seperti itu, kasihan pita suara kamu, oh iya udah papa tutup telpon nya, jangan lupa jaga kesehatan, dan taat kepada suami, assalamu'alaikum" ucap papa Zian menasehati sangat putri sekaligus meakhiri sambungan telpon sang papa.
"Baik pa, wa'alaikumussalam" ucap Kayra kemudian memberikan handphone kepada pemiliknya.
"Makasih" ucap Kayra