NovelToon NovelToon
Berpindah Zaman

Berpindah Zaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pusaka Ajaib
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Citra Khalifah

Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

kini boksun pun berjalan kembali ke tempat dimana teman temannya berada akan tetapi di sepanjang jalan ia merasa menyesal.

Boksun merasa ia sudah membuang kesempatan emas nya untuk menjadi kaya dan mungkin juga jalan untuk dia agar tak perlu bersusah payah lagi untuk berburu hewan.

"Sudah lah hentikan rasa sesal mu itu boksun. Kau sudah mengambil keputusan jadi sebaiknya kau hormati keputusan mu sendiri" ucap Lily kepada boksun

Sementara di perkemahan semua orang di buat resah akan ke pergian boksun yang sudah terlalu lama.

"kemana anak itu?! Aku harap dia baik baik saja dan tak terjadi hal hal yang tak diinginkan" ucap tuan damar yang juga sama cemas nya dengan yang lain sebab sudah terlalu lama boksun pergi jika hanya untuk buang air saja.

Tapi di antara semua orang yang ada di sana Sandika dan coro lah yang merasakan kecemasan yang luar biasa.

Karena Sandika pernah berkata akan selalu menjaga boksun apapun yang terjadi, kalau coro dia sudah ada perjanjian bersama boksun, Bahwa boksun akan memajukan penjualan makanan orang tua coro.

Sedangkan nata masih terlelap dalam mimpi, dan tier mencoba menenangkan coro yang sejak tadi setelah mendengarkan kalau boksun belum kembali menjadi gelisah.

Sedangkan Beno percaya kalau saat ini boksun dalam keadaan yang baik baik saja.

Entah mengapa Beno memiliki pandangan yang berbeda tentang boksun, ia memiliki keberuntungan dan kecerdasan untuk menghindari segala macam bahaya yang mengancam diri nya walaupun ia tak memiliki skil beladiri yang mumpuni.

Di lain tempat boksun yang sedang berjalan menuju perkemahannya pun saat ini sedang berfikir alasan apa yang tepat agar semua teman temannya percaya akan alasan yang ia buat nanti.

Ia yakin saat ini semua teman temannya sedang bingung atau bahkan tengah mencari nya.

"Hah.... Apa yang harus aku katakan nanti kepada teman temanku, Lily?" tanya boksun yang sudah mentok tak tahu harus beralasan pun kini bertanya kepada Lily.

"Bilang saja kalau kamu mules nya terus terusan sehingga mau balik lagi nya kamu takut di jalan tercecer" ucap Lily geli sendiri membayangkan nya.

"Ish.... Alasan mu bikin aku malu tahu ly, ah sudah lah biar aku pikirkan alasan yang masuk akal saja" ucap boksun sambil bersungut sungut mendengar pendapat dari Lily.

Setibanya boksun di tempat perkemahan ia pun langsung meminta maaf kepada semua orang yang ada di sana karena telah membuat semua orang khawatir terutama ia meminta maaf kepada tuan damar yang memimpin tim nya serta Sandika yang telah berjanji akan menjaga keselamatan nya selama di hutan.

Tak sengaja boksun melihat ke arah coro, yang seperti nya menampakkan wajah kelegaan, setelah meminta maaf kepada semua terutama kepada tuan damar dan Sandika, kini boksun melangkah mendekati coro dan tersenyum kepadanya.

"Syukurlah kau baik baik saja boksun, aku takut terjadi apa apa terhadap diri mu. Kenapa kamu sampai meninggalkan tim selama itu, boksun" ucap coro ketika boksun sudah berada di dekat diri nya.

Boksun yang mendengar itu pun mau tak mau memberikan alasan yang Lily tadi bilang walaupun malu tetapi mau bagaimana lagi karena memang ia sudah tak bisa berfikir alasan apa lagi yang masuk akal.

Setelah menjelaskan alasan nya kepada semua orang yang seperti Lily katakan tadi kepada nya walaupun malu ya... Boksun tak ada pilihan lagi.

"Hahahaha.... Akhirnya kau menerima saranku juga.... Tadi wajah mu lucu sekali boksun ketika menjelaskan alasan itu kepada semua orang di tim mu itu" ucap Lily tertawa lepas ketika melihat bagaimana wajah boksun saat menjelaskan alasannya itu kepada semua orang.

Ya boksun terpaksa memakai alasan yang Lily berikan tadi sebab ia tak bisa berfikir lagi tentang alasan apa yang masuk akal.

"Tau tidak sih boksun tadi itu aku cuma bercanda memberikan alasan itu kepada mu.... Tapi siapa sangkau kau memakai nya hahahahaha" ucap Lily masih dengan tawa bahagia nya.

Sedangkan boksun yang sedari tadi mendengar Lily yang terus saja menggoda dirinya pun, hanya bisa pura pura tak mendengar suara yang di hasilkan oleh Lily.

Hari terus berganti mereka semua masih berjaga dan memantau hutan ini, tetapi mereka tak melihat tanda tanda hewan buas disana yang berpotensi membahayakan warga.

"Ini hari ke 3 dimana kita berjaga di sini tetapi selama itu kita tak melihat akan tanda tanda hewan buas yang mengancam warga, apa mungkin hewan buas itu susah kembali lagi ke habitat asal nya?" tanya Beno sambil menyimpulkan apa yang ia lihat dan tahu saat ini.

"Kita tak bisa mengambil kesimpulan seperti itu hanya dalam waktu 3 hari karena hewan buas itu tak terlihat di mata kita, bisa saja hewan itu juga menunggu moment yang pas untuk keluar" ucap tuan damar lagi mengemukakan pendapatnya.

"Ya... Saya sependapat dengan tuan damar, lihat lah disini juga tak terlihat bukan hewan buas lainnya? Mungkin insting mereka menangkap sinyal berbahaya jadi mereka tak menampakan diri mereka" ucap Sandika lagi.

Boksun yang tahu keadaan hewan buas yang mereka maksud pun hanya bisa terdiam membisu mengikuti alur saja.

Beno pun memutuskan untuk berpatroli mengelilingi hutan itu bersama nata dan tier, mereka akan melakukan patroli ke area yang lebih luas lagi di dalam hutan tersebut.

Sedangkan sisa nya hanya berjaga di perkemahan termasuk boksun, Sandika serta tuan damar.

Sandika yang merasa kesal dan bosan pun mulai membuka obrolan bersama boksun, untuk menghilangkan rasa bosan yang ia alami.

"Boksun apa aku bisa bertanya sesuatu kepadamu?" tanya Sandika.

"Ya..." jawab boksun.

"Apa kau pernah belajar ilmu beladiri?" tanya Sandika lagi.

Sedangkan boksun yang menerima pertanyaan itu pun terdiam sejenak karena dia tak pernah belajar beladiri.

Dulu sebagai Marsel dia hanya berolahraga itu pun hanya olah raga ringan saja sedangkan untuk tubuh nya sekarang yang menjadi boksun dia sedari kecil hanya tahu nya bekerja tak pernah sekali pun memegang pedang apa lagi mengayunkannya.

boksun menggelengkan kepala nya menjawab pertanyaan Sandika itu.

"Tidak nona..... Yang aku tahu hanya bersembunyi dan berlari saja selama ini, aku tak pernah belajar beladiri apa lagi memegang pedang" ucap boksun apa ada nya.

Sandika terkekeh jawaban boksun itu sangat lah polos dan apa ada nya sehingga kini Sandika pun mengalihkan pembicaraannya ke hal yang lain.

"Boksun kamu berasal dari mana? Lalu dimana keluarga mu saat ini?".

"Aku berasal dari desa merang sebelah timur, aku hanya tinggal seorang diri nona".

"Oh maaf.... Seharusnya aku tak menanyakan soal keluarga kepadamu... Mungkin aku sudah terlalu jauh bertanya tentang keluarga sama kamu" tanya Sandika yang merasa tak enak hati telah bertanya keluarga kepada boksun

1
jonda wanda
Kamu cewek ya? Kalimatmu sangat rumit dan susah dimengerti. Coba perbaiki tanda baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!