NovelToon NovelToon
Pesona Majikan BuleKu

Pesona Majikan BuleKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Pembantu
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: ninaammar

Menjadi pembantu bukanlah rencana awal Sukma mencari pekerjaan. Setidaknya dengan bekal ijazahnya yang hanya tamat SMA.

Dia berharap bisa bekerja menjadi buruh pabrik, atau karyawan swasta. Himpitan ekonomi memaksa dirinya untuk segera mendapatkan pekerjaan.

Hingga akhirnya seseorang menawarkan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga. Tanpa pikir panjang Sukma menerima tawaran kerja yang cukup jauh dari kampung halamannya.

Gimana ya kelanjutan hidup Sukma Ajeng sebagai Asisten Majikan Bulenya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ninaammar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menagih Janji Sukma

Setelah apa yang semua terjadi pada Sukma, Herman berpikir. Besok dia akan mengajak Sukma pergi ke toko buku. Untuk membeli beberapa buku, dan kamus bahasa inggris. Dengan begitu dia masih bisa belajar meski tanpa dirinya.

Karena tidak mungkin Herman selalu ada di mansion selama 24 jam. Sewaktu-waktu dia pergi karena suatu hal. Entah itu sebuah tugas yang Richard perintah. Atau urusan pribadi.

Herman berpikir ia akan menemui Sukma. Karena waktu belum terlalu malam, tidak mungkin Sukma tidur lebih cepat. Ia pun beranjak dari pos, masuk kedalam menuju kamar Sukma.

Langkah Herman terhenti, kala ia melihat Sukma berada di ruang tengah bersama Richard. Menunjukkan sesuatu di layar laptopnya untuk Sukma lihat. Samar-samar Herman mendengar, jika tuannya itu sedang mengenalkan bahasa inggris secara dasar.

"Listen me and follow!" kata Richard pada Sukma. Gadis itu pun mengangguk, sambil menatap layar datar di depannya.

"Oh, jadi sudah keduluan si bos," gumam Herman merutuki dirinya yang kalah gesit dengan bosnya. Dia pun berlalu meninggalkan mereka. Deringan ponsel dalam saku kemejanya menghentikan langkahnya. Dilihatnya nama Alex terpampang di layar pintarnya.

"Alex?" lirihnya seraya melirik jam tanganya. "Tumben jam segini telpon," menggeser ikon warna hijau.

''(.......)"

"Oke,''

Tapi sebenarnya Herman enggan, untuk mengganggu aktifitas bosnya yang sedang mengajari Sukma belajar. Tapi mau tidak mau dia harus menyampaikan pesan Alex. Karena Ranti, ingin sekali bicara dengan putrinya.

"Eheem!" Sengaja Herman berdehem agar suaranya dapat mereka dengar. Keduanya pun melihat kearah Herman yang berjalan menghampiri antara guru dan murid itu.

"I sorry, Sir. Sukma's mother called.'' ujar Herman pada tuannya. Dengan maksud meminta ijin telah menjeda aktifitasnya. Richard mengindikkan dagunya meminta Sukma menerima ponsel dari tangan Alex.

"Sukma ibumu ingin bicara," ucap Herman. Sukma meraih ponsel itu, dan berjalan sedikit menjauh dari mereka.

~ Ibu, Sukma merindukan kalian

Ucapnya diseberang telepon. Matanya yang berkaca-kaca membuat suaranya menjadi sedikit serak. Terdengar suara adiknya, Aldo berteriak yang turut ingin bicara.

"Mba Ajeng, Aldo kangen. Mau ngomong juga. Beliin mobil remot sam robot." suara teriakan suara manja adiknya masih dia dengar dengan jelas. Betapa Aldo berharap darinya, sebagai kakak Sukma ingin mewujudkan keinginan adik dan kedua orangtuanya.

~ Ssssttt, diam Aldo biarkan ibu bicara. Ibu dan ayah, kami juga sangat merindukanmu, Nak. Bagaimana kabarmu disana?

~ Sukma disini baik-baik saja, Bu.

~ Syukurlah, sebenarnya ibu tidak tega untuk mengatakan ini padamu, Nak.

~ Katakan, Bu. Apa yang sebenarnya terjadi?

Tanya Sukma dengan perasaan was-was.

~ Begini, Nak. Semalam istri Juan datang meminta separuh dari pembayaran rumah sakit jumblahnya 50 juta.

~ Apa 50 juta?

Pekik Sukma tidak sadar. Hingga suaranya terdengar jelas di telinga dua pria yang tengah melirik kearahnya.

~ Ibu tidak punya apapun yang bisa ibu jual kecuali rumah kita ini. Jika ibu menjualnya, kita tinggal dimana?

Keluh Ranti menahan isak tangisnya agar tidak terdengar oleh putrinya.

~ Ibu tenang dulu. Jangan jual rumah kita, rumah itu adalah satu-satunya harta milik kita. Sukma akan usahakan pinjam dengan bos Sukma. Ibu do'akan saja semoga Sukma bisa dapatkan pinjaman.

Sukma mengakhiri panggilan telepon ibunya. Dan memberikan ponsel milik Herman, dengan wajahnya yang terlihat sendu.

"Ada apa, Sukma? Apa ada sesuatu yang membuatmu sedih?" Herman melontarkan serentetan pertanyaan. Yang Sukma sendiri tidak tahu harus jawab apa.

Tidak mungkin dia menjawab begitu saja. Bahawa saat ini dia butuh banyak uang. Sedangkan dia sendiri sadar, jika dirinya bekerja belum genap satu minggu. Tidak mungkin dia meminta upah pada bosnya yang dingin itu.

Untuk minta bantuan Herman pun tidak mungkin. Karena dia juga bekerja untuk bosnya itu. Mereka sama-sama pekerja di tempat dan orang yang sama.

"Ini handphone, Bang Herman. Terima kasih." ucap Sukma pada Herman. Lalu tatapannya beralih pada Richard seraya berucap. " Tuan Saya pamit istirahat. Sudah malam." kata Sukma pamit pada bosnya. Langkah ringannya bergerak lemah menuju kamar belakang.

Kedua pria itu saling melempar pandang tidak tahu. Apa yang tadi dia bicarakan pada ibunya. Yang pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, sejak dia menutup panggilan telepon dari ibunya.

***

paginya istri Juan kembali datang, memastikan pada keluarga Sukma. Jika dia akan membayar separuh dari total biaya perawatan rumah sakit.

"Saya datang untuk menagih janji yang Sukma sanggupi." ucap Sinta pada Ranti, Kohar. Mereka hanya pasrah saling melirik satu sama lain.

" Bagaimana ini, Yah. Bagaiman jika Sukma tidak berhasil mendapatkan pinjaman dari bosnya?" Ranti semakin gusar akan kedatangan Sinta. Yang mendesak minta uang separuhnya dari total biaya perawatan.

"Sukma masih berusah mendapatkan pinjaman dari bosnya. Kalo sudah ada uangnya, Saya sendiri yang akan bawa uangnya ke rumahmu.'' jawab Kohar.

"Oke. Saya tunggu sampai besok siang. Jika tidak, Saya akan minta orang-orang saya buat meratakan rumah ini." Sinta mengancam tidak main-main untuk melebur rumah orangtua Sukma. Untuk dia jual pada makelar tanah.

Sinta memakai kaca mata hitamnya, dengan gayanya yang angkuh. Masuk kedalam mobil, meninggalkan dua orangtua Sukma yang tengah kebingungan.

Sedangkan perempuan licik itu tersenyum jahat. Menarik sudut bibirnya, melirik keduanya yang masih berdiri melihat pergerakan mobil miliknya. meninggalkan halaman rumah Kohar.

Di Indonesia bagian tengah sana, pagi-pagi sekali Sukma sudah disibukkan dengan rutinitas paginya. Menyiapkan sarapan untuk majikan bulenya. Menggantung pakaian kantor Richard, di depan pintu kamarnya. Setelah Herman ambil dari laundry yang sudah menjadi langganan atasanya.

Usai mandi Richard, mengambil pakian miliknya. yang masih menggantung di depan pintu kamar pribadinya. Karena siapapun dilarang masuk ke area wilayahnya, tanpa seizinnya termasuk Herman sekalipun.

Tanpa sengaja Sukma melihat Richard, hanya mengenakan handuk yang melilit di pingggang. Sontak ia memekik kaget, membalik tubuhnya. Seraya menutup mata dengan kedua tangannya.

Richard menarik ujung bibirnya tersenyum tipis. Melihat asisten rumahnya yang menurutnya sok polos itu. Untuk apa gadis itu datang ke lantai atas, tanpa dia diminta saja ada disini.

"Untuk apalagi dia berada disini, kalo tidak untuk menarik perhatian dariku. Dasar perempuan licik, menggunakan tampang sok lugunya. Untuk menjerat mangsanya masuk dalam perangkapnya." Pikir Richard picik melirik Sukma dengan senyum meremehkan.

"Tuan, ada surat untukmu. Tadinya saya mau masukkan kedalam kantong kemeja, Tuan. Biar bisa Tuan baca didalam." ujar Sukma menjulurkan tangan ke belakang. Sedang dirinya masih dengan posisi yang sama.

Memunggungi majikannya, terbesit ide dalam pikiran Richard. Untuk menggoda Sukma.

Richard meraih secarik kertas dari tangan Sukma. Seraya menarik telapak tangan Sukma yang masih terulur. Sukma kembali memekik, dalam seperkian detik. Tubuhnya sudah berada diantara tubuh Richard. Hangat sapuan nafasnya begitu terasa di belakang lehernya. Aroma mint segar menelisik masuk kedalam indera penciumannya.

Sesutu yang keras menyembul dari balik handuknya. Entah benda keras apa yang menyentuh bagian belakang tubuhnya. Sehingga bulu-bulu halus di sekujur tubuhnya meremang merinding. Merasakan benda asing begerak aneh diantara pinggangnya.

"Jangan coba-coba menggodaku dengan trik murahanmu, Sukma." Ujarnya tepat di telinga Sukma. Hingga membuat suhu tubuhnya memanas seketika. Sukma membalik tubuhnya, mendorong dada Richard yang terlihat menantang.

Tubuh liatnya reflek bergerak mundu. Sukma bergegas turun dari lantai atas menuju lantai dasar. Dia memegangi dadanya yang berdebar akibat ulah jail majikan bulenya. Sedang Richard tersenyum licik, melihat Sukma lari sambil mendongak keatas. Dengan mulutnya yang berdumal misuh-misuh dengan bahasa yang cukup dia mengerti saja.

1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Kasihan sekali nasibmu Sukma, udah jatuh malah tertimpa tangga, disaat keluarga di kampung terusir karena ulah Sinta, justru kmu diperkosa majikan bule mu dan sekarang ada mommy di rumah majikan kmu, semoga kamu tidak hamil anak majikan kamu,
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Ditunggu kelanjutannya author.
Endang Niyatmi
saya suka ,lanjutkan
NNM: terima kasih readerku kalian semangatku buat lanjut maaf up lama krn siang kerja
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Sabar ya Richard, setidaknya saat ini Sukma mau tinggal di Mansion bersama kamu, Sukma butuh waktu karena terguncang setelah apa yang kamu lakukan pada Sukma, beri dia waktu utk menenangkan diri yg penting kamu tetap memantau dan bertanggung jawab atas perbuatan yang kamu lakukan, meskipun sebenarnya kalian berdua adalah korban.
NNM: temenin otor sampai end ya ..mksh dukungannya kalian semangatku😘
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Sabar ya Richard, semua emang salah kamu yang telah merenggut kesucian Sukma dan saat ini Sukma depresi karena kehilangan mahkota yang sangat berharga, jika nanti Sukma udah sedikit tenang, maka jalan satu-satunya adalah kamu harus bertanggung jawab untuk menikahi Sukma apapun yang terjadi.
NNM: terima kasih untuk komennya readerku. jangan lupa tinggalkan jejak vote dan bunganya buat otor semangat salam sehat slu😍
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Semoga Richard tanggungjawab setelah apa yang dia lakukan pada Sukma, apalagi selama ini juga Richard menyukai Sukma dan mereka berdua sama2 melakukan yang pertama, meskipun saat itu Richard memperkosa Sukma karena pengaruh obat yang diberikan Agatha.
Esther Alviah Ekawati Ndoen: saya juga alur cerita nya
NNM: Yang sudah mampir dikaryaku terima kasih semua salam sehat slu
total 3 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Kasihan Sukma, udh dirudapaksa majikan nya yg terpengaruh obat
Menci Ani
Mana ke lanjutan nya tor
NNM: mksh dukungan semangatnya pst diusahakan. karena siang capek kerja mlm nulis dah nguantukkkk berat..hhh mksh semua yg mampir disini.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!