NovelToon NovelToon
Mereka Yang Membelokkan Takdir

Mereka Yang Membelokkan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:617
Nilai: 5
Nama Author: Rizky

seorang anak yang bermimpi untuk menjadi penulis,namun anak itu terus berperang dengan pikirannya hingga dimana bencana waktu membuatnya hidup di tubuh seseorang namun dia hidup di cerita yang dia buat saat menjadi penulis dengan alur penuh kejutan dari takdir yang kosong.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13~ Cinta dalam Bayang Pertarungan yang tak di inginkan

Pagi yang cerah menyelimuti akademi, dengan sinar matahari memantul indah di atas dedaunan. Kyio melangkah santai menuju kelas, namun perhatiannya tertuju pada Rahel di sudut jalan. Dia sedang menolak banyak pria yang mencoba merayunya dengan wajah tegas namun tetap menawan.

“Fi uuuuu,” Kyio bersiul meledek, dengan senyum nakal di wajahnya.

Rahel yang sadar bahwa Kyio tengah menggodanya, tanpa ragu menarik tangannya. Dengan nada suara rendah namun tajam, dia berkata, “Aku sudah punya pacar sejak beberapa pekan lalu, tahu.”

“Tunggu... tunggu... apa maksudnya ini?” Kyio yang kebingungan berusaha melepaskan genggaman Rahel, namun gadis itu justru mendekatkan wajahnya dan berbisik, “Kalau kau masih ingin berada di sini, ikuti saja alur ini.” Senyumnya terlihat manis, tapi ada kilatan rencana tersembunyi di balik matanya.

“Eh?! Kenapa alur cerita ini tiba-tiba jadi genre romantis?” batin Kyio, bingung. Akibat kejadian itu, seluruh akademi mendadak heboh.

 

Saat jam makan siang, suasana semakin panas. Klea, dengan tatapan tajam yang tak bisa diabaikan, menatap langsung ke arah Kyio. “Apa maksudnya ini? Rumor bahwa kalian berdua pacaran?”

Kyio yang sudah mulai berkeringat, berusaha untuk menjelaskan. Namun sebelum dia bisa mengatakan sepatah kata pun, Rahel datang menghampiri dengan senyum lembut dan berkata, “Bolehkah aku duduk di sini, sayang?”

Kyio merasa dunia semakin aneh. “Aku pamit dulu... kalian berdua akrab saja, ya,” dia mencoba kabur dari situasi yang semakin canggung.

Namun Rahel dengan cepat menarik tangannya lagi, kali ini membawanya pergi dari sana. “Maaf, aku pinjam dulu Kyio, Klea,” katanya sambil mengedipkan mata meledek.

Klea hanya mendengus dan melambaikan tangan, “Bawa saja, obrolan kita juga sudah selesai.” Namun, ada kilatan marah di matanya sebelum dia pergi.

Rahel membawa Kyio ke taman dekat akademi. Di sana, mereka duduk di bangku kayu yang menghadap ke kolam kecil yang tenang. Rahel menatap lurus ke depan, suaranya pelan namun tegas. “Untuk sementara waktu, kau akan jadi pacarku.”

Kyio yang bersandar santai di bangku, menatap langit sambil menghela napas panjang. “Wow... tapi, kalau aku menolak?”

Rahel terdiam sejenak. Tatapannya yang penuh keyakinan tadi tiba-tiba melembut, dan akhirnya, dia menghela napas panjang. “Aku...,” dia tidak mampu melanjutkan kalimatnya. Dengan kesal, Rahel bangkit dan pergi, namun sebelum benar-benar pergi, dia berbisik pelan, “Andai kau ingin membantuku membatalkan pertunangan ini, aku pikir kaulah orang yang tepat.”

Suasana taman itu mendadak terasa sangat sunyi dan sesak bagi Kyio, meninggalkannya dalam kebingungan.

 

Hari berikutnya, pertandingan arena yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Arena dipenuhi oleh para siswa, dan suasana penuh ketegangan. Hari itu, para siswa yang memiliki nilai minus harus bertarung memperebutkan status kesiswaannya. Kyio akan berhadapan dengan seorang bangsawan yang terkenal kuat, namun juga terkenal sebagai pembuat onar. Itulah sebabnya dia mendapatkan nilai minus.

Kyio memasuki arena dengan langkah tenang. Namun pandangannya terus mencari seseorang di tengah keramaian penonton. Akhirnya, dia melihat orang itu, seseorang yang ia kenali, duduk dengan ekspresi sedih dan acuh tak acuh.

“Haaa, lihat aku! Aku akan mengambil alih kendali dari sini, jadi perhatikan cara bermainku!” teriak Kyio dengan keras.

Pertarungan dimulai. Bangsawan itu dengan cepat melancarkan serangan sihir kristalnya yang sangat cepat, mengarah langsung ke Kyio. Setiap kristal bergerak seperti kilatan cahaya, memaksa Kyio untuk terus menghindar. Gelak tawa penonton menggema di sekelilingnya, mengejek Kyio yang tampak tak berdaya.

Namun, Kyio tetap tenang, menghindari serangan dengan gerakan simpel. Bangsawan itu, yang sudah mulai kesal, memutuskan untuk lebih serius. Dia mengalirkan sihir ke tubuhnya, meningkatkan kecepatannya, dan dalam sekejap muncul di hadapan Kyio, siap memberikan serangan mematikan.

Penonton menahan napas, dan beberapa bahkan sudah bersorak, mengira Kyio sudah kalah. Tapi tiba-tiba, terlihat cairan merah mengalir dari tubuh Kyio, membuat penonton berpikir bahwa dia telah tertusuk. Rahel yang melihat kejadian itu hampir melompat untuk menghentikan pertarungan.

Namun yang terjadi sebenarnya jauh dari dugaan. Kyio dengan cerdik menahan serangan bangsawan itu dengan tangannya, menyerap energinya, dan melancarkan serangan balik dengan tendangan yang mengenai wajah sang bangsawan.

Bangsawan itu, yang tersungkur, bangkit dengan marah. “Kau... kau sangat menjengkelkan! Sekarang, terimalah kemurkaan ini!” Serangannya semakin intens, sihir kristal yang ia keluarkan menjadi lebih cepat dan kuat, mengejar Kyio tanpa henti.

Sambil tertawa keras, bangsawan itu berkata, “Hahahah, sadarlah, rakyat jelata! Kau tidak akan pernah menang!”

Namun, tiba-tiba, suara kaleng soda terbuka terdengar dari arah bangku penonton. Semua mata terbelalak saat melihat Kyio duduk santai di sana, dengan senyum di wajahnya. “Kau kelihatan senang. Padahal, kematian sudah menunggumu,” katanya dengan tenang.

Seluruh arena gempar. Sebelum siapapun bisa bereaksi, Kyio melompat dari bangku penonton, dan dalam sekejap, dia sudah berada di hadapan bangsawan itu. “Waktunya main-main sudah habis,” ucapnya sebelum memberikan pukulan telak ke perut sang bangsawan, membuatnya terhempas jauh dan tak sadarkan diri.

Arena sunyi. Semua tercengang oleh aksi Kyio. Rahel yang menyaksikan dari kejauhan tak percaya bahwa Kyio hanya menggunakan sihir dasar untuk mengalahkan bangsawan yang terkenal kuat. “Tidak mungkin... hanya dengan energi sihir dasar?”

Namun, sebelum Rahel bisa mengungkapkan lebih banyak, pelayan datang untuk mengingatkannya bahwa dia harus bersiap menghadiri pesta pertunangannya.

Kyio keluar dari arena dengan senyuman licik di wajahnya. “Semua sesuai rencana. Ini semakin menarik.”

Setelah keluar dari arena, Kyio berjalan melewati koridor akademi yang sepi, dengan pikiran yang masih dipenuhi oleh pertarungan barusan. Meski ia menang dengan mudah, ada sesuatu yang mengganggu benaknya. Bukan karena bangsawan itu, melainkan kata-kata terakhir Rahel di taman kemarin.

“Andai kau ingin membantuku membatalkan pertunangan ini, aku pikir kaulah orang yang tepat.”

Suara bisikan itu terus terngiang di telinganya. Ada keputusasaan dalam nada suaranya yang membuat Kyio merasa ada hal yang jauh lebih besar terjadi di balik layar. Dia menghela napas panjang, mencoba mengusir pikiran itu. Tetapi, semakin ia mencoba melupakan, semakin kuat perasaan aneh itu menekannya.

Langkah kakinya akhirnya membawanya ke sebuah taman kecil di belakang akademi, tempat yang biasa ia kunjungi untuk merenung. Pohon-pohon rindang di sana memberi suasana tenang, sementara angin sepoi-sepoi meniupkan dedaunan yang jatuh ke tanah. Ia duduk di bangku kayu di bawah salah satu pohon, membuka kembali kaleng soda yang belum selesai diminumnya di arena tadi.

“Kenapa aku harus peduli dengan urusannya?” gumamnya pelan, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Namun, di balik semua keheningan itu, Kyio tak bisa menyingkirkan rasa penasaran yang membuncah. Rahel memang terlihat tegas dan kuat, tapi Kyio tahu bahwa ada sesuatu yang sedang disembunyikannya. Sebuah perasaan tak nyaman mulai merayapi dirinya.

“Aku hanya perlu ikut alurnya, kan?” Kyio bicara pada dirinya sendiri, mengingat lagi peringatan Rahel. Tapi, jauh di dalam hati, ia tahu bahwa pertarungan di arena hanyalah permulaan dari sesuatu yang jauh lebih rumit. Sesuatu yang mungkin akan mengubah segalanya di akademi.

Dengan tatapan kosong mengarah ke langit biru, Kyio bergumam, “Yah, kita lihat saja bagaimana permainan ini akan berjalan.”

1
AteneaRU.
Menarik dari setiap sudut
RIZKYs: 😉 sungguh ini akan semakin menarik
total 1 replies
Ryoma Echizen
Terima kasih thor, cerita ini membuatku semakin mencintai dunia literasi. ❤️
RIZKYs: sungguh hal yang hebat kamu menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini , jgn lupa besok update episode terbaru tentang kelanjutan " pesan terakhirku untuk takdir"/Smirk/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!