NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Single Mom / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season Dua dari "Lily: Rahasia Gadis Kampung"

Briela Leonor, putri dari Raja Leonor, adalah pewaris tahta di sebuah kerajaan yang kekuasaannya melampaui presiden, menteri, dan semua gubernur. Setelah kematian suaminya, Briela memilih hidup sebagai rakyat biasa untuk melindungi anaknya, Xaviera, dari intrik politik yang mematikan.

Selama dua puluh tahun, Briela berhasil menyembunyikan identitasnya di sebuah provinsi kecil di wilayah Barat kota Riga. Kini, Xaviera telah dewasa, dan pernikahannya membawa kebahagiaan besar bagi Briela. Namun, kebahagiaan itu segera berubah menjadi mimpi buruk ketika Xaviera menjadi korban penyiksaan dan pelecehan oleh suaminya, Aron Ace.

Situasi semakin genting ketika sebuah kasus besar muncul, mengancam kestabilan negara. Briela dihadapkan pada keputusan sulit: membuka identitasnya dan kembali memimpin negara untuk menyelamatkan putrinya dan mengembalikan kedamaian, atau tetap tersembunyi dan menyaksikan kehancuran yang tak terelakkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Briela mengusap kepala anaknya dan meminta Xaviera mendengarkan apapun yang suaminya katakan, karena di mata Briela, menantunya sangat sempurna, bahkan suaranya sangat lembut, dia yakin, jika Aron tidak pernah membentak Xaviera sama sekali.

“Kau tenang saja, hidup yang nyaman, berbakti kemudian melahirkan beberapa anak untuk keluarga Ace ya…” ucap Briela.

Xaviera mengangguk dengan menahan air matanya, wejangan Briela membuat hatinya sakit. Dia meminta Xaviera berbakti untuk manusia bagaikan malaikat di hadapannya. Briela tersenyum manis melihat Xaviera menunduk.

“Mama pulang dulu kalau begitu,” ucap Briela.

Dia berbalik memegang tangan Aron, “Nak Aron, maafkan anak mama ya, dia masih muda dan butuh belajar banyak, maafkan dia dan sayangi dia, aku ingin dia bahagia. Itu sudah sangat cukup untukku,” jelas Briela.

Aron tersenyum dan meyakinkan Briela bahwa Xaviera akan baik-baik saja di tangannya, dia berjanji.

Briela mengangguk, dia kemudian meninggalkan ruangan tersebut. Dia terlihat meraih ponselnya.

Santi dan Aron saling berbisik dan menebak jika saat itu Briela sudah meminta bantuan Alden. Tidak berselang lama, tebakan mereka benar, mobil pribadi milik Alden yang mewah datang menjemput Briela di kediaman tersebut.

Xaviera ingin berlari mengejar ibunya, tapi Aron segera menarik tubuh Xaviera.

“Maaaa….” Teriak Xaviera.

Briela yang ingin memasuki mobil tapi langkahnya terhenti, dia merasa mendengar teriakan Xaviera, dia berbalik tapi tidak ada tanda-tanda ada Xaviera di sana yang mengejarnya.

Briela menggelengkan kepalanya dan masuk ke dalam mobil.

“Maaaa….” teriak Xaviera kembali.

Tubuh Xaviera sudah di tarik dengan kasar dan menjauh dari ruang tersebut.

PLAKKKK

Tamparan dengan keras kembali Xaviera dapatkan, wajahnya memar dan darah mengalir di sudut bibirnya. Mata Aron terlihat membara, seakan ingin membunuh Xaviera saat itu juga. Dia mendorong Xaviera hingga dia terjatuh di lantai.

Aron menarik rimnya kembali dan mencambuk Xaviera.

CCRRAAASHHH

“AAAAAAAA”

Teriakan Xaveira menggema, Xaviera kembali menagis sesegukan, dia menahan sakit yang terasa membakar kulitnya. Aron tidak berhenti disitu saja, dia menendang Xaviera hingga darah mengalir keluar dari mulutnya.

“Hhhuuwweek,” darah segar keluar dari mulut Xaviera.

Santi tertawa melihat penyiksaan yang kembali Xaviera dapatkan. Dia sangat kesal karena melihat mobil pribadi Alden yang mewah datang menjemput Briela di kediamannya, sedangkan mereka saja tidak pernah mendapatkan pelayanan seperti itu dari Alden, padahal mereka adalah keluarga.

Aron pun kesal, karena hampir saja Xaviera menceritakan kebenaran kepada ibunya dan dia akan gagal mendapatkan bantuan dana tersebut.

CCRRAAASSSH

“AAAAA… Aron, tolong hentikan,” ucap Xaviera yang sudah mulai lemah.

“Apa? Hentikan? Dasar wanita sialan. Kau bilang ibumu bukan perempuan murahan tapi kau liat mobil pamanku tadi yang menjemputnya, Hah?!!!! Kau lihat kan??!!!”

“Kau benar Aron, bahkan sepuluh milyar yang kita ajukan, dia tidak berkedip sama sekali, dia terlihat biasa saja dan aku yakin kita akan mendapatkannya segera,” timpal Santi.

Mata Aron menajam, dia kembali ingin memukul Xaviera tapi Xaviera sudah pingsan di hadapannya. Dia memanggil pelayan dan meminta mereka membawa Xaviera ke kamarnya.

“Panggil dokter,” ucap Aron datar.

“Aronnn!!”

“Ma, aku punya rencana yang baru, dan aku tidak ingin tubuhnya lemah, dia harus berguna lebih banyak lagi untuk kita,” jelas Aron dengan tersenyum sinis.

Santi pun tersenyum dan mengangguk sempurna.

...----------------...

Malam hari, di tempat lain. Seorang wanita muda meronta dengan tangan terikat. Dia adalah Revalina sahabat Xaviera. Dia meronta dan menunggu kedatangan seseorang yang berencana untuk mencari informasi darinya.

Pintu dengan daun yang menjulang tinggi itu terbuka, Barbara melangkah masuk dan meminta salah satu bodyguardnya membuka ikatan tersebut.

Tubuh Revalina bergetar karena takut. Matanya membulat sempurna, dia berpikir yang di hadapannya itu adalah suruhan Aron karena itu dia segera duduk berlutut di hadapan Barbara dan memohon untuk di lepaskan.

“Aku mohon, aku tidak ada sangkut pautnya dengan Xaviera, aku tidak pernah berhubungan lagi dengannya bahkan menelponnya, aku mohon lepaskan aku,” jelas Revalina.

“Apa maksudmu?”

“Kalian suruhan tuan Aron kan? Maaf kan aku, aku tidak akan berani lagi menelpon Xaviera,” timpal Revalina kembali.

“Kembali ke tempat dudukmu, aku tidak mengerti apa yang kau katakan dan siapa Aron?”

Orang kepercayaan mendekat dan berbisik, jika Aron yang dimaksud adalah Aron Ace, suami Xaviera.

Barbara kemudian mengangguk dengan mata menajam. Dia kemudian menjelaskan kepada Revalina jika dia benar-benar tidak mengenal Aron Ace, justru dia mencari Revalina untuk mencari informasi tentang Xaviera.

“Apakah itu benar? Siapa anda, dan apa hubungan anda dengan Xaviera?”

Revalina terdiam dan menelisik penuh penyelidikan ke wajah Barbara, akhirnya asisten kepercayaan Barbara yang mengerti itu, segera memberikan sebuah foto, Briela yang duduk berdampingan dengan Barbara.

“Anda ayah Xaviera?”

Barbara menggelengkan kepalanya.

“Aku pamannya, cepat katakan, apa yang kau ketahui tentang Xaviera saat ini, kenapa kau begitu ketakutan dengan suaminya, apa yang terjadi?”

“Apakah benar anda pamannya? Xaviera tidak pernah mengatakan jika dia memiliki kerabat selain ibunya,” timpal Revalina.

Barbara berusaha meyakinkan Revalina dan akhirnya Revalina mulai bercerita di hadapan Barbara.

Revalina menjelaskan jika akhir-akhir ini dia sudah tidak pernah mendapatkan informasi apa pun lagi dari Xaviera, terakhir kali Xaviera mengirim pesan meminta pertolongan untuk membebaskannya dari keluarga Ace, tapi kekuasaan ayah Revalina pun tidak sebesar itu, dia sudah berbincang kepada kedua orang tuanya tapi hanya tamparan yang Revalina dapatkan.

Xaviera yang mengetahui itu, dia akhirnya menyerah dan hanya ingin melepaskan rasa sakitnya kepada Revalina dengan menceritakan apa saja yang dia alami.

“Setiap hari, Xaviera melakukan pekerjaan pelayan dan juga dia sering mendapatkan siksaan, jika paman tidak percaya aku memiliki beberapa video yang Xaviera kirimkan dan juga foto, tubuhnya penuh dengan lebam, hanya saja keluarga Ace pandai menutupi semuanya,” jelas Revalina dengan berlinang air mata.

Barbara meraih ponsel tersebut dan melihat video yang berada di sana. Barbara tidak sanggup melihat semuanya. Mata Barbara menajam dan merah karena penuh amarah.

“Xaviera tidak ingin mengatakan hal ini kepada Bibi Ela karena Aron suaminya sering mengancam Xaviera akan membunuh Bibi dan menghancurkan kedai miliknya jika Xaviera berani memberitahu semua yang terjadi kepadanya ke Bibi Ela,” jelas Revalina kembali.

BBRRAAKKK

Revalina kaget karena Barbara berubah sangat suram. Asisten pribadi Barbara akhirnya meminta Revalina meninggalkan tempat tersebut, dia akan di antar pulang oleh salah satu orang kepercayaannya dan selebihnya Revalina diminta untuk tutup mulut.

“Ini yang Kak Briela katakan untuk kebahagian Xaviera dan dia meninggalkan istana?!!!”

“Ayo kita ke tempatnya, dia harus tahu masalah ini,” jelas Barbara.

1
Susanti Susanti
Luar biasa
Inyoman Raka
anthoni bisa jadi adalah penghianat
Inyoman Raka
apa ini masak 1 orang menekan banyak orang hak nerkutik
Inyoman Raka
yg ini baru penguasa
Inyoman Raka
greget
Inyoman Raka
ini putri gak punya motivasi untuk rakyat, dia hanya mentingkan egonya sendirie prettt
Inyoman Raka
inii apa mempelai yg kejam
Whi Tut
stupid
Chaning
Ceritanya Sama kaya Dracin
Chaning
ratu kok bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!