NovelToon NovelToon
Legenda Sang Ratu Shang Yuan

Legenda Sang Ratu Shang Yuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Summon / Penyelamat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Setsuna Ernesta Kagami

Luna Shang Yuan adalah Ratu dari Kerajaan Shang Yuan, sebuah negeri yang makmur dan kaya raya. Di bawah kepemimpinannya, Shang Yuan mencapai puncak kejayaan, dengan rakyat yang sejahtera dan perdamaian yang terjaga. Namun, meski berada di puncak kemakmuran, hati Luna merindukan petualangan dan kebebasan. Dia memutuskan untuk melepaskan diri dari tugas kerajaan dan berkelana mengelilingi dunia.

Dengan mengenakan hanfu yang anggun dan membawa seruling serta belatinya, Luna memulai perjalanannya. Dia melintasi berbagai negeri, dari hutan belantara hingga pegunungan yang tertutup salju, bertemu dengan berbagai suku dan bangsa. Sepanjang perjalanan, Luna menggunakan suara merdunya untuk membawa kedamaian, menyembuhkan hati yang terluka, dan mengusir kegelapan yang mengancam.

Luna segera menyadari bahwa takdirnya lebih besar daripada sekadar berkelana. Luna menginspirasi banyak orang dan menciptakan legenda yang akan dikenang sepanjang masa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luna Shang Yuan & Roh Gadis Telaga Shen Hu

Setelah beberapa hari berlalu sejak Luna memulai perjalanannya sendirian, dia menemukan dirinya berada di tengah hutan yang hening. Pohon-pohon tinggi menjulang di sekelilingnya, cabang-cabang mereka menciptakan kanopi yang memfilter sinar matahari menjadi kilauan lembut di lantai hutan.

Suara alam menjadi satu-satunya musik yang mengiringi langkahnya, desiran angin yang lembut, gemerisik dedaunan, dan kicauan burung yang jarang terdengar. Setiap langkah Luna adalah perpaduan antara ketenangan dan keteguhan.

Setelah beberapa saat, hutan mulai menipis dan Luna melihat perbatasan yang ditandai oleh sebuah sungai kecil yang berkelok-kelok. Di seberang sungai itu, pegunungan yang menjulang tinggi terlihat di kejauhan, sebagian besar tertutup oleh kabut tebal yang membuat mereka tampak misterius dan memikat. Gunung-gunung itu tampak seperti benteng alam yang agung, puncak-puncaknya menyembul dari kabut, seolah-olah mereka menjaga rahasia dunia yang belum terungkap.

Luna berhenti sejenak di tepi sungai, menatap pegunungan yang menjulang jauh di sana. Pandangannya menerawang, penuh dengan perasaan campur aduk. "Meskipun berat meninggalkan mereka, aku yakin semua akan baik-baik saja. Aku yakin," ucapnya dilapisi senyuman tipis yang sangat lembut.

Kabut yang menyelimuti pegunungan itu memberikan suasana mistis, menandakan bahwa dia telah meninggalkan rumahnya dan memasuki dunia yang baru dan tak dikenal. Perasaan rindu akan rumah dan rakyatnya berdesir di hatinya, tetapi semangat untuk menjelajahi dunia yang luas dan penuh misteri ini menguatkan perasaannya.

Udara di sekitar sungai terasa lebih segar dan dingin, seolah-olah memberikan sambutan baru bagi Luna. Dia menghela napas dalam-dalam, menghirup aroma alam yang murni dan bebas. Dengan langkah pasti, dia menyeberangi sungai, air yang dingin menyentuh kakinya, memberikan sensasi yang menyegarkan.

Luna berjalan di sepanjang aliran sungai yang sejuk, airnya yang jernih memantulkan sinar matahari menjadi kilauan perak yang menari di permukaannya. Langkah-langkahnya ringan dan penuh ketenangan, seolah-olah dia adalah bagian dari alam itu sendiri. Gaun panjang berwarna putihnya berkibar lembut di tiupan angin, memberikan kesan anggun dan mempesona.

Setelah beberapa saat, Luna berhenti sejenak, mengambil seruling peraknya dari kantung kulit yang tergantung di pinggangnya. Seruling itu adalah warisan dari ibunya, terbuat dari bambu Shuizu dari Kerajaan Shang Yuan, dihiasi dengan ukiran halus yang menceritakan kisah-kisah kuno. Dia tersenyum tipis sebelum memainkan serulingnya, melodi yang indah mengalun lembut, meresap ke dalam udara sejuk.

Suaranya mengalir seperti sungai, mengundang burung-burung untuk berkumpul di sekelilingnya. Burung-burung dengan bulu berwarna-warni datang terbang, hinggap di cabang-cabang pohon dan semak-semak, mendengarkan dengan tenang. Ketenangan dan keindahan Luna terpancar dalam setiap gerakannya. Rambut hitam panjangnya tergerai bebas, mengalir seperti sutra di punggungnya. Matanya yang hitam halus memancarkan keteduhan dan kedalaman, seperti danau yang tenang di bawah sinar bulan.

Wajah Luna berseri-seri dengan kecantikan alami, kulitnya sehalus porselen dengan rona merah muda yang lembut di pipinya. Senyum tipis yang selalu terukir di bibirnya memberikan perasaan damai kepada siapa saja yang melihatnya. Setiap gerakannya penuh dengan keanggunan, seolah-olah dia adalah penari yang bergerak selaras dengan irama alam.

Tangan Luna yang halus menari di atas lubang-lubang seruling, menghasilkan melodi yang semakin dalam dan merdu. Langkah kakinya menyusuri jalur di sepanjang sungai dengan kelembutan, seolah-olah dia tidak ingin mengganggu keheningan hutan. Setiap tempat yang dia lewati dipenuhi dengan aura ketenangan dan keindahan yang dibawanya.

Saat Luna terus berjalan, memainkan serulingnya, suasana di sekelilingnya berubah menjadi lebih hidup namun tetap tenang. Hutan yang tadinya hening kini dipenuhi dengan suara burung-burung yang berkicau, seolah-olah mereka bernyanyi bersama melodi Luna. Keindahan Luna bukan hanya terlihat dari penampilannya, tetapi juga dari caranya membawa ketenangan dan kebahagiaan di mana pun dia berada.

Perjalanan Luna membawa dirinya ke sebuah telaga yang tersembunyi di antara pepohonan yang rimbun. Telaga Shen Hu, yang selama ini hanya dia dengar dalam cerita-cerita kuno, terbentang di hadapannya dengan keindahan yang menakjubkan. Airnya begitu jernih, memantulkan langit biru dan pepohonan di sekitarnya seperti cermin. Tepiannya dihiasi dengan bunga-bunga liar berwarna-warni, yang mengeluarkan aroma manis yang terbawa angin sepoi-sepoi.

Suasana di sekitar telaga sangat tenang. Burung-burung berkicau lembut, melengkapi keindahan alam dengan melodi alami mereka. Ikan-ikan kecil berenang di bawah permukaan air yang bening, menciptakan riak-riak halus yang menambah kesan damai. Cahaya matahari yang menyelinap melalui dedaunan menciptakan pola-pola indah di atas air, seperti lukisan alam yang hidup.

Luna berhenti memainkan serulingnya, terpesona oleh keindahan telaga Shen Hu. Dia menurunkan serulingnya perlahan, membiarkan keheningan alam mengisi udara. Matanya yang hitam halus membesar, memantulkan ketakjuban dan rasa kagum yang mendalam. Wajahnya yang manis tersenyum lembut, bibirnya sedikit terbuka dalam ekspresi kekaguman.

"Jadi inikah, telaga Shen Hu?" bisiknya dengan suara yang hampir tak terdengar, seolah-olah dia takut mengganggu kedamaian tempat itu.

Mata Luna berkilauan, dipenuhi dengan rasa kagum yang tulus. Pipinya yang halus merona lembut, seolah-olah tersentuh oleh cahaya matahari yang hangat. Rambut hitam panjangnya berkibar lembut di tiupan angin, menambah kesan anggun pada sosoknya. Dia berdiri di sana, memandangi telaga dengan hati yang penuh dengan keindahan dan ketenangan.

Dengan setiap tarikan napas, Luna merasakan kedamaian yang mendalam. Keindahan telaga Shen Hu seolah-olah menyatu dengan dirinya, memberikan perasaan tenang yang jarang dia rasakan. Wajahnya yang manis memancarkan ketulusan dan kebahagiaan, menunjukkan betapa dia menghargai setiap momen yang dia habiskan di tempat yang magis ini.

Luna melangkah perlahan ke tepi telaga, membiarkan jari-jarinya menyentuh permukaan air yang sejuk. Riak-riak kecil terbentuk, mencerminkan cahaya matahari yang berkilauan. Dia tersenyum, merasakan koneksi yang kuat dengan alam di sekitarnya. Dalam keheningan yang indah ini, Luna menemukan sebuah momen yang sempurna, di mana dia bisa merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang sebenarnya.

Tiba-tiba, muncul seorang gadis kecil dengan sayap transparan yang berkilauan di bawah sinar matahari. Sayapnya yang halus dan berkilau memancarkan cahaya lembut, seolah-olah terbuat dari serpihan bintang. Gadis kecil itu tampak seperti peri, dengan mata besar yang memancarkan keceriaan dan rambut panjang berwarna perak yang berkilauan. Tidak ada seorang pun manusia yang dapat melihatnya kecuali Luna, yang seketika merasa ada sesuatu yang magis tentang kehadiran gadis kecil ini.

Sosok itu melayang ringan di udara, mendekati Luna dengan senyum ceria. "Kenapa kakak berhenti bermain seruling?" tanya gadis kecil itu dengan suara yang lembut dan jernih, seperti lonceng perak yang berbunyi.

Luna memperhatikan sosok itu dengan hati-hati, merasa sedikit takut namun juga terpesona oleh keindahan dan keajaiban yang terpancar dari gadis kecil itu. Dia teringat dengan perkataan sosok itu mengenai serulingnya. Perlahan, Luna mengalihkan pandangannya ke seruling bambu yang masih dia pegang. Kesadaran datang padanya bahwa mungkin ada sesuatu yang istimewa yang diharapkan oleh gadis kecil ini.

Dengan penuh ketenangan, Luna membawa seruling itu kembali ke bibirnya. Dia menutup matanya sejenak, membiarkan perasaan tenang dan damai yang dia rasakan di telaga itu meresap ke dalam dirinya. Kemudian, dia mulai memainkan melodi yang lembut.

Luna merasa kedamaian yang mendalam ketika melodi dari serulingnya mengalir lembut, menyatukan dirinya dengan keindahan alam di sekitarnya. Gadis kecil bersayap itu tetap duduk di tepi telaga, matanya yang berbinar-binar penuh dengan kekaguman dan kebahagiaan.

Setiap nada yang dimainkan Luna mengisi udara dengan rasa damai, seolah-olah melodi itu merangkul setiap sudut tempat itu. Suasana yang magis dan mempesona tercipta, menghubungkan dunia manusia dengan dunia roh dalam harmoni yang sempurna.

Ketika Luna selesai memainkan melodi, dia menurunkan serulingnya dengan perlahan, membiarkan keheningan yang indah memenuhi udara. Gadis kecil itu tersenyum lebar, tampak sangat senang dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Kakak memainkan seruling dengan sangat indah," kata gadis kecil itu dengan suara lembut dan penuh kagum. "Aku belum pernah mendengar melodi seindah itu."

Luna tersenyum, merasa tersentuh oleh pujian tulus dari makhluk kecil yang magis itu. "Terima kasih," jawabnya lembut. "Apa yang membawamu ke sini, peri kecil?"

Gadis kecil itu melayang sedikit lebih dekat, sayapnya berkilauan dalam cahaya matahari. "Aku adalah penjaga telaga Shen Hu," ungkapnya dengan bangga. "Melodi kakak telah membuat telaga ini menjadi lebih indah dan damai. Itu adalah hadiah yang luar biasa bagi tempat ini."

Luna merasa bahagia mendengar kata-kata itu. Dia menatap telaga yang jernih dan indah, merasakan betapa istimewanya tempat ini. "Aku merasa sangat terhormat bisa memberikan sesuatu untuk tempat ini," ucapnya dengan tulus.

Gadis kecil itu mengangguk dan tersenyum lebar. "Kakak memiliki hati yang baik dan jiwa yang tenang. Itulah mengapa kakak bisa melihatku dan mendengar suara telaga ini," katanya. "Teruslah bermain serulingmu dengan penuh cinta, karena melodi-melodimu memiliki kekuatan untuk membawa kedamaian ke mana pun kakak pergi."

1
Stevan Ages
Amaraaah Bulaaan!! /Cleaver//Cleaver/
Stevan Ages
Luna diberkati kekuatan besar karena kebaikannya selama hidup yak
Stevan Ages
Plot nya menarik
mee
makasih upnya thor 👍
S. E Kagami: Okey..
total 1 replies
mee
lhoo luna kok kalah 😢
S. E Kagami: Hehe ngga semestinya, hanya saja. Aku ngga mau meremehkan keahlian Ying Zhu. meski dia tak sebanding dengan kekuatan Luna.
total 1 replies
mee
fanbin musuh dalam selimut
S. E Kagami: Aku lagi berusaha bikin Villainnya licik. Tapi ngga pernah bisa bisa.
total 1 replies
mee
lanjut thor
S. E Kagami: okey setelah selesai skripsi
total 1 replies
mee
ada hubungan kah zhengyu dan luna
S. E Kagami: Ada, konflik mereka akan terbelit belit
total 1 replies
mee
kaya sailormoon ya
'dengan kekuatan bulan, akan menghukummu'
S. E Kagami: Terinspirasi dri frozen hehe.
total 1 replies
Velora Huang
Hm hm..menarik
Velora Huang: Semangat
S. E Kagami: terima kasihhh
total 2 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Seru kak ceritanya ..
semangat terus
S. E Kagami: Terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!