NovelToon NovelToon
Mendadak Dinikahi Mafia

Mendadak Dinikahi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Roman-Angst Mafia
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mei-Yin

Daisy Moreland diusir dari rumah, dikhianati kekasih dan berakhir di ranjang bersama pria asing.

Berniat melupakan masalah yang terjadi, kedatangannya ke kelab malam justru menambah daftar panjang masalahnya.

Daisy terjebak menikah dengan Daren karena memiliki wajah yang sama persis dengan calon istrinya yang kabur.

Bagaimana bisa?

Bagaimana nasib Daisy selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anggap saja warisan

“Ugh! Berat sekali rasanya.”

Daisy mengeluh, tiap kali banyak pikiran, kepalanya selalu dilanda rasa pusing dan ngilu. Entah mengapa, tetapi ibunya pernah bilang itu hanya karena stress dan kelelahan.

Satu tangan memijat pelipis pelan sambil terus memikirkan darimana kedua orang tuanya memiliki uang dan emas dengan nilai fantastis. Menjual rumah yang ditinggali pun rasanya tak akan menghasilkan sebanyak itu, karena rumah mereka bukan hunian mewah.

Daisy membuang napas kasar, sudah tiga hari ini dia memang tak bisa istirahat dengan tenang. Ada saja yang mengganggu pikiran dan ketenangan hatinya, seolah ada sesuatu yang akan terjadi kembali.

Sampai malam Daisy sama sekali tidak turun ke bawah, sudah banyak pelayan yang mengetuk pintu kamar, tetapi tak dihiraukan.

Raina sempat khawatir dan curiga dengan keadaannya yang akhir-akhir ini terlihat murung. Lebih ditakutkan lagi jika sampai wanita itu kabur dan menghilang. Sehingga tanpa permisi wanita yang mengenakan pakaian serba hitam itu menerobos masuk ke dalam kamar.

“Nyonya Daisy,” panggil Raina was-was karena tak ada pergerakan apa pun di dalam kamar.

Saat kakinya melangkah semakin dekat, matanya bisa melihat gundukan di atas ranjang dan membukanya, melihat keadaan sang nyonya muda yang dipenuhi keringat dingin, juga wajah yang memerah. Begitu tangannya menyentuh tubuh Daisy, wanita itu segera memekik pelan. Segera saja dia menghubungi kepala pelayan untuk memanggil dokter.

“Bagaimana keadaannya, Dok?” tanya Raina.

“Sepertinya nyonya hanya kelelahan dan banyak pikiran, kurang asupan nutrisi juga sehingga tubuhnya mudah terserang virus. Saya akan merespkan vitamin dan obat penurun demam, jika selama empat hari demamnya tak berangsur turun silakan bawa beliau ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan.”

“Terima kasih, Dok.” Raina mengantar dokter sampai ke depan, kemudian memanggil Arfa untuk pergi ke apotik.

Begitu kembali ke kamar dengan membawa obat, Gina ada di dalam sana tengah menunggu sang nyonya sambil sesekali mengganti kompres.

“Sudah menghubungi tuan?”

“Perlukah?” tanya Raina sangsi.

“Hubungi saja, setidaknya kabarkan jika nyonya sedang sakit. Urusan pulang atau tidak biarkan tuan yang memutuskan,” imbuh wanita paruh baya itu.

Dua jam kemudian Daren tiba setelah mendapatkan kabar dari Raina jika istrinya sakit. Meski tetap tampan, wajah kusut dan berantakan pria itu cukup terlihat sangat jelas. Begitu memasuki kamar, hal pertama yang ditanyakan adalah keadaan Daisy.

“Anda sudah makan, Tuan?”

“Sudah. Pergilah, kalian boleh istirahat. Biar aku yang menjaganya,” putus Daren membuat kedua wanita berbeda usia itu mengangguk dan segera keluar dari kamar.

Daren mendekat ke arah ranjang, memeriksa suhu tubuh Daisy yang masih sangat panas.

Meski waktu sudah menunjukkan tengah malam, Daren memutuskan untuk membersihkan diri. Begitu keluar dari kamar mandi, dia mendengar Daisy merintih dengan wajah penuh ketakutan.

“Daisy, ada apa? Hei, bangunlah.” Daren mengguncang tubuh wanita itu. Namun, rintihannya semakin keras, kedua tangannya terkepal erat hingga baku jarinya memutih. Sehingga tanpa aba-aba Daren langsung memeluknya. Mengusap kepalan tangannya sambil berbisik lirih, “Semuanya baik-baik saja. Kau aman, tidak ada yang akan menyakitimu.”

Perlahan tubuh Daisy yang sejak tadi tegang berangsur melemah. Setelah memastikan kondisinya stabil dan tenang, Daren turun sambil membawa ponselnya menuju balkon dan menghubungi seseorang.

“Cari tahu latar belakang Daisy Moreland dan apa-apa yang pernah terjadi padanya!”

*

“Jangan terlalu lama berendam, tubuhmu masih demam.”

Daisy mengangguk, tubuhnya masih lemas, tetapi dia ingin menyegarkan diri. Mandi singkat karena meski menggunakan air hangat, rasa dingin tetap terasa menusuk. Begitu menyelesaikan kegiatannya, ada pelayan yang membawa troli makanan.

“Makanlah.”

“Sebanyak ini? Memangnya kau sanggup menghabiskannya?”

“Bukan aku, tapi kau.” Daren menatap Daisy intens kemudian melanjutkan ucapannya, “Jangan membuat orang berprasangka bahwa aku tak memberimu makan dengan layak.”

Daren memberi tatapan tajam untuk membungkam Daisy yang ingin protes. Begitu Daisy duduk di sebelahnya, Daren langsung mengisi penuh piring Daisy dengan berbagai olahan menu sehat dan bergizi.

Tak mengindahkan Daisy yang tengah melotot padanya, justru Daren tengah asyik menyantap makanannya dalam diam.

“Kau tidak bekerja?”

“Tidak.”

“Ini bukan hari libur.”

“Aku bosnya.”

Daisy mendengus pelan. Kesal dengan jawaban Daren membuatnya makan dengan cepat dan tanpa terasa piring yang tadinya penuh kini telah bersih.

Daren tersenyum samar melihat tingkah wanita itu. Dia bangkit mengambil obat yang ada di atas nakas, kemudian mengulurkannya ke arah Daisy yang menerima tanpa banyak bertanya.

“Istirahatlah.”

“Kau sendiri yang bilang tidur pagi tidak baik bagi kesehatan,” bantah Daisy.

“Pengecualian karena kau sedang sakit.”

Daisy masih saja memikirkan tentang apa yang ada di dalam koper milik mendiang kedua orang tuanya. Sontak saja dia berujar, “Aku bingung sekali.”

Daren menoleh dengan alis menukik tajam. “Apa?”

Tak langsung menjawab, Daisy terdiam beberapa saat sambil berpikir haruskah dia jujur akan kebingungan yang dirasakan. Sampai suara gumaman pelan membuatnya kembali tersadar dan menoleh.

“Dalam koper milik kedua orang tuaku, ada banyak uang dan perhiasan. Aku tidak yakin jika itu milik mereka. Jika pun benar, dari mana mereka mendapatkannya?” papar Daisy yang langsung dihadiahi sentilan tangan Daren di keningnya. Membuat gadis itu mengaduh dengan wajah kesal. “Sakit, Daren! Kau ini bukannya memberi solusi, malah menyakitiku,” desisnya.

“Mereka sudah mati, anggap saja itu warisan yang ditinggalkan untukmu,” balas Daren.

“Enteng sekali bicaramu.”

“Mereka sudah mati, kau tidak akan mendapatkan pengakuan apa pun tentang apa dan bagaimana mereka bisa memiliki uang sebanyak itu,” kata Daren, “kau jangan membebani pikiranmu dengan sesuatu yang tidak penting. Kau suka uang, kan? Anggap saja itu warisan dan sekarang sudah jadi milikmu.”

Lama berdebat soal uang dan perhiasan, akhirnya Daisy memutuskan untuk menyimpannya saja. Barangkali jika memang benar itu adalah milik orang, maka dia bisa mengembalikannya.

Begitu Daisy memutuskan tidur karena mengantuk, Daren segera keluar dari kamar menuju ruang kerja.

Raina memasuki ruang kerja sang tuan setelah mendapatkan yang dicari. Tak membutuhkan waktu bagi mereka yang profesional untuk menggali data seseorang yang tak memiliki kedudukan.

“Saya telah menyelidiki ke kampus, ada yang mengatakan jika nyonya pernah menjadi korban bullying oleh seniornya hingga harus dirawat berhari-hari di rumah sakit.”

“Laporan kepolisian?” tanya Daren dengan kening mengkerut. Begitu membuka lembaran kertas dan membacanya, matanya kian tajam, bibirnya mengumpat, “Damned!”

To Be Continue ....

1
Riyanti Bee
/Heart/
T o R a 21
mana ini Thor klanjutan'y kangen akoh..
Dwie Anna
bagus
De'yus Mbot
lanjut dong thor
Santi
ditunggu episode keren selanjutnya ya, Author ku
Santi
paragraf terakhirnya keren banget 😆
mati terhormat ditangan orang jahat
bukan mati kelaparan sebagai gelandangan... ahay
Santi
Daisy... makanan Indonesia enak semua deh... Rendang itu no satu
kalo mau nafsu makan... pesen aja nasi liwet.. ikan asin.. lalapan.. jangan lupakan pete sama jengkol ya
Santi
makin penasaran
Santi
mulai deg deg an
Anne139
thor kok lama up nya
Santi
kenapa sepi komentar ini
ceritanya bagus padahal
Astuti Setiorini
lanjut thor
Anne139
kereeennn... next
Nella Liiga Ayorbaba
Lanjut thor
Anne139
mulai deh... next thor
Astuti Setiorini
cie daren ada rasa ini
Anne139
next thor... udah bbrp hari nunggu up nii
Hanima
lgi thorrr
Anne139
laanjuuuttt.... 😘
Astuti Setiorini
deasy harus tangguh dan kuat seperti saudra kembarnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!