NovelToon NovelToon
Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lestari

Selena Almaheera, mahasiswi lulusan kedokteran dengan prestasinya yang luar biasa. tak sedikit orang memujanya karena kemampuan yang hebat saat beraksi diruang operasi. namun, pada suatu hari takdir buruk menyeret dirinya ke dalam lubang malapetaka.
Diego Ethan Federico, bajingan kelas kakap yang tampan rupawan dan kaya raya. ia meneruskan dunia hitam sang papa juga pewaris utama dari pasangan Matteo Denaro Federico dan Natalia Avila Beltran.
Pertemuan pertama saat dalam keadaan sekarat menjadikan bos mafia itu terobsesi pada dokter cantik yang menanganinya kala itu, hingga satu tahun sudah berlalu keduanya dipertemukan kembali saat dokter cantik itu menangani Sania Ainsley Beltran, yang tak lain adalah adik kandungnya.
Diego sadar obsesinya pada Selena itu bahaya dan ingin menguasai seluruh hidupnya. akan tetapi, ada sang kakak yang justru ikut terlibat dalam perasaan cinta itu.
Lantas siapa diantara dua mafia kakak beradik itu yang berhasil mendapatkan dan meluluhkan hati Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13

"Bagaimana, nona. setelah satu minggu tinggal bersama bos ku, apa kamu bisa menangkap seberapa bahayanya tuan Ethan?"

"Sudahkah kamu sadar untuk tidak mencari masalah dengannya?"

"Ku ingatkan, sikapmu menentukan hidupmu. kalau tidak mau hidupmu menderita, maka ikuti perintah tuan Ethan!" Maxime terus memberi peringatan, tidak ada yang salah dengan ucapannya, justru akan semakin baik jika Selena mendengarkan semuanya. kalau bukan karena kasihan, ia tak mau repot-repot.

Marvel duduk disofa sambil memainkan anak pistol, sedangkan Maxime berdiri didekat ranjang sambil menunggu respon Selena. wanita itu tetap diam menatap langit-langit kamar. setelah sadar dari pingsan, Selena tidak berbicara sama sekali.

Apa yang perlu dibicarakan? hidupnya sudah terlampau hancur. ia seperti mati, tidak ada lagi warna di hidupnya. bayangan saat dirinya melakukan operasi, bekerja sepanjang hari dirumah sakit, dan potongan singkat kebahagiaan sebelum Ethan datang berputar di kepalanya.

Tapi sekarang? fisik dan mentalnya cedera. Selena kehilangan fungsi hidup serta gerak motorik hidupnya.

"Dunia ini lucu sekali, mempertemukan dua manusia yang sangat bertolak belakang" gumam Marvel sibuk mengutak-atik senjata.

"Memang harusnya begitu, saling melengkapi"

"Memilih wanita untuk di jadikan pendamping hidup, tuan Ethan dengan mudah bisa mendapatkannya, hanya dengan cap cip cup, sudah beres" mereka tertawa, pembicaraan yang lucu tapi tidak menurut Selena. disaat semua orang tertawa, disitulah mentalnya semakin hancur berkeping-keping.

"Istirahatlah, nona. aku hanya memberi sedikit saran untuk berhati-hati mulai sekarang. jangan membuat bos Ethan marah, apalagi lepas kendali seperti tadi" ucap Maxime membernarkan selimut, tapi Selena tidak bereaksi apa-apa. matanya menatap kosong ke langit-langit kamar.

"Kita keluar, bos sebentar lagi datang" ajaknya kepada Marvel.

"Apa polisi masih disini? aku penasaran, siapa orang yang sudah melaporkan tuan Ethan hingga membawa surat laporan ke mansion tuan Matteo" ucap Maxime seraya beriringan keluar kamar.

"Yang pasti orang bodoh, atau bisa jadi orang yang sudah tidak sayang pada nyawanya" sahut Marvel menyesalkan tindakan sang pelapor.

Diatas tempat tidur, Selena sayup-sayup mendengar pembicaraan adik kakak itu. telinganya menangkap kata polisi dalam pembicaraan mereka, tubuhnya bereaksi senang. ya senang karena pasti Robby sudah bertindak mencarinya.

"Robby, tolong keluarkan aku dari sini" batinnya meraung dalam hati. ia menahan rasa perih diarea kewanitaannya bersamaan dengan air mata yang luruh mengiringi kehancurannya.

Menangis tanpa suara adalah level sakit paling menyakitkan. Selena berharap, Ethan tidak lagi menunjukkan batang hidungnya, ia mau pria itu lenyap dari dunia ini. sampai dimana air matanya menjadi saksi kesengsaraannya, mata yang sembab dan kemudian tertidur pulas dengan posisi memeluk guling. setelah 20 menit menangis, kini ia terlelap dalam tidur dan bergelut dengan dunia mimpi.

"Malang sekali nasibmu, nak" ucap seorang pelayan masuk meletakkan nampan. Rena, pelayan yang sudah lama mengabdi di keluarga Federico.

Rena menatap iba Selena, terpancar rasa kasihan dibola matanya. entah sampai kapan Ethan akan lunak kepada Selena. sejak kecil merawat pria itu, banyak yang ia tahu, salah satunya dingin dan banyak perintah.

"Astaga, tubuhmu dingin sekali"

"Ada apa dengannya?" Ethan datang, melepaskan jas dan meletakkannya di atas sofa.

"Sepertinya nona Selena sakit, sekujur tubuhnya dingin" ucap Rena sendu.

"Pergilah, dia urusanku!" Perintah Ethan.

"Apa ada hal lain yang anda butuhkan?"

"Tidak, cukup keluar dan jangan katakan apapun tentang keadaannya, dia tanggung jawabku!"

"Baik tuan, kalau ada apa-apa bisa panggil saya" Rena pamit seraya menatap iba Selena, lalu ia keluar.

"Tolong... jangan sakiti aku"

"Tubuhku sudah banyak luka, ku mohon berhenti menyiksaku, hiks...hiks..."

Rintihan Selena membuat Ethan tertegun. wajah Selena pucat pasi dengan tubuh yang kecil karena tertidur di atas ranjang yang besar. apa hukuman yang ia berikan terlalu kejam sampai di mimpi pun merintih pilu. bahkan, rasa sakitnya menembus alam bawah sadarnya.

Ethan mendekat dan meraih tangan Selena lalu menggenggamnya. "Kalau saja kamu menuruti perintahku, hal seperti ini tidak akan kamu terima" bisiknya pelan.

"Robby..... Robby..... tolong aku"

"Bahkan, bajingan itu selalu ada di pikiranmu, Selena. setelah kamu tau siapa kekasihmu sebenernya, kamu pasti akan membencinya"

"Robby..." racau Selena gelisah dalam tidurnya. "Sakit....kenapa kamu tidak menolongkuu, tolong keluarkan aku dari sini...hiks...hiks..."

Selena terus merintih dalam tidurnya, Ethan mengulurkan tangan merapikan anak rambut yang berantakan. pipinya halus dan lembut, ingin berlama-lama menyentuh pipi itu hingga tiba-tiba ketakutan hinggap di otak Selena dan membuatnya masuk ke dalam pelukan Ethan. dalam posisi duduk disisi ranjang, pria itu menahan tubuh Selena dan mengusap lembut punggungnya.

"Tenanglah, ada aku"

"Kamu aman bersamaku, sayang. selagi berada di genggamanku, takkan ku biarkan orang lain menyentuhmu apalagi ingin memilikimu, orang itu harus berhadapan denganku dulu!"

"Bahkan, kakakku sekalipun!"

Selena mulai tenang, ia mencari kenyamanan melalui aroma wangi sang mafia. dia tidak lagi merintih ataupun merengek. dengan adanya Ethan di sisinya, semuanya terasa aman dan nyaman.

"Nakal" ucapnya dalam hati, hingga senyum manisnya muncul tanpa sadar.

"Hangat sekali disini" lirih Selena semakin dalam masuk dekapan.

*****

"Kenapa dia belum juga siuman? apa kondisinya serius? tanya Ethan panik. malam sudah berlalu namun Selena belum juga membuka mata. bahkan, Ethan tidur dengan posisi duduk sambil mendekap tubuh Selena, sampai-sampai lehernya terasa kram.

"Mungkin sebentar lagi, tuan. tidak ada tanda serius yang muncul. suhu tubuhnya sudah kembali normal" jawab Gio ikut berdiri disamping ranjang.

"Leherku seperti patah, kau jaga di depan kamar. aku akan tidur 1 jam dan setelah itu pergi ke pelabuhan"

"Ah...aku lupa, apa kamu sudah mengirimkan hadiah untuk bajingan itu?"

"Sudah, tuan. aku mengirimkan pakaian dokter Selena ke alamat Robby. entah seperti apa reaksinya, yang pasti aku yakin ia tidak peduli"

"Semalam saat aku tiba disana, aku lihat dia sedang bercumbu dengan wanita lain. brengseknya dua wanita sekaligus" ucap Gio berekspresi muak.

"Bajingan itu" Ethan mengeram marah. "Lihat saja, dia akan menangis darah saat aku mengumumkan pernikahanku dengan Selena!"

"Satu hal yang perlu anda ketahui tuan, pria itu adalah adik kandung Dominic. tidak ada detail riwayat hidupnya karena telah disamarkan" fakta baru muncul tak terduga, Ethan mengepalkan tangannya saat mendengar nama Dominic, musuh besar dalam dunianya.

"Kau yakin?" tanya Ethan.

"Sangat yakin tuan, mereka dari marga yang sama. keluarga Charly Denso Darwis, pemilih rumah sakit tempat Selena bekerja"

"Ada kebohongan besar di antara cinta mereka, Selena yang bodoh atau memang tidak punya otak!"

"Tepat sekali sesuai rencana, lusa akan ada pertemuan di hotel ludwig. kita bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan kebusukan Robby" ucap Gio menjelaskan. tidak ada raut candaan diwajahnya, tegas dan serius.

"Tunggu sampai dia sadarkan diri, aku tidak mau mengambil resiko" terang Ethan. sisi baiknya muncul hanya karena melihat tubuh ringkih Selena.

"Baiklah, tuan. rencana cadangan bisa kita gunakan jika rencana pertama gagal"

Ethan diam, kakinya bergerak duduk disisi ranjang. dalam keadaan terlelap, Selena seperti seekor kelinci yang menggemaskan, tidak salah jika hewan sebagai penyebutan untuk dirinya yang memang menggemaskan.

"Apa yang membuatmu tertidur nyenyak sampai jam segini belum bangun, Selena?" gumam Zavier tersenyum tipis.

"Bibirmu terluka, pasti mimpimu tentangku buruk sekali" ibu jarinya perlahan mengusap, menyeka bekas darah dibibir Selena yang pecah-pecah mengering.

"Eunghh....."

"Tunggu aku diluar, Gio" perintah Ethan.

"Baik, tuan" Pamit Gio menghela nafas lega, tak lama Selena membuka matanya. Ethan cerdik, tidak ingin diganggu.

"Tuan?" ucap Selena sambil mengerjapkan matanya. "M-maaf-"

"Sstttt.... diamlah, aku tidak mau membahas persoalan kemarin" Ethan menyela, menempelkan jari telunjuknya di depan bibir Selena.

"Keadaanmu bagaimana? apa semua baik-baik saja?"

Selena mengangguk, tidak bersuara.

"Syukurlah, aku cukup kuatir karena kamu tidak lekas siuman"

"Kenapa?"

"Kenapa? apa maksudmu?" Ethan bertanya balik.

"Kenapa kamu kuatir, bukankah ini ulahmu sendiri?"

"Selena, sudah kubilang-"

"Aku sudah cukup menurut, berpura-pura baik di hadapan keluargamu, bahkan masih peduli dengan adikmu. dimana letak kesalahanku?"

"Hanya karena aku bicara dengan pria lain, kamu bisa setega ini menyiksaku. ah, aku sudah malas berdebat denganmu lagi!" Selena memalingkan wajah, tidak peduli dengan rasa pusing di kepalanya.

"Kenapa tidak sekalian membunuhku? toh, hidupku tidak lama lagi" ucapnya lirih.

"Jangan bicara seperti itu, Selena" jawabnya tidak suka.

"Kalau aku berniat membunuhmu, sudah ku lakukan sejak awal. aku memberimu hukuman supaya menuruti perintahku dan tidak melanggarnya!"

"Ternyata orang sepertimu tidak bisa berpikir dewasa" cibir Selena.

"Pikiranmu hanya berisikan perintah, aturan dan kekuasaan. aku heran, padahal kamu punya adik perempuan, seharusnya bisa mengerti apa yang aku rasakan. bukan malah memberiku banyak hukuman!"

"Kalau mau sama-sama tidak punya hati, aku akan berhenti jadi dokter pribadi Sania, dengan itu kita impas meskipun rasa sakitnya tidak akan ku lupakan seumur hidupku!"

"Alasan aku disini juga tidak jelas. jangan kamu pikir aku tidak tau bahwa kemarin polisi mencariku, bahkan kamu menghalangi tugas mereka. mau mu apa sebenarnya, tuan Ethan?"

Selena menoleh bersamaan dengan air matanya luruh. ah, lagi dan lagi ia terlihat lemah dihadapan Ethan. tapi sungguh, ini benar-benar menyakitkan. disela rasa rindu ingin bertemu sang kekasih justru ia malah terjerat bersama mafia gila.

"Sudah jelas, aku mau kita menikah!"

Selena menghela nafas berat. "Kenapa harus menikah? tidak etis jika orang yang bersalah namun justru mendapat pernikahan?"

"Kamu itu bos mafia, pasti banyak wanita yang mengincarmu. tidak usah aku, aku sudah memiliki tunangan" ucap Selena. biar Ethan sadar akan penolakannya yang kesekian kali.

"Selena!" pria itu mengeram marah, sedetik kemudian ia menghela nafas dalam-dalam untuk tidak terpancing emosi. "Mandilah, kita harus ke bawah!"

"Jangan mengalihkan pembicaraan, tuan. kita perlu bicara untuk menyelesaikan masalah ini" keluh Selena duduk dan menahan tangan Ethan. lirikan maut dari Ethan tidak membuat nyalinya menciut.

"Katanya malas berdebat? sekarang justru kamu memancing emosiku!" gerakan tangan yang secepat kilat mengubah posisi mereka. kini, tangan Ethan mencekal tangan Selena. keduanya saling berpandangan, bertatapan penuh kebencian diantara keduanya.

"Sebelum aku berubah pikiran, mandi dan setelah itu kita turun ke bawah!" ucapnya mempertegas ucapan.

"Selena?"

Cukup lama ia diam, Selena menghadap Ethan. banyaknya air mata yang keluar tidak membuat pria itu luluh. Selena bertanya-tanya dalam hatinya, terbuat dari apa hati pria itu? kenapa tidak ada raut bersalah ataupun penyesalan?

Tak kuasa menahan diri, ia menundukkan kepalanya dan saat itu juga tangisannya pecah. Ethan merasakan ada denyut aneh di jantungnya, sedetik kemudian pria itu membawa Selena ke dalam pelukannya. getaran punggung Selena cukup kuat hingga membuat Ethan tak karuan.

"Aku akan mengganti rasa sakit yang kamu rasakan" bisik pria itu.

"Jahat, kamu jahat dan tidak pantas-"

Belum sempat Selena melanjutkan ucapannya, Ethan lebih dulu membungkam mulut Selena dengan ciuman panas. pria itu memagut, melumat dan merasakan rasa anyir darah dimulut Selena. sial, ciumannya melukai bibir Selena.

"Maafkan aku, lain kali aku akan lembut dan penuh kasih sayang" Ethan menangkup wajah Selena.

Tak ada suara, tangannya terulur ke belakang punggung. baju tidur yang Selena kenakan berbahan tipis hingga Ethan mampu merasakan kulitnya yang lembut. ciuman mereka berlanjut, lidah bertemu lidah saling menyesap.

Kesadaran mereka dikuasai oleh hasrat, Selena tidak memberontak saat jemari pria itu menelusup masuk ke dalam bajunya. darahnya mendidih tatkala perutnya dimainkan Ethan. Selena membusungkan badan karena panas dingin ditubuhnya. sensasi hebat selalu ada disaat ia beradu kenikmatan bersama sang mafia.

"Tahan dulu, Selena. aku tidak mungkin merusakmu sebelum mengucap janji suci dan sumpah di katedral" ujarnya dengan prinsip sebagaimana sang mommy mengajarinya.

"Kita hanya sebatas ciuman saja, tidak lebih. kamu mau?" berhenti sejak, ia bertanya sembari menatap Selena dalam-dalam.

Mulutnya menolak, tapi tubuhnya bergerak maju berkata lain.

"Ahh...."

"Jangan mendes4h, kamu bisa membangunkan singa yang tertidur"

"Mau di atasku?" tanya pria itu seraya menyeka sisa air mata di pipinya.

Gugup, Selena menggigit bibirnya. berada di samping Ethan saja sudah membakar gairah, apalagi jika di atas tubuh pria itu. ah, tidak bisa dibayangkan.

"Tidak usah, tuan. lebih baiknya kita hentikan ini sebelum terlambat" ucap Selena seraya menjauh.

"Apa kamu yakin bisa menghentikan hasrat yang mengaliri dirimu, Selena?"

"Kalau aku, tidak yakin. aku mau lebih" lanjutnya meraih pinggang Selena.

"T-tuan..."

1
Neneng Dwi Nurhayati
bodoh Sania, keluarga mafia mau dihasut
Sri Ayu
lanjutt.... mana smabungngannnyaa
lestari: tunggu ya...
total 1 replies
Areum
Bilang nya Ethan g main perempuan cerita sebelumnya main sama ular d kolam renang juga sofa 🤔
Yulleanz Yuniie
mana kelanjutan nya
Yulleanz Yuniie
ayo lanjutkan
whiteblack✴️
loh gimana ceritanya tuw??
ternyata mereka punya masa lalu gelap 😨
Neneng Dwi Nurhayati
biar rasa
Neneng Dwi Nurhayati
keren kakek matheo
whiteblack✴️
Gila 😤😒😣
lebih Rumit berurusan dg Mafia Selene ...bisa merasakan skenario Mafia seperti itu😤😔😑
whiteblack✴️
tunggu dulu darren tau masalah itu? kok banyak Rahasia 😤
whiteblack✴️
😨 serius ini lah kok bisa????😤 tapi darren cocok sebagai kakak kandung 😤😔
whiteblack✴️
Merasa Kehilangan eh ethan setan , maaf ya aku pilih darren dari pada loe setan😏
Neneng Dwi Nurhayati
asti Ethan
gak bisa kak buat Selena pergi dulu dari Ethan biar dia sadar semua kelakuannya
kasian disiksa terus Selena
Neneng Dwi Nurhayati
buat Selena pergi sama kakak Ethan Thor, biar Ethan berfikir
Neneng Dwi Nurhayati
tinggalin Ethan ser, kalau pilih Ethan ada cewek ular,adiknya, orang tua nya yg bakal nyiksa & nghina.
semoga kak author bikin cerita Selena pergi dari Berlin dan ikut daren ke L.A
whiteblack✴️
😤 JANGAN BODOH SELENE😤😒
whiteblack✴️
aku setujuh darren lebih baik selene LEPAS dari JERATAN ethan Setan tuw😤 selene terimalah demi baby🥺
whiteblack✴️
aku setujuh perkataanmu selene, memang cocok ethan setan hatinya mati😎
whiteblack✴️
😤.... 😒......😡😡😡😡😡.... situasinya masih berkabut, chap ini bikin Selena menderita lebih baik menjauhsejauh mungkin biar ethan menyesal seumur hidupnya😡🤬🤬🤬🤬
Neneng Dwi Nurhayati
bagus Selena, gugurin aja,biar tau Ethan, gmna rasanya, jadi elena, pergi jauh dari orang2 toxic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!