NovelToon NovelToon
Revenge Ends In Love

Revenge Ends In Love

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai
Popularitas:28.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: farala

Oleh orang tuaku, aku di jadikan sebagai pelunas utang dan menikahkan ku dengan seorang pria kaya. Tidak ada cinta di antara kami. Suatu malam, tanpa sengaja, aku melakukan one night stand dengan bos ku hingga aku harus mengakhiri rumah tangga ku yang masih berumur jagung.
Ternyata, kejadian malam itu adalah jebakan. Jebakan balas dendam yang membuatku terluka dan trauma.
Lima tahun berlalu, aku bertemu lagi dengannya, bertemu dengan pria yang malam itu membuatku tak berdaya karena sentuhannya. Pria yang sangat aku benci dan ingin aku lupakan.
Tapi pertemuan itu kembali membuatku terseret oleh pesonanya.
Mampukah aku tetap membenci atau justru aku malah jatuh cinta padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13 : Aku bohong

" Berhenti di sini!" Perintah Ludwig pada sopir pribadinya.

Mobil di tepikan di pinggir jalan.

" Keluar!" Ludwig kembali memberikan perintah dan sopir tersebut pun mengikuti perintah Ludwig.

Ludwig memukul jok mobil mewahnya dengan keras. Pengakuan Emilia membuatnya syok dan marah.

Dia berusaha menjaga wanitanya demi janji pada sang kakak, tapi apa ini?

" Hamil?" Ludwig memijat pelipisnya.

" Sial, sial, sial !!" Ludwig marah bukan main, jok mobilnya kembali ia gunakan sebagai samsak tinju.

" Aku sengaja tidak menyentuhmu, aku sengaja menjagamu, bukan semata mata karena Wyn, Emi,,itu karena....karena aku mencintaimu." Netra Ludwig berembun.

Ya, Ludwig jatuh cinta hanya dengan melihat foto Emilia saja. Foto yang di berikan Wyn beberapa hari sebelum Ludwig resmi menikahi wanita cantik itu. Dan cintanya itu semakin lama semakin tumbuh seiring kebersamaan mereka. Tinggal seatap dengan wanita yang ia cintai, terlebih wanita itu sudah resmi menjadi istrinya membuat Ludwig uring uringan tiap hari.

Hampir setiap malam, Ludwig menghabiskan waktunya berdiri di depan kamar Emilia, memandangi pintu kamar yang tertutup rapat. Keinginannya adalah membuka pintu itu, menerobos ke dalam dan mencumbui istrinya, tapi, itu jelas tidak akan mungkin terjadi.

Rumahnya telah di sandera oleh Wyn, cctv di pasang di semua bagian rumah, terkecuali kamar dan kamar mandi. Jadi Ludwig seakan terkunci di dalam rumahnya sendiri.

Bahkan di meja makan tempat yang setiap hari membuatnya bisa menatap Emilia walau sebentar itupun tak luput dari mata elang Wyn.

Terkadang, Ludwig ingin mengajak Emilia berbicara panjang lebar, bercanda tentang kehidupan pekerjaan yang membuat Ludwig stres setiap hari, menanyakan bagaimana Emilia melewati hari di luar rumah. Tapi pantauan Wyn membuatnya seperti batu kali yang tidak bisa berbuat apa apa.

" Siapa yang menanam benih di dalam rahimmu Emilia?" Gumam Ludwig.

Dia mencoba mencari petunjuk dengan teka teki kehamilan Emilia yang dia anggap begitu tiba tiba. Emilia tidak sedang menjalin kasih dengan pria manapun. Begitu yang ia tau dari Wyn.

Namun sejurus kemudian, otaknya mulai di penuhi dengan satu nama, dan sembilan puluh lima persen ia yakin dengan kebenarannya.

" Pasti dia. Aku yakin dia masih menaruh dendam pada kakakku." Kembali Ludwig bergumam.

Satu nama sudah Ludwig cap sebagai dalang dari kehamilan Emilia, dan semakin ia pikirkan semakin yakin pula dirinya.

*

*

Emilia POV

Aku tak habis pikir dengan sikap Ludwig. Dia terlihat begitu tenang, bahkan tak terlihat emosi ketika aku menatap wajahnya.

Ah, aku lupa, jika aku memang tidak di anggap olehnya. Kenapa juga aku tidak jujur sejak awal.

Sekarang aku harus mengakhiri hubungan toxic ini. Bercerai dan pergi meninggalkan sisa sisa kelam ku di sini adalah sesuatu hal yang sangat ingin ku lakukan.

Sudah saatnya aku mengunjungi ayahku, setelah menikah beberapa bulan lalu, tak pernah sekalipun ia menghubungi menanyakan bagaimana kabar ku, dia seolah tidak ambil pusing setelah menjual anaknya.

Hari ini aku bolos kerja, ke kantor pun rasanya tidak ada yang bisa aku kerjakan.

Ku siapkan kendaraan dan beberapa buah tangan untuk kedua orangtuaku.

Aku berangkat tidak lama setelah Ludwig pergi ke kantor.

Tidak butuh waktu lama hingga akhirnya aku tiba di rumah keluarga Smith, nama yang ikut serta mewarnai kehidupanku hingga dua puluh dua tahun ini.

Ibu menyambut ku dengan pelukan hangat, terlebih saat dia melihat paper bag di tangan kananku. Itu adalah tas tangan brand Celine keluaran terbaru.

" Ayahmu baru saja ke kantor, berkat suamimu, perusaahan kita jadi semakin maju." Ucapnya berapi api.

" Syukurlah." Tutur ku singkat.

Ibu mulai bercerita banyak hal, tentang kehidupan mewah setelah aku menikahi Ludwig. Aku menjadi pendengar yang baik, walau telingaku terasa penuh, tapi tetap saja ku dengar cerpennya yang berjudul " Aku kaya karena menantuku. " Begitulah kira kira, karena yang dia bahas sejak tadi hanya tentang Ludwig dan kebaikan keluarga Weber.

Sesekali ku jawab saat ia bertanya bagaimana aku menjalani rumah tanggaku, kenapa aku belum hamil? Bahkan ia memaksaku untuk segera punya anak, karena jika aku benar benar hamil anak Ludwig, tentu mereka akan kecipratan rezeki melimpah, secara anakku nantinya akan menjadi penerus W Grup.

Tapi, ibuku tidak tau saja, jika Ludwig tidak akan bisa punya anak, dan ku yakin ibuku akan membunuhku ketika mengetahui aku tengah berbadan dua dengan pria yang sama sekali tidak di kenal asal usulnya.

Lama lama aku mulai muak dengan mulut ibuku yang tidak bisa berhenti bicara. Aku jadi mengantuk, dia seperti sedang membacakan dongeng pengantar tidur untuk ku.

Karena melihatku yang kehilangan konsentrasi, akhirnya ibu menyuruh ku istirahat. Dan memang itulah yang aku harapkan sejak tadi.

Ku dengar deru mesin kendaraan dari lantai dua rumah ku. Hari sudah sore, ku yakin itu adalah ayahku yang baru saja pulang bekerja.

Benar saja, karena tidak lama kemudian, ibu datang dan memanggilku untuk makan malam bersama.

" Mana suamimu?" Pertanyaan pertama yang ayahku lontarkan saat aku mendudukkan tubuhku di kursi.

" Seperti biasa, kerja."

" Lain kali kalau mau ke sini, ajak dia bersamamu." Lanjutnya.

Aku tidak membalas perkataannya. Karena tidak akan ada lain kali untukku dan Ludwig menginjakkan kaki di rumah ini.

Makan malam selesai tanpa banyak drama. Aku menghampiri kedua orang tuaku yang sedang bersantai.

" Ayah, ibu, ada yang ingin aku sampaikan." Ucapku meremas kedua tanganku.

" Apa?" Tanya ibu.

Aku mulai ragu, tatapan tajam ayahku seperti sedang menguliti ku hidup hidup.

" Aku dan Ludwig..."

" Tuan, nyonya, tuan Ludwig ada di luar." Pelayan rumah datang dan memberitahukan kedatangan Ludwig, karena itu, aku harus menghentikan kalimat ku.

" Benarkah?"

Ayah dan ibuku segera beranjak. Meninggalkanku ibarat barang tak terpakai dan siap di buang di tempat sampah, di anggur kan.

Keduanya tampak sumringah menyambut kedatangan menantu kesayangannya.

" Kenapa kau mengunjungi ayah dan ibu tidak memberitahuku sayang?" Ucap Ludwig terkesan sangat mesra membuatku ingin muntah. !Aku berdiri di tengah tengah antara kedua orangtuaku dan Ludwig. Tak kusangka Ludwig menghampiriku dan merangkul pinggangku dengan sangat erat.

Aku hanya cengengesan, tidak ada jawaban yang terlintas di pikiranku untuk membalas pertanyaan Ludwig.

Di tengah keakraban antara orang tuaku dan Ludwig, aku hanya duduk tenang dan diam memperhatikan ketiganya. Tak ada niatan untuk ikut memeriahkan pembicaraan mereka, toh aku tidak merasa perlu untuk melakukannya.

Beberapa jam berlalu, Ludwig pamit, tentu membawa serta diriku. Rencana menginap yang ku susun sejak awal gagal total. Aku harus menuruti kemauan Ludwig. Kendaraan aku simpan, dan pulang bersama dengan suamiku.

Di perjalanan, tak satupun di antara aku dan Ludwig yang membuka suara, semua bungkam, sibuk dengan pikiran masing masing.

Namun semua itu berbeda begitu aku tiba di rumah.

" Aku ingin bicara." Katanya begitu kakinya melangkah ke ruang tengah.

Aku ikut, dan yang pasti jantungku berdegup kencang. Sudah bisa ku tebak ke mana arah pembicaraan ini.

" Apa tujuanmu menemui keluargamu?"

" Tidak ada."

" Jangan membohongi ku!"

" Lalu jika kau sudah tau, kenapa masih bertanya?" Aku mulai kesal.

Ludwig tersenyum smirk. Lalu menghampiriku yang berdiri dengan kaki gemetar, aku takut.

Tatapannya tajam seperti sinar laser yang siap membelah tubuhku. " Jangan pernah berpikir aku akan menceraikan mu, Emi!"

" Tapi itu yang aku mau."

" Tidak."

" Ludwig, aku hamil, dan kau tau sendirikan? Anak ini bukanlah anakmu."

" Iya, aku tau, dan kau tidak perlu menegaskannya lagi padaku!"

Aku menggeleng." Tidak bisa Ludwig, mari kita berpisah."

" Aku yang akan bertanggung jawab, aku akan menganggap anak itu sebagai anakku juga."

Aku tertawa. " Apa kau lupa?"

Keningnya mengernyit. " Maksudmu?"

" Apa yang akan kau jelaskan pada orang tuamu kalau aku tengah hamil?"

Ludwig terpegun. Dia sampai lupa kebohongannya di awal pernikahan jika ia menderita infertilitas.

" Aku bohong."

...****************...

1
putri anggiamurni
kak lama banget update novel yg ini? sedih rasanya, padahal yg novel Zara hampir tiap hari update lo.. huhuhu

btw, semangat nulisnya dan sehat selalu /Kiss//Kiss/
Eva Wahyuni
semangat Thor 💪💪💪.. Akhir nya yang ditunggu up juga 😄..
semoga Gerrad bisa terus melindungi Emilia dari bahaya..
Sidieq Kamarga
Duh Thor kemana aja atuh lama ditengoooook lagi tengooook lagi eh akhirnya muncul juga 🥰🥰🥰🥰🥰. Wyn sepertinya belum puas karena belum bisa menaklukan Emillia, jadi dia selalu berusaha agar dapat dekat bankam enaklukan Emillia !!!
SasSya
klo dalangnya lagi2 wyn
maka dia benar-benar monster
yellya
emi,jgn lngsng nerima gerard ya,biar dia usaha yg keras dulu buat dapetin kamu lagi 😏😏😏😏
dwi fenny
up thor
dwi fenny
bagus willy...
Sidieq Kamarga
Halaaaah Willy tahu Geral sedang sakit hati dan fisiknya, eeeh dibilang suaminya Emillia mati, makin sakit dong hatinya !!!
SasSya
jawabannya lebih sarkas Will
mati! 😃😁
yellya
jleb ga tuh gerard 💔💔💔
Bunda Wati
alur cerita yang apik ,seperti ikut di dlm cerita kyk lihat film...
SasSya
sengajakah ini mobil mau menabrak Emy🤔
selama wyn blm di kasih syok terapi hidup Emy tidak akan tenang kayanya
kabar Ludwig gimana zaaa
Sidieq Kamarga
Akhirnya Othor up date, Itu siapa yang mau mencelakai Emilia ? Gerald yang terkena imbasnya !
Okta Kartika
Luar biasa
SasSya
mom Daisy lebih pintar dan bijak gerr
enak sajaaaa
susah2 bujuk Emy untuk tinggal bersama, rencana baru di mulai malah mau di recokin...
yellya
gerard kurang usaha nih, pepet trs emi nya 😁😁
Hilda Yanti
lanjut author, please
Sidieq Kamarga
Benar juga untuk Emilia jangan terjebak dengan masa lalu, hadapi dengan lapang dada, kemudian biarkan semua berlalu tanpa harus tertekan karenanya. Sakit hati itu akan selalu ada, tapi jangan dikuasai oleh rasa sakit itu !!
Yeni Bagonk
Bagus banget alur ceritanya.
Novie Achadini
maua nyumpahin gerard mati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!