" Arabella tolong kamu harus jadi tumbal untuk menebus hutang Daddy kepada Ketua Mafia".. Kata Pradana
Membuat Arabella menjadi kaget dan tidak percaya jika Daddynya menjadikan Arabella tumbal..
Arabella Alesya Orlin dia gadis yang sangat cantik, ramah dan baik hati.. dia hidup dikeluarga yang sangat kaya dan penuh kasih sayang..
Namun, suatu kejadian dimana Daddynya selingkuh membuat Mommynya pergi untuk selama-lamanya..
Kehidupan Arabella menjadi berubah saat Mommynya pergi, Daddynya menikah kembali dan memiliki hutang kepada Ketua Mafia yang sangat kejam didunia..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13-Diserang
Saat Sean dan Robert tiba di Markas B, di Mansion Sean mendapat serangan mendadak terutama Arabella..
Cetaksss!!!!
" Aaaaaaaa".. Teriak Arabella saat seseorang masuk dijendela kamar Sean
" Nona".. Tibanya pengawal yang masuk kedalam kamar Sean
Mereka semua terkejut kini Arabella dalam ancaman seorang Pria itu..
" Kalian maju maka Nona manis ini aja mati!".. Ucap Pria itu
Arabella yang sangat ketakutan kini air matanya mengalir dan badannya begitu sangat gemetar..
Disisi Sean yang telah selesai melakukan penyerang kembali, tiba-tiba Robert menghampiri Sean dengan nada paniknya..
" Tuan, Mansion diserang dan Nona Arabella ditahan salah satu Musuh Tuan"... Pekik Robert
" Aargh bajingan! Ternyata mereka sengaja menyerang Markas B ini agar aku keluar dari Mansion itu".. Jawab Sean dengan nada marahnya".. Robert arahkan semua pengawal agar mengikuti kita".. Sambung Sean diangguki Robert..
Dengan cepatnya Sean dan Robert kembali ke Mansion..
" Ku harap Arabella baik-baik saja".. Gumam Sean dalam hatinya
****
Di Mansion, Pengawal dan Elen masih untuk menyelamatkan Arabella karena dia ada ditangan Musuh Sean..
" Elen".. Panggil Arabella dengan nada yang takut
" Kalian cepat lakukan sesuatu".. Pekik Elen kepada pengawal Sean itu
" Tapi, jika kita bergerak maka Nona akan bahaya".. Sahut Pengawal
Apa yang dikatakan Pengawal itu benar, jika mereka bergerak maka Arabella akan dalam bahaya..
Kini Sean dan Robert tiba di Mansion, dimana Sean dan Robert sebagian pengawalnya ada yang mati dan tumbang..
Dengan cepatnya Sean melangkahkan kakinya masuk lift dan menekan tombol kelantai 3, saat tiba diatas dengan cepatnya Sean mengarah ke kamarnya..
" Arabella".. Panggil Sean membuat semuanya menatap kearah Sean
Begitu juga musuhnya Jake, tersenyum jahat saat Sean tiba..
" Wah, wah ternyata Wanita ini sangat penting untuk dirimu ya".. Ucap Jake
" Lepaskan Arabella! Dia tidak ada urusannya dengan dirimu Jake!".. Bentak Sean
Jake hanya tersenyum jahat.. Namun pisaunya semakin dia tekan dileher Arabella seketika wajah Arabella berubah menjadi kesakitan namun dia tidak bersuara.,
" Tentu saja dia ada urusannya bersamaku, aku ingin membalas bagaimana kau membunuh tunanganku".. Pekik Jake dengan wajah senyum liciknya
" Sudah aku katakan, bukan aku yang membunuhnya aku hanya ingjn membantunya namun aku juga diserang".. Bentak Sean dengan nada jujurnya
" Diam!".. Teriak Jake
Jake mengira Sean lah membunuh tunangannya, dulu mereka adalah Patner kerja namun suatu kejadian yang membuat mereka menjadi musuh,
Sean waktu itu ingin membantu tunangannya Jake namun dia diserang oleh musuh lain juga sehingga dia tidak bisa membantu dan akhirnya tunangannya tertembak disaat tepat Jake tiba disana..
Posisi Sean saat melakukan perjalanan bisnis jadi dia membawa Pengawal seadanya saja, awalnya dia tidak akan mengira bahwa mereka akan diserang..
Dorr!!!.. Dor!!!...
" Aarrghhhhh".. Teriak Jake bahwa Elen menembakkan kearah kaki Jake
Sontak membuat Sean terkejut bahwa Elen melakukan hal itu tanpa memberika aba-aba lagi, kini Arabella terlepas dari Jake namun leher Arabella terluka karema terkena pisaunya Jake..
Saat Arabella ingin kamu dengan cepatnya Jake menancapkan pisau dikaki Arabella..
" Ahhhhhhh".. Teriak Arabella dengan nada tangisnya
" Arabella".. Teriak Sean
Dorrr!!... Dorr!!!...
Dengan cepatnya Sean menembakkan kembali ke tangan Sean dan berlari ke arah Arabella.. Sean melihat pisay yang tertancap dikaki Arabella dengan cepatnya dia mencabut namun secara perlahan-lahan..
" Aarrghh".. Meringis Arabella dengan nada tangisnya
" Robert bawa dia keruang bawah tanah!".. Teriak Sean dengan cepatnya Sean menggendong Arabella".. Hubungi Jeff".. Sambung Sean diangguki oleh Elen