Pernahkah kau mendengar tentang Twinflame? Apa sebenarnya Twinflame itu?
Pernahkah kau merasa sudah lama mengenal seseorang, padahal orang itu baru saja kau temui? Bahkan kau selalu ada bersama dengannya dalam mimpi yang sama. Entahlah... itu hal yang mustahil, namun itu juga yang di rasakan gadis cantik bernama KAMARI PRINCY EDUARDO. Setelah pertemuan pertamanya dengan pria yang berbeda 10 tahun dari nya itu membuat kehidupannya berubah. Padahal pria tersebut sudah memiliki tunangan. Lantas bagaimana dengan Kamari? Bisakah dia menolak pesona seorang pria tampan bernama KAISER ELIO ANDERSON? Bagaimana semesta bekerja untuk mereka?
Oh... God! Apakah dia nyata? She like an angel. ' batin Kai
Dengan tiba-tiba gadis itu berjinjit, wajah nya lebih mendekat dan...
CUP
Satu kecupan yang membuat Kai tidak bisa bergerak di tempat nya.
'Tidak. Tidak bisa, mana boleh seperti ini. ' batin Kai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pineapple's mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 Dasar Gadis Nakal
"K, cepatlah... Mandi saja kau lama sekali. " Ucap Laura sambil menggedor pintu kamar mandi Kamari.
Laura sudah siap dengan tote bag yang di pegang nya. Namun Kamari masih di kamar mandi nya.
Sampai Kamari pun keluar dari dalam kamar mandi
"Ck... Kau ini lelet sekali sih. " Ujar Laura menggerutu
"Cih... Kau cepat karena kau tak mandi, dasar jorok. " Ungkap Kamari
"Ihh... Enak saja aku mandi tadi pagi. " Jawab Laura
"Alah itu hanya alasan mu saja. " Kata Kamari sambil memilah-milih pakaian yang akan di kenakan nya.
"Terserah kau mau percaya atau tidak. " Kata Laura yang sekarang sudah duduk di ranjang Kamari sambil men-scroll handphone nya.
Memang Laura sudah mandi tadi pagi, saat sebelum datang nonton netflix dengan Kamari, jadi dia berpikir sayang kalau sekarang harus mandi lagi. Sayang air, dan juga sabun menurut nya.
"Memang nya kita mau kemana sih Lau? " Tanya Kamari sambil memakai pakaian nya.
"Sebentar, aku cari dulu tempat yang menyediakan nya? " Jawab Laura sambil masih menatap layar handphone nya.
Kamari pun mengerutkan alis nya, " Menyediakan apa maksudmu? " Tanya Kamari " Jangan macam-macam ya Laura!! " Lanjut Kamari memperingati
"Ck... Tenang saja. Nanti kau akan menyukai nya. " Jawab Laura tersenyum sambil mengedipkan mata nya.
"Ish.. Awas kau kalau sampai aneh-aneh. " Peringat Kamari yang sekarang sedang membubuhkan bedak di kulit wajah nya.
"Tenang saja, di jamin kau akan ketagihan. " Jawab Laura ambigu
Kamari yang sedang memakai lipstik sontak menghentikan gerakan nya karena kaget dan takut bibir nya jadi belepotan.
Ia menghadap ke arah Laura, "Lau... Kau-"
"Apa? Sudah cepat jangan banyak tanya, nanti kau juga akan mengetahui nya sendiri. Ayo...!! " Ucap Laura memotong perkataan Kamari
"Oh.. God.. Apa yang akan di lakukan gadis gila ini? " Ucap Kamari, Laura hanya terkekeh mendengar ucapan dari teman nya itu.
Tidak berselang lama, hanya menempuh waktu perjalanan 15 menit saja mereka sudah di tempat tujuan. Di depan mereka sudah terlihat store yang lumayan cukup besar.
Kamari celingak-celinguk mencari tau toko apa yang mereka akan kunjungi. Di depan hanya bertuliskan Romantic store.
Kamari mengerutkan alis nya toko apa ini? Apa toko baju? Pikir nya. Saat Kamari dengan pikiran nya, tiba-tiba, tangan nya sudah di geret oleh Laura untuk masuk ke dalam.
"Tempat apa ini Lau? Apa kita akan belanja baju? " Tanya Kamari
"Ck... Kita masuk saja, nanti kau akan tahu sendiri. " Jawab Laura
Mereka pun masuk, namun saat baru sampai depan pintu masuk, Kamari sudah tertegun kembali. Ia melihat begitu banyak alat-alat yang ia tidak ketahui.
Di sana alat-alat itu seperti di kelompok kan, karena terdapat nama-nama di atas nya seperti couple corner, couple games, sexy plus size, dan masih banyak lagi. Namun ada satu yang ia tahu di sana yang bertuliskan fifty shades of grey.
'Tunggu, apa ini seperti yang aku pikirkan?' Batin Kamari
Ia tahu film itu dan alat-alat nya pun ternyata ada beberapa yang sama. Kamari pun lantas membolakan mata nya, Ia sudah menghadap Laura dengan mata yang melotot.
Laura hanya tersenyum dengan santai. Ia mengangguk-angguk seperti tau isi pikiran Kamari.
"Ya.. Tempat ini memang seperti yang kau pikirkan. " Jawab Laura terkekeh
"Oh.. God gadis ini benar-benar gila. " Ucap Kamari sambil membekap mulut nya. Ia menghela nafas nya, membalikkan badan, akan pergi dari tempat itu, namun Laura dengan cepat mencegah nya.
"Eittss... Tunggu kau mau kemana? " Ujar Laura
"Ya mau pulang-lah. Dasar gila kau, untuk apa membawa ku kesini? " Tanya Kamari dengan bersidakep dada.
"Ck... Aku ini memberikan solusi untuk mu. Kau bilang, ingin menyalurkan kebutuhan biologis mu itu kan. Nah, dari pada kau harus tidur dengan pria yang tidak kau inginkan hanya untuk kebutuhan mu itu. Lebih baik kau pakai alat saja dulu. Ada kok yang untuk kau bisa melakukan nya sendiri. " Ucap Laura panjang lebar menerangkan maksud dari tujuan nya.
Kamari terdiam dengan wajah yang memerah, ia sangat malu melakukan hal ini. Tapi apa yang di katakan Laura ada benar nya juga, ia belum tentu bisa kalau harus melakukan itu dengan pria random begitu saja.
"Ck... Ayo.. Sudahlah aku akan pilihkan. " Jawab Laura
Mereka pun melihat-lihat alat yang ada di sana, namun rasa nya Kamari ingin cepat-cepat keluar dari store tersebut, karena pada saat di sana Kamari merasa badan nya panas dingin, memikirkan untuk apa alat-alat tersebut di gunakan.
Kamari pun akhir nya membeli salah satu alat, begitu pun dengan Laura yang akan membeli alat untuk bermain dengan kekasih nya nanti.
Beberapa menit kemudian...
Pada saat Kamari keluar dari store lebih dahulu dari Laura, tiba-tiba ia menabrak dada bidang seorang pria, hingga belanjaan nya jatuh.
Saat itu barang belanjaan nya sudah keluar dari paper bag nya dan tergeletak begitu saja di paving block.
Pria yang menabrak nya, menatap ke arah Kamari " Sorry.." Ucap nya tak begitu jelas karena masker yang ia kenakan.
Tangan nya terulur berniat memegang pundak Kamari, namun Kamari tak menyadari nya, karena yang menjadi fokus nya saat ini adalah barang nya yang keluar dari paper bag.
Ia berjongkok untuk memungut itu, lebih tepat nya mengamankan barang nya. Saat pria itu ingin membantu memungut barang Kamari, Ia sempat berhenti sejenak tertegun.
'Vibrat** !!' batin pria itu
Kamari tak menoleh sedikit pun pada pria itu, ia hanya menundukkan muka nya, malu.
Kamari benar-benar malu
Ia masukkan barang itu ke dalam paper bag nya kembali. Lalu pergi dengan tergesa-gesa, meninggalkan pria itu tanpa ucapan apapun.
Pria itu sempat mengulum senyum nya menatap punggung Kamari
"Dasar gadis nakal" Gumam nya seraya tersenyum
Pria itu lalu berjalan menuju mobil yang menunggu nya di sebrang jalan. Ia pun masuk ke dalam mobil tersebut.
"Dave, jalan sekarang!! " Titah Kaiser
Ya... Pria itu adalah Kaiser, ia telah menemukan gadis yang selama ini menjadi pusat pikiran nya. Yaitu Kamari Princy Eduardo.
Flashback
Saat Kai berada dalam privat jet nya, untuk kembali ke New York City. Dave sudah sangat ingin memberikan informasi yang selama ini Kai tunggu. Yaitu tentang gadis yang mencuri ciuman Kai di club waktu itu.
Ekhem...
Dehem Dave di sebrang tempat duduk Kai. Dave tidak berani secara langsung menyampaikan informasi nya, karena bukan apa-apa, di sana di sebelah Kai ada Jane yang selalu bergelendot di lengan Kai.
Ekhem...
Dehem Dave lagi...
"Ck... Hey kau berisik sekali, kau mengganggu kita. Kau duduk di belakang saja sana, jangan di sini." Ucap Jane sinis pada Dave
'Cih.. Dasar nenek sihir' batin Dave
Kai yang mendengar perkataan Jane barusan mengerutkan alis nya tidak suka
" Kau yang berisik Jane!! Dari tadi kau hanya bisa mengganggu ku saja. Diamlah aku mau istirahat. " Titah Kai sambil menyentakkan tangan Jane yang terus bergelayut itu. Jane mencebikkan bibir nya cemberut sedangkan Dave sudah tertawa dalam hati nya senang.
'Rasakan' batin nya
Beberapa jam pun berlalu... Mereka hanya menghabiskan waktu perjalanan mereka dengan tertidur.
Sampailah mereka di bandara udara internasional John F. Kennedy. Namun pada saat Jane ingin ke toilet, itu menjadi kesempatan untuk Dave memberi tahu Kai tentang informasi yang dia dapat.
"Ekhem... Bos. " Dehem Dave
"Ck... Dari tadi kau hanya berdehem saja, cepat katakan apa yang ingin kau sampaikan. " Titah Kai, yang ternyata bisa membaca situasi Dave
"Nama nya Kamari Princy Eduardo. Berkewarganegaraan Spanyol namun, ia sedang berkuliah di Universitas Washington. Dan ini beberapa data diri nya. " Ujar Dave sambil memberikan ipad nya untuk memperlihatkan beberapa berkas tentang Kamari.
Kai menyeringai, senyuman tidak hilang dari wajah nya, akhir nya ia mendapatkan gadis nya.
Itu semua tidak terlewatkan dari pandangan Dave. Dave mengulum senyum melihat sahabat sekaligus bos nya seperti itu.
"Okey... Antarkan aku ke alamat nya sekarang. " Ujar Kai yang lekas berdiri dari duduk nya.
Dave menganga, bukan kah mereka baru sampai di NYC ini tapi harus berangkat lagi ke Washington? Dave hanya bisa menggelengkan kepala nya dan mengelus dada, dengan kelakuan bos nya ini.
Kai pun langsung berjalan begitu saja melupakan Jane yang mewanti-wanti untuk menunggu nya tadi sebelum ia ke toilet.
Jane celingukkan mencari ke beradaan Dave dan Kai yang sudah tidak ada di tempat awal tadi mereka. Lalu tiba-tiba ada seorang laki-laki paruh baya menghampiri nya, dia adalah salah satu supir Kai.
Ternyata Kai masih ingat dengan nya..
"Maaf nona, saya di perintah oleh tuan Kai untuk mengantar anda pulang. " Ucap sang supir menunduk hormat
"Lalu di mana Kai, apa Kai menunggu di dalam mobil? " Tanya Jane
"Tidak nona, tuan Kai ada urusan lain." Jawab sang supir
"Urusan apa? Memang nya Ia pergi kemana? " Tanya Jane dengan kesal
"Saya kurang tahu nona, itu urusan tuan Kai. Mari... " Jawab sang supir lagi
"Argghhhttt... Sial**, dasar pria breng**k!!! " Ucap Jane di liputi amarah, sudah tidak tahan lagi. Ia sudah tidak peduli meskipun aksi nya itu di lihat oleh orang-orang yang ada di bandara.
ditunggu update an nya thor