NovelToon NovelToon
Sang Pelindung (Volume 1)

Sang Pelindung (Volume 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lotzer

Pada Volume pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria biasa yang tewas ditembak oleh sekelompok preman karena berusaha melawan mereka.

Setelah Pria itu tewas dia dipanggil oleh seorang dewi, karena sang Dewi itu merasa terharu karena pria itu tewas dengan cara yang mulia dia memberikan kesempatan kedua kepada pria itu untuk hidup.

Karena tekadnya yang mulia itu sang dewi memberi pria itu sebuah kekuatan sebelum pria itu bereinkarnasi ke dunia yang berbeda, lalu setelahnya sang dewi mereinkarnasi jiwa pria itu ke tubuh seorang bayi yang baru lahir dari pasangan bangsawan yang memiliki tingkat terendah.

Dan dari sinilah kisah pria itu kembali dimulai.

CATATAN : PROSES REVISI BARU SAMPAI BAB 2

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotzer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekhawatiran Estrilda

Beberapa menit kemudian seseorang keluar dari tenda medis itu "Maaf kesatria, malam ini kita telah kehilangan 5 rekan kita" Ucap seseorang yang baru saja keluar dari tenda medis.

Setelah mendengar hal itu kaki dan tangan Estrilda gemetaran lalu tubuhnya terasa lemas dan wajahnya terlihat cemas, lalu dengan tubuh lemasnya itu Estrilda mencoba masuk kedalam tenda medis.

Setelah masuk kedalam tenda medis Estrilda melihat ada 10 prajurit yang sedang terbaring di sebuah kasur kecil, 5 prajurit terlihat tidak bergerak sama sekali.

Perasaan cemas, khawatir, dan takut yang dirasakan Estrilda hilang seketika setelah Estrilda melihat ada seseorang yang mengenakan pita merah di lengannya sedang berbaring sambil melihat ke sebuah anak panah yang sedang dipegangnya.

Lalu Estrilda mencoba menghampiri pasukan yang mengenakan pita merah di lengannya itu dengan langkah yang pelan.

Dan benar saja, setelah Estrilda sampai di sebelah orang yang sedang berbaring itu dia melihat wajah yang sangat dia kenal yaitu wajah tampan Lancaster.

"Sebaiknya kamu segera menyiapkan hadiah untukku" Ucap Estrilda secara tiba-tiba.

Lancaster yang sedang melamun sambil melihat sebuah anak panah merasa terkejut dengan kehadiran Estrilda.

"Hey Estrilda Kamu mengejutkan ku" Ucap Lancaster dengan ekspresi terkejut.

"Tapi kamu benar, sepertinya aku harus segera menyiapkan hadiah untukmu" Ucap Lancaster sambil tertawa.

"Aku akan menantikannya, Ngomong-ngomong kenapa sedari tadi kamu melamun sambil melihat anak panah itu?" Tanya Estrilda sambil menunjuk ke arah anak panah yang masih dipegang oleh Lancaster.

"Ini adalah anak panah milik Hobgoblin yang sebelumnya tertancap di tubuhku, dan aku berpikir andai saja jika tadi panah ini menembus jantungku, aku akan membuat adik laki-laki ku tinggal sendirian dan merasa kesepian" Jawab Lancaster sambil memandangi anak panah itu dengan tatapan sedih.

"Semua akan baik-baik saja Lancaster, kamu dan adikmu akan tetap hidup bersama" Ucap Estrilda sambil memegang tangan Lancaster.

Beberapa hari kemudian setelah kejadian itu tepatnya pada hari ke-30 bulan monster, selama bulan monster Estrilda dan Lancaster bersama-sama telah melewati bulan monster dengan suka dan duka.

Selama 30 hari itu juga Lancaster dan Estrilda sering berbagi cerita bersama, dan hal itulah yang kini membuat hubungan Estrilda dan Lancaster semakin dekat layaknya pasangan kekasih.

Pada pagi hari di hari ke-30 bulan monster Estrilda terlihat baru saja keluar dari tendanya sambil meregangkan tubuhnya, dan pada waktu yang sama juga Estrilda melihat Lancaster yang sedang berbincang bersama Melvil di depan ruang komando.

Beberapa detik kemudian Melvil terlihat memasuki ruang komando sedangkan Lancaster mencoba untuk menunggangi seekor kuda, sebelum Lancaster menunggangi kuda itu Lancaster melihat Estrilda sedang berdiri di depan tenda wanita sambil melihat kearahnya.

Menyadari hal itu Lancaster kembali turun dari kudanya dan mulai berjalan ke arah Estrilda sambil membawa kudanya itu.

"Selamat pagi Estrilda" Sapa Lancaster kepada Estrilda sambil melambaikan tangannya.

"Pagi juga Lancaster, kalau boleh tahu apa yang baru saja kamu bicarakan bersama Kesatria Melvi" Tanya Estrilda.

"Oh itu, aku diminta Kesatria Melvil untuk memanggil pasukan yang berada di gerbang lain untuk membantu berperang di gerbang selatan" Jawab Lancaster.

"Oh begitu, Hati-hati di jalan" Ucap Estrilda sambil tersenyum.

"Terima kasih" Jawab Lancaster sambil membalas senyuman Estrilda.

Setelah percakapan itu Lancaster kembali menunggangi kudanya lalu pergi meninggalkan tembok perbatasan.

Beberapa jam kemudian tepatnya pada sore hari terlihat dari kejauhan Lancaster telah kembali sambil membawa beberapa pasukan.

Sesampainya di tembok perbatasan Lancaster langsung menghampiri Melvil yang sudah menunggunya di depan ruang komando, setelah berbincang-bincang dengan Melvil Lancaster kembali berjalan menuju ke arah Estrilda yang daritadi sudah menunggu kedatangannya di depan tenda wanita.

"Bagaimana dengan tugasmu?" Tanya Estrilda.

"Semuanya berjalan dengan Lancar" Jawab Lancaster.

"Baguslah, oh... Malam ini akan menjadi malam terakhir bulan monster, syukurlah kita bisa bertahan sampai sejauh ini" Ucap Estrilda dengan ekspresi yang terlihat bahagia.

"Setelah pertempuran ini aku akan mengambil cuti lalu kembali ke kampung halamanku untuk bertemu dengan keluargaku" Imbuhnya.

"Ya kamu benar, akhirnya kita bisa beristirahat setelah bertempur mati matian di gerbang perbatasan ini" Ucap Lancaster sambil melihat ke arah gerbang perbatasan.

"Oh, jangan lupakan hadiah ku aku harap kamu sudah menyiapkan hadiah ku sebelum aku pulang ke kampung halamanku" Ucap Estrilda sambil tersenyum ke arah Lancaster.

"Ya, tenang saja" Balas Lancaster dengan tersenyum sambil menggenggam sebuah cincin yang berada di tangannya.

Malam pertempuran akhirnya tiba, semua pasukan telah bersiaga di luar tembok perbatasan.

Karena malam ini adalah malam terakhir bulan monster semua orang berharap bisa menyelesaikan malam ini dengan selamat karena mereka sendiri memiliki keluarga yang sedang menunggu kepulangan mereka dengan selamat di rumah.

Beberapa saat kemudian terdengar suara langkah kaki yang menggema dari dalam hutan, burung-burung terlihat berterbangan dari arah hutan menuju ke arah desa seolah-olah sedang berusaha kabur dari sesuatu yang mengancam.

Beberapa detik kemudian terlihat ada beberapa monster besar yang baru saja keluar dari hutan sedang berjalan ke arah para pasukan dengan tenang.

Monster yang datang kali ini adalah sekelompok ogre yang berjumlah 30 ekor, setelah para ogre terlihat para pasukan pemanah segera menembakkan anak panah mereka ke arah para ogre.

Namun, semua panah yang ditembakkan oleh para pasukan mampu dihalau oleh para ogre sehingga serangan para pemanah tidak berdampak apapun.

Dirasa pasukan pemanah tidak akan berguna untuk melawan para ogre para pasukan penyihir mulai merapalkan mantra mereka dan dengan segera melancarkan beberapa serangan kepada para ogre.

Namun sama halnya dengan serangan para pasukan pemanah serangan sihir juga tidak berdampak apapun kepada para ogre.

Setelah beberapa serangan dilancarkan kepada para ogre, para ogre mulai berlari ke arah para pasukan, suara langkah kaki yang terdengar sangat keras membuat para pasukan merasa terintimidasi.

"Pasukan pemanah, arah anak panah kalian ke mata para ogre" Teriak Melvil yang berada di barisan paling belakang.

Setelah mendengar perintah Melvil dengan segera para pemanah menembakkan anak panah mereka ke arah mata para ogre.

Dan benar saja, setelah anak panah mengenai mata para ogre mereka mulai kehilangan keseimbangannya dan 5 ogre terlihat sudah terjatuh.

Untuk memanfaatkan momen itu Melvil memerintahkan para pasukan perisai dan pasukan berpedang untuk segera menyerang para ogre.

Setelah mendengar perintah dari Melvil dengan serentak para pasukan mulai berlari ke arah para ogre untuk mulai menyerang mereka.

Saat pasukan perisai dan pasukan berpedang maju terlihat ada 5 ogre yang melompat dan lompatan 5 ogre ini cukup tinggi sehingga para pasukan perisai dan pasukan berpedang bisa melihat 5 ogre itu melompat melewati mereka.

Beberapa detik kemudian 5 ogre itu terlihat mendarat tepat di belakang pasukan pemanah dan mendarat tepat di depan Melvil.

1
Aisyah Suyuti
seru
MR: Terima kasih Kak, mohon maaf jika masih terdapat banyak kata-kata atau kalimat yang masih sulit untuk dipahami /Pray/
total 1 replies
Jackie chen
Ini chapter terbaik sih menurut gw
MR: Gk main film?
total 1 replies
Vemas Ardian
crot😭 astaghfirullah
MR: Serigala : aku crot...
total 1 replies
Agung M
Di awal agak ngebosenin tapi makin kesini makin menarik ceritanya
MR: Terima kasih telah membaca /Pray/
total 1 replies
Agung M
Lanjut Thor
MR: Ditunggu ya ka, Terima kasih /Pray/
total 1 replies
Yoihoi Yoi
Tapi itu malam
MR: segera bang
Hioshi: revisi ulang
total 3 replies
MR
Terima kasih telah membaca /Coffee/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!