Mencintai Perjodohan

Dimas memasuki rumah syam dan Rania yang baru saja ia beli, langkahnya sebenarnya begitu berat saat memasuki Rumah syam. Dimas menyusuri seluruh sudut ruangan rumah syam. Dan menemukan kamar syam Dan Rania dengan berat hati Dimas membuka pintu kamar.

ceklekkk..

Dimas membuka pintu kamar syam dan Rania, dengan mata Terpejam.

saat dimas membuka mata. Terlihat bayangan Rania berkelindan di depan matanya. bermain mesra dan bercumbu rayu dengan syam, Tanggan dimas mengepal kesal ia langsung menghancurkan cermin yang ada di depan nya.

 dengan Tangganya...

BRAKKK.....

" sialan..." Teriak dimas, Tangganya terkena pecahan kaca yang berserakan.

sedikit pun dimas tidak merasa kesakitan dengan apa yang ia alami. padahal tangganya kini penuh dengan Darah. hingga tak sadar Tubuhnya jatuh ke lantai.

hari menjelang sere Dimas terbangun dari tempatnya berbaring. ia menyadari kini tangganya sudah penuh dengan luka pecahan kaca.

" sialan..kok sampai ngak sadar gini.." ujarnya sambil melihat kedua telapak tangannya.

Dimas langusng mengobati lukanya. dan langsung kembali mengekspor Bekas tempat Tingal syam.

Di sana, Dimas melihat foto syam dan Rania dengan mesra. hatinya kini semakin sesak matanya memanas namun ia tetap saja masih memandangi foto itu.

meskipun sikapnya yang Arogan. dalam hal percintaan Dimas selalu kalah. ia merasa hancur terhiyanaati, bukankah memang menjadi orang miskin selalu di hina?

bahkan meskipun cinta yang ia bawa, Tulus tapi tidak bisa membawa cinta nya, Untuk seorang Tuan putri.

" apa syam juga cintanya melebihi ku Rania?" batin Dimas sambil tangannya. memegang foto yang ada di hadapannya.

" semakin kamu menderita, semakin aku senang melihatnya syam." batin Dimas sambil menatap nanar.

setelah selesai mengekspor rumah syam. Dimas langsung pergi meninggalkan kediaman syam, dan menemui herman untuk menyusun acara selanjutnya.

beberapa menit dimas mengendarai mobilnya dan sampai di sebuah Celup menemui herman.

" apa yang harus aku lakukan? " ujar herman setelah bertemu dengan dimas.

" jika kamu bisa memastikan. syam benar benar hancur dan tidak ada peluang sedikitpun untuk menafkahi Rania, aku pastikan aku akan membayar mu dua kali lipat. " tawa Dimas sinis.

" hahaha.. jadi hanya itu pekerjaan ku..baiklah akan aku lakukan itu, kou tenag saja Tuan Dimas. " ucapnya sinis.

keduanya menatap seksama dan tersenyum licik.

***

setelah pergi dari rumah Tinggalnya, syam mengajak Rania tingal di kontrakan kecil yang bersebelahan dengan caffe satu-satunya. yang menjadi usaha syam.

" kita tingal disini untuk sementara, insyaallah kalau tabungan saya sudah ke kumpul lagi. saya bakalan beli rumah buat kamu." ujar syam sambil membawa barang barang.

Rania menganguk mengikuti langkah syam. memasuki kontrakan kecil, yang hanya Tiga petak hampir mirip seperti kamar kos kosan,

Rania terus memandangi sekeliling, sebenarnya ini pertama kali bagi dirinya tingal di tempat tiga petak. namun janji dan nantinya pada suami, Rania justru tidak Tega harus meninggalkan syam dalam kondisi seperti ini.

" apa kamu nyaman Rania? " ujar syam setelah keduanya beristirahat.

" aku sangat nyaman syam jika bersamamu." Rania tersenyum melihat ke arah syam.

keduanya saling menatap, dan syam mengelus perut Rania keduanya langsung beristirahat.

pagi harinya pak hartawan sibuk menyiapkan barang barang, yang akan ia bawa untuk menemui putrinya, karna sudah beberapa bulan ini ia tidak berjumpa dengan putri kesayangan nya.

" istriku apakah barang yang mau ku bawa sudah kau siapkan semuanya." ujar pak hartawan.

" sudah pah.. hati-hati disana yah, sampaikan salam ku pada Rania dan menantu. sebab aku tidak bisa ikut bersama mu menemuinya " ujar Yuni sambil merapihkan kemeja suaminya.

" tenang saja istri ku. " hartawan mengecup kening istrinya dan langsung pergi menuju ke singapura menemui anak ya.

Bersambung....