NovelToon NovelToon
Chelsea And The Ghosts

Chelsea And The Ghosts

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / matabatin / Diam-Diam Cinta / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:106k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Reeves

Lanjutan Ghost Detective

Kisah putri dari Lachlan de Luca dan Nareswari Kosasih. Lahir dari ayah dan ibu indigo, membuat Chelsea yang biasa dipanggil Shea, juga super indigo. Awalnya eyang buyut binti canggah nya yang hadir, yaitu eyang Surti namun lama-lama Shea terbiasa hingga membantu biro detektif ayahnya. Shea yang kuliah di fakultas kriminologi, bersahabat baik dengan Yudho Sardono, cowok nerd berkacamata dan... Penakut. Dibantu oleh para hantu anak buah eyang Surti, Shea dan Yudho berjibaku memecahkan kasus dingin maupun baru.

Generasi ke 8 klan Pratomo
Follow my IG @hana_reeves_nt

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trio Ghost Detective Cemas

"Apa Tami ingat pernah dimintain tolong sama mbak Sasha buat jaga rumahnya?" tanya Yudho lambat-lambat.

"Oh pernah kak. Eh, aku belum tahu nama kalian ..."

"Aku Yudho, ini Seiya dan itu Ryuga... Kami mahasiswa UI sedang melakukan tugas akhir dan melakukan penelitian soal pemukiman.." jawab Yudho. "Kembali ke pertanyaan aku tadi."

"Pernah kak Yudho. Waktu itu mbak Sasha minta aku jaga rumah dari pagi sampai siang..." jawab Tami.

"Mbak Sashanya kemana ?" tanya Ryuga.

"Di kamar kak..."

"Di kamar?" seru ketiganya bingung.

"Apa kamu yakin?" tanya Seiya.

Tami tampak berpikir. "Sebenarnya aku juga tidak yakin sih cuma aku diminta jaga rumahnya ya manut saja ..."

Ryuga menatap Tami lekat. "Kamu takut sama Sasha kan?"

Tami menggigit bibir bawahnya. "I... Iya kak. Mbak Sasha selalu bawa pisau lipat kemana-mana ... Aku pernah lihat dia mengancam preman dan mengeluarkan pisau itu..."

"Kapan itu kejadiannya?" tanya Yudho.

"Sudah lama kak ... Mungkin empat bulan lalu..."

"Dan mbak Sasha selalu bawa pisaunya ?" cecar Seiya.

"Iya ..." bisik Tami takut-takut.

Ketiganya saling berpandangan. Jika Tami lama disini, bukan tidak mungkin nyawanya juga terancam karena Tami lah satu-satunya orang yang tahu Sasha tidak ada di rumah.

"Bagaimana ini Ryu ?" tanya Yudho.

"Tami, aku tanya sekali lagi. Apa kamu yakin saat kamu berada di rumah Sasha, kamu tidak keluar-keluar?" tanya Ryuga.

Tami menggelengkan kepalanya. "Aku diminta mbak Sasha tetap di rumah dan memasak makanan yang baunya bisa kemana-mana. Jadi aku masak nasi goreng dan telur dadar."

"Apakah Sasha keluar rumah untuk makan nasi goreng buatan kamu ?" tanya Yudho.

Tami menggelengkan kepalanya lagi. "Aku yang makan sendiri karena sayang kalau buang-buang makanan."

"Kamu pulang dari rumah Sasha jam berapa?" tanya Seiya.

"Maghrib."

"Apa ada yang lihat kamu ?" tanya Ryuga.

Untuk ketiga kalinya Tami menggelengkan kepalanya. "Rumah mbak Sasha kan disana. Rumah aku dan mbak Sasha saling membelakangi. Ada pintu di belakang dan tidak kelihatan orang. Makanya aku agak was-was kalau ada maling karena kan ketutupan tembok rumah mbak Sasha."

"Aku lihat ya ... Permisi .." Seiya pun berdiri dan berjalan menuju halaman belakang gubuk Tami yang hanya ditembok pendek dan dia bisa melihat tembok tinggi rumah Sasha dan ada pintu disana.

Seiya melihat kondisi jalan antara tembok rumah Sasha dan Tami yang hanya cukup satu orang berjalan disana. Tidak akan terlihat kalau Sasha menyelinap keluar. Seiya memotret kondisi disana dengan ponselnya dan mulai memeriksa tetangga kiri kanan rumah Sasha yang juga memiliki tembok tinggi. Benar-benar tidak terlihat dia. Sementara tetangga Tami pun sama saja membuat hanya dari rumah Tami jika bisa melihat Sasha pergi.

Seiya memegang pelipisnya. Masa iya pinjam satelit Jang Corp?

***

Sebuah Mall di Jakarta

Shea dan Alfie menuju ruang manajemen mall. Keduanya meminta bertemu dengan Jerome Paniki untuk tugas akhir karena Jerome adalah kepala IT mall. Alfie bahkan membawa surat dari kampusnya yang menyatakan dirinya memang mahasiswa tugas akhir.

Meskipun agak dipersulit, namun akhirnya keduanya bisa bertemu dengan Jerome Paniki. Alfie dan Shea mengajak Jerome untuk makan siang di ruang VIP sebuah restauran high end di mall itu.

Alfie dan Shea tidak sayang mengeluarkan uang demi mendapatkan informasi. Bagi mereka, mending uang yang mereka punya dipakai untuk penyelidikan daripada dibuat foya-foya tidak jelas.

***

"Pak Jerome, perkenalkan saya Alfie Thomas dan ini Chelsea de Luca. Kami berdua sedang membuat skripsi dan kami tertarik dengan sistem IT mall dan mall ini menjadi salah satu yang menjadi subyek penelitian kami..." ucap Alfie.

"Oke ... Apa yang ingin anda ketahui mas Alfie ?" tanya Jerome.

"Mbak Shea, dia orang yang berbicara dengan Sasha ..." ucap hantu Tika.

Shea pun mengangguk.

"Bagaimana bapak mengatasi jika ada kerusakan pada CCTV?" tanya Alfie. "Sirkuit nya memakai model apa?"

Jerome dan Alfie saling berdiskusi soal masalah IT sementara Chelsea melihat wajah Jerome.

"Apa perlu kita teror mbak Shea?" tanya Pak Sakera.

"Nanti dulu ..." bisik Shea.

Alfie pun merasa bahwa mereka sudah cukup berdiskusi tentang IT dan dia pun masuk ke menu utama.

"Apakah pak Jerome mengenal wanita ini?" Alfie memperlihatkan foto Sisil.

"Tidak ..." jawab Jerome.

"Bagaimana dengan ini?" Alfie memperlihatkan foto Sasha. Mata Jerome sedikit bergetar pertanda dia mengenali Sasha.

"Anda mengenalinya bukan?" ucap Alfie. "Anda juga berpacaran dengannya kan?"

Jerome melongo. "Ba... Bagaimana..."

"Pak Jerome, ayah saya adalah Irjen polisi di Polda Metro Jaya, dan kami menyelidiki pembunuhan saudara Sisil yang terjadi di mall ini ruang ganti. Anda membantu Sasha membunuh Sisil dan anda bisa dituntut menjadi kaki tangan pembunuhan..." jawab Alfie Thomas. "Saya tahu anda membuat CCTV tempat ruang ganti itu tidak berfungsi..."

Jerome hendak berdiri namun Shea membentaknya.

"Duduk pak Jerome !" bentak Shea dan Jerome terkejut melihat gadis bule itu tidak sendirian. Ada seorang pria berpakaian seperti orang Madura di belakangnya dan membawa clurit.

Jerome pun memucat karena tahu yang di belakang Shea bukanlah manusia. Masa ada hantu siang-siang?

"Apakah anda tahu anda sudah membuat seorang wanita kehilangan nyawanya hanya karena rasa benci saudaranya ! Bagaimana bisa seorang saudara perempuan bagaikan Qabil dan Habil dalam Al Qur'an, Bibel dan kitab lainnya yang diakui sebagai pembunuhan pertama di muka bumi ini ! Apakah anda sadar ... Hukuman seumur hidup menanti anda !" ucap Shea dingin.

"Anda tidak bisa membuktikan..."

"Benarkah ? Lalu ini apa?" Shea memperlihatkan rekaman CCTV pertemuan antara Jerome dan Sasha bahkan mereka tampak berdiskusi di depan ruang ganti yang nantinya menjadi tempat pembunuhan.

"Ba... Bagaimana..." Jerome tampak memucat.

"Sekarang, anda mengaku saja pak Jerome. Jika anda jujur, saya akan bilang pada ayah saya untuk mendapatkan keringanan..." ucap Alfie.

"Jujurlah pak Jerome ... Sebelum anda akan kami teror ..." Seringai Pak Sakera ke Jerome yang tampak ketakutan.

"A... ada ... Hantu ..." ucapnya terbata-bata ketakutan.

"Dimana ?" tanya Alfie sambil celingukan.

"Di belakang.... Di belakang mbak... Chelsea..."

Alfie menoleh ke Shea. "Pak Sakera ikut?"

"Sejak kapan pak Sakera tidak ikut?"

"Jadi... Kalian ... Bawa hantu?" Jerome menatap bingung.

"Kami Ghost Detective pak Jerome. Dan kenapa kami memaksa anda untuk mengakui perbuatan anda... Karena Arwah Mbak Sisil berada disini untuk meminta keadilan ..." senyum Chelsea. "Anda tidak mau kan seumur hidup diteror hantu ?"

Jerome pun duduk dengan lemas.

***

Rumah Tami

"Lingkungannya mendukung untuk Sasha bisa menyelinap pergi ke mall ditambah Tami diminta menjadi alibinya..." ucap Seiya.

Dua pria itu menatap cemas ke Seiya. "Sekarang bagaimana?"

Tiba-tiba suara pagar terbuka dan ketiga remaja itu terkejut karena Sasha datang ke rumah Tami.

Nah lho!

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

1
Sri
ada juga kesempatan untuk dekat yah Pak Angga
awesome moment
maapkeun, mbak Hana. q bukan tim angga shea. krn angga bukan modelan iwan. beda. iwan dlu begitu santun, dan sgt menjaga. beda sm angga yg rada2. ntah mo dibawa kemana tp lbh condong ke bang stev ato dodo. klo dodo y...mengulang freya haris.
amilia amel
asyekkk.... asyekkk.... pak Angga mau ya bantuin Shea di detective ghost -nya
biar tambah deket sama Shea pak... biar Shea tambah nyaman juga
🥰
setujuuu🤣🤣🤣
M Gibran Permana
yudho aja yg cocok sama shea ..
Noey Aprilia
Laahhh.....
ksus yg 1 blm slsai,udh ada ksus baru lg....gmn pa dosen????snggup ga???kl ga,lmbaikn tngn k kmera...
Skrng tau kn shea gmn???dia mh boro2 ngrusn cnta2an,tiap hri ngrusin ksus kriminal aja udh puyeng....
Jenong Nong
waduhhh pak angga dilibatkan bisa perang baratayudha antara steven, angga dn yudo...🤣🤣🤣❤❤❤🙏🙏🙏
Elsa Fanie
keturunan pratomo itu membagongkan smw dan calon pasangan dan yg udah jd pun sama saja 🤣🤣🤣💪💪💪pak angga
senja
koq tetap pengen shea ma bang steve y?🤔🤔,tapi kan shea trgantung ma thorny😉
Uniie Gentra
koq..aku lebih condong k yudho ya
tapi balik lagi jodoh shea ditangan mba hana
97 ⁷⟬⟭💜❄ʰᶦᵃᵗ☑︎
tim pak angga sama Shea cunggg😅😅😅😅😅
Lindu Wati
Boleh kan aq ketawa thor....
ini bab yg paling membagokan deh, 😆😆😆😆
Sayem Sayem
iyeeesss dosen matang Jd ikutan Jd detektif hantu demi apa coba? demi BS Deket m cln makmum ny y kudu d jabani lh ..ayo Angga u pasti BS bantu bongkar kasus e mas Darussalam
shinta
haduh..... ini bakalan gimana jadinya?? pak Angga punya basa baru, "kaum kageters" 😂
Kamilatul Asfa
apakah sea g pny adik thor?
Hana Reeves: Shea nggak punya adik
total 1 replies
Jenong Nong
hahahaha ...jujur bgt pak dosen ...takut keduluan yg lain yahhh....🤣🤣🤣❤❤🙏🙏🙏
M Gibran Permana
tim nya dodo aja jgan sama angga lah tak cocok
Hana Reeves
anaknya Aspen dan Mahira
Ririe Hadian
wahhhh ...anaknya siapa tuh thor vava?
🥰
gercep ya tu c pak dosen, tanpa ba bi bu langsung ngapel aja di malam minggu🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!