NovelToon NovelToon
Terjerat Tuan Muda

Terjerat Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:31.3k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Rysta Maura Lian,
dia seorang wanita cantik yang telah berusia 33 tahun.
ia tumbuh dan besar di panti asuhan.
hidupnya yang sebatang kara dan pernah di vonis sulit memiliki keturunan membuatnya menjadi seorang wanita yang memiliki sudut pandang berbeda tentang kehidupan.

ia pun memutuskan, jika ia hanya akan hidup sendiri selamanya...sebuah hubungan hanya akan membuat hidupnya rumit dan membuang buang waktunya.

hingga di usianya 17 tahun seorang wanita konglomerat membawanya dari sana.
merubah dirinya dari yang bukan siapa siapa menjadi dia yang keberadaannya sangat di segani dan di hormati.
karena ia adalah sang asistan pribadi wanita konglomerat itu.

hingga di malam naas itu, seseorang memaksakan dirinya kepadanya.
merenggut apa yang ia miliki dan ia agungkan.

apa yang akan Rysta lakukan jika seseorang itu memaksanya untuk menjalin sebuah hubungan yang tak pernah ia ingin jalani selama ini...??

dan mampukah seseorang itu merubah sudut pandang wanita itu tentang kehidupan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menghindar

Edward seketika menghentikan langkahnya dan segera berbalik.

Tatapan matanya langsung jatuh kepada sosok wanita dengan celana panjang warna hitam dengan stelan kemeja warna biru muda dan di padukan dengan blus warna hitam pula.

Di tangannya menjinjing sebuah tas lap top.

rambut wanita itu nampak terurai dengan indah.

Tatapan matanya nampak biasa saja.

Lurus ke depan dan seolah tak terganggu sedikitpun akan keberadaannya yang terus menatap kepadanya.

Edward berdecak.

" Edward...." kembali panggilan itu tedengar.

" ya nenek...." jawabnya kemudian dengan tergagap, segera ia mengalihkan pandangannya dari sosok wanita itu kepada sang nenek.

" persiapkan dirimu, besok kita kembali ke Indonesia...." kata wanita tua dengan dress brokat warna putih sepanjang di bawah lutut itu dan tas tangan yang menggantung di lengannya.

Mendengar kata Indonesia segera mata pria itu memicing kepada sang nenek.

" apa terjadi sesuatu lagi pada Axel nenek...?? " tanyanya dengan nada cemas.

Terakhir kali bertemu pria itu, bukankah sepupunya itu terlihat baik baik saja.

Meski ia masih menjadwalkan pemeriksaan rutin untuknya.

" tidak..hanya saja, sepertinya mereka masih enggan melepaskan dokter Nameera.

Apalagi mereka berani mengakui anak Axel sebagai keturunan mereka " jelas nyonya Tang.

Mata Edward terbelalak

" Axel berhasil menemukan Shafeea nenek....?! " tanyanya kemudian dengan wajah sumringah.

Shafeea....

Satu nama yang rasanya masih terukir indah di dasar hatinya, meski kenyataan untuk memilikinya adalah hal yang mustahil baginya.

Sepupunya telah menikahi wanita yang telah bertahta di hatinya sejak hampir tujuh tahun lalu itu.

Edward benar benar merasa gagal move on dari sosok nona muda dari keluarga Latief itu.

Sosok wanita di belakang nyonya Tang melirik sejenak kepada pria yang nampak antusias dengan sebuah nama yang baru di sebutnya sendiri itu.

Namun itu hanya sepersekian detik saja, selanjutanya ia kembali ke arah tatapan yang semula.

Lurus ke depan.

" iya....jadi persiapkan dirimu " jawab nyonya Tang

" datanglah ke kantor saat jam makan siang " kata sang nenek lagi kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkan tempat itu.

Rysta dan Alena mengikuti di belakang wanita tua itu setelah sebelumnya mengangguk sopan kepada Edward yang masih saja berdiri di anak tangga.

" Ya nenek... " jawabnya kemudian dengan pelan.

Edward mengurungkan niatnya kembali ke kamarnya, ia memilih turun kelantai bawah dan menuju meja makan.

Baru saja ia duduk, ia melihat bayangan Rysta hendak kembali masuk.

Kepalanya memutar sempurna mengikuti arah gerakan bayangan wanita itu.

Dan benar saja, tak lama kemudian Rysta nampak melangkah dengan langkah tergesa menuju ruang kerja nyonya Tang di rumah itu.

Tanpa melihat kepada Edward, wanita itu melawati pria itu begitu saja.

Edward memicingkan matanya melihat itu.

Ini adalah kesempatannya...pikir Edward.

Segera pria itu berdiri dari duduknya, ia melangkah lebar ke arah ruang kerja sang nenek.

Namun...baru saja ia hendak masuk, Rysta keluar dari ruangan itu sembari membawa beberapa berkas di tangannya kanannya.

" ya nyonya...baik, saya segera kembali " terdengar suara wanita itu.

Tangan kiri Rysta nampak tengah memegang hand phone, dan sepertinya ia sedang menerima sebuah panggilan.

Ketika di pintu ruangan itu, keduanya bertemu.

Dan lagi lagi, Rysta hanya berhenti sejenak kemudian menganggukkan kepalanya seperti biasa kepada Edward sebagai tanda bahwa ia sedang menyapa pria itu, kemudian ia melanjutkan langkahnya kembali meninggalkan ruangan itu.

Edward menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Ia masih berdiri terpekur seperti orang bodoh di sana.

Sementara Rysta segera memasukkan smart phonenya ke dalam saku celananya ketika ia rasa ia telah berada jauh dari Edward.

Namun yang sebenarnya adalah, ia hanya berpura pura saja sedang menerima sebuah panggilan dari smart phonenya.

Tadi..ia sempat melihat pergerakan Edward mengikutinya.

Karena itu ia pura pura menerima sebuah panggilan telephon.

Ia hanya enggan berbicara berdua saja dengan Edward saat ini.

Dengan menghela nafas, Rysta terus berlalu meninggalkan tempat itu.

Meninggalkan Edward yang masih mengikuti kepergiannya dengan tatapan matanya.

Hingga bayangan Rysta hilang di telan pintu rumah, Edward baru kembali melangkahkan kakinya menuju meja makan kembali.

" bik...buatkan aku kopi tanpa gula " katanya pelan kepada salah satu pelayan yang nampak berada di sekitar meja makan itu.

💚

Udara panas terasa sangat menyengat ketika Edward terlihat baru saja keluar dari mobilnya di area parkir kantor pusat Group Tang.

Dengan langkah lebar pria tinggi berbadan tegap itu segera memasuki loby perusahaan itu.

Janji makan siang ...

Ya, Edward ada janji makan dengan sang nenek.

Langkah kaki lebar pria itu membawanya masuk ke dalam lift, namun dengan cepat ia melongokkan kembali kepalanya keluar lift.

Ya...hanya kepalanya.

ketika masuk ke dalam lift tadi, tanpa sengaja ia sempat melihat siluet wajah seseorang tengah tertawa sedikit lebar.

Mohon di garis bawahi.....

Tertawa.

Dan kini, Edward tengah berusaha memastikan itu.

Dan ternyata penglihatannya tidak salah.

Wanita itu memang sedang tertawa.

Meski tak begitu lebar atau terlihat tertawa seperti orang tertawa pada umumnya.

Tapi jelas terlihat...bibirnya agak terbuka lebar, hingga menunjukkan gigi gigi rapi dan putih wanita itu.

Satu hal yang tak pernah di lihat Edward dari sosok seseorang itu.

Dia sedang berjalan bersisihan dengan seseorang.

Edward semakin menyipitkan matanya ketika ia mengenali sosok seseorang yang tengah melangkah bersisihan dengan wanita itu.

" dia di sini....?! sejak kapan ?! " tanyanya dalam hati sambil terus memperhatikan interaksi dua orang yang nampak akrab itu sedang melangkah menyusuri loby perusahaa hendak ke lorong yang entah Edward tak tahu kemana.

Ia sungguh tak pernah tahu ada kedekatan seperti itu di antara dua sosok berbeda gender itu.

sosok seorang pria dewasa berbadan tegap dan macho. Meski tak begitu tampan, tapi seorang Haritzah Sarreh cukup memiliki pesona yang tinggi untuk sekedar menarik perhatian kaum hawa.

Ya dia adalah Haritzah Al Sarreh, kepala tim pengawal dan keamanan group Tang.

salah satu orang dalam kepercayaan sang nenek.

Dan setahu Edward, pria itu tengah berada di Indonesian menemani Hose Ibrahim Khan yang di perintahkan sang nenek untuk sementara waktu memimpin rumah sakit Tang Healthy Hospytal menggantikan dirinya.

Sekaligus mengawal keselamatan sang pewaris, yakni

Axel Willian Edgar Tang.

Mata Edward terus mengikuti langkah dua orang itu, hingga tanpa sadar, ia pun melangkahkan ke dua kakinya keluar lift mengikuti dua sosok itu yang tak lain adalah

Rysta dan Haritzah.

Selama ini Edward tak pernah melihat dua orang itu memiliki hubungan.

Ya ...sebuah hubungan yang mungkin terjalin di antara dua orang berusia dewasa.

Edward terus mengikuti langkah Rysta dan Haritzah hingga dua orang itu nampak masuk ke dalam sebuah ruangan tertutup.

Edward mengerutkan keningnya.

Ia berjalan mondar mandir seperti orang bingung di depan pintu yang tertutup itu.

Sungguh saat ini pria itu tengah di landa rasa ingin tahu yang teramat sangat kuat.

Ingin masuk...lalu apa alasannya ?! ia tak tahu alasan apa yang akan ia pakai sementara dirinya bukanlah bagian dari perusahaan ini.

Jika tidak masuk...ia benar benar tersiksa dengan rasa ingin tahunya.

Apa yang sedang Rysta lakukan dengan Haritzah saat ini...di dalam sana ?! Monolognya dalam hati.

Entah mengapa tiba tiba ia diserang rasa penasaran teramat sangat dengan apa yang tengah terjadi di dalam sana.

" ah persetan dengan pertanyaan mereka nanti " umpat Edward dengan jengkel, ia memutuskan untuk masuk saja.

Mengenai alasan, ia akan pikirkan nanti.

Yang penting sekarang ia tahu dulu apa yang tengah di lakukan Rysta di dalam ruangan tertutup itu dengan Haritzah.

Namun....

 Cklek.....

Tangan Edward masih berada di handel pintu dan belum memutarnya ketika pintu itu telah lebih dulu terbuka dari dalam.

Edward menemukan sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan aneh ketika ia mengangkat pandangannya dari handel pintu.

" tuan muda...."

1
Sabaku No Gaara
wow...mantap ed ...
lanjut dong Khitara
Sabaku No Gaara
lilyana kim ...iya kh?
Sabaku No Gaara
oohh cweatx...
Sabaku No Gaara
ngidam ...yess
Sabaku No Gaara
nyonya tang itu sbnrx baik ...cmn tegas
Tuti Tyastuti
rasain emang enak km kim
anah raditya
bersyukur ny edwar tegas.edwar bener"mencari Rista😊
Nani Rahayu
nah gitu tuan muda. tegas..aaaaa JD makin suka kan🤭🤭🤭
Wanah Sahwanah
lanjut
Ninik
syukurlah Edward tegas, bener yg datang perempuan ular yg kapan saja bisa mematuk
Siti Nurhasanah
ahh...sukurlah Edward segera datang...
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Sabaku No Gaara
Lumayan
anah raditya
hmm br jg rysta mau membuka hati untuk edwar udh ada yg ngerecokin..semoga rysta ga percaya begitu aja atas pengakuan si Kim Kim itu.
Tuti Tyastuti
lanjut thor
Tuti Tyastuti
cari mati si kim
Wanah Sahwanah
ayo Rysta jangan terpengaruh oleh nona kim
Ninik
hei Kim Kim kalau kamu hamil anak edward knp g minta pertanggung jawaban sama Edward knp malah ke rista, pasti kamu takut kebohonganmu terbongkar ya
fahim furqon
mulai dech Ada yg ngrecokin si Kim kim
fahim furqon
palingan jugs Liliana APA sih lupa/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!