Anak Kembar Genius Milik Mafia

Malam menjelang pagi, seperti biasa Gracella memasak dengan di bantu dokter Maria dan Putri. Selesai masak dan makan bersama, Gracella pergi ke mansion Marcell dengan memakai pakaian dress putih.

Gracella naik taksi karena mobilnya digunakan oleh dokter Maria. Sampai di mansion milik Marcell, Gracella membayar taksi kemudian berjalan ke arah pintu utama bersamaan Marcell berjalan ke arah dirinya.

Tanpa sengaja kaki Gracella tersandung dan nyaris terjatuh jika saja Marcell tidak memeluk tubuh Gracella. Mereka saling menatap beberapa saat dan entah kenapa kedua jantung mereka berdetak kencang.

'Kenapa rasanya pria / wanita ini sangat familiar?' Tanya Marcell dan Gracella dalam hati.

"Kamu." Ucap Gracella dan Marcell bersamaan setelah beberapa saat mereka terdiam.

"Apakah kamu sangat nyaman dalam pelukanku?" Tanya Marcell.

"Hehehehe ... Namaku Gracella." Ucap Gracella sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Gracella?" Tanya ulang Marcell sambil berpikir.

Marcell baru ingat kalau kemarin malam Marcella menghubungi dirinya kalau dokter Adrian akan memperkenalkan sekaligus menjodohkan seorang wanita bernama Gracella untuk dijadikan Ibu tirinya Grace.

Karena dokter Adrian sangat yakin kalau Gracella adalah wanita baik - baik dan sangat menyukai anak - anak tanpa mengetahui kalau Gracella adalah Ibu Kandung Grace.

"Iya benar. Saya, Gracella." Jawab Gracella sambil berdiri dengan tegak dan masih tersenyum manis.

"Apakah kamu wanita yang dikatakan oleh dokter Adrian untuk bertemu denganku?" Tanya Marcell memastikan sambil melepaskan pelukannya.

"Betul sekali. Tuan jangan kuatir kalau Saya orang yang sangat berpengalaman dalam hal itu dan bisa dipastikan Tuan pasti sangat puas dengan pekerjaan Saya." Jawab Gracella dengan nada yakin.

'Wanita ini benar - benar berani mengatakan hal ini dengan sangat bangganya.' Ucap Marcell dalam hati.

"Kenapa waktu itu kamu menolakku waktu kita bertemu pertama kali?" Tanya Marcell dengan nada dingin.

"Itu karena Tuan membutuhkan bantuan untuk menghilangkan pengaruh obat perang sang yang ada di dalam tubuh Tuan. Sedangkan kalau sekarang Saya akan di bayar jika Tuan puas dengan pekerjaan Saya." Jawab Gracella.

"Berarti Anda hanya akan menerima pekerjaan jika ada orang yang meminta?" Tanya Marcell memastikan.

"Tentu saja." Jawab Gracella tanpa banyak berpikir.

"Apakah kamu bisa yakin kalau Aku benar - benar puas dengan pekerjaanmu?" Tanya Marcell.

"Tuan jangan risau. Saya sudah menekuni pekerjaan ini selama lima tahun dan semua pelanggan Saya sangat puas dengan pekerjaan Saya." Jawab Gracella sambil menepuk - nepuk pelan dada bidang Marcell.

"Anda masih sangat muda dan cantik tapi dengan bangganya menceritakan pekerjaan yang Anda lakukan selama lima tahun." Ucap Marcell.

Sambil berbicara Marcell mengibas - ngibaskan pakaian bekas di tepuk - tepuk Gracella. Seakan Marcell sangat jijik pakaiannya dan tubuhnya di sentuh oleh Gracella.

"Tentu saja Saya sangat bangga dengan pekerjaan Saya. Seperti kata pepatah, lakukanlah apa yang akan Anda lakukan dan sukai apa yang Anda lakukan." Jawab Gracella.

"Aku tidak mau mendengar lagi apa yang kamu katakan dan sekarang pergi dari sini!" Usir Marcell sambil menunjuk ke arah depan.

"Tapi Tuan ..." Ucapan Gracella terpotong oleh Marcell.

"Keluar! Aku tidak akan pernah menyentuh wanita seperti kamu!" Usir Marcell.

"Tapi ..." Ucapannya Gracella kembali terpotong.

"KELUAR!" Bentak Marcell dengan suara menggelegar.

Gracella menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian membalikkan tubuhnya. Gracella berjalan meninggalkan mansion milik Marcell sambil mengeluarkan ponselnya untuk memesan taksi online.

Gracella menggerutu karena belum mendapatkan taksi online dan tidak berapa lama akhirnya Gracella mendapatkan taksi online. Sambil menunggu Gracella melihat sekeliling jalan hingga Gracella melihat mobil berhenti tepat di depan Gracella.

"Dokter Gracella." Panggil dokter Adrian sambil menurunkan jendela mobil.

"Dokter Adrian." Panggil Gracella.

Dokter Adrian keluar dari mobil begitu pula dengan Marcella yang duduk di samping pengemudi. Mereka berdua berdiri saling berhadapan dengan Gracella.

"Oh ya kenalkan ini temanku namanya dokter Marcella." Ucap dokter Adrian.

"Gracella / Marcella." Ucap Gracella dan Marcella saling memperkenalkan diri.

"Kenapa dokter Gracella ada di sini? Apakah tidak menemukan alamat Kakakku?" Tanya Marcella.

"Mansionnya yang itu." Sambung dokter Adrian sambil menunjuk ke arah mansion milik Marcell.

"Aku sudah ke sana tapi di usir sama Tuan Marcell karena itulah Aku ingin pulang saja." Jawab Gracella.

"Apa di usir?" Tanya mereka dengan serempak dengan wajah terkejut.

"Benar. Padahal Aku sudah menjelaskan kalau Aku sudah lima tahun berpengalaman dalam bidang yang Aku tekuni tapi yang Ada Aku di usir." Jawab Gracella.

"Kok aneh ya?" Tanya mereka berdua dengan serempak.

"Entahlah." Jawab Gracella.

"Bagaimana kalau dokter Gracella ikut Kami menemui Kakak kembarku?" Tanya Marcella.

"Maaf, taksiku sudah datang jadi Aku tidak bisa." Jawab Gracella sambil berjalan ke arah taksi yang berhenti di depan mobil dokter Adrian.

Gracella melambaikan tangannya kemudian masuk ke dalam mobil sedangkan dokter Adrian dan Marcella saling menatap dengan tatapan bingung.

Dokter Adrian dan Marcella kembali masuk ke dalam mobil kemudian dokter Adrian mengendarai mobil ke arah mansion milik Marcell.

Sampai di mansion mereka berjalan ke arah ruang keluarga di mana Marcell duduk di sofa. Mereka berjalan ke arah Marcell kemudian Marcella duduk di samping Kakak kembarnya sedangkan dokter Adrian duduk saling berhadapan.

"Kak Marcell." Panggil Marcella.

"Ada apa?" Tanya Marcell sambil membaca dokumen tanpa menatap Adik kembarnya.

"Kenapa Kak Marcell mengusir orang yang dikenalkan dokter Adrian?" Tanya Marcella.

"Adrian." Panggil Marcell tanpa menjawab pertanyaan Adik kembarnya.

"Ya." Jawab dokter Adrian dengan singkat.

"Lain kali, kamu jangan pernah memperkenalkan orang yang tidak jelas apalagi sampai ada niat untuk menjodohkan Aku untuk menjadikannya sebagai Ibu tirinya Grace." Ucap Marcell dengan nada tegas sambil masih membaca dokumen.

"Wanita itu menghubungiku kalau tidak bisa datang." Jawab dokter Adrian.

"Lalu siapa wanita tadi?" Tanya Marcell sambil meletakkan dokumen ke atas meja kemudian menatap ke arah dokter Adrian.

"Dia adalah dokter Gracella yang ingin memeriksa kondisi putrimu. Dokter Gracella ini termasuk dokter genius yang berpengalaman selama lima tahun dan bisa menyembuhkan banyak pasien." Jawab dokter Adrian.

"Selain dokter GA ternyata dokter Gracella juga bisa mendiagnosa penyakit dan banyak orang puas dengan pekerjaannya." Sambung dokter Adrian.

"Apa? Berarti Aku salah paham." Ucap Marcell merasa bersalah karena mengira kalau Gracella adalah wanita mu ra han.

"Memangnya Kakak mengangap dokter Gracella apa? Wanita mu ra han yang menjual tubuhnya untuk memuaskan para pria brengs*k?" Tanya Marcella yang bisa menebak arah pikiran Marcell.

"Iya." Jawab Marcell dengan singkat.

"Aduh Kakak, asal Kakak tahu untuk membuat janji temu dengan dokter Gracella itu sangat susah dan tidak semua orang bisa bertemu atau membuat janji dengan dokter Gracella." Ucap Marcella.

"Bukannya dokter Gracella sombong tapi banyak pasien yang mencarinya lewat email karena tidak semua orang tahu nomer ponselnya kecuali orang - orang tertentu seperti dokter Adrian." Sambung Marcella.

"Bukannya yang akan memeriksa putriku adalah dokter GA?" Tanya Marcell.

"Memang benar tapi saat ini dokter GA sangat sibuk makanya dokter Adrian meminta bantuan teman lamanya untuk membantu menyembuhkan Grace." Jawab Marcella.

"Coba kamu hubungi temanmu lagi dan katakan Aku minta maaf karena salah faham." Pinta Marcell.

Dokter Adrian menghubungi temannya setelah tersambung dokter Adrian menceritakan tujuan dirinya telepon. Setelah beberapa saat Adrian menyimpan kembali ponselnya di saku jasnya.

"Bagaiamana?" Tanya Marcell penasaran begitu pula dengan Marcella.