Menceritakan seorang gadis cantik, pemberani dan terkenal periang yang ber usia 17 tahun, namun ia di paksa harus segera menikah oleh Ibu sambung nya.
Dia adalah Naura Adeeva. Gadis yang di jadikan jaminan hutang oleh Ibu sambung nya yang senang berpoya-poya dan berjiwa sosialita.
Ayah Naura meninggal dunia beberapa tahun yang lalu karena penyakit yang di derita nya, sedangkan Ibu nya sudah lama meninggal dunia pasca melahirkan diri nya.
Untuk menghindari pernikahan nya.
Naura memilih kabur dari rumah dan memilih hidup sendiri di sebuah kosan kecil yang berada sangat jauh dari rumah nya, yang di sewa oleh kekasih nya.
Setelah ia kabur dari rumah ia merasakan hidup tenang, namun itu tidak berselang lama, karena nasib yang di rasa sial oleh nya mengahampiri ketika ia terperangkap dalam sebuah kesalah pahaman sehingga memaksa nya untuk menikah dengan CEO tampan berusia 25 tahun dan menyandang status duda.
Bagaimana kelanjutan rumah tangga berbeda usia ini ya? Yuk ikuti kisah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mearies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Tok... Tok... Tok...
Naura yang kini sedang tertidur, ia tidak mendengar suara ketukan pintu di depan kosan nya. Gadis itu tertidur pulas dan masih mengenakan seragam sekolah nya.
Ceklek...
Terdengar suara handle pintu terbuka, dan ketika pintu terbuka memperlihatkan Reno di sana.
"Pantesan aja gak di buka, ternyata tidur. Mana gak di kunci lagi kosan nya," ucap Reno ketika ia melihat istri kecil nya sedang tertidur pulas dengan memeluk guling.
Reno yang merasa gerah ia berniat untuk mandi di sana. Ia pun mengambil handuk yang masih melipat dan kering di atas lemari kecil Naura, lalu berjalan dan masuk ke kamar mandi.
Setelah lumayan lama Reno berada di kamar mandi, kini Naura terbangun dari tidur nya dan ia mendengar ada suara air mengalir dari keran di kamar mandi nya.
"Itu siapa yang nyalain keran. Apa jangan-jangan maling? Atau hantu?" ucap Naura yang kini berjalan menuju pintu kamar mandi dan ia telah membawa sapu lidi di tangan nya.
Pintu kamar mandi kini terbuka, dan Naura langsung mendarat kan sapu yang di bawa nya ke Reno yang baru saja keluar dari kamar mandi itu. Wajah Reno memang tidak terlihat, karena lelaki itu sedang mengeringkan kepala nya dengan handuk yang di gosok-gosok ke kepala dan menutupi wajah nya.
"Dasar maling gak tau diri, berani-berani nya mau maling numpang mandi dulu. Hhh... rasain lo, nih gue gebukin biar lo jera," cerocos Naura sembari memukuli Reno dengan sapu lidi yang di bawa nya.
"Tol_"
Belum sempat Naura meneruskan teriakan nya, kini Reno langsung membekap mulut Naura.
"Kamu apa-apaan, ini saya," ucap Reno dengan wajah yang terlihat kesal.
"Om kapan kesini? Terus ngapain pake numpang mandi segala. Saya pikir tadi maling, maka nya saja gebukin pake sapu," ucap Naura.
"Mana ada maling memakai pakaian serapih ini!" balas Reno dengan ketus.
"Ya bisa aja, kan jaman sekarang maling emang beragam," timpal Naura, lalu Reno pun berjalan meninggalkan nya yang masih berdiri di dekat pintu kamar mandi.
"Om, mau keman?" tanya Naura.
"Saya mau istirahat."
"Kalau mau istirahat pulang, jangan di sini," ujar Naura.
"Saya gak akan pulang, kalau kamu gak ikut pulang bersama saya," jelas Reno.
"Aduh, gimana nih. Kalau gue ngebiarin dia disini, pasti nanti bisa ketahuan sama Kenzo. Terus kalau gue sekarang minta buat cerai, pasti gue di ledekin JAMUR. Gue kan gak mau banget," ucap Naura dalam batin nya.
"Jamur, jamur. Naura jamur. Janda di bawah umur."
"Masih kecil udah jadi janda, cowok mana yang mau nikah sama janda."
"Naura janda, idih... udah gak ting-ting."
Naura membayangkan teman-teman di sekolah nya berkata seperti itu, dan ia pun tak mau jika di bully seperti yang di bayangkan nya.
"Kenapa malah bengong?" tanya Reno kepada Naura yang sedang membayangkan dirinya di bully ketika ia menjadi seorang janda.
"Yaudah, saya mau ikut aja," jawab Naura, setelah ia membayangkan hal yang tidak di inginkan nya.
"Yaudah kemasi barang-barang kamu," titah Yuda, lalu Naura pun mengemasi pakaian yang memang hanya sedikit, karena ia watu itu hanya membawa sedikit pakaian dari rumah nya.
Setelah Naura selesai memasukan barang-barang nya, mereka langsung meninggalkan kosan itu dan memasuki mobil yang di bawa Reno.
Tak ada pembicaraan apapun ketika mereka telah berada di dalam mobil. Naura sibuk dengan ponsel nya, dan Reno fokus mengemudi mobil nya.
"Masih lama gak, sih?" tanya Naura ketika mereka telah lumayan jauh menyusuri jalanan.
"Lumayan," balas datar Reno.
"Orang tua Om baik, kan?" tanya Naura yang membuat Reno heran kenapa Naura bertanya seperti itu.
"Emang nya kenapa?" tanya Reno.
"Kan kalau di film-film, mertua-mertua tuh suka jahat. Jadi saya takut," ujar Naura.
"Enggak," balas datar Reno.
Setelah menempuh perjalanan hampir 30 menit, kini Naura dan Reno telah memasuki gerbang yang menjulang tinggi dan mobil itu berhenti di rumah yang terlihat besar itu.
"Ayo turun," ajak Reno, lalu Naura pun turun dari mobil nya.
"Ternyata dia orang kaya, pantesan aja pakai jas mulu," ucap Naura dalam batin nya.
Saat mereka memasuki rumah, seorang Art menyambut kedatangan Reno, namun Art itu terlihat keheranan ketika majikan nya membawa seorang wanita, karena setahu nya, Reno selama ini tak pernah membawa wanita dan tidak terdengar mempunyai kekasih, setelah bercerai dengan istri nya.
"Bi, Mama ada?" tanya Reno.
"Ada Mas, di ruangan utama sama Bapak, sama Non Agnes juga," jawab Art yang bernama Bi Ratih itu.
Reno langsung mengajak Naura untuk ke ruangan utama. Saat mereka tiba di sana, kedua orang tua Reno dan juga Agnes menatap ke arah mereka.
"Reno, itu kamu bawa anak siapa?" tanya Rita kepada anak nya.
"Mari duduk Naura," ajak Reno kepada Naura yang masih berdiri.
"Pa, Ma, ini istri Reno," terang Reno.
"Hah?!" pekik Agnes dan Rita secara bersamaan.
"Reno, kamu jangan bercanda," sahut Jefry, yaitu Ayah nya Reno.
"Enggak, Pa," jawab Reno.
"Aduh, Mama punya mantu cantik banget," ujar Rita yang ternyata menyukai Naura.
"Tapi kapan kalian menikah?" sambung lagi Rita dengan bertanya.
"Kemarin malam, Ma. Jadi kita tuh nikah karena di fitnah warga berbuat sesuatu, padahal kita gak ngelakuin apa-apa. Dan jadinya kita dinikahkan secara paksa," jelas Yuda.
"Aduh, untung kamu nikah nya sama gadis cantik, kalau sama nenek-nenek, gak tau deh gimana kaget nya Mama," ujar Rita.
"Nama kamu siapa, Nak?" tanya Jefry kepada Naura.
"Aku Naura, Om," jawab Naura.
"Jangan panggil saya Om, panggil Papa aja, karena kamu sudah menjadi istri anak saya," ujar Jefry.
"Ternyata orang di sini baik-baik, gue pikir, gue gak bakalan di terima di sini," ucap Naura dalam batin nya.
Kedua orang tua Reno terlihat bisa menerima Naura, sedangkan Agnes terlihat tidak suka dengan kehadiran Naura yang telah masuk menjadi bagian keluarga nya.
"Lo keliatan masih bocah, apa lo masih sekolah?" tanya Agnes dengan tatapan tak suka.
"Iya," balas Naura.
"Ya sudah, bawa istri kamu ke kamar Ren, biar dia istirahat," perintah Rita kepada Reno.
"Mari ikut saya," ajak Reno kepada Naura.
"Kak Reno apa-apaan, sih. Mau-mau aja punya istri masih kecil, siapa tau dia nanti ngemanfaatin kak Reno, terus gimana kalau dia nanti nya nguras harta kak Reno," ujar Agnes kepada kedua orang tua nya, setelah Reno dan Naura pergi dari sana.
"Jaga ucapan kamu, Agnes!" ucap Jefry dengan tegas.
"Sayang, kamu kok bicara seperti itu. Ya gak mungkin lah. Dia tuh keliatan anak yang baik," ujar Rita.
"Papa sama Mama kenapa jadi ngebela dan kelihatan sayang sama dia. Aku kesel deh, aku marah," kesal Agnes yang langsung pergi dari sana dengan wajah yang terlihat kesal.
udah berani berbuat nggk mau tnggung jawab
cowo emng gitu hbis manis s2pah dibuang😢
smangat clau sma nauraaa
pejuang cinta sejati... 💪
jgan nakl2 ya nak
kek nya enak bner yahh
sehat2 kaliann🩷🩷🩷🩷
gtu aja pkek acara ngambek dlu
apa jgn2 nau2 lg isi ya?
nih ada lgi ulat bulu🙄🙄
seng sabar cah ganteng (kenzo)
ada anak cantikk aku drmah,
mau gak