Arkan, seorang pria kaya dan berkuasa dengan kepribadian yang dingin dan suka mengontrol orang lain, terjebak dalam permainan cinta dengan Aisyah, seorang wanita muda yang cantik dan berani. Aisyah memiliki tujuan tertentu untuk Arkan, dan ia akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.
Arkan memiliki rencana untuk Aisyah, tetapi seiring berjalannya waktu, ia mulai merasakan sesuatu yang berbeda terhadap Aisyah. Ia mulai mempertanyakan perasaan dirinya sendiri dan mencoba untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di dalam hatinya.
Aisyah sendiri juga memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh Arkan. Ia memiliki tujuan untuk membalas dendam kepada orang yang telah menyakiti keluarganya, dan Arkan menjadi bagian dari rencananya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhamad Wirdan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Arkan dan timnya telah berhasil menghancurkan The Syndicate dan mengalahkan pemimpin mereka. Mereka semua merasa puas dan lega, tahu bahwa mereka telah melakukan pekerjaan yang baik.
Namun, Arkan tidak bisa merasa terlalu lega. Dia tahu bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa The Syndicate tidak akan pernah bangkit lagi.
"Kita harus terus memantau dan memastikan bahwa The Syndicate tidak akan pernah bangkit lagi," kata Arkan kepada timnya.
Mereka semua mengangguk setuju, dan mereka mulai membuat rencana untuk memastikan bahwa The Syndicate tidak akan pernah bangkit lagi.
Sementara itu, Rachel dan Marcus mulai menganalisis data yang mereka dapatkan dari server The Syndicate. Mereka menemukan banyak informasi tentang rencana dan operasi organisasi tersebut, dan mereka mulai membagikan informasi itu kepada pihak berwenang.
Setelah beberapa hari, pihak berwenang telah menangkap banyak anggota The Syndicate dan menghancurkan jaringan mereka. The Syndicate telah benar-benar hancur, dan Arkan dan timnya telah menjadi pahlawan.
Arkan dan timnya diundang untuk menerima penghargaan dari pemerintah atas jasa mereka. Mereka semua merasa bangga dan terhormat, tahu bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang sangat penting.
"Terima kasih atas penghargaan ini," kata Arkan. "Tapi, kita tidak bisa melupakan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa The Syndicate tidak akan pernah bangkit lagi."
Mereka semua mengangguk setuju, dan mereka tahu bahwa mereka akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa The Syndicate tidak akan pernah bangkit lagi.
Dan dengan itu, Arkan dan timnya menutup sebuah era dan memulai era baru, era di mana mereka akan terus bekerja keras untuk melindungi masyarakat dan memastikan bahwa kejahatan tidak akan pernah menang.
Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan seorang wanita cantik masuk. "Selamat atas keberhasilan kalian," kata dia dengan senyum.
Arkan memandang wanita itu dengan curiga. "Siapa kamu?" dia bertanya.
"Saya adalah agen dari sebuah organisasi rahasia," kata wanita itu. "Kami telah memantau kegiatan kalian selama ini, dan kami sangat apresiasi dengan kemampuan kalian."
Rachel memandang wanita itu dengan skeptis. "Apa yang kamu inginkan?" dia bertanya.
"Kami ingin menawarkan kalian sebuah kesempatan untuk bergabung dengan organisasi kami," kata wanita itu. "Kami memiliki misi yang sangat penting, dan kami membutuhkan orang-orang dengan kemampuan seperti kalian."
Arkan memandang timnya, dan mereka semua tahu bahwa ini adalah kesempatan yang tidak bisa dilewatkan. Mereka mengangguk setuju, dan
Arkan duduk di kantornya, memandang layar komputer dengan fokus. Setelah menghancurkan The Syndicate, dia kembali ke pekerjaannya sebagai seorang profesional. Namun, dia tidak bisa melupakan pengalaman yang dia dapatkan selama misi tersebut.
Tiba-tiba, telepon di mejanya berdering. "Arkan, kamu memiliki panggilan dari direktur," kata sekretarisnya.
Arkan mengangkat telepon dan menjawab. "Ya, direktur?"
"Kamu dipanggil ke ruang direktur," kata direktur. "Ada sesuatu yang ingin dibahas dengan kamu."
Arkan mengangguk, meskipun direktur tidak bisa melihatnya. "Saya akan segera ke sana," kata dia.
Arkan berdiri dan berjalan ke ruang direktur. Apa yang ingin dibahas oleh direktur? Apakah ada misi baru yang akan diberikan kepada dia? Dia tidak sabar untuk mengetahuinya.
Arkan memasuki ruang direktur dan disambut oleh direktur yang tersenyum. "Ah, Arkan, terima kasih telah datang," kata direktur.
Arkan mengangguk. "Apa yang ingin dibahas, direktur?" dia bertanya.
Direktur memandang Arkan dengan serius. "Arkan, kamu telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menghancurkan The Syndicate," kata dia. "Kami sangat menghargai jasa kamu."
Arkan mengangguk, merasa sedikit tidak nyaman dengan pujian tersebut. "Terima kasih, direktur," kata dia.
Direktur tersenyum. "Kami ingin memberikan kamu sebuah kesempatan untuk memimpin tim baru yang akan dibentuk untuk menangani kasus-kasus khusus," kata dia.
Arkan terkejut. "Memimpin tim?" dia bertanya.
Direktur mengangguk. "Ya, kamu memiliki kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk memimpin tim tersebut," kata dia. "Apa yang kamu katakan?"
Arkan berpikir sejenak sebelum menjawab. Dia tahu bahwa ini adalah kesempatan besar untuknya, dan dia tidak ingin melewatkannya. "Saya menerima tawaran itu," kata dia dengan yakin.
Direktur tersenyum. "Bagus," kata dia. "Kamu akan mulai bekerja besok pagi. Saya akan memberikan kamu semua detail tentang tim dan misi mereka."
Arkan mengangguk, merasa bersemangat untuk memulai petualangan baru ini. Dia tahu bahwa ini akan menjadi tantangan yang besar, tapi dia siap untuk menghadapinya.