Al berusaha keras untuk terus menempa kemampuannya Fokus pada karirnya nya adalah impian nya Setelah terbuang dari pernikahan hasil perjodohan pamannya Yang membuatnya menutup diri .Sampai ia bisa menjadi sukses Banyak wanita yang tergila gila padanya Namun tak membuat Al tergoda Akan kan Al bisa jatuh cinta lagi Setelah merasa kecewa di sang istri
Bee teman Al satu profesi Yang diam diam slalu mengagumi Al Slalu saja memberi kan motivasi dan dorongan Berharap suatu hari nanti Al menganggapnya orang yang berarti Tapi Al hanya menganggap Bee sahabat terbaik nya Akan kah Bee bisa tulus menerima persahabatan mereka Atau Al juga menaruh hati padanya baca di sini ya .... ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Ada Affair
Susan keluar dari ruangan Al .Karna sudah merasa sehat dan kuat lagi Apalagi setelah tahu dirinya hamil Yang membuat Susan sangat senang.
" Pasti mas Frans senang" kata Susan dalan hati Menuju ruangan Mila teman sejawatnya Yang menjadi dokter kandungan di departemen nya
" Tok .....tok....tok....
Pintu di ketuk Susan pelan namun tak ada suara Dan Susan pun membuka pintu pelan untuk melihat dokter Mila di dalam Namun ketika ingin membuka pintu terlihat dokter Andi di sana sedang memeluk dokter Mila sambil berciuman
" Astaga .... " Kata Susan memegang dadanya terkejut Tak percaya dengan apa yang ia lihat Dengan nafas gemuruh kaget sejenak Susan terdiam Dan kembali mengetuk pintu ruangan Mila untuk memastikan nya lagi
" Ya sebentar "kata dokter Mila menuju pintu Dan membuka pintu ruangannya
" Dokter Susan bukan nya ku dengar kau sakit tadi malam " Kata Mila kaget
" Oh ya kok tahu " kata Susan tersenyum lalu masuk dan duduk di depan meja dokter Mila .
" Ya dokter Andi bilang kau sekarat " kata Mila
" Dokter Andi bilang begitu " Kata Susan Melihat ada orang bersembunyi di balik lemari berkas Mila karna jelas ada dua sepatu terlihat disana
" Apa kau dekat dengan nya" kata Susan pura pura bertanya
" Tidak juga, ada apa kesini ?" kata Mila Menatap Susan heran Karna jarang jarang Susan keruangan nya Kalo tak ada keperluan penting.
" Aku mau kau memeriksa ku Apa aku baik baik saja " Kata Susan membuka seragam putihnya Dan mengulur tangan nya di atas meja dokter Mila
" Baik " Kata dokter Mila meriksa denyut nadi dokter Susan Dan sambil berpikir sejenak ketika merasa kan sesuatu
" Kenapa ?" kata dokter Susan heran
" Berbaring lah aku ingin memastikannya " kata dokter Mila menyalakan monitor usg Lalu membuka sedikit pakaian dokter Susan untuk memeriksa perutnya .
" Apa sakit ?" kata dokter Mila memberi gel di perut dokter Susan Sambil menekan sedikit perutnya Lalu melihat ke arah layar monitor
" Tidak " kata dokter Susan
" Kau hamil san lihat ada titik kecil itu " kata dokter Mila tak percaya Karna dokter Susan hamil
" Berarti dia benar " Kata dokter Susan
" Siapa ?" Kata dokter Mila
" Dokter Al benar , dokter muda itu bilang Aku baik baik saja .Karna tadi malam aku lemah Karna sangat kelelahan akibat kehamilan Tapi dokter Andi tanpa memeriksa ku Mengatakan aku terpapar virus covid Hingga ia ingin menaruh ku di bangsal isolasi tanpa berpikir dulu Apa karna dia merasa senior dia bisa dan ceroboh Hingga bersikap arogan Atau karna dia dekat dengan direktur rumah sakit ini " Sindir Susan Yang sengaja bicara begitu biar dokter Andi mendengarnya
" Astaga kau ini san , Kenapa di ambil hati Mungkin dia juga capek dan lelah jadi bersikap begitu " kata dokter Mila
" Masa .... apa kau dekat dengan nya Mil Apa kau suka dengannya Hingga kau membela nya Ingat Mil dia suami Naya Bila kau bermain api Kau tahu kan kau bisa di cap pelakor " Kata Susan sedikit keras Membuat Mila terdiam .
" Ini resep vitamin mu san, aku tak dekat Kami cuma berteman biasa " Kata Mila sedikit gugup. Dan tangan nya sedikit gemetaran
"Ya sudah trimakasih , Ingat jangan sampai terbuai rayuan gombal nya Kita hanya bekerja disini " Kata dokter Susan melirik lemari dokter Mila Yang membuat dada Mila berdetak hebat Lalu keluar dari ruangan dokter Mila
Clek ...
Dokter Mila langsung menutup pintu memegang dadanya yang berdetak keras Karna Susan bukan hanya mengingatkan nya Tapi juga menegurnya Karna tahu dokter Andi bersembunyi di samping lemarinya
" Ada apa dengan nya ?" kata dokter Andi keluar dari belakang lemari
" Pergi lah dok " Kata dokter Mila
" Kenapa dia tidak tahu kan ?" kata Andi Yang ingin memeluk dokter Mila .Tapi dengan cepat dokter Mila menghindar
" Dia tahu, makanya dia bicara keras " kata dokter Mila
" Tidak mungkin " kata dokter Andi tak percaya
" Pergi lah tak ada apa apa diantara kita dok , aku tak mau dokter menemui ku lagi " Kata dokter Mila
" Kau.....apa karna ucapannya . Astaga Mil kita baru saja mulai Aku sudah bilang kan kita saling mencintai ." kata dokter Andi
" Tapi kau beristri dok, dokter Susan benar aku tak mau jadi pelakor " kata dokter Mila langsung membuka pintu dan pergi dari ruangan itu
Brak ......
" Sial kau San , apa begini cara mu membalas ku " Kata Andi yang sama sama dokter bedah di divisi mereka Namun persaingan ketat antara dirinya dan Susan sangat jelas di antara mereka Dari sejak pertama kali Susan di terima bekerja di rumah sakit ini. Karna Susan merupakan mahasiswi berprestasi Yang direkrut rumah sakit langsung Karna pintar dan cerdas Sedangkan Andi senior nya yang masuk dan belajar dari nol dari dokter Mirna sepupunya
Susan langsung menuju ruangan nya Untuk mengambil berkas di laci lemarinya Lalu kembali keluar ruangan menuju lorong rumah sakit Untuk menemui dokter Mirna direktur rumah sakit mereka
Tok....tok....tok ...
" Ya masuk " kata suara dari dalam
Ceklek ...
" Maaf menganggu dok , saya datang mau minta tanda tangan bu direktur Untuk keabsahan surat izin dok " kata Susan berdiri menyerahkan dua lembar sertifikat Karna ia sudah berjanji pada Al dan Deni sebelum berhenti ia harus Meluluskan kedua anak bimbingannya itu Agar mereka aman Bila selesai bertugas di rumah sakit
" Apa cara kerja mereka bagus ?" Kata direktur Mirna menatap Susan
" Sangat bagus dok , mereka punya mental baja dan disiplin juga jujur " Kata
Susan tersenyum Yang membuat direktur nya menanda tangani keabsahan Sip itu dengan cepat .
"' Apa mereka sudah selesai magang " kata direktur Mirna penasaran
" Sudah dok, dan kurasa mereka dokter yang baik Juga punya bakat dan pintar " Kata Susan sambil mengambil lembaran kertas Yang sudah di tanda tangani direkturnya.
" Bagus lah " Kata dokter Mirna .
" Kalo begitu saya permisi ya dok Terimakasih dukungannya " kata Susan
" Ya sama sama " Kata dokter Mirna Yang memang percaya pada dokter Susan Karna beberapa hari ini dibawah pengawasan Susan pasien covid sudah ada yang pulang kerumah .
" Slamat bekerja dok " kata Susan pamit
" Ya "kata dokter Mirna tersenyum
Lalu dokter Susan keluar Dan ia langsung berjalan menuju ruangan Al
Clek .....
" Al ....ini satu buat Deni " Kata dokter Susan memberikan dua lembar sertifikat surat Izin pada Al di atas meja Al
Membuat Al yang melihatnya langsung melotot kaget tak percaya Tapi setelah itu ia tersenyum senang
" Trimakasih dok, alhamdulilah " kata Al
" Ok slamat bekerja aku mau pulang dulu ya " Kata Susan pergi meninggal kan Al Yang terpaku seorang sendiri
" Ya dok " Kata Al senang Lalu menyimpan milik nya di dalam tas setelah itu pergi ia keruangan Deni
Clek ....
" Deni ini punya mu, kita bisa pergi lebih cepat " kata Al tersenyum
" Alhamdulilah akhirnya perjuangan kita membuah kan hasil Apa lho bakal buka praktek " kata Deni senang sambil mencium kertas miliknya
" Tidak aku mau ambil spesialis dulu " kata Al .
" Hah..... serius Al, syukur lah berarti kita bisa bareng dong " Kata Deni
" Ya kalo kau ke Harvard " kata Al
" Astaga dokter Altaf Malik . Apa kau serius mau kesana hah ?" kata Deni
" Ya bro aku sudah siap ,Dan aku akan belajar untuk mempersiapkan semuanya " kata Altaf serius
"' Ok bro kita coba tiga bulan lagi Ayo kita tumpas wabah ini Kita akan ke sana bersama Sebelum wabah makin menjalar Pasti peluang kesana bisa sedikit longgar " Kata Deni yang juga ingin mengambil spesialis syaraf
" Ok siap " kata Al lalu kembali keluar untuk pulang sebentar Sebelum nanti siang ia kembali bertugas Karna ia harus menengok Iwan di rumah Yang sudah menanyakan nya kapan pulang Karna seminggu ini memang ia tak bisa pulang karna darurat
Tama