NovelToon NovelToon
Aku Hanya Putri Palsu

Aku Hanya Putri Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:46.8k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Sivania Amelia merupakan putri dari keluarga konglomerat. Tanpa kasih sayang orang tua dan perhatian dari semua orang membuatnya menjadi sosok arogan.

Hingga suatu hari dirinya menemukan sebuah buku novel di lorong sekolahnya. Buku dimana dirinya menjadi tokoh antagonis. Seorang putri palsu yang berusaha keras untuk membunuh putri asli. Tapi berakhir dengan kematian tragis.

Anehnya, semua nama tokoh di buku itu merupakan anggota keluarganya. Satu persatu kejadian dalam buku benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Sebuah buku dengan akhir cerita kematiannya yang penuh derita.

Tapi satu hal berbeda, hati Sivania telah membeku, meninggalkan keluarganya untuk diberikan pada putri asli.

Ini bukan miliknya, maka dirinya akan membuang segalanya. Tapi kenyataan lain terbongkar membuat keluarganya memohon agar Amelia kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Menyadari

Amelia menatap datar, mengangkat sebelah alisnya."Kita pacaran." Ucapnya penuh penekanan, membuat Savier dari yang awalnya ragu, menjadi.

"Akhirnya kita pacaran!" Teriak Savier memeluknya terlihat begitu bahagia.

Orang-orang yang masih berada dalam kelas juga tidak banyak berkomentar. Bahkan ada yang diam-diam menyukai ini. Bagaimana tidak, Savier... siswa yang rupawan, penakut, lugu, miskin telah mengejar Amelia selama hampir 3 tahun penuh. Pada akhirnya perjuangannya tidak sia-sia.

Istilahnya bagaikan menonton film dimana pemeran utama yang telah berjuang sepenuh hati pada akhirnya mendapatkan kebahagiaannya.

"Lepas!" Amelia berusaha mendorongnya, tapi pemuda ini begitu melekat, mengalahkan lem Korea.

"Tidak mau." Ucap sang pemuda manja.

Beberapa orang menatap sinis, menelan ludahnya. Amelia, siswi sombong yang memiliki reputasi buruk. Kali ini Savier bersikap keterlaluan, sudah pasti Amelia akan membentaknya bukan?

"Savier akan dipukul."

"Aku tidak tega melihatnya."

"Aku akan melapor pada guru."

Beberapa siswa tidak tega melihat makhluk ini tersakiti. Bahkan ada yang menutup matanya sendiri.

Tapi.

"Nanti lagi, sekarang pelajaran akan dimulai. Mengerti?" Tanya Amelia tersenyum dengan nada pelan.

"Mengerti! Aku akan mengambil kursi baru di gudang untuk Amelia." Ucap Savier melepaskannya. Barulah berlari ke gudang sekolah dengan cepat bagaikan ninja, rangkap atlet parkur.

Siswa yang berada di sana menatap tidak percaya. Pemuda itu sama sekali tidak dibentak? Padahal dari aura dan kekayaan begitu jauh jika dibandingkan dengan Tristan.

"Punya pacar green flag memang yang terbaik." Gumam Amelia menghela napas kasar.

Yona dan Titania melangkah mendekat menatap nyalang pada Amelia.

"Lihat! Bahkan mata Tristan tidak buta, memilih Tiara dibandingkan denganmu yang wanita---" Kalimat Titania terhenti.

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipinya."Pelakor dibela." Amelia tersenyum meremehkan.

"Kamu yang pelakor. Kamu kira kami tidak tahu, kamu menggoda pacar kakakmu sendiri! Sampai sekarang kakakmu Siska masih sering menangis." Titania menatap tajam padanya terlihat tidak gentar sama sekali.

"Biawak itu? Aku? Menggodanya?" Pada akhirnya Amelia tertawa, hingga memegangi perutnya sendiri. Benar-benar tawa wanita jahat yang terkesan aneh.

"Te...tentu saja! Kak Roni, dia berasal dari keluarga terpandang. Setelah keluar dari rumah kamu memerlukan pria sepertinya untuk mendukung kehidupanmu yang hedon." Yona menunjuk-nunjuk ke arahnya.

Sejenak tawa Amelia terhenti, menjadi senyuman begitu mengerikan."Jika kalian tau apa yang akan terjadi di masa depan, maka kalian tidak akan banyak bacot."

Suasana hening sejenak, tidak ada yang mengetahui apa maksud dari Amelia berkata demikian.

Titania mengepalkan tangannya."Wanita jahat, murahan sepertimu akan mengalami nasib yang buruk. Mati mengenaskan setelah ditiduri banyak pria."

Tubuh Amelia sedikit gemetar. Entah kenapa kata-kata Titania benar-benar seperti dalam novel yang dibaca olehnya.

Tapi tidak! Amelia meyakinkan dirinya sendiri, selama malaikat (Savier) yang baik hati ada di dekatnya, membimbing jalannya maka segalanya tidak akan terjadi. Bukankah Tuhan begitu baik pada orang baik. Sudah pasti Tuhan tidak akan membiarkan makhluk baik hati seperti Savier sedih karena kematian pacarnya.

"Karma terkadang berbalik." Amelia menatap ke arah Titania membuatnya menelan ludah.

"Sayang! Ini kursi terbaik yang aku temukan di gudang." Savier membawa sebuah kursi, kemudian menggantinya dengan kursi milik Amelia.

Barulah Amelia mulai duduk berdampingan dengan Savier.

"Terimakasih sayang..." Gadis yang seperti menerima kenyataan. Atau ini hanya akting? Entahlah tidak ada yang dapat menebak bagaimana isi jalan pikiran Amelia.

"Kamu akan mendapatkan karma." Yona menatap tajam padanya. Melangkah kembali ke tempatnya duduk bersama Titania.

Mata Amelia sedikit melirik. Yona dan Titania memang tidak sederajat dengan keluarga mereka. Tapi Yona memiliki tunangan yang berasal dari kalangan atas. Pria yang pada akhirnya jatuh cinta pada Tiara. Walaupun Tiara menolaknya pada akhirnya dan memilih tetap bersama dengan Tristan. Memang dasar pelakor, pacar temannya pun digasak.

Sedangkan Titania diperlukan kejam oleh ibu tirinya. Ayahnya menikah lagi dengan pelakor. Itulah yang tertulis di buku. Benar! Karma memang datang, tapi tidak untuknya. Mungkin sebuah karma untuk kedua orang yang membela perselingkuhan.

"Sudahlah aku tidak peduli." Gumam Amelia dengan suara kecil.

"Tapi aku peduli padamu. Mulai sekarang aku akan menjaga Amelia menggunakan nyawaku." Ucap Savier, tersenyum secerah matahari pagi.

"Kamu terlalu polos... justru aku yang harus menjagamu."

"Kalau begitu kita saling menjaga ya?"

Amelia terdiam sejenak, tidak pernah dirayu atau diperlakukan seperti ini oleh Tristan. Putus tidak buruk juga ternyata.

"Savier, mau main ke rumahku?" Tanya wanita itu tersenyum. Setidaknya berusaha tersenyum manis, walaupun tetap terlihat seperti senyuman kejam.

"Akhirnya aku bisa ke rumah Amelia. Ayah dan ibumu menyukai apa? Aku harus membeli oleh-oleh untuk mereka. Apa jam tangan---" Kalimat Savier yang ingin memberikan sepasang jam tangan untuk calon mertuanya disela.

"Tidak usah! Bawa makanan saja." Amelia mengangkat sebelah alisnya. Tidak mungkin orang ini punya banyak uang.

"Lapis legit, apa mereka suka? Katanya ada orang botak yang menjual lapis legit---" Kalimat Savier yang ingin membeli lapis legit seharga jutaan rupiah kembali disela.

"Bawa jajanan pasar saja, tidak! Bawa kerupuk, biar terlihat banyak." Ucap Amelia dengan wajah serius. Tidak ingin pemuda ini tidak makan hanya karena membelikan oleh-oleh.

"Siap! Omong-ngomong...ini masakanku. Aku harap kamu akan suka." Pemuda yang mengeluarkan kotak bekal. Benar-benar berisikan makanan buatannya sendiri.

Amelia mengintip, hanya sedikit mengintip. Kali ini benar-benar kangkung dan tempe. Dirinya harus mencobanya, lebih baik belajar menjadi vegetarian, daripada dijual oleh rentenir sebagai wanita penghibur.

"Ke... kelihatannya enak." Amelia menutup kotak dengan cepat. Dirinya akan terbiasa, harus terbiasa. Kalau tidak, cepat atau lambat akan mampus.

"Amelia...aku janji, akan membuatkan makanan lebih baik suatu hari nanti." Ucap pemuda yang seumur hidupnya untuk pertama kali menegang pisau dapur. Jemari tangannya masih di plaster hingga kini.

"Ya...ya...ini sudah cukup. Aku menyukainya." Amelia tersenyum menoleh ke arah luka pemuda ini. Tristan tidak pernah seperti ini padanya.

Yang ada dirinya pernah beberapa kali membawakan bekal untuk Tristan. Tapi pada akhirnya makanannya dibuang pada tempat sampah.

***

Sementara itu, di tempat lain.

Tangan Tiara masih ditarik sepanjang lorong. Ego seorang Tristan tidak dapat menerima jika dirinya dikalahkan oleh pria miskin seperti Savier.

Tidak! Bukan hanya itu, tamparan tadi, cara Amelia menatapnya telah berubah. Dulu Amelia selalu menatapnya sembari tersenyum, senyuman mengharapkan cinta, terkesan menyeramkan penuh obsesi.

Tapi sekarang? Seperti memandang seorang musuh. Apa ini trik Amelia!? Tidak! Dirinya tidak mencintai Amelia dan itulah kenyataannya.Wanita dengan ekspresi wajah datar dan keji.

Hingga, pikirannya kembali beralih. Kala Tiara memeluknya dari belakang."Terimakasih Tristan." Ucapnya terisak.

Tristan hanya menghela napas. Benar! Wanita baik-baik seperti Tiara lah yang pantas untuknya.

Mungkin hanya satu hal yang tidak disadari Tristan. Dirinya kangen, rindu dan cemburu pada Amelia. Entahlah...tapi ending novel memang Tristan lah yang mengirim orang untuk menghabisi Amelia. Membunuh wanita yang paling terobsesi sekaligus mencintainya.

1
Indar
apa yg terjadi nih 🤔🙄 semoga savier baik2 saja 🤗🤗
Tasnim thufaila Qotrunnada
iiihh...apa siiii..bikin penasaran aja dikau..
kaylla salsabella
tiara lagi main kuda"an sama roni🤣🤣
^ã^😉
ada apa dengan savier
Senjaa💞
ahhhhh digantung lg🤭
Etty Rohaeti
lanjut
Retno Palupi
waduh siapa?
Ufi Yani
suara apa tuh....... jgn bilg biawak kawin/Grin//Grin//Grin/
imau
kegalauan Siska hilang hanya gara-gara mengkhawatirkan Savier 😄
Dela Algaretha
sangat bagus dan menarik
Miaaaoowww😸
yang ada kebalik🤣🤣🤣justru orangtuanya yang kenapa2🤣🤣🤣
M Malik Athalla
suara siapa itu dan kenapa? lanjut dong koh jangan bikin pinisirin 😢😢
Ridwani
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Lukman Lukman
💪💪💪💪💪💪💪up up kakak 😍😍😍😍😍
Biyan Narendra
Tristan sungguh-sungguh bodoh.
lily
semngat makan ala vegetarian mel,,, itu beneran kan yg masak savier hemzzz effort bgt motongin kangkungnya sampe dibelah jadi 2 nggak yah tiap batang 🤣🤣
Nureliya Yajid
lanjut thor
Rossy Annabelle
greget tp lucu😭
Rahma Intan
lanjutkan lagi Thor semakin seru 💪😘😘😘😘😘😘😘
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Heart//Heart//Heart//Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!