Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Raja Balve menggertakan giginya dengan geram, begitu pula dengan Pangeran Close dan Tuan Tua Pasla.
"Keparat! Jadi teror yang di alami istana adalah ulahmu Alice!" Teriak Raja Balve dengan geram.
"Tidak aku sangka, kamu mampu menyembunyikan aura sihirmu hingga sama sekali tidak terasa, sudah berapa nyawa iblis yang kau korbankan demi mendapatkan kemampuan itu?!" Tanya Tuan Tua Pasla dengan suara menggelegar.
"Dasar iblis Laknat! Aku sudah mendengar semua kejahatanmu selama ini! Kamu dan para anggota Sekte The Dark Demon adalah para iblis Laknat yang tidak pantas hidup!!
Kalian semua menumbalkan nyawa iblis lainnya demi mendapatkan kekuatan dari Dewa Ashura!" Sahut Pangeran Close tidak kalah geram.
"Hahahaha.....!!!" Alice tertawa terpingkal pingkal bahkan sampai dia memegangi perutnya sendiri mendengar ucapan Pangeran Close.
"Lucu sekali Pangeran Close.." ucap Alice.
Pangeran Close menyipitkan matanya, "apanya yang lucu?!" Tanya Pangeran Close dengan suara meninggi, suaranya seolah mengisyaratkan kebencian.
"Dirimu yang lucu Pangeran, apakah aku tidak salah dengar? Aku baru saja di ceramahi oleh dirimu, hahaha... aku melihat semuanya kamu dan Carrion memukuli iblis berambut putih tempo hari yang lalu, kamu dan diriku sama saja..... kita sama sama makhluk terlaknat jadi jangan sok suci!" Ucap Alice dengan senyuman sinis.
Pangeran Close terdiam, namun rahangnya terlihat mengeras menahan emosi, "dia melihat diriku yang memukuli Agares, artinya saat itu dia sedang berada di istana. Apakah dia menyamar menjadi pelayan? Bagaimana mungkin dia menyamar dengan sihir yang sama sekali tidak bisa terdeteksi?" Tanya Pangeran Close dalam hatinya.
"Hei Nyonya Alice!" Teriak Gamigin.
Alice menatap Gamigin, Tatapan matanya seolah meremehkan.
"Tidak kah kau menyadari posisimu saat ini? Kamu sedang di kepung oleh kami berlima, dan di sini ada Baginda Raja Balve...
sedangkan kamu sendirian di sini, mustahi kamu mampu melarikan diri." Ucap Gamigin yang justru membuat Alice kembali tertawa terbahak bahak.
"Hahaha...!!! Betapa naifnya kamu Gamigin, setelah melihat bagaimana kekuatanku di pulau Nazareth kamu masih berpikir aku akan kabur di sini? Tidak! Aku justru akan membunuh kalian semua di sini tanpa tersisa, kemudian aku akan membuang mayat kalian, setelah itu aku dan Anggota Sekteku akan menyamar menjadi kalian berlima kemudian menyebarkan ajaran Dewa Ashura di pulau Alon!" Jelas Alice dengan senyum seringai lebar.
"Bajingan, apakah kamu fikir kamu bisa mengalahkan kami semudah itu?" Tanya Tuan Tua Pasla.
Tatapan Alice kembali menatap Tuan Tua Pasla dengan senyum seringai lebar, "Tentu saja aku bisa, Aku adalah iblis yang cerdik dan penuh perhitungan ketika menyerang, aku sengaja menunggu momen ini! Momen dimana dirimu menggunakan Magic Sees The Past, karena kamu menggunakan sihir itu energi sihir kalian akan sangat lemah! Dan aku dengan sangat mudah mampu mengalahkan kalian berlima!"
Alice memajukan tangan kanannya seraya melebarkan telapak tangannya, seketika itu juga sebuah bola merah pekat sebesar kepala sapi terlihat berputar putar di depan telapak tangan Alice.
"Sihir kegelapan, Flowing Blood!" Ucap Alice.
Wus...
Bola sihir itu melesat ke arah kelima iblis itu, namun siapa sangka gerakan bola itu sangat lambat, bahkan saking lambatnya membuat kelima iblis itu kebingungan sendiri.
"Loh? Lambat sekali.... apakah benar dia adalah Nyonya Alice sang petinggi Sekte The Dark Demon... mengapa sangat meragukan?" Tanya Mamon dengan heran.
Raja Balve justru melebarkan matanya, "semuanya melompat mundur!!!!" Teriak Raja Balve, namun teriakan itu terlambat.
Alice tersenyum tipis, dalam sekejap bola sihir berwarna merah pekat itu berubah wujud menjadi Alice itu sendiri, ya! Alice berpindah tempat dengan bola sihir itu.
Posisi Alice kini berada sangat dekat dengan kelima iblis itu.
Plek!
Alice menyatukan telapak tangannya, tubuhnya tiba tiba memerah di iringi dengan energi sihir merah pekat yang menyelubungi dirinya seperti angin topan.
"Sihir kegelapan, Thorne Of Ruin!" Teriak Alice kemudian menyeringai lebar.
Energi sihir merah di sekelilingnya tiba tiba meledak, dan membentuk duri duri runcing yang langsung merayap ke arah lima iblis itu.
Mata kelima iblis itu melebar dengan ekspresi penuh keterkejutan.
"Sihir elemen es, perisai Es!" Teriak Raja Balve.
"Sihir elemen tanah, dinding tanah!" Teriak Pangeran Close.
Hanya Pangeran Close dan Raja Balve saja yang masih sempat merespon serangan Alice, karena mereka berdua masih memiliki cukup banyak energi sihir, berbeda dengan Gamigin, Mamon dan Tuan Tua Pasla.
Duargh!
Seketika itu juga ledakan tercipta akibat sihir Throune Of Ruin yang di keluarkan oleh Alice,
Para Prajurit istana yang berjaga di halaman maupun beterbangan di udara langsung menatap bagian istana yang meledak itu, mereka berbondong bondong terbang menuju ke Arah itu.
"Hei jangan lari keparat!" Seuara teriakan wanita terdengar dari balik kepulan debu di ruangan itu.
Alice menggertakan giginya dengan geram, "kau! Bagaimana mungkin kau memiliki keahlian sihir es sekuat ini?!" Tanya Alice dengan geram.
Kepulan debu secara perlahan menyingkir terbawa angin, terlihat Putri Kirana terbang dengan sayap yang seperti sayap elang, hanya saja terdapat bulu biru terang kombinasi putih salju.
Dan di bawahnya, terlihat Gamigin, Mamon, dan Tuan Tua Pasla yang terjengkang di lantai namun terlindungi dengan tangan raksasa yang terbuat dari es.
"Apakah kamu lupa dengan keluarga Bangsawan di istana Alon ini Nyonya Alice? Aku adalah keturunan Tuan Valveor leluhur iblis yang memiliki kemampuan sihir Elemen Es terbaik di dunia Abyss!" Jawab putri Kirana dengan tatapan mata tajam.
Wus....
Wus..
Wus...
Puluhan prajurit istana terlihat beterbangan di langit mengepung Nyonya Alice dari segala arah. Mereka terlihat menghunuskan tombak dan pedang masing masing tanpa adanya keraguan di wajah, menunjukan bahwa mereka siap bertarung mati matian.
Siapa sangka di bawah kepungan prajurit sebanyak ini Alice masih bisa tersenyum sinis, "aku sama sekali tidak menyangka, gadis kecil yang buta cinta sepertimu ternyata memiliki kekuatan sekuat ini! Andai saja para prajurit ini tidak ikut campur sudah pasti kalian semua akan mati termasuk dirimu, Putri. Namun itu tidak masalah....."
Tubuh Alice kembali memerah...
"Karena aku masih memiliki banyak sekali kesempatan untuk membunuh kalian dan menyebarkan ajaran Dewa Ashura!"
Perlahan tubuh Alice mulai memudar...
"Jangan lari dasar iblis pengecut!"
Tangan raksasa es di bawah kirana bergerak membentuk kepalan tangan kemudian melesat ke arah Nyonya Alice.
Bersamaan dengan itu puluhan prajurit terbang melesat ke arah Nyonya Alice mencoba menghalangi dia pergi.
Dum!
Duargh!
Ketika tangan es itu menghantam lantai istana bergetar hebat, tidak hanya itu para prajurit yang terbang mendekati Nyonya Alice terpental beberapa meter kebelakang.
Semua mata melebar, dinding dan lantai istana tampak retak retak parah akibat serangan sihir es dari Kirana.
"Cih..." Kirana berdecih pelan, "dasar iblis pengecut!" Ucapnya lirih.