NovelToon NovelToon
Dendam Kakak Tiriku

Dendam Kakak Tiriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Dendam Kesumat
Popularitas:2.4M
Nilai: 5
Nama Author: Zaenab Usman

"Zivanna aku menikahimu karena ingin balas dendam kepada ibu mu. Bukan karena aku mencintaimu," Devan mencengkeram kuat dagu gadis itu, lalu dihempaskan kelantai kamar dengan kasar.

"Aa--aa--apa! Bukanya selama ini kakak mencintai ku?" tanya Zizi tergagap di sertai air matanya.

"Cih, cinta kata mu! Aku tidak pernah mencintaimu. Selama ini aku melakukannya agar bisa menjalankan misi balas dendam ku. Apa kamu sudah mengerti sekarang,"

Namun, ketika dia hamil mampukah Zizi mempertahankan anaknya? Sementara dia harus berjuang untuk hidupnya sendiri. Sedangkan Devan sudah mengancamnya. Apabila dia hamil, maka anak itu akan lelaki itu lenyap kan. Kira-kira Zizi akan tetap tinggal di rumah mewah Devan atau mengugurkan kandungan nya? Atau dia memilih pergi bersama bayi dan penyakit yang di deritanya?

Penasaran sama ceritanya? Yuk langsung ke bab selanjutnya.🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia adik ku

🌷🌷🌷🌷🌷

.

.

Di dalam perjalanan menuju bandara. Kedua pasangan ini tidak banyak bicara.

Zizi masih merasa sedih harus berpisah dengan ibunya. Sedangkan Devan sibuk dengan pekerjaannya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh Lima menit. Mobil yang mengantar mereka sudah sampai bandara.

Devan keluar lebih dulu, setelah pintunya di buka oleh Jimi. Barulah setelah itu dia membantu Zizi. Tak lupa Devan juga masih mengulurkan tangannya untuk membantu Zizi turun dari mobil.

"Terimakasih kakak!" ucap Zizi tersenyum seperti biasanya.

Devan tidak menjawab, kecuali hanya mengganggukan kepalanya saja. Namun Zizi tidak heran lagi, karna Devan memang orangnya seperti itu

Lalu mereka bertiga pun langsung berjalan masuk. Di iringi oleh sekelompok pengawal bersama mereka. Sedangkan sopir tadi, langsung kembali lagi ke kediaman keluarga Atmaja.

Tidak lama setelah tiba didalam. Merekapun sudah cekqot karna sudah hampir waktunya pesawat yang membawa mereka terbang ke kota Y.

Setelah selesai semuanya, mereka pun mulai menaiki pesawat itu. Dan mengambil bangku masing-masing. Jimi dan pengawal yang lainnya duduk di belakang tempat Devan.

Karna Devan hanya duduk berdua saja bersama Zizi. Sebab Jimi dan para pengawal itu tidak mau mengganggu pasangan pengantin, yang baru saja menikah kemarin pagi.

"Apa kamu takut?" Devan yang merasa tangan Zizi berkeringat dingin.

"Agh...! iya, kak, Zizi takut! karna selama Zizi besar, belum pernah menaiki pesawat lagi. Terakhir kali Zizi naik pesawat, waktu Ayah Aron masih hidup. Dan ketika itu, Ayah Aron di bawa ke Singapura untuk berobat." terang Zizi yang memang masih ingat meskipun waktu itu dia masih berumur enam tahun.

"Tidak usah takut, ada kakak!" Devan merangkul bahu Zizi dengan sebelah tangannya, lalu dia tarik Agar tubuh Zizi menempel pada tubuh nya.

"Kamu tidur saja dulu, nanti bila sudah sampai, kakak akan bangunkan." Devan pun mengelus kepala Zizi di sertai memberikan ciuman di pucuk kepalanya.

Sehingga Zizi yang memang sangat takut. Bisa tertidur juga, meskipun tadinya dia tidak mengantuk.

Sedangkan Devan sendiri masih tetap larut dengan pikirannya. Karna sekarang di hatinya sedang berperang antara tetap melanjutkan balas dendam atau tidak.

Sebab di dalam hati kecilnya, masih ada rasa tak tega berbuat kejam pada wanita yang sangat tulus mencintai nya. Namun di satu sisi, dia lebih sakit bila harus mengingat perbuatan ibu Ellena. Yang merebut Ayah Dion dari ibu kandungnya.

Karna setahu Devan, ibunya lah yang sudah membantu ibu Ellena dan Zizi disaat mereka tidak memiliki apa-apa. Termasuk tempat tinggal saja mereka tidak punya.

Lalu ibunya menawarkan agar ibu Ellena bekerja di perusahaan Atmaja. Karna ibu Ellena di rekomendasikan oleh Nyonya Atmaja nya langsung. Jadi tidak melalui proses apapun.

Sebab pada saat itu, Ayah Dion memang sedang membutuhkan sekertaris baru. Karna sekertaris sebelumnya berhenti secara mendadak, tidak menunggu sekertaris penganti untuk dirinya dulu.

Alhasil, ibu Ellena langsung bekerja sebagai sekertaris Ayah Dion. Namun setelah hampir dua tahun dia bekerja disana. Ayah Dion dan ibu kandung Devan, memiliki konflik pada rumah tangga mereka.

Dan hasil akhir dari konflik yang berkepanjan itu, mereka akhirnya berpisah. Meskipun ibu Marisa sudah menolak. Akan tetapi Ayah Dion tetap pada pendiriannya.

Namun sebelum mulai mengajukan perceraian itu, Ayah Dion sudah mengusir ibu Marisa dari kediaman Atmaja. Dan hal itu di saksikan sendiri oleh Devan yang masih duduk di bangku SMP.

Tidak hanya di usir, tapi ibunya pun di tampar oleh Ayah Dion. Padahal sebelumnya, jangankan berlaku kasar. Berbicara kasar saja ayahnya tidak pernah.

Dari sanalah awal mula berita jika perpisahan itu di sebabkan oleh ibu Ellena. Benar atau tidaknya, tak ada yang tau. Dan mungkin saja, ada yang dengan sengaja menghidupkan api pada perceraian Ayah Dion dan ibu Marisa.

Karna biasanya orang hanya akan menilai dari sudut pandang nya saja. Maka dari itu sering terjadi kesalahpahaman.

Padahal ibu Ellena dan ibu Marisa adalah sahabat karib, dari semenjak mereka masih SMA. Sampai mereka sama-sama menikah pun hubungan itu tetap terjalin baik.

Karna kebetulan juga, suami ibu Ellena yang dulu, yaitu Aron. Ayah kandungan Zizi. Adalah sahabat Ayah Dion ketika dia mengambil jurusan S2 di luar negeri.

Mendatarnya pesawat yang mereka tumpangi. Membuat Devan sadar dari perang batin nya. Karna tidak terasa saja, mereka sudah terbang kurang lebih satu jam.

"Zi..! Ayo bangun! kita sudah sampai." Devan sedikit menggoyangkan tubuh Zizi agar dia bangun.

"Hooam! kita sudah sampai?" Zizi menguap setelah membuka matanya.

"Iya, kita sudah sampai! sekarang ayo kita turun. Dari sini nanti, kita akan kehotel lebih dulu. Jam delapan malam baru kita berangkat menghadiri acaranya." kata Devan mengulurkan tangannya untuk membantu Zizi berdiri.

Lalu Zizi pun menerima seperti biasanya. Dan mengikuti Devan berjalan keluar menuju di mana mobil yang menjemput mereka menunggu.

Tiba di dalam mobil, barulah Zizi bertanya.

"Kenapa kita tidak langsung pulang kerumah saja kak? nanti malam baru kita berangkat keacaranya!"

"Rumah kakak jauh dari tempat acara pertemuan nya. Jadi lebih baik kita ke hotel milik kakak saja." jawab Devan agar Zizi paham.

Dan akhirnya Zizi tidak banyak bertanya lagi. Mereka hanya mengobrol seperlunya saja, sampai mobil yang membawa mereka tiba di salah satu hotel milik Devan.

Namun baru saja mereka turun. Sudah ada satu orang pasangan suami istri yang menyapa mereka.

"Devan, baru kemarin berita pernikahan mu. Namun hari ini kita sudah berjumpa di sini. Jangan bilang kamu akan mengajak istrimu bulan madu di hotel mu sendiri ya!" cibir lelaki itu yang menepuk pundak Devan begitu mereka berjumpa.

"Apaan sih, kamu! aku hanya mamfir sebentar saja di sini. Karna nanti malam aku ada acara di dekat sini. Jadi sekalian saja, agar tidak banyak membuang waktu untuk istirahat." terang Devan yang memang sangat ingin istirahat.

"Ooh, Aku kira kamu ingin bulan madu di sini, yang benar saja. O'ya apa kamu tidak akan memperkenalkan istrimu, kepada kami?" lelaki itu menoleh kearah Zizi yang berada di samping Devan.

"Dia bukan istriku, tapi adikku. Namanya Zivanna." ucap Devan memperkenalkan istrinya.

"Bukan istrimu? lalu kemana istrimu! aku penasaran ingin kenalan dengannya."

"istriku ada di rumah, tadi dia ingin langsung pulang saja. Jadinya aku mengajak adikku ini. Karna adikku belum pernah datang ke kota ini. Sekalian ingin mengajaknya jalan-jalan." Devan merangkul bahu Zizi untuk menunjukkan jika dia adalah kakak yang menyayangi adiknya.

"Zi, kenalkan ini Arga sahabat sekaligus rekan kerja kakak. Dan wanita ini istrinya, namanya Maya." Devan memperkenalkan mereka bertiga.

"Hallo kak! kenalkan namaku Zizi. Aku adik kak Devan." ucap Zizi ikut memperkenalkan dirinya. Meskipun dia belum tau apa alasan Devan tidak mengakui dirinya sebagai istri di Depan sahabatnya itu.

"Hallo juga Zi..! kamu manis sekali, pantas saja Devan sangat menyayangi mu, jika adiknya seperti kamu, kakak juga akan menyayangi nya." ujar Arga menerima uluran tangan Zizi.

1
Frisnand
pasti Zizi pergi dg sahabatnya yg punya kafe itu
Helen Nirawan
blm baca apa2 , br jg baca sipnosis ny aj dah kesel , isshh , dasar cowo gk.mutu , mending jd banci aj lu , emosi
Achmad Yuli
buruk..ending yg membagongkan
amira ahmed
iya author nikah sama kevin aja nanti baru dipertemukan sama devan biar tau rasa gimana sakitnya
Nsaa Indri
yey novel baru.selalu suka novel author ini
ZaeV92: Terima kasih, kak 🙏🙏😘😘
total 1 replies
Yanthi
uda berkali2 baca..tk ulang2 dr capter 1- akhir..tiap kali baca dipart ini kok mgkel aj ma devan.. dukungan ap coba yg diberikan fiona dukungan buat nyakitin istrinya..
Khanza Safira
yuhuuuu aku udh baca mak.. tapi aku balik lagi meski beberapa kali di baca ❤️ syukaa banget sama ceritanya
ZaeV92: Terima kasih, kak🥰🥰
total 1 replies
Ard danzy
baru mampir kak.sukses buat kakak
ZaeV92: Amin ya rabb 😭😭🤲🤲 Terima Kasih, kak🥰🥰
total 1 replies
Wartini
kasihan zizi y Allah, dia g tahu apa "
Chercher
sama Kevin aja ya, kasian Kevin sudah banyak membantu
Chercher
nikah sama Kevin aja dech
Chercher
aku rasa ibu Devan jahat
Lilis Sobariah
menguras air mata
Thywi Puspitasari
Luar biasa
Neva_chan Wibu
nyesek banget sumpah/Sob/
Supiah Susilawati
Luar biasa
Omar Diba Alkatiri
suuiitt lagi ...ini sebenarnya apa ya Thor...sssstttt ...tanda diem gitu kali ya
Omar Diba Alkatiri
mksdnya apa ya Thor..suiittt?? sweet?? atau apa ...kayak siulan
Omar Diba Alkatiri
suuuiittt itu apa ya Thor mksdnya .. bunyi apa
Dora Besen
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!