NovelToon NovelToon
Cewek Intern Dan Duda Keren

Cewek Intern Dan Duda Keren

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Nikahmuda / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Hermosa

Dinda Lestari baru saja diterima di sebuah Perusahaan Multinasional sebagai Intern. Di hari pertamanya bekerja, seorang pria dewasa menarik perhatiannya. Dia adalah Arya Pradana, Kepala Divisi Business and Partners yang kabarnya sudah pernah menikah dan bercerai. Dia cerdas, berwibawa, dan tegas.
Baru beberapa minggu bekerja, Bunda Dinda menjodohkannya dengan putera temannya, penyelamat keluarga mereka saat diambang kehancuran dulu. Siapa sangka putera yang dimaksud adalah Arya Pradana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hermosa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Masa Depan dan Masa Lalu

Dua minggu berlalu dengan sangat cepat. Setelah selesai lamaran, Dinda langsung mengajukan cuti kepada atasannya sesuai saran Inggit. Dinda mengambil cuti mulai dari hari Kamis, Jum’at, dan Senin setelah pernikahan.

Seharusnya, jika perusahaan tahu Dinda akan menikah, Dinda bisa mengajukan cuti lebih banyak karena ada tambahan cuti menikah. Tetapi, tentu saja itu akan membuat dirinya juga harus segera mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaannya.

Akad nikah dilangsungkan pada hari Jum’at pagi dan resepsi dimulai pada malam harinya. Konsep acara masih sama dengan lamaran, Intimate Wedding. Hanya ada keluarga dan pihak KUA yang menghadiri acara besar keluarga Kuswan.

Berbeda dengan Dinda, Arya hanya akan mengambil cuti pada hari Jum’at dan Senin saja. Sebenarnya dia enggan mengambil cuti pada hari Senin, tetapi Inggit bersikukuh dan terpaksa dia harus mengikutinya.

Dinda harus mengambil cuti lebih karena Inggit sudah memesankan spa, salon, dan berbagai prosesi sebelum akad nikah di tempat langganan yang disarankan tante Meri.

Sebenarnya, ini sepenuhnya adalah ide tante Meri. Dia bahkan memberikan dua voucher pada Inggit untuk Dinda agar persiapannya maksimal.

Tante Meri memang tukang gosip, tetapi dia sangat loyal kepada keluarga dan keponakan - keponakannya. Tante Meri juga sudah dua kali menikah. Pernikahan pertama dengan seorang tentara beberapa tahun lebih tua darinya. Dari pernikahan ini, tante Meri melahirkan Edo yang usianya 2 tahun lebih tua dari Arya.

Edo sendiri sekarang berprofesi sebagai Manager di sebuah perusahaan perbankan di ibukota. Dia tidak hadir pada acara lamaran kemarin karena sudah ada janji di kantornya.

Jadi, Dinda belum bertemu Edo sama sekali. Edo adalah kakak tiri dari Dito yang lahir dari pernikahan kedua tante Meri dengan seorang pebisnis kaya di Kalimantan. Di atasnya masih ada Gita yang masih satu ayah dengan Dito.

Sejak tante Meri menikah dengan suami keduanya, dia jadi lebih royal dari sebelumnya. Dia sering memberikan voucher - voucher spa atau pesawat pada ponakannya. Terutama Fams, yang sering menikmati kucuran voucher hotel yang ia gunakan bersama teman - temannya.

Dua hari sebelum akad nikah

“Kamu masih punya waktu satu hari untuk benar - benar mikirin semuanya. Saya gak masalah kamu membatalkan pernikahan ini sekarang.”, Arya lagi - lagi mengatakan hal yang pada intinya sama dengan saat itu.

Arya menghubungi Dinda untuk menemuinya sepulang kerja. Karena besok Dinda sudah akan cuti. Mereka kini berbicara di dalam mobil Arya, di parkiran Mall yang bersebelahan dengan apartemen miliknya.

“Pak Arya suruh saya kesini cuma mau ngomongin ini lagi. Ini kali kedua Pak Arya mengajak saya bicara. Kalau Pak Arya cuma mau ngomongin ini, lebih baik saya pergi.”, kata Dinda. Hatinya menangis, tapi Dinda berusaha menahan air matanya.

Kalau bukan karena memikirkan kebaikan tante Inggit dan hubungan keluarga mereka, Dinda mungkin sudah membatalkan perjodohan ini. Tidak, Dinda mungkin sudah sejak awal menolaknya.

Arya menarik lengan Dinda yang sudah ingin membuka pintu mobil.

“Saya sudah kasih kamu peringatan dua kali. Kalau kamu mau terus melanjutkan pernikahan ini, jangan salahkan saya kalau kamu gak bahagia.”, Arya mengatakan kalimat tersebut dengan tegas dan muka datar. Dinda sama sekali tidak bisa membaca maksud perkataannya.

“Karena Pak Arya gak akan bahagia nikah sama saya?”, Dinda masih bingung. Dia memberanikan diri untuk bertanya.

“Saya sudah pernah bilang. Saya gak masalah menikah dengan kamu. Justru saya yang diuntungkan dengan pernikahan ini. Kamu masih muda, cantik, bahkan kata Dito kamu belum pernah pacaran. Tapi, kamu jangan berharap keuntungan yang sama dari saya. Saya sudah pernah menikah. Saya sudah melalui semua proses itu, jadi tidak akan ada cinta yang bisa saya berikan ke kamu.”, Arya menyelesaikan kalimatnya dan melepaskan tangan Dinda.

Jawaban dan sikap Arya lagi - lagi tidak memberikan jawaban. Dinda hanya bisa membuka pintu mobil dan keluar.

Dia masih berusaha memikirkan perkataan Arya yang justru membuatnya semakin bingung. Dia bahkan tidak sadar kalau dia sedang di parkiran mall dan sekarang sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dia harus segera memesan ojek online untuk pulang agar tidak terlalu larut dan menimbulkan tanda tanya bagi ibunya.

Disisi lain, Arya melajukan mobilnya menuju ke arah apartemen. Apartemen yang ia beli setahun sebelum resmi menikah dengan Sarah, mantan istrinya. Mereka tinggal di apartemen ini selama menikah karena Arya tahu mamanya tidak terlalu cocok dengan Sarah.

Mereka sesekali bertemu lewat acara makan malam atau undangan - undangan kolega keluarga masing - masing. Sarah hampir tidak pernah menghadiri acara keluarga Arya. Sama seperti Andin yang selalu berusaha menghindari acara keluarga, Sarah juga demikian.

Bedanya, Sarah lebih to the point sehingga meninggalkan kesan yang tidak enak di dalam keluarga.

Sama halnya dengan Dinda yang tidak yakin tetapi tidak punya pilihan lain, Arya juga masih tenggelam dengan kisah cinta masa lalunya dengan Sarah. Sampai sekarang dia masih terpukul dengan alasan Sarah bercerai dengannya.

Dia memasuki apartemen untuk kembali membuka kenangannya bersama Sarah. Dua hari lagi dia akan menikah. Dia masih belum bisa memutuskan harus bagaimana dengan Dinda. Gadis itu masih tetap ingin melanjutkan pernikahan ini. Sementara Arya masih ingin bertemu Sarah dan mengetahui alasan sebenarnya mereka bercerai.

Arya juga tidak ingin drama dengan mama dan papanya di rumah sakit kembali terjadi. Karena itu dia terus berusaha mendesak Dinda untuk berpikir ulang. Arya yakin gadis itu tidak akan pernah bahagia bersamanya.

H-1 akad nikah

“Din, kamu udah dimana? Tante gak sabar pengen ketemu kamu.”, kata Inggit antusias melalui sambungan telepon. Hari ini Dinda resmi pindah ke rumah Arya. Untuk mempermudah prosesi, Arya akan menginap di apartemen dan Dinda menginap di kamar tamu.

Hari ini Dinda sudah bersiap - siap dari rumahnya. Ia sudah dijemput oleh supir tante Inggit dengan beberapa peralatan yang sebagian memang sudah dipindahkan minggu lalu. Ratna tidak ikut. Dia baru akan ke rumah Inggit nanti sore.

“Ia tante, ini sudah mau jalan. Nanti kalau sudah mau sampai Dinda kabari ya tante.”, kata Dinda sambil tersenyum.

Jadwal padat sudah menghantuinya. Hari ini setelah sampai di rumah Arya, dia harus ke salon untuk menjalani serangkaian treatment yang ditawarkan atau lebih tepatnya dipaksa oleh tante Meri. Entah ada apa dengan tante itu, dia seperti punya obsesi untuk membuat Dinda lebih dari Sarah, mantan istri Arya.

Di sisi lain, Arya masih bergelut dengan rutinitasnya di kantor. Hari ini dia punya beberapa meeting hingga sore hari. Pukul 8 pagi, Arya sudah sampai di kantor untuk mempersiapkan meeting dengan regional. Padahal besok dia akan menikah.

Arya tidak bisa berbuat banyak karena pernikahan mereka masih dirahasiakan sampai ada yang menempati posisi Head di divisi Dinda. Sampai saat itu, Arya masih berstatus atasan langsung Dinda diatas Erick dan adanya hubungan keluarga seperti pernikahan membuat posisi Dinda menjadi sulit karena asas impartiality tidak bisa terjaga.

Impartiality adalah ketidak-berpihakan yang menjaga agar urusan pekerjaan tidak bercampur dengan urusan pribadi. Oleh karena itu, perusahaan tidak bisa mempekerjakan pegawai yang masih memiliki hubungan keluarga dalam satu divisi atau divisi yang saling berkaitan.

Divisi yang dipegang oleh Arya sebenarnya tidak saling berkaitan dengan divisi Dinda, tetapi karena head divisi Dinda tidak ada dan orang yang paling kompeten adalah Arya, maka ia yang ditunjuk untuk menggantikannya sementara waktu.

“Erick, lo meeting yang siang ya, jam 2. Soalnya gue masih harus ketemu divisi Fariq jam 11 sampai jam 1.”, kata Arya saat berlalu di divisi Erick.

Dia memandangi kursi Dinda yang kosong karena gadis itu memang sedang cuti untuk persiapan besok.

Tanpa Arya sadari, Erick melihat pandangan Arya yang tertuju pada kursi Dinda.

“Anaknya lagi cuti. Kenapa?”, kata Erick menghentikan lamunan Arya.

“Engga, gue gak tanya. Lo udah ada management trainee baru, sekarang pegang apa?”, kata Arya. Dia ingin menanyakan perihal Dinda, tetapi Arya takut malah menarik perhatian Erick.

“Ada project digital baru dari regional, jadi MT akan fokus ngerjain itu. Dinda yang bantuin.”, kata Erick.

Arya hanya mengangguk - angguk sebelum pindah ke topik lain.

Teleponnya berdering di sela - sela pembicaraan mereka. Arya terkejut dan bergegas masuk ke dalam ruangannya. Telepon dari Sarah. Setelah perceraian mereka tiga tahun lalu, ini kedua kalinya Sarah menghubunginya.

Pertama kali adalah saat tempo hari Arya mabuk dan membuat drama panjang di rumahnya. Saat itu Sarah menghubunginya dan mengajaknya untuk bertemu. Ternyata Sarah selama ini bekerja di Amerika sebagai salah satu Manager Marketing disana.

“Halo Arya, apa kabar?”, Sarah memulai kalimatnya dengan riang.

“Baik. Ada apa?”, kata Arya dingin tapi sebenarnya penuh harap.

“Aku sudah sampai Indonesia. Satu minggu lagi aku masuk kantor. Akhirnya aku terima tawaran jadi Head Marketing di perusahaan yang waktu itu aku bilang.”, kata Sarah mengabarkan.

“Lalu?”, tanya Arya masih saja dingin. Padahal dalam hati dia ingin sekali berlari ke tempat Sarah saat ini.

“Kamu dingin sekali. Kamu masih memikirkan pertemuan yang waktu itu?”, kata Sarah mengingatkan kembali kejadian beberapa bulan lalu.

“Aku udah gak ada hubungan apa - apa lagi dengan Dimas. Waktu itu kami hanya bertemu semalam dan pas ketika aku mau bertemu dengan kamu.”, kata Sarah langsung tahu apa yang membuat sikap Arya jadi dingin.

“Heh.. hanya bertemu semalam tapi kalian begitu mesra seperti sudah berkali - kali tidur bersama.”, kata Arya sambil berdecak kesal.

“Arya, harus berapa kali aku bilang itu cuma kebetulan. Kamu yang langsung pergi tanpa dengar penjelasan. Aku gak tahu kenapa Dimas bersikap mesra malam itu. Hubungan kami sudah berakhir,”, kata Sarah masih berusaha menjelaskan. Ia tahu Arya selalu percaya padanya.

“Kamu sudah tidak menyangkal hubungan kamu dengannya.”, kata Arya ketus tetapi sebenarnya tatapannya nanar dan sendu.

“Trus kamu mau aku bilang apa?”, Sarah mulai stress. Dia tidak terbiasa menghadapi Arya yang ketus. Biasanya pria ini selalu mempercayai apa yang dia katakan.

“Sar, aku gak bodoh. Aku punya mata dan aku tahu mana yang tidak tahu dan mana yang…. Sudahlah.. Untuk apa membahas semua ini. Toh aku dan kamu juga sudah tidak ada hubungan apa - apa. Maaf, aku ada meeting.”, Arya menutup teleponnya. Dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Membayangkan kejadian malam itu membuat kepala dan pikirannya jadi panas.

Dia melihat dengan jelas Sarah berpelukan mesra dengan Dimas di sebuah klub malam yang ia datangi sehari sebelum janjinya bertemu dengan Sarah. Mereka berciuman mesra. Arya melihat dengan jelas dan Sarah masih saja berkelit.

Mereka sudah tidak punya hubungan apa - apa lagi, tapi Arya tidak mengerti kenapa dia masih saja memikirkan hal itu. ‘Kenapa Sarah harus menghubunginya lagi. Sebenarnya apa mau wanita itu?’

Bersambung…

1
Fatma Wati
Buruk
Fatma Wati
Lumayan
Santi Seminar
kak mosa sudah kangen pak Arya loh ini
Lia Kiftia Usman
suka dgn harmoni keluarga pak kuswan
Lia Kiftia Usman
suka... ucapanmu dan sikapmu dinda...👍
Lia Kiftia Usman
🤣🤣🤣🤣🤭
naura nahwa
selalu di tunggu
Lia Kiftia Usman
biasanya sekretaris se level sisca punya ob yg mendampingi u urusan copy meng copy dan urusan2 distribusi surat2 internal
Rini Fajarwati
Semoga ada kelanjutannya...
Rini Fajarwati
sampai 2 kali baca suka ceritanya...
Lia Kiftia Usman: ada...saya 5x juga
dite: 😂🤣🤣 ane ampe baca 5x ada
total 2 replies
HeNda Arfiani
Suka banget sama cerita ini. ❤️
Jenny Mongi
Lanjutkan thor.
Kristin Prakerja
di tunggu kanjutannya
Uchy Suci
blaster? mungkin blazer 🤭
Nani Widia
bagus cerita ya ringan tapi kenapa like ya sedih ya semangat author
Nadia Mgl
bagusss banget ceritanya semoga segera lanjut season ke 2 nya Dinda&Pak Arya😍🤟
Nadia Mgl
ayoo thor lanjut lagi season 2 nya gak sabar nih😔😇
Nadia Mgl
semangat othor😍
dite
Kak Mosa, kapan Pak Arya Dinda comeback?
dite: hehehe udah ditinggal stahun, gak ada jg ya kak
Hermosa: Ditunggu yaaa ❤️
total 2 replies
Fellicia Naura Azzahra
bagus banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!