Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita
Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya
Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya
Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminta maaf
Keduanya berjalan keluar dari pintu utama dengan Anisa mengekor di belakang Nino.
Nino masuk kedalam mobil tanpa mengajak Anisa, muka nya sangat datar dan dingin, membuat Anisa enggan duduk di depan dia lebih menilih duduk di kursi belakang.
Nino menatap Anisa dengan kesal, "Jangan buat aku marah Nisa, aku bukan supir mu, jadi pindahlah ke depan," ucap Nino dingin dengan sorot mata yang sulit di artikan.
Anisa hanya menurut tanpa protes, dia terlalu lelah untuk berdebat saat ini, dia duduk di depan samping kemudi, namun Anisa hanya diam tanpa kata, kebohongan Nino masih terrekam jelas dalam ingatan nya.
Nino mulai menghidupkan mesin mobil, dengan perlahan mobil keluar dari pekarangan keluarga bagaskara dan melaju membelah jalan kota jakarta yang sedikit lengang karna jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Di sepanjang perjalanan tak ada yang bicara sepatah katapun mereka berdua seakan sibuk dengan pikiran masing2.
"Aku minta maaf Nis, aku tidak bermaksud membohongimu, aku hnya ingin tahu seberapa dekat kamu dengan adik ku dan juga kedua orang tua ku, tolong maaf kan aku," ucap Nino dengan nada memohon.
"Tidak ada yang perlu di maaf kan, mas tidak salah apa2, mas berhak melakukan apapun, itu bukan urusanku, dan satu lagi, mas gak usah datang lagi ke apartemen ku, aku tidak mau jadi tersangka utama dengan gagalnya perjodohan mas dengan Keyra, hidup ku tidak ada kebahagian setidak nya jangan beri aku penderitaan, aku hanya ingin hidup tenang tanpa sebuah masalah, aku harap mas mengerti," ujar Anisa dengan mata berkaca-kaca.
Nino memandang Anisa penuh rasa kecewa, sakit, itulah yang Nino rasakan saat ini, namun bagai mana lagi Nino terlanjur berbohong.
"Maaf," gumam Nino lirih.
Anisa keluar dari mobil Nino yang kini sudah terparki di depan apartemen yang Anisa tempati.
Anisa keluar tanpa mngucapkan terima kasih, dia berjalan setengah berlari, dengan air mata yang sudah tak sanggup ia tahan.
Anisa masuk kedalam apartemen nya lalu menutup pintu, Nisa bersandar di daun pintu seketika tubuh nya luruh ke lantai ia terisak dalam diam, hatinya begitu hancur, namun Anisa sendiri tidak mengerti kenapa hatinya harus hancur hanya karna mendengan perjodohan Nino dan Keyra.
"Kenapa aku harus menangisi dia, apakah aku telah jatuh cinta, tidak aku tidak boleh jatuh cinta pada mas Nino, aku tidak pantas untuk dia yang pantas untuk nya hanyalah Keyra, aku tidak ada apa2nya di banding dia," Anisa bangun dan menghapus air matanya, dia akan menata hatinya kembali, dia akan melupakan kedekatan nya dengan Nino, itulah tekatnya saat ini.
******
Pagi pun menjelang, Anisa bersiap untuk berangkat ke kantor bagi ini, ia terbiasa Naik ojek online,Anisa tidak mau boros, karna bagaimanapun dia hidup sendiri, sebisa mungkin Anisa akan berhemat untuk memenuhi hidup dan membayar sewa apartemen setiap bulan.
Anisa memasuki gedung kantor bagaskara group dengan suasana yang berbeda pagi ini, teman2 nya pada berkumpul sambil bergosip ria, karna terlalu penasaran ahirnya Anisa menghampiri mereka dan ikut mendengarkan gosip yang mereka bahas pagi2 sekali.
"Ada apaan sih Tik? kok pagi2 udah pada bergosip?" tanya Anisa karna penasaran.
"Tau gak Nis, Direktur utama di perusahaan ini akan di ganti sama anak pemilik perusahaan dan kabarnya lagi dia sudah satu bulan menjabat di perusahaan ini sebagai rektur, tanpa sebuah pengumuman sama kita semua, dan hari ini semua itu akan di umumkan langsung oleh pemilik perusahaan ini yaitu pak Aldi bagaskara," jelas Tika berbinar.
Anisa hanya mengangguk mengerti, karna dia sudah yakin jika Nino lah yang akan menggantikan pak Al. Anisa memilih diam tanpa berniat menimpali omongan teman2nya yang begitu antusias ingin tahu seperti apa wajah CEO baru mereka, karna gosib beredar dia sangat tampan cuek dan dingin.
"Nis, apa lo gak penasaran sama CEO baru kita?siapa tahu di antara kita ada yang bisa meluluhkan hatinya yang konon katanya sedingin Es batu itu?" tanya Tika berbinar.
"Aku tidak tahu cara melelehkan Es batu," jawab Anisa asal.
Tika hanya mencebikkan bibirnya karna kesal dengan jawaban Anisa, kini mereka semua berjalan menuju aula di mana pengumuman akan di gelar.
Anisa duduk di tengah2 para kariawan yang hadir, dia hanya fokus pada layar ponselnya saja tanpa berniat melihat siapa saja yang masuk ke Aula saat ini, namun suara menghentikan kegiatan nya, karna acara sudah di mulai.
Pak Aldi bagaskara memberikan sambutan, sedangkan di belangnya sosok Nino berdiri dengan gagah nya dengan setelan jas yang begitu pas di tubuk nya, wajah nya yang dingin dan datar membuat para kariawan wanita memandang penuh damba, ketampanan Nino membuat para wanita seakan terhipnotis.
"Terima kasih kalian semua telah berkumpul di aula ini, saya hanya ingin menyampaikan bahwa sanya saya akan mengundurkan diri dari perusahaan ini, dan sebagai gantinya anak sayang yang akan menjabat sebagai Direktur utama di perusajaan ini, sebagai tanda terima kasih saya pada para staf dan kariawan di perusahaan ini, saya akan memberikan cuti selama tiga hari dan sebuah tiket liburan untuk semua para kariawan di kantor ini, tempan dan waktunya sudah di tentukan oleh perusahaan, kalian semua hanya perlu menyiapkan diri untuk liburan, itu adalah hadiah dari saya sebelum saya keluar dari perusahaan ini, tapi mohon maaf saya tidak bisa ikut serta dalam liburan tahun ini, mungkin Anak saya Nino yang akan mewakili saya," ucap Pak Al panjang lebar.
Semua kariawan di aula seketika bersorak gembira.
Anisa hanya tersenyum menanggapi semua itu, dia tidak berselera untuk ikut, mungkin dalam tiga hari cuti yang di berikan dia hanya akan berdiam diri sambil nulis Novel sebagai hobi serta untuk tambahan pendapatan perbulan nya yang lumayan untuk dia tabung.
"Asik Nis kita semua akan liburan bersama," ujar Tika antusias.
Setelan Nino memberikan sambutan yang membuat para wanita seakan meniteskan air liur, Anisa hanya tersenyum canggung, Nino pun menyadari perubahan sikap dan tatapan mata Anisa yang dulu penuh ketulusan kini berubah dingin tak tersentuh.
Semua kariawan keluar, karna terlalu sibuk dengan ponselnya hingga Anisa tidak sadar dia berada palin belakang di antara mereka semua, hingga sebuah tangan mencekal tangan nya yang sedang asik berbalas pesan sambil berjalan.
"Aku ingin bicara," ucap Nino sambil menarik Anisa kedalam sebuah ruangan yang sangat sepi.
"Kamu mau apa Mas?" tanya Anisa kesal.
"Jangan diami aku seperti ini Nisa, aku sungguh minta maaf, apa yang harus aku lakukan agar kamu mau memaafkan aku?" tanya Nino putus asa.
"Jauhi aku mas," ucap Anisa singkat.
Kini lepas sudah genggaman tangan Nino di pergelangan Anisa,Nino begitu terkejut dengan ucapan Anisa.
Anisa segera meningalkan Nino yang masih terpaku karna permintaan Anisa, ini sungguh di luar dugaan Nino.
"Maaf kan aku mas, aku hanya tidak ingin menjadi penghalang antara perjodohanmu denga Keyra, apalagi aku sudah punya pacar, walaupun aku yakin kini perasaan ku telah terbagi," batin Anisa menjerit.