Hasna Aulia Zahrani seorang remaja yang cantik, pintar, ceria dan manja. Ia adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses dan keluarga harmonis, pada awalnya. Hingga tanpa kesengajaan, orang ketiga masuk kedalam rumah tangga orang tuanya dan mengakibatkan perceraian.
karena merasa di khiantai orang tuanya, maka setelah perceraian orang tuanya, kehidupan Hasna berubah menjadi seorang pemberontak, nakal, pembangkang dan lebih banyak menghabiskan waktu di luar dalam arena balap liar, clubbing serta perkumpulan remaja bebas lainnya. Walaupun hati kecilnya menolak itu semua.
Masa SMA, ia memilih hidup bersama pengasuhnya sedari kecil. Hingga suatu ketika, ia memutuskan untuk tinggal bersama kakek dan neneknya di kota kelahiran sang Ibu.
Karena merasa khawatir dengan kelakuan Hasna, maka kakek serta neneknya memutuskan untuk menikahkan Hasna dengan Afnan Al-jaris, seorang Businessman yang bergelar Ustaz dan putra bungsu dari sahabat kakeknya yang merupakan seorang Kyai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rose noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Memboyong Anak-anak Panti
Hari-hari berikut nya.
Siang hari, Hasna masih tertidur siang di kamarnya, hari itu memang hari libur dan setelah Salat Subuh, Hasna tertidur kembali. Ini hari malas untuknya, pikir Hasna.
Namun, Hasna terusik dengan suara berisik Anak-anak dari halaman depan rumah Hasna. "Aduh berisik sekali sih nih Anak-anak, sedang apa coba mereka itu?" gerutu Hasna sembari bangun dan melangkah ke jendela dengan malas, Hasna bermaksud mengintip keadaan di depan rumahnya.
Di lantai bawah, terlihat puluhan Anak anak sedang sibuk bermain air, saling menyiram satu sama lain melalui selang. Ternyata mereka sedang mencuci mobil dan motor milik Hasna. Senyum terbit seketika dari bibir Hasna, melihat keseruan di halaman.
"Anak-anak, mari cepat seleaikan semuanya, waktu makan sebentar lagi. Jangan main-main terus! cepat, cepat selesaikan dengan segera. Yang tidak patuh jatah makanan nanti berkurang," ucap seorang perempuan, dengan usia sekitar lima puluh tahun-nan. Ia adalah ibu panti, yang bernama ibu Ratna.
Sudah sejak dua bulan lalu. Akhirnya Hasna dapat memboyong anak anak panti tersebut ke rumahnya, mereka di persilahkan menepati lantai bawah rumah Hasna dengan bebas. Rumah Hasna memang luas dan terdapat beberapa kamar, ruang keluarga, dapur, kamar mandi, ruang baca sebagai perpustakaan kecil dan ada halaman belakang yang nyaman untuk mereka bermain dan belajar.
"Hai Adik-adiku. Apa kabar kalian?" sapa Hasna yang kini baru saja turun dari lantai atas dan langsung menuju halaman depan Karena tadi terbangun oleh kebisingan anak-anak tersebut dan tidak dapat tidur kembali.
"Alhamdulillah kami baik, kak Nana," sahut anak anak itu serempak.
"Kalian sedang apa sih? berisik sekali deh! kak Nana jadi tidak dapat tidur nih!" ucap Hasna sambil tersenyum.
"Maafkan kami kak! kami sedang mencuci mobil serta motor kak Nana," jawab salah satu anak perempuan cantik, sembari menghampiri Hasna dan bergelayut manja di lengan Hasna.
"Oh begitu ya, Seeta," ucap Hasna. Nama anak itu ternyata Seeta, ia duduk di kelas enam Sekolah Dasar saat ini.
"Kak Nana 'kan sudah mengatakan sebelumnya, biarkan saja, nanti di bawa ke tempat cuci steam saja," ucap Hasna kembali.
"Yah kak kita bosan. Jadi kita cari kesibukan untuk mencuci kendaraan kak Nana," kali ini seorang anak laki-laki yang bernama Odin menimpali, Odin sudah duduk di bangku kelas satu SMP.
Sejak ada Anak-anak panti yang berjumlah dua puluh tujuh orang itu, laki laki dan perempuan, maka rumah Hasna selalu ramai. Hasna dan Mbak Nurin merasa senang Karena tidak lagi kesepian. Apalgi mbak Nurin yang paling antusias Karena sehari hari selalu sendiri, memang Hasna biasa pulang larut bahkan Sampai pagi.
Pengasuh panti berjumlah empat orang, yaitu Ibu panti dan Adiknya, serta dua orang asisten. Pembiayaan sehari-hari mereka, selain dari beberapa donator tetap. Hasna juga Ikut andil membiayai mereka Karena Hasna mempunya dana mengucur dari perusahaan Papanya. Hasna sebagai kepemilikan Saham 40 % di perusahaan itu, maka ia mendapatkan hasil dari laba perusahaan.
Selain itu Hasna mendapatkan uang saku bulanan dari mama-nya tidak sedikit. Mamanya kini bermukim di Australia dan mendirikan sebuah restoran khas Indonesia. Hasna juga memiliki cafe yang didirikan bersama kedua sahabatnya yaitu Lintang dan Devano, cafe itu di kelola asistenya Hasna.
"Ayo Anak-anak kita makan dulu," panggil asisten Ibu panti. "Eh kak Nana, sekalin kita makan yuk kak," ajak asisten itu pada Hasna.
"Boleh bu, kebetulan Nana juga sudah lapar nih," Ucap Hasna.
"Adik-adik ayo makan dulu" ajak Hasna.
"Baik kak"Jawab Anak-anak serempak, dan mengikuti Hasna masuk ke ruang makan. Setelah mereka makan, Hasna pamit naik kembali ke kamarnya.
Kring ....
Kring ....
Suara ponsel Hasna "Halo! ucap Hasna, saat ia sudah menerimanya.
"Halo Na! ada yang penasaran jajal track sama lo," ucap pria di seberang sana, yang tak lain adalah Adjie pelatih motornya Hasna.
"Kapan Ji?" tanya Hasna.
"Malam ini Na!" jawab Adjie
"Cewek atau cowok ji?" tanya Hasna
"Ada dua orang Na. Cowok sama cewek, kalau cowok anak baru dari Malaysia dan untuk ceweknya anak lama sih, tapi dia dari club saingan berat kita!" tutur Adjie.
Balapan Hasna semakin hari semakin jago dan Namanya semakin terkenal di Kalangan tracker liar, sehingga banyak yang minta menajajal tracking arena bersama Hasna.
Mak dari itu sering juga beberapa tracker liar lain mengajak duel Hasna di area track.
***
Bersambung.
dan terima kasih