"Kenapa kamu menikahi ku?" Wanita itu menatap nanar.
"Karena kamu adalah wanita yang tidak di inginkan!" tegasnya tanpa perasaan.
Bercerita sebuah kisah Alexsa Bethrix, seorang wanita yang pernah menjadi seorang ibu.
Anak kedua dari seorang seorang Marquess, istri kedua yang tidak di cintai oleh Marquess. Ibunya pun telah meninggalkannya dan dia menjalani hidup penuh luka. Hingga di jodohkan dengan seorang Duke demi kepentingan politik.
Suatu hari dia menerima kenyataan pahit dalam hidupnya, setelah satu hari pernikahannya, dia di kejutkan oleh Duke Vixtor Alendrix yang membawa seorang wanita dan seorang anak.
Alexsa pun menerima kenyataan itu, ia rela mempertahankan pernikahannya. Hingga suatu hari, perasaannya tidak bisa lagi bertahan dan membuatnya kehilangan kesadaran, saat membuka matanya Alexsa berubah menjadi sosok yang tidak di kenal oleh siapa pun. Dia berubah menjadi wanita yang kuat setelah sebuah misteri terungkap dan berkata "Aku tidak akan mengemis sebuah cinta"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12: -
"Kenapa Anda malah menertawakan ku?" Kedua matanya bagaikan singa yang siap menerkam siapa saja.
Ellena tentu saja tidak terima, dia adalah istri seorang Duke. Jadi dia harus pantas di hormati. "Apa anda menyuruh ku, Nona Ayne?" suara dingin itu menyadarkan Ayne. Tentu saja ia tidak akan mencari masalah dengan Duke Vixtor.
Sebelum Ayne berbicara singkat pada pelayan Anne. Wanita itu segera membungkuk, pamit undur diri. Memasuki kamar majikannya.
"Kurang ajar! pelayan itu berani mengabaikan ku."
"Dari pada kamu marah-marah. Lebih baik Nona Ayne segera bangun sebelum para pelayan melihat."
Wanita ini, aku sangat membencinya. Dia meremehkan ku. Lihat saja nanti geram Ayne dalam hati.
Ayne bangkit, ia mengibas gaunnya yang melingkar itu agar debu tidak menempel.
"Aneh sekali, padahal tadi aku merasa ada yang menarik kaki ku."
"Mungkin hanya firasat mu saja. Kamu saja yang tidak hati-hati," ujar Ellena.
Sedangkan Ayne ia masih bingung dan penasaran. Dia pun memilih menghilangkan pikiran itu.
......................
Pelayan Anne tertawa terpingkal-pingkal, perutnya sampai kram saat mengingat tubuh Ayne yang sombong itu jatuh ke lantai. "Kenapa dia tidak jatuh saja dari tangga? tubuhnya berguling-guling akan tambah seru," ujar pelayan Anne.
"Tidak baik tertawa karena Ayne, seharusnya kamu menyiarkannya, memberitahukan pada semua orang."
Pelayan Anne kembali tertawa. "Apa Nyonya yang melakukannya?"
"Kamu tau kan, aku hanya mencobanya. Menguji kemampuan ku, lah," ujar Duchess Alexsa sambil mengkedipkan salah satu matanya.
"Duchess benar-benar hebat." Pelayan Anne mengacungkan kedua jempolnya. Ia merasa lebih senang nyonya yang sekarang, tidak ada rasa canggung lagi berbicara dengannya. "Terima kasih, Duchess. Terima kasih sudah berubah."
"Tentu,"
Dilantai bawah.
Duke Vixtor dan Marquess Ramon menghentikan obrolan mereka saat kedua wanita itu mendekat. "Bagaimana?" tanya Marquess Ramon.
"Kakak tidak sakit, dia hanya sakit mata biasa saja. Makanya dia menolak." Jawab Ayne yang masih sedikit kesal.
"Ada apa dengan wajah mu?" tanya Marquess Ramon.
"Aku jatuh, Ayah." Jawab Ayne, kedua matanya berkaca-kaca.
Marquess Ramon memeriksa tubuh Ayne, ia takut terjadi sesuatu. "Bagaimana keadaan mu sayang? apa aku harus memanggil Dokter?"
"Dia hanya jatuh biasa, Tuan Marquess?" seru Ellena. Ia tidak suka sikap manja itu.
Ayne menahan geramnya, Selir Duke Vixtor itu seakan sangat iri kasih sayang Marquess Ramon padanya.
"Apa ini ada hubungannya dengan Duchess?"
"Maksud mu?" tanya Duke Vixtor. Sejak tadi ia tidak berniat menanggapi obrolan ayah dan anak itu.
"Maaf aku tidak bermaksud, rumor selalu mengatakan Duchess pembawa sial." Ellena menunduk, seakan merasa bersalah karena telah mengungkitnya.
"Benar, mungkin kesialan nona Ayne. Duchess Alexsalah yang membawanya. Sayang, jangan berdekatan dengan Duchess."
"Tapi, Duchess adalah manusia. Aku rasa itu hanya rumor," ujar Ellena berpura-pura sedih. Seakan dia tidak terima.
"Bisa saja rumor itu benar. Aku hanya takut Duchess melakukan yang tidak-tidak pada mu."
"Iya, terima kasih karena telah mencintai ku, Duke."
Duke Vixtor memeluk Ellena, mencium keningnya.
Cih, ingin memamerkannya atau ingin mengatakan pada ku, bahwa Duke menyukai mu batin Ayne
"Alangkah baiknya, kalau yang menjadi Duchess adalah nona Ellena," ujar Marquess Ramon. "Maaf Duke, demi menjalin hubungan ini aku hanya bisa memberikan Alexsa. Karena hanya dialah yang cukup umur untuk menikah."
"Tidak apa-apa, aku paham."
"Yang terpenting, Duke jangan memasukkan hati kalau Alexsa melakukan sesuatu yang membuat Duke marah, demi bisnis kita."
Kedua orang itu menjalin kerja sama, membasmi monster karena hati nurani dan tentu bisnis lainnya.
"O iya, bagaimana dengan hubungan nona Ayne dengan Putra Mahkota?"
"Walaupun Putra Mahkota tidak menyukai Ayne, tapi keluarga kekaisaran tidak akan menolak. Keluarga Kekaisaran dan kedudukan Putra Mahkota membutuhkan dukungan ku."
Selama ini, Ayne mengejar cinta Putra Mahkota, ia ingin menjadi seorang Permaisuri meskipun Putra Mahkota tidak memiliki kekuatan apa pun.