(Proses Revisi) Kaisar adalah salah satu gelar penguasa monarki, kedudukannya bahkan lebih tinggi dari seorang raja. Namun, Kaisar Wira Atmadja adalah penguasa kegelapan di muka bumi ini. Sebut saja, berkelahi, mabuk-mabukan, dan seks bebas. Itu semua sudah menjadi kebiasaannya.
Status sebagai cucu pemilik yayasan membuat Kai sangat ditakuti di sekolah. Siapapun yang mengganggu kesenangannya, dia yakin orang itu tidak akan selamat.
Kai tumbuh dewasa tanpa cinta. Baginya hidup ini hanya miliknya. Tidak peduli pada ayah, ibu ataupun teman-temannya. Kai hanya mencintai dirinya sendiri.
Namun... semua itu berubah saat seorang gadis kutu buku bernama Krystal menciumnya di tengah lapangan.
"Jadi pacar aku."
Adakah yang lebih mengerikan daripada menjadi kekasih seorang Kaisar Wira Atmadja?
Bagaimana caramu untuk merubah Iblis, menjadi Malaikat?
Non Nobis Solum
Kita diciptakan tidak untuk diri kita sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jauhi Kai!
WARNING :
CERITA INI SEDANG DALAM PROSES REVISI YA. BEBERAPA PART KE BELAKANG AKAN BERBEDA
...****...
NOBIS
Chap 12
•
•
•
•
Kai memang sulit di percaya, namun ucapannya tidak semua tentang kebohongan. Benar saja, baru Krystal membuka pintu rumah. Sosok tampan dan mempesona itu sudah ada di depan rumahnya sambil bersandar pada motor sport hitam dengan jaket bomber berwarna hijau yang membuat cowok itu semakin terlihat err..
Krystal menggeleng.
Cewek itu mengunci pintu rumah dan berjalan menghampiri Kai.
"Saya kira kamu bohong." Krystal terkekeh kecil setelah sampai di depan Kai.
"Pikiran lo buruk mulu sama gue." Kai mendesis sembari menyerahkan helm cadangan kepada Krystal. "Mau langsung ke sekolah apa kencan dulu?"
"Kamu mau bolos?" Tanya Krystal kaget.
"Kalo lo mau, gue bolos nggak masalah." Ucap Kai sembarang.
"Saya nggak mau! Kamu juga nggak boleh. Kita udah kelas sebelas Kai, nanti kalo kamu nggak naik kelas gimana? Terus kalo nanti Oma tau dia bisa marah banget. Lagi juga ..."
Kai mendengus malas. Awalnya hanya ingin mengerjai Krystal, tapi dia lupa jika cewek di depannya ini adalah gadis dengan kadar kepolosan sangat tinggi.
"... kamu kan calon pewaris perusahaan besar, masa bolos mulu. Lama-lama nanti perusahaan Ayah kamu diambil orang loh."
Helaan nafas yang keluar dari bibir Kai terdengar sangat berat. Selain sangat polos, Krystal juga tipe cewek yang cerewet. Jika tidak dihentikan Kai yakin mereka akan telat datang ke sekolah.
"Dengerin lo ceramah pagi-pagi gini juga bisa bikin kita telat! Ujung-ujungnya nggak jadi sekolah."
Lalu cewek itu terkekeh kecil. "Oh iya ... kamu sih ngajakinnya aneh-aneh terus. yaudah kita berangkat sekarang."
Krystal naik ke atas motor Kai dengan santai, seakan dia sudah sering menaiki motor itu.
"Pegangan." Perintah Kai.
"Siap boss.." Krystal lalu melingkarkan lengannya pada pinggang Kai. Dari balik helm Kai tersenyum geli mendengar jawaban gadis itu.
Padahal baru kemarin Krystal menangis takut di dalam pelukannya, lalu hari ini tingkahnya sudah kembali menjadi Krystal yang tidak takut sama sekali dengan iblis nomor satu di sekolah.
Jika diteliti lebih jauh, memang hanya Krystal cewek yang mampu membuat Kai bisa berubah menjadi lembut saat bersama orang lain. Entah karena dia terlalu polos atau karena Kai mudah luluh dengan semua tingkah laku Krystal.
Entahlah...
• • •
Kehadiran Kai memang sudah biasa membuat heboh seluruh penjuru sekolah, dan menjadi sangat tidak biasa saat kedatangannya yang menggunakan motor sport hitam itu bersamaan dengan gadis cupu di sekolah.
Desas desus hubungan keduanya memang sudah menjadi perbincangan seluruh siswa, namun kali ini lebih telihat nyata saat Krystal, si gadis kutu buku itu, duduk di atas motor Kai yang bahkan semua siswa ketahui tidak ada satupun cewek yang pernah berhasil duduk di sana.
Dia kembali menjadi yang pertama hadir di belakang tubuh Kai tepat di atas motor sport-nya.
"Kok saya ngerasa aneh yaa."
"Kenapa?" Kai berjalan di sisi Krystal, tidak lupa dengan wajah dingin dan menakutkan.
"Semua pada ngeliatin kita gitu."
"Biarin."
Kai mengedikan bahunya acuh, dia sudah terbiasa menjadi pusat perhatian semua orang, sudah biasa dipuja-puja. Jadi, untuk sekedar diperbincangkan menurut Kai itu tidak terlalu penting.
"Kai,"
"Hmm?"
Krystal sebenarnya merasa takut saat siswa perempuan di sekolahnya menatap tidak suka ke arahnya. Jika boleh memilih, lebih baik dia menjadi gadis yang dikucilkan atau tidak dikenal oleh teman-temannya dibanding harus menjadi terkenal dalam satu hari dan menimbulkan masalah baru untuknya.
"Nggak jadi deh."
Cowok itu berhenti membuat tubuh Krystal ikut berhenti. Lalu tatapannya beralih pada wajah Krystal di sebelahnya.
"Lo kalo ngomong suka setengah-setengah."
Krystal memberengut. "Enggak kok."
"Itu tadi."
"Kan saya bilang nggak jadi."
Kai menarik napas kasar. Lalu memasukan tangannya ke dalam saku celana.
"Terserah deh." Lalu berbalik melangkah menjauhi kelas.
"Kamu mau kemana?" Cowok itu tidak menjawab. "Jangan bolos yaa.." teriak Krystal nyaring yang membuat seluruh siswa di koridor melihat ke arahnya.
Sementara Kai hanya mengacungkan jempolnya dari belakang sembari terus berjalan menjauhi kelas.
• • •
"DEMI APA? LO DIJEMPUT SAMA KAI?" Teriakan Luna seolah sudah menjadi kebiasaan untuk Krystal akhir-akhir ini.
Semenjak Kai memploklamirkan bahwa dirinya dan Krystal berpacaran, Luna sudah menetapkan hatinya untuk menjadi fans nomor satu mereka.
"Kalian berdua naik motor? Motor Kai?" Tanyanya lagi dan dibalas anggukan kepala oleh Krystal.
Awalnya Luna merasa bingung, kenapa cowok sepopuler dan se'ganas' Kai bisa menjadikan Krystal sebagai kekasihnya. Walaupun berulang kali Krystal mengatakan jika dia dan Kai tidak berpacaran, namun Luna seolah tidak percaya, karena fakta nyata yang dia lihat, Kai dan Krystal selalu berdua saat di sekolah.
"Lun ... suara kamu bisa dikecilin nggak sih?"
"Duh, Krys. Lo tau kan, si Airin kakak kelas yang centilnya minta ampun itu. Dia nggak pernah bisa naik motornya si Kai, sampe ngerayu, sampe mohon-mohon. Dan sekarang ..." Luna berdiri heboh di dalam kelas. "Lo cewek pertama yang bisa naik di atas motornya Kai...."
Sampai saat ini seluruh siswa terutama siswa perempuan yang menyebut diri mereka sebagai klub pecinta Kai memang masih tidak mepercayai jika Krystal dan Kai sudah resmi berpacaran. Walaupun bukti ciuman di tengah lapangan kala itu sudah terpampang nyata.
Sebenarnya, tidak ada hubungan apapun yang terjadi di antara mereka selain teman belajar. Kai tidak benar-benar memacari Krystal, dan gadis itu juga tidak benar-benar meminta Kai untuk menjadi pacarnya.
Semua terjadi karena keisengan Kai semata.
"Kamu berlebihan Lun, dia jemput saya karena kita ini temen belajar bareng."
"Tapi sebagai temen belajar, lo juga nggak harus dijemput kan?"
Krystal mendengus malas. Masih terlalu pagi untuk berdebat dengan Luna menurutnya.
"Gue curiga," Luna menjentikan jarinya. "Apa jangan-jangan seorang Kaisar, penguasa sekolah udah dikalahkan oleh malaikat tak bersayap kayak lo kali yaa. Dia udah klepek-klepek sama pesona lo mungkin."
Krystal menggelengkan kepalanya, menganggap konyol ucapan Luna barusan. Memang tidak masuk akal, Airin yang notabennya sebagai murid tercantik di sekolah saja tidak mampu membuat Kai luluh, apalagi dia?
"Jangan aneh-aneh deh, Lun." Krystal berdiri, menuju meja guru yang dibuntuti oleh Luna.
"Lo nggak boleh ngeremehin ucapan gue!"
"Terserah kamu." Krystal mengambil gulungan kertas karton tugas kesenian yang tergeletak di atas meja, tadi sebelum bel berbunyi, Bu Lisa meminta Krystal untuk membawakan gulungan tugas itu ke ruang guru, karena hari ini semua guru rapat jadi jam pelajaran pertama sampai istirahat kosong.
"Saya mau bawa ini ke ruang guru, mending kamu bantuin saya."
"Lun, ada yang nyariin tuh." sebuah suara dari ambang pintu membuat kedua gadis itu menoleh. "Buruan, ditungguin, katanya penting."
Setelah murid laki-laki yang baru saja memberikan informasi pada Luna itu pergi, ia lalu segera menoleh pada Krystal dengan cengiran di wajah. "Gak pa-pa kan sendirian?"
Krystal tersenyum dengan anggukan kepala. Dia lantas melakukan apa yang Bu Lisa perintahkan, membawa gulungan-gulungan karton itu keluar kelas. Terlihat kesulitan karena banyaknya gulungan karton yang ia bawa itu. Sebisa mungkin Krystal menjaga langkahnya agar hasil tugas teman temannya itu tidak jatuh dan berserakan di atas lantai. Tapi ternyata itu tidak mudah saat Krystal merasakan kakinya terhalang oleh sesuatu dan membuat semua gulungan yang berada di tangannya berserakan.
Begitupun dengan Krystal, dia jatuh terjerembab dengan posisi kedua lututnya membentur lantai. Dia meringis menahan sakit. Masih dalam keadaan meringkuk di atas lantai, kini Krystal merasakan tarikan pada rambutnya. Dia mendongak dan melihat Airin beserta tiga temannya berdiri di depan sana.
"Aduh ... sakit ya?" Nada meledek terdengar jelas keluar dari bibir Airin. "Kasian.." Lalu suara tawa dari ketiga teman Airin mulai terdengar di telinga Krystal.
Wajah Krystal memucat. Tentu, jika sebelumnya dia berhadapan dengan Jesslyn, ketua klub pencinta Kai, namun sekarang tidak lagi dengan ketuanya, tapi bisa dibilang Airin adalah ratu dari klub tersebut.
"Udah tidur bareng lo sama Kai? Sampe bisa duduk di atas motornya!" Krystal terdiam, tidak mampu menjawab ucapan Airin.
"Tampang sok lugu, kutu buku, dicupu-cupuin biar orang-orang nggak tau kalo ternyata lo juga mau ditidurin sama Kai?" Airin tersenyum miring. "Udah ketebak cewek kaya lo tuh!"
Krystal merintih saat Airin semakin mengencangkan cengkraman tangannya pada rambut Krystal.
"Jangan mimpi ... Kai juga ngelakuin itu ke semua cewek yang mau dia tidurin, lo nggak usah ngarep terlalu tinggi buat dijadiin pacar sama dia!"
"Saya nggak pernah ngelakuin itu, kak." Akhirnya Krystal bisa bersuara setelah cukup lama memberanikan diri.
"Ngejawab lo!" Tarikan pada rambut Krystal semakin kuat, membuat kepalanya terasa pusing. "Berani sama gue?"
Krystal menggeleng, rasa sakit pada lutut dan kepalanya membuat dia ingin menangis saat itu juga. Krystal berharap ada seseorang yang bisa membantunya keluar dari cengkraman Airin, karena sungguh cewek ini terlihat sangat ganas.
"Peringatan buat lo, *****! Jauhi Kai ... atau gue bisa ngelakuin yang lebih parah dari ini!"
• • •
hai . . . terima kasih sudah mampir. jangan lupa jadiin nobis sebagai cerita favorite kalian ya, dan tekan like serta berikan komentar . . .
jika suka dengan ceritanya, tolong beri rating lima bintang ya genksss . . .
love you all
❤ ❤ ❤
sdh tidak terhitung berapa kali sudah membacanya... keren banget ceritanya