“Barang siapa melancarkan rezeki orang lain, rezekinya juga akan dilancarkan. Dan barang siapa menghambat rezeki orang lain, rezekinya pun juga akan dihambat sampai tujuh turunan.”
***
Rahayu Tejo, mandor proyek perempuan telah menandatangani kontrak kerja untuk tugas melanjutkan suatu proyek perumahan yang telah mangkrak selama bertahun tahun.
Rahayu Tejo tidak tahu jika ternyata proyek perumahan itu telah memakan banyak korban pekerja proyek. Maka akhirnya proyek itu mangkrak karena orang orang tidak mau bekerja di proyek itu.
Ada misteri apa di proyek itu, hingga telah memakan banyak korban? Apa karena ada satu pohon yang konon ceritanya sangat angker di lokasi proyek itu atau ada hal lain?
Apa Rahayu Tejo mampu melanjutkan proyek yang telah memakan banyak korban dan banyak dihuni hantu itu? Atau dia justru menjadi korban?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 12.
Hand phone yang berada di saku celana Respati berdering sangat keras.
“Hand phone sampeyan itu ngageti saja Pak.” Ucap Mbah Seno sambil memegang dadanya.
“Iya Mbah, saya juga kaget.” Ucap Respati
“Jaringan sinyal di sini timbul tenggelam Mbah. Tadi malam saya mau nelpon teman saya susah harus keluar rumah dan ada bau busuk.. “ gumam Respati sambil meraih hand phone nya.
Mbah Seno yang mendengar Respati malam malam keluar rumah dan mencium bau busuk, tampak kaget. Namun paham jika itu adalah ulah makluk makluk penunggu. Karena banyak warga dusun yang bercerita jika lewat jalan di depan pohon duwet terkadang mencium aroma busuk.
Respati segera melangkah keluar dari kamar itu sambil menatap layar hand phone.
“Somad.” Gumam Respati sambil menggeser tombol hijau.
“Hallo Mad.”
“Hallo Mas, piye kok tadi malam terus terputus teleponnya. Aku telepon balik tidak bisa Mas..” suara Somad dari balik hand phone milik Respati.
“Iya Mad. Lokasi di perbukitan masih banyak pohon pohon besar. Jaringan timbul tenggelam. Ini aku tadi baru di gudang malah masuk panggilan dari kamu. Aku sampai kaget.” Ucap Respati..
“Aku dan teman teman yang sedang tidak ada kerjaan mau Mas, kerja di Bu Yayuk.. “ suara Somad selanjutnya.
“Yang benar Mad?” tanya Respati dengan sorot mata berbinar binar dan meminta kepastian dari Somad.
“Benar Mas, kami kan sudah pernah kerja dengan Bu Yayuk. Kami senang kerja sama dengan Bu Yayuk. Mas Respati share lokasi ya. Kalau Bu Yayuk mau besok pagi kami berlima mau naik bis ke situ. Terus masuknya ke lokasi gimana? ” Suara Somad lagi.
“Iya Mad, nanti aku kabari lagi ya. Bu Yayuk baru keluar ke warung. Kalau kamu naik bis, turun di jalan Wates Km x nanti aku jemput kamu di situ, kamu tidak usah pesan taxi on line ke sini.”
“Iya iya Mas.. aku tunggu kabarnya ya..” suara Somad lagi dan panggilan suara itu pun berakhir.
Respati sambil tersenyum memasukkan lagi hand phone ke dalam saku celananya. Bibirnya tersenyum lebar dan kedua matanya berbinar binar. Menyiratkan hati nya yang senang. Selain dia bisa berkumpul dengan teman teman lamanya. Dia juga akan punya teman banyak di lokasi yang menyeramkan baginya itu. Di samping itu proyek yang sudah ditanda tangani istrinya itu akan berjalan karena sudah ada karyawan meskipun baru lima orang enam orang dengan diri nya. Dan tujuh orang dengan Mbah Seno. Lumayan.
Tidak lama kemudian terdengar suara motor yang dikendarai Yayuk.
Respati masih dengan bibir tersenyum lebar melangkah tergopoh gopoh menjemput istrinya.
Yayuk yang baru saja memarkir motornya mengira kedatangan Respati untuk menyampaikan kabar tentang kondisi gudang.
“Kaca pecah ya Pak?” tanya Yayuk.
“Tidak Bu, tidak ada barang jatuh dan pecah...Semua masih rapi. Mungkin kamu hanya halusinasi saja Bu. Atau diganggu penunggu ..” ucap Respati sambil mengambil kantong plastik besar belanjaan istri nya.
“Bu pesanan ku tidak lupa kan?” tanya Respati sambil membawa kantong plastik besar dan berat itu.
“Walah Pak, lupa.. maaf habisnya tadi aku fokus pada cerita Yatmi, Pak.” Ucap Yayuk sambil melangkah dan menepuk pundak suaminya dengan pelan.
“Bu, Somad dan teman temannya mau kerja di sini. Besok pagi dia mau ke sini naik bis.” Ucap Respati sambil terus melangkah.
“Benar Pak. Somad mau kerja di sini.. sampeyan cerita tidak kalau tempatnya horor.” Ucap Yayuk sambil melangkah di belakang Respati.
“Belum Bu, tapi Somad orangnya tidak takutan macam aku he.. he..he..” ucap Respati sambil tertawa kecil.
“Untung isteriku pemberani.. Yang namanya jodoh itu saling melengkapi ya Bu.. dan membuat Pasangan menjadi lebih baik..” ucap Respati sambil tersenyum dan memeluk pundak sang istri dari samping.
Mereka berdua terus melangkah menuju ke dapur. Respati membuka plastik belanjaan Sang Isteri. Dia tahu Sang istri selalu beli jajan pasar jika belanja di warung.
Sedang Yayuk membuka pintu belakang. Dia akan ke kamar mandi. Tampak Mbah Seno kini sedang membersihkan rumput di belakang..
Mbah Seno menoleh menatap Yayuk..
“Bu Yayuk pasti dapat cerita banyak tentang proyek ini di warung ya.” Ucap Mbah Seno.
“Iya Mbah, Yatmi ternyata tidak gantung diri, tapi dibunuh pacarnya kata orang orang. “ ucap Yayuk.
“Iya Bu, Yatmi hamil, pacarnya tidak mau tanggung jawab karena katanya bukan dia yang menghamili.” Ucap Mbah Seno.
“Kata orang orang Yatmi dihamili itu Bu, penunggu pohon duwet yang berbulu bulu itu.” Ucap Mbah Seno lagi.
“Iya Mbah kata Ibu ibu di warung tadi juga begitu Yatmi dihamili Gendruwo. Tapi kata ahli genetika dan kedokteran itu tidak mungkin Mbah.” Ucap Yayuk sambil melangkah menuju ke kamar mandi.
“Tapi Bu, penunggu pohon duwet itu memang suka gerayaang geerayaang perempuan Bu..” ucap Mbah Seno agak keras.
Respati yang sedang menaruh jajan pasar di atas piring. Tampak kaget saat mendengar suara keras Mbah Seno.. Dia begitu khawatir dengan istrinya.
Respati pun melangkah menuju ke pintu belakang yang masih terbuka..
“Yang benar saja Mbah, penunggu pohon itu menggeraayangi perempuan?” tanya Respati dengan nada dan ekspresi wajah takut dan khawatir.
“Iya Pak, perempuan yang dulu bekerja di proyek ini sering digeraayangi. Juga perempuan yang rumahnya dekat dekat sini. Dan buktinya itu Yatmi sampai hamil.” Ucap Mbah Seno dengan nada serius.
“Hati hati istri sampeyan Pak.” Ucap Mbah Seno lagi.
Respati mengusap wajahnya lalu tengkuknya. Hati nya berkecamuk. Dia sangat khawatir jika makhluk gaib itu sampai berani mengeerayangi tubuh istrinya. Kalau yang melakukan itu manusia, Respati berani duel, tapi kalau makluk gaib. Respati tidak punya nyali..
Sesaat kemudian Yayuk sudah keluar dari kamar mandi.
“Kalau Yatmi sendiri waktu masih hidup mengatakan tidak Mbah siapa yang sudah menghamili dia? Apa dia juga mengatakan penunggu pohon duwet itu?” tanya Yayuk pada Mbah Seno
“Bu Yayuk tadi tidak dapat cerita di warung, apa yang dikatakan Yatmi kalau ditanya dia hamil dengan siapa?” ucap Mbah Seno malah ganti bertanya.
“Kata orang orang Yatmi hanya menangis kalau ditanya. Itu Mbak Sumi yang dulu pernah kerja di sini katanya juga pernah tanya ke Yatmi kenapa Tarno tidak mau tanggung jawab. Yatmi hanya menangis saja.. Katanya Tarno juga pernah didatangi keluarga Yatmi agar Tarno bertanggung jawab dan mengakui anak yang dikandung Yatmi.” Ucap Bu Yayuk..
“Iya Bu, keluarga Yatmi memang pernah mendatangi Tarno. Istri saya juga pernah tanya ke Yatmi sebenarnya siapa yang menghamili Yatmi apa benar Gendruwo itu..” ucap Mbah Seno pelan tampak ada nada takut takutnya..
“Terus apa kata Yatmi, Mbah?” tanya Yayuk dan Respati sangat penasaran
ini yayuk is the best yaaa
lanjt yuk biar semua terungkap
dann ohhh whattr.. blnjane jlimiet
wissss jannn tliti amat apa sih yg mau di jlimetin palg harga cabe naik lagi g jd harga tomat melambung g jadi
harga kacang panjang melambung ambil lain lagi 🤣🤣🤣🤣🤦