[DILARANG PLAGIAT⚠️]
[⚠️CERITA MENGANDUNG BAWANG, BAGI KALIAN YANG GAK SUKA CERITA SAD, TIDAK DISARANKAN MEMBACA CERITA INI⚠️]
UPDATE SUKA² AUTHOR
Albizar Rolanzi adalah seorang cowok Badboy yang memiliki paras tampan, dan pastinya dia langganan keluar masuk ruang BK, dia memiliki sifat yang humoris, tapi siapa sangka dibalik sifat humoris nya itu, dia menyimpan begitu banyak luka, tidak pernah disayangi oleh kedua orang tuanya sendiri dan selalu dibandingkan dengan kakaknya Albar Rolanzi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apriani Ait, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gagal Jantung
Tibalah Robi di rumah sakit, dia langsung menggendong Bizar yang masih tak sadarkan diri.
"DOKTER"teriak Robi
"Dokter tolong dia"ucap Robi lagi, kini Bizar sudah berada diatas brankar
"Bapak, ibu tolong kalian tunggu di luar saja yah"ucap sang suster, Bizar sudah berada di dalam UGD
"Suster tolong ambilkan defribrilator (alat pacu jantung)" ucap sang dokter
"Ini dokter"dokter langsung mengarahkan alat pacu jantung tersebut ke dada Bizar sampai dia membusungkan dadanya
Selesai memeriksa Bizar dokter tersebut langsung keluar dari ruangannya.
"Dokter bagaimana keadaannya?"tanya Robi yang sudah sangat khawatir
"Dia menderita penyakit gagal jantung"ucap sang dokter
"Apa"Robi, Seli, Riska dan Rizki sangat kaget mendengar penuturan sang dokter
"kami harus bagaimana dok?"tanya Robi
"Mari kita bicarakan ini di ruangan saya"Robi Mun mengangguk dan mengikuti dokter dari belakang
"Jadi bagaimana dok? dia bisa sembuh kan?"tanya Robi lagi saat dia sudah berada di ruangan dokter
"Sepertinya kita harus melakukan transplantasi jantung, tapi itupun membutuhkan waktu yang cukup lama, karena kita harus mencari jantung yang cocok dengan pasien"jelasnya dokter
Robi langsung menghela nafas panjang, tidak menyangka betapa menderitanya hidup Bizar.
Robi keluar dari ruangan dokter dengan perasaan sedih dan gundah, Robi, Seli, Riska dan Rizki masuk kedalam ruangan Bizar.
"Eugghhh"Bizar perlahan membuka matanya
"Bizar kamu sudah sadar"ucap Seli
Bizar memegang kepalanya yang masih terasa pusing, sesaat kemudian dia tersenyum melihat Riska yang sedang berdiri memandangi dirinya.
"Hai bidadari gue"ucap Bizar lirih, Robi dan Seli langsung melihat kearah Riska yang tidak bisa menahan tangisnya, ternyata orang yang selama ini selalu ia marahi karena tidak mau bayar uang kas itu sedang berjuang melawan penyakitnya.
"Kenapa hmmm? lo udah tau kayaknya"ucap Bizar
"Gak usah nangis, gue gak apa-apa kok"ucap Bizar, bohong jika Bizar mengatakan bahwa dia tidak apa-apa, nyatanya ia merasakan sakit yang amat dalam
"Om, Tante, Bizar mohon rahasiakan tentang penyakit Bizar, jangan sampai orang lain tau"ucapnya Bizar memohon
"Tapi kenapa?"tanya Robi
"Nggak apa-apa, Bizar cuma tidak ingin orang lain tau saja"ucap Bizar dengan entengnya, Robi hanya bisa menghela nafas dan menuruti apa yang Bizar katakan
Beberapa saat kemudian datanglah Jordan dan kedua orangtuanya, tadi Riska sempat mengabari Jordan, karena dia tau Jordan adalah teman baiknya Bizar.
"Bizar kamu kenapa nak?"tanya Nina
"Nggak apa-apa, Bizar cuma kecapean aja kok"ucap Bizar berbohong
"Lo yakin?"tanya Jordan yang merasa tidak yakin dengan jawaban Bizar
"Yakin seratus persen"ucap Bizar sambil tersenyum
Karena hari sudah mulai larut, Riska dan keluarganya pamit untuk pulang.
"Mama sama Papa lebih baik pulang dan istirahat, biar Jordan yang jagain Bizar"ucap Jordan
"Tapi nak.."ucapan Nina terpotong oleh Bizar
"Yang Jordan bilang benar mah, apalagi Papa besok bakalan kerja kan, lebih baik kalian istirahat dirumah"
"Ya sudah kalau gitu, nanti besok mama sama papa datang lagi kesini"ucapnya, lalu Nina dan Wira pun pamit untuk pulang, dan sekarang hanya ada Jordan yang menemani Bizar
"Lo bohongkan sama gue"selidik Jordan
"Bohong apaan sih, gak jelas lo"Bizar masih saja mengelak
"Capek gue ngomong sama lo"
"Kalau capek ya tidur"Bizar langsung memejamkan matanya.
Keesokan harinya Jordan sengaja tidak masuk sekolah karena harus menjaga Bizar.
"Nih lo makan dulu"Jordan menyerahkan semangkuk bubur kepada Bizar, Bizar mengambil nya dan tanpa basa basi langsung melahap nya
"Lo kenapa gak sekolah?"tanya Bizar
"Gue males, lagi pula gue juga harus jagain lo"
"Sorry"
"Untuk?"
"Gue selalu ngerepotin lo"
"Bizar, Bizar, gue udah anggap lo sebagai adik gue sendiri, jadi lo gak usah ngerasa gak enak segala kali"Bizar hanya tersenyum
"Nanti siang mungkin dua curut bakal jenguk lo, lo harus siapin mental, pasti mereka berisik banget"
"Hahaha, sa ae lu"
Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.